2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis
Indonesia merupakan negara agraris yang berpotensi untuk menciptakan swasembada pangan. Sehingga kebijakan yang dilakukan pemerintah bertujuan
untuk meningkatkan penawaran beras untuk mencapai swasembada pangan. Swasembada pangan seringkali dikaitkan dengan beras karena Indonesia
mengkonsumsi beras sebagai makanan utamanya. Beras merupakan pangan utama bagi bangsa Indonesai, ketergantungan
terhadap beras sebagai pangan meningkat. Begitu juga dengan penduduk Sumatera Utara yang sebanyak 98 mengkonsumsi beras sebagai makanan
utamanya. Penawaran beras di Sumatera Utara berasal dari jumlah produksinya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan daerah itu.
Sumatera Utara merupakan salah satu lumbung padi bagi Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksinya yang mencapai peringkat kelima dan
menyumbang sebesar 4 bagi produksi nasional. Namun jumlah penawaran pangan beras di Sumatera Utara tidak mencukupi kebutuhan daerahnya sendiri.
Hal ini dikarenakan luas lahan pertanian yang semakin sempit sehingga mengakibatkan penawaran beras menjadi berkurang sedangkan jumlah penduduk
Sumatera Utara semakin bertambah. Dalam analisis ini melihat bagaimana pengaruh luas areal panen, harga
beras, harga jagung terhadap penawaran beras di Sumatera Utara. Gambar 2.4 berikut menjelaskan arah dan hubungan antar variabel penelitian.
2.9 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah tujuan dan kerangak pemikiran teoritis diatas maka hipotesis penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif luas lahan panen terhadap penawaran beras di
Provinsi Sumatera Utara. 2.
Terdapat pengaruh positif harga beras terhadap penawaran beras di Provinsi Sumatera Utara.
3. Terdapat pengaruh positif harga jagung terhadap penawaran beras di
Provinsi Sumatera Utara.
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis
Harga Beras RpKg Luas Areal Panen Ha
Harga Jagung RpKg Penawaran Beras Tahun
Sebelumnya ton Penawaran Beras
ton
55
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Dasar pertimbangan penunjukkan Provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi penelitian adalah karena
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu lumbung padi nasional. Selain itu lokasi tersebut juga sangat representatif dari segi akses dan peluang untuk
mendapatkan data yang diinginkan oleh penulis.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan metode keputakaan dan studi observasi. Studi kepustakaan yang dimaksud adalah
dengan membaca buku-buku dan jurnal-jurnal yang sesuai dengan ruang lingkup permasalahan penelitian ini sebagai metode pengumpulan data.
Studi observasi adalah metode pengumpulan data dari dokumentasi oleh instansi yang terkait, dimana data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun
1980 sampai tahun 2013.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data runtun waktu time series tahunan selama 33 tahun yaitu periode tahun 1980-2013. Data sekunder
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Dinas Pertanian Sumatera