Model akan diestimasi dalam dua bentuk yaitu model dasar dan model pengembangan.

204 listrik rumah tangga yang terdaftar sebagai anggota koperasi, sedangkan variabel independennya terdiri atas jumlah penjualan atau pemakaian tahun sebelumnya, harga rata-rata listrik, jumlah rumah tangga yang terdaftar sebagai anggota koperasi, pendapatan riel per kapita, ukuran rumah tangga, harga rata-rata energi gas, harga rata-rata bahan bakar di tingkat petani, suhu panas harian, suhu dingin harian, aktivitas pertanian, dan daerah atau lokasi tempat tinggal petani. Pada persamaan harga, variabel dependennya adalah harga rata-rata listrik dikurangi total biaya rata-rata, rasio pemakaian listrik dengan jumlah rumah tangga, jumlah rumah tangga, periode waktu, dan lokasi. Garbacz 1984 melakukan estimasi permintaan energi listrik rumah tangga dengan menggunakan tiga model persamaan, yaitu 1 fungsi permintaan energi listrik, 2 fungsi harga energi listrik, dan 3 fungsi stok kapital alat-alat listrik. Ketiga model dibuat dalam bentuk log-linear dan diestimasi dengan persamaan simultan dengan menggunakan 2SLS. Pada persamaan 1 variabel dependennya adalah permintaan energi listrik dan variabel independen adalah pendapatan keluarga, harga marginal listrik, harga rata-rata energi alternatif, indeks stok kapital alat-alat listrik, dan suhu panas harian maupun suhu dingin harian. Pada persamaan 2 variabel dependennya adalah harga energi listrik dan variabel independennya adalah permintaan energi listrik, lokasi, dan daerah urbanisasi. Pada persaman 3 variabel dependennya adalah indeks stok alat-alat listrik, sedangkan variabel independenya adalah harga energi listrik, pendapatan keluarga, harga energi alternatif, suhu panas harian maupun suhu dingin harian, intensitas penggunaan alat-alat listrik, usia kepala keluarga, dan ras. Dalam penelitian ini, estimasi permintaan energi listrik rumah tangga hanya dispesifikasikan dalam bentuk persamaan tunggal, dengan variabel dependennya adalah permintaan energi listrik rumah tangga. Estimasi persamaan tunggal dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat beberapa modifikasi. Adapun modifikasi-modifikasi tersebut adalah : 1. Estimasi permintaan energi listrik rumah tangga dimodelkan pada setiap strata pelanggan atau konsumen rumah tangga,

2. Model akan diestimasi dalam dua bentuk yaitu model dasar dan model pengembangan.

Model dasar akan menggunakan variabel-variabel independen pokok dasar yang meliputi variabel-variabel pendapatan, harga dengan proksi WTP, indeks alat listrik, jumlah anggota keluarga, jumlah ruangankamar dalam rumah, harga energi lain, dan etnis. Khusus untuk variabel harga listrik yang diproksi dengan WTP dapat dimungkinkan dengan alasan 1 WTP konsumen dapat mengungkapkan nilai atau harga yang sebenarnya dari suatu barang atau jasa, 2 WTP dapat merupakan dasar dalam penentuan harga, 3 WTP masih dapat memenuhi asumsi model permintaan Marhallian, yaitu bahwa harga yang ditetapkan bukan regulated oleh pemerintah Nam Son, 2005 ; Turvey Anderson, 1997. Namun, karena harga listrik yang digunakan dalam estimasi haruslah harga per KWh kilowatt-hours, maka untuk mendapatkan harga per KWh tersebut, WTP responden rumah tangga harus dibagi dengan rata-rata jumlah permintaan energi listrik rumah tangga per bulan sehingga diperoleh WTP per KWh. Dalam model pengembangan variabel-variabel independen akan ditambah dengan variabel-variabel lainnya, terutama variabel-variabel yang berhubungan dengan demografikrumah tangga yang belum pernah diestimasi sebelumnya ataupun sudah pernah diestimasi, tetapi masih perlu dikembangkan. Variabel-variabel ini diduga kuat ikut mempengaruhi permintaan energi listrik rumah tangga. Variabel-variabel tersebut meliputi jenis pekerjaan kepala keluarga, tingkat pendidikan anggota keluarga, kegiatan-kegiatan keluarga, lokasi, dan tingkat pelayanan. Tujuan pengembangan model adalah untuk memperoleh model permintaan energi listrik yang lebih baik daripada model dasar. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 4. Energi listrik termasuk dalam barang normal Langmore Dufty, 2004 ; Maddigan, et al,1983. 5. Dalam jangka pendek stok alat-alat listrik rumah tangga dianggap konstan atau tidak berubah Wilder Willenborg, 1975 ; Amarullah, 1984 ; Silk Joutz ,1997 ; Reiss White, 2001. 6. Karena model fungsi permintaan dalam penelitian ini menggunakan model fungsi permintaan Marshallian, berlaku asums-asumsi a semua rumah tangga konsumen listrik untuk setiap strata golongan tarif mempunyai selera yang identik selama periode observasi ; b pendapatan rumah tangga untuk setiap strata golongan tarif dianggap konstan selama periode observasi ; c harga barang energi lain dianggap konstan selama periode observasi. Dengan demikian, model persamaan tunggal dalam penelitian ini terdiri atas variabel dependen yaitu permintaan energi listrik PELRT, sedangkan variabel independen terdiri dari pendapatan PENDPTN, hargatarif yang diproksi dengan willingness to pay WTP per KWh WTPKWH, indeks alat-alat listrik INDALIST, jumlah anggota keluarga JAKEL, jumlah ruangankamar JUMRUANG, harga energi lain HBLBBM dan HBLGAS, dan status kewarganegaraan ETNIS, jenis pekerjaan kepala keluarga PEKERJN, tingkat pendidikan anggota keluarga TIPENDIK, kegiatan-kegiatan keluarga KEKEL, lokasitempat tinggal rumah tangga LOKASI, dan pelayanan pihak PT PLN LAYANAN. Model permintaan energi listrik rumah tangga dibuat untuk setiap stratagolongan tarif yang terdiri atas strata R-1450 VA, strata R-1900 VA, strata R-11300 VA, strata R-12200 VA, strata R-2 2200 VA s.d. 6600 VA dan strata R-3 6600 VA. Berdasarkan telaah pustaka, hasil penelitian sebelumnya, kerangka teori dan kerangka penelitian, secara skematis dapat digambarkan kerangka pemikiran teori sebagai berikut : 205 Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran Teori MODEL DASAR MODEL I PENDPTN WTPKWH INDALIST JAKEL JUMRUANG HBLBBM HBLGAS PENGEMBANGAN MODEL MODEL II PENDPTN WTPKWH INDALIST JAKEL JUMRUANG HBLBBM HBLGAS ETNIS PEKERJN TIPENDIK KEKEL LOKASI LAYANAN PERMINTAAN ENERGI LISTRIK RUMAH TANGGA PELRT STRATAGOLONGAN TARIF R-1900 VA R-11300 VA R-12200 VA R-22201 VA - 6600 VA R-3 6600 VA ETNIS R-1450 VA Berdasarkan uraian teoripustaka, kerangka pemikiran teori, serta hasil-hasil penelitian terdahulu, dapat dikemukakan beberapa hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 1 : Variabel pendapatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga . Semakin tinggi jumlah pendapatan rumah tangga, semakin meningkat jumlah energi listrik yang dikonsumsi. Hipotesis 2 : WTP per KWh berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Semakin tinggi tuntutan WTP per KWh, semakin berkurang jumlah energi listrik yang dikonsumsi. Hipotesis 3 : Indeks alat-alat listrik rumah tangga appliances yang dinyatakan dalam jumlah, kapasitas daya dan intensitas penggunaannya berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Semakin tinggi indeks alat listrik, semakin meningkat jumlah energi listrik yang dikonsumsi. 206 Hipotesis 4 : Jumlah anggota keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga, semakin meningkat jumlah energi listrik yang dikonsumsi. Hipotesis 5 : Jumlah ruangankamar dalam rumah tangga berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Semakin banyak jumlah ruangankamar dalam bangunan rumah, semakin meningkat jumlah energi listrik yang dikonsumsi. Hipotesis 6 : Harga barang energi lain bahan bakar minyak dan gas berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Bahan bakar minyak dan gas merupakan barang substitusi bagi energi listrik. Hipotesis 7 : Permintaan energi listrik berbeda secara signifikan antara rumah tangga etnis pribumi dan non-pribumi. Hipotesis 8 : Permintaan energi listrik berbeda secara signifikan antara rumah tangga dengan pekerjaan kepala keluarga sebagai PNSPolriABRIPensiunan dan rumah tangga dengan pekerjaan kepala keluarga yang bukan PNSPolriABRIPensiunan . Hipotesis 9 : Tingkat pendidikan anggota keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Semakin tinggi tingkat pendidikan anggota keluarga, semakin meingkat jumlah energi listrik yang dikonsumsi. Hipotesis 10 : Frekuensi kegiatan keluarga di luar kegiatan rutin berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Semakin tinggi frekuensi kegiatan keluarga, semakin meningkat jumlah energi listrik yang dikonsumsi. Hipotesis 11 : Perilaku permintaan energi listrik berbeda signifikan antara rumah tangga di tengah kota dan di pinggir kota. Hipotesis 12 : Tingkat atau fasilitas pelayanan pihak produsen energi listrik PT. PLN berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga. Semakin baik pelayanan yang diberikan produsen energi listrik, semakin meningkat jumlah energi listrik yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

III. METODE PENELITIAN

3. 1 Populasi dan Sampel