40 yang berhubungan dengan belum dimanfaatkannya sumber daya alam pada
wilayah-wilayah tersebut.
2.5 Pengaruh Pertumbuhan Wilayah Belakang
Pertumbuhan antar wilayah memberikan dampak terhadap perkem- bangan wilayah yang pesat dengan perkembangan wilayah yang lamban. Wi- layah yang
perkembangannya lamban serta miskin dengan sumberdaya yang dimiliki, cenderung akan menggantungkan diri terhadap pengaruh dari daya tarik wilayah
yang pesat perkembangannya. Ketergantungan ini akan menim- bulkan berbagai dampak negartif bila tidak ada peran serta masyarakat dan interfensi kebijakan
pemerintah. Menurut Parr 1973 ada dua dasar rasional yang mempengaruhi kinerja
pusat pertumbuhan secara keseluruhan, yaitu: 1. Konsentrasi Prasarana Kota pada Pusat Pertumbuhan
Pemusatan prasarana kota pada pusat-pusat pertumbuhan yang dimaksudkan untuk mendukung tujuan utama ekonomi dan sosial. Dalam konteks umum,
penyediaan prasarana dibatasi pada penyediaan prasarana skala luas. Prasarana skala luas akan menciptakan eksternalitas. Hal ini akan membuat
kota menjadi lebih menarik bagi masyarakat dalam konteks lokasi dan masuknya investasi. Dalam penyediaan prasarana ini peranan investasi
pemerintah lebih besar. 2. Konsentrasi Aktivitas Perekonomian aglomerasi
Konsentrasi aktivitas ekonomi di kota pusat pertumbuhan terutama in- dustri memiliki kaitan ke depan dan ke belakang. Kondisi ini dipengaruhi oleh aliran
41 investasi yang masuk langsung ke pusat pertumbuhan dan dikaitkan dengan
eksploitasi aglomerasi ekonomi.
Menurut Soejarto 1991 bahwa faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan pola dan struktur pusat-pusat pelayanan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1 faktor
manusia; 2 faktor kegiatan manusia dan; 3 faktor pola pergerakan manusia pada satu pusat kegiatan ke pusat kegiatan lainnya. Selanjutnya diterangkan bahwa faktor
manusia menyangkut segi-segi perkem- bangan penduduk kota baik karena kelahiran maupun karena migrasi ke kota, perkembangan tenaga kerja, perkembangan status
sosial dan kemampuan ilmu pengetahuan serta penyerapan teknologi.
Yunus 2001 mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebab perbedaan pertumbuhan pada suatu wilayah, akan menghasilkan pola-pola keruangan yang
khas yaitu: 1 Fasilitas-fasilitas khas tertentu specialized fasil-i ties; 2 Faktor ekonomi eksternal external economies; 3 faktor yang saling merugikan
antarfungsi tidak serupa dan 4 faktor kemampuan fungsi ekonomi yang berbeda. Aji 1990 mengatakan bahwa dalam menentukan ukuran pertumbuhan wilayah
dapat dilihat dari berbagai indikator yang ada, salah satunya adalah indikator tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang dapat menunjukkan prestasi tingkat
kualitas hidup. Dalam studi ini dibatasi pada mendiskripsikan potensi wilayah belakang dan
interaksinya terhadap pusat-pusat pertumbuhan dengan adanya jarinngan jalan regional serta tingkat perumbuhan ekonomi wilayah, dengan menggunakan
parameter yang berpengaruh antara lain seperti yang terlihat pada diagram kerangka teoritik dibawah ini.
42
PENGARUH INTERVENSI DARI LUAR - Politik
- Program pengembangan wilayah - Penanaman Modal Pemerintah
- Aksesibilitas
-
Darat, Lautsungai, Udara
- Transportasi
Sumber : Hasil Sintesis, 2008
GAMBAR 2.3 DIAGRAM KERANGKA TEORITIK
2.6. Sintesis Kajian Pustaka