PEN AN CAP TI AN G

PEN AN CAP TI AN G

Di ant ara Texas, Arizona, New Mexico, dan I ndian Territ ory t erbent ang sebidang t anah yang sangat luas. Daerah ini sebenarnya berada di ant ara sungai yang m engalir dari pegunungan Ozark, yait u ant ara Sierra Guadelupe di bagian ut ara dan Gunung Gualpa di selat an. Daerah ini dikelilingi oleh puncak- puncak gunung yang t inggi yang m em bat asi aliran Sungai Rio Pecos di sebelah ut ara dan m at a air dari Sungai Red River, daerah Sabine, Trinidad, Brazos dan Colorado.

Ham paran padang pasir yang gersang dan t andus it u diselingi oleh ham paran kerikil yang t aj am dan kering. Tanah di sana begit u gersang, sehingga t ak ada t anam an yang bisa t um buh di at asnya. Suhu yang m enyengat kulit pada siang hari akan berubah m enj adi begit u dingin m enusuk t ulang pada m alam hari. Di padang pasir ini t idak dit em ukan wahah at au oase seperti layaknya di Gurun Sahara. Tak t erlihat t anah lem bab di m ana orang bisa m enduga ada m at a air di bawahnya. Bahkan di sana ham pir t idak t erdapat daerah peralihan ant ara pegunungan yang dit um buhi hut an lebat dan padang t andus. Keadaan ini t entu saj a m engandung bahaya t ersem bunyi yang t idak kasat m at a. Di beberapa t em pat t um buh sem ak m ezquit e yang j arang dan berkulit keras. Tidak diket ahui, dengan kekuat an apa t um buhan it u bisa bert ahan hidup. Daunnya t idak lagi hij au. Ada hal lain yang m engherankan, di t em pat it u dij um pai pula sej enis kakt us liar yang hanya t um buh beberapa bat ang at au m em bent uk sebuah rum pun at au t ersebar di beberapa t em pat lain di sekit arnya. Kehadiran kakt us it u m asih m enj adi t eka- teki yang belum bisa dij elaskan. Tanam an m ezquit e m aupun kakt us kelihat an t idak m enarik unt uk dipandang karena berwarna cokelat abu- abu dan m em punyai bent uk bat ang yang j elek. Tum buhan it u t ert ut up oleh lapisan debu pasir yang t ebal. Kuda- kuda yang t erj ebak di dalam laut an kakt us, akibat penunggangnya yang kurang berhat i- hat i, past i akan m enderit a luka parah karena kakinya t ert usuk duri- duri yang t aj am dan keras. Past i hewan it u t idak bisa lagi m eneruskan perj alanan. Penunggangnya harus m enyerah dan m em bunuh kudanya j ika dia t idak ingin m elihat binat ang it u keluar dari sana dengan luka parah.

Walaupun gurun pasir it u sangat berbahaya, m asih ada j uga m anusia yang berani m elewat inya. Di t em pat it u t erbent ang j alan ke Sant a Fé dan Fort Union sam pai ke Passo del Nort e dan t erus t urun ke padang prairie yang m engandung cukup air sert a ke hut an- hut an di daerah Texas. Tet api ‘j alan’ di sini t idak boleh dibayangkan sepert i j alan raya yang dij um pai di negara- negara m aj u. Bisa saj a seorang

penunggang kuda, rast reador 1 at au sekelom pok orang nekat , at aupun orang I ndian yang berkuda dengan cepat m elewat i padang pasir ini. Tapi kadang- kadang t erlihat

kafilah yang dit arik lem bu bergerak begit u lam ban sepert i siput darat m elint asi padang sepi ini. Sebenarnya t ak ada j alan di sana, j uga t ak ada j alan sej aj ar yang berj arak lim a belas m enit perj alanan sepert i yang t erdapat di padang rum put di Lüneburg at au pada pesisir pant ai di Brandenburg. Set iap orang yang berkuda at au berj alan kaki, m em buat j alannya sendiri, selam a m asih t erlihat t anda- t anda di t anah yang m enunj ukkan bahwa dia m asih berada pada arah yang benar. Nam un m akin lam a t anda- t anda it u m ulai m enghilang, sehingga orang dengan penglihat an t aj am sekalipun t idak bisa m enelusurinya. Mulai dari t em pat it u dibuat t anda lain, yakni t iang- t iang yang dit ancapkan di atas t anah sebagai penunj uk arah.

Walaupun sudah diberi t anda, padang pasir it u t et ap saj a m em int a korban. Bahkan j um lahnya lebih banyak daripada yang t erj adi di Gurun Sahara di Afrika at au Gurun Scham o di Asia yang t erkenal sebagai padang gurun yang angker. Mayat m anusia, bangkai binat ang, sobekan pelana kuda, dan barang- barang rongsokan lainnya berserakan di t epi dan t engah j alan. Barang- barang it u m enj adi saksi bisu t ent ang kisah yang t idak pernah didengar oleh t elinga dan hanya bisa dit angkap oleh m at a. Burung- burung nasar pem akan bangkai t erbang t inggi di udara dan dengan

Spanyol: Pencari em as at au penunj uk j alan.

penasaran m em ant au gerak m aj u m akhluk hidup di bawahnya, seolah- olah binat ang it u t ahu bahwa m angsa- m angsa em puk it u t idak akan lolos.

Lalu, apa nam a gurun pasir ini? Penduduk yang t inggal di sekit arnya m em berinya nam a yang berbeda- beda, kadang dalam bahasa I nggris, kadang Perancis at aupun Spanyol. Tet api karena t iang- t iang yang dit ancapkan sebagai penunj uk j alan t adi, m aka gurun it u disebut Llano Est accado ( est accado berarti t ert ancap) .

Dua orang penunggang kuda sedang berjalan dari arah hulu Red River m enuj u ke Sierra Rianca. Kuda- kuda m ereka t erlihat sangat kelelahan. Binat ang m alang it u begit u kurus dan hanya t inggal kulit pem balut t ulang. Kedua binat ang it u pun t am pak lusuh ibarat burung yang t erbuj ur kaku di dalam sarangnya. Dengan m enyeret kakinya t anpa t enaga, binat ang it u bergerak m aj u perlahan- lahan, seolah- olah akan t ersandung set iap kali m elangkah. Karena it u orang bisa m enduga, set iap saat kuda it u bisa roboh ke t anah. Mat anya sudah m erah. Lidahnya yang kering t erj ulur keluar di ant ara sudut bibirnya dan j at uh t erkulai lem as. Tapi walaupun panas yang m em bakar, pada t ubuhnya t idak t erlihat but ir- but ir keringat . Dari m ulut nya pun t idak keluar buih.

I ni m enunj ukkan bahwa binat ang- binat ang it u t idak lagi m em iliki cairan dalam t ubuhnya selain darah, karena cairan it u t elah m enguap akibat panasnya gurun pasir. Kedua kuda it u adalah Tony dan m ustang saya. Tent u penunggangnya adalah Sam dan saya. Sudah lim a hari kam i berkuda m enem puh Llano Est accado. Sebelum nya kam i m asih m enj um pai m at a air di beberapa t em pat . Nam un kini sam a sekali t idak t erlihat adanya air. Saya t idak bisa m em bayangkan bagaim ana unt a- unt a di padang pasir begit u prakt is m enyim pan persediaan air di punuknya. Kini saya t eringat akan sebuah

peribahasa dari Uhland 2 yang kira- kira berart i, “ Jika kuda t erlalu let ih unt uk m em ikul t uannya,

m aka t uannya harus gant i m em ikul kudanya! ” Walaupun m ungkin, realisasi dari ungkapan ini sangat sulit dibayangkan, karena penunggang kuda it u pun berada dalam keadaan t anpa harapan sepert i si kudanya.

Si kerdil Sam yang sem akin kurus bergant ung pada leher kudanya seakan- akan t ubuhnya dit opang begit u saj a oleh leher kuda. Mulut nya m enganga, m at anya m em andang kosong, t am pak nanar. Sem ent ara it u keadaan saya, kelopak m at a saya t erasa begit u berat sepert i digant ung dengan t im ah. Tenggorokan saya t erasa kering. Saya t idak bisa bersuara karena kerongkongan saya sepert i hendak pecah set iap kali berbicara. Nadi saya dialiri oleh sesuat u yang m endidih sepert i leburan besi panas. Saya kira, t idak sam pai sat u j am lagi, saya akan t erj at uh dari punggung kuda dan t erkapar di t anah t anpa daya.

“ A...ir! ” Sam m engerang perlahan. Saya m enegakkan kepala. Apa yang harus saya j awab? Saya hanya diam .

Tiba- t iba kuda saya t ersent ak dan berhent i. Saya berusaha sedapat m ungkin unt uk m em acunya, nam un binat ang it u t idak m au m aj u. Si Tony yang sudah t ua it u pun sam a.

“ Turun! ” kat a saya. Sem ua organ berbicara t erasa sakit saat saya m engucapkan kat a ini. Bagian t ubuh saya m ulai dari paru- paru sam pai ke m ulut , t erasa sepert i dit usuk oleh ribuan j arum .

Saya j at uh m elorot dari kuda, m eraih t ali kekang dan m elangkah m aj u dengan bisu. Kuda it u m engikut i saya perlahan- lahan, t ak ada lagi beban yang harus dipikulnya. Sam pun m enunt un kudanya dari belakang, nam un pada saat it u dia t am paknya lebih let ih daripada saya. Kam i t erus berj alan m aj u perlahan- lahan sej auh set engah m il. Pada wakt u it u saya m endengar suara erangan keras dari belakang. Saya m em balikkan t ubuh. Sam t ergelet ak di t anah dengan m at a t ert ut up. Saya m aj u

( Johann) Ludw ig Uhland ( 1787- 1862) , penyair dan filologis Jerm an t ernam a.

m engham piri dia lalu duduk di sam pingnya, diam dan t anpa suara, karena keadaan kam i t et ap t idak akan berubah walaupun kam i berbicara.

Rasanya hidup saya akan segera berakhir, saya t iba pada t uj uan akhir pengem baraan! Saya ingin m engenang kem bali orang t ua dan saudara- saudara saya yang t inggal j auh di t anah Jerm an. Saya ingin m enenangkan pikiran unt uk berdoa ... t api t idak berhasil. Pikiran saya kusut . Tanpa sadar kam i sudah m enj adi korban dari siasat j ahat yang sebelum nya pun sudah m enelan banyak nyawa.

Kelom pok pencari em as yang m endapat rezeki pada diggins di California sering dat ang dari Sant a Fé m enyeberang ke Paso del Nort e dan kini ingin m em bawa hasil pekerj aannya ke daerah Tim ur. Mereka m engam bil j alan pint as m elalui Llano Est accado. Dengan m elalui j alan ini, m ereka j ust ru m enant ang bahaya yang bukan t im bul karena pengaruh t anah dan cuaca, karena selain it u m ereka akan disam but oleh orang- orang lain. Orang- orang ini adalah m ereka yang t idak puas bekerj a pada t am bang em as dan t idak berhasrat unt uk bekerj a secara j uj ur. Mereka adalah orang- orang yang dipecat dan dicaci- m aki di daerah Tim ur karena kasus korupsi. Kini m ereka berkum pul di dekat Est accado unt uk m enj arah para penam bang em as it u. Kebanyakan dari m ereka m em punyai perawakan kekar dan t erlat ih. Keberanian m ereka sudah t eruj i dalam berbagai kesulit an dan pert em puran, karena it u t ent u saj a sangat berbahaya j ika orang m encari persoalan dengan m ereka. Para peram pok liar it u m erancang sebuah ide yang sangat kej i dan t idak berperikem anusiaan: m ereka m encabut t onggak- t onggak yang dipasang sebagai penunj uk arah lalu m enanam nya m enuj u arah yang lain, sehingga para pengelana akan digiring kepada keganasan padang pasir lalu akhirnya t erbunuh dalam ket idakberdayaan. Dengan it u m udah bagi m ereka unt uk m eram pas hart a korban t anpa perlu bersusah payah at au m enghadang bahaya. Tulang belulang korban yang t elah pudar karena dit erpa panas m at ahari berserakan di padang sepi ini. Sem ent ara it u kerabat nya di rum ah sia- sia m enunggu m ereka pulang dan m ereka t idak pernah m endengar lagi cerit a t ent ang nasib orang- orang m alang it u.

Sam pai sekarang kam i m engikut i t onggak it u t anpa m enaruh curiga. Baru pada wakt u t engah hari, kam i sadar bahwa t iang- t iang it u t elah m enyesat kan kam i. Saya t idak t ahu, sej ak kapan kam i m enyim pang dari arah yang sebenarnya. Tet api rasanya t idak berguna j ika kam i kem bali ke t em pat sem ula, t erut am a karena dari wakt u ke wakt u keadaan kam i sem akin parah. Sam t idak m ungkin lagi m eneruskan perj alanan. Saya sendiri pun t idak bisa berj alan lagi lebih dari sat u m il walaupun saya m engerahkan seluruh t enaga saya yang m asih t ersisa sedikit . Hanya sat u hal yang past i, kam i akan segera m enj adi m ayat , seandainya t idak ada yang dat ang m enolong kam i. Dan pert olongan it u harus segera dat ang.

Tiba- t iba t erdengar suara yang keras dan serak di at as kepala saya. Saya m enengadah ke at as dan m elihat seekor burung nasar. Binat ang yang barangkali baru saj a t erbang ke udara it u, m elayang rendah di at as kam i. Burung it u t erbang berput ar- put ar di at as seolah- olah kam i past i akan m enj adi m angsanya. Di dekat kam i past i

t erkapar seorang at au para st akem en 3 . Kelom pok t erakhir ini biasa disebut peram pok dari Est accado. Saya m em andang sekeliling unt uk m encari j ej ak yang m ungkin ada di

sana. Mat a saya m em erah karena t erik m at ahari dan sakit dem am , sehingga t erasa sakit dan t idak bisa berfungsi dengan baik. Walaupun dem ikian, pada j arak sekit ar beberapa langkah di depan, saya m elihat beberapa t it ik. Tit ik- t it ik it u bukan bebat uan at au gundukan t anah. Saya m eraih senapan berlaras ganda dan berusaha unt uk berj alan m endekat .

Sebelum m encapai set engah dari j arak ke t em pat it u, saya m elihat t iga ekor coyot e, dan t idak j auh darinya t am pak beberapa ekor burung ruak- ruak. Binat ang- binat ang it u m engerum uni sesuat u yang t idak j elas t erlihat oleh saya. Past i t ubuh binat ang at au m anusia, t et api pem ilik t ubuh it u belum m at i. Jika t idak past i binat ang-

Orang- orang yang m enancapkan t iang penunj uk j alan.

binat ang pem angsa it u sudah lam a m elahap bangkainya. Pada saat yang sam a t um buh harapan dalam diri saya set elah m elihat coyot e. Binat ang ini berani m enyusup agak j auh ke daerah gurun pasir, walaupun m ereka sebenarnya t idak bisa bert ahan hidup t anpa air. Saya j uga harus m enyelidiki apa yang sedang dikerubut inya. Saya sudah m engayunkan langkah unt uk m aj u. Tiba- t iba t erbersit suat u pikiran unt uk m enggunakan senj at a.

Kam i ham pir sekarat . Di sini t idak ada air unt uk m elepaskan dahaga, t et api paling t idak kam i bisa m inum darah binat ang it u. Saya m em bidik. Nam un, karena saya begit u lem ah dan sedang sakit dem am , m aka uj ung senapan berget ar hebat . Karena it u saya duduk, m enopang t angan di at as lut ut supaya bisa m enem bak dengan t epat .

Saya m enarik pelat uk dua kali. Dua ekor coyot e roboh ke at as pasir. Pada saat it u saya m elupakan sem ua kelet ihan lalu berlari dengan cepat ke sana. Seekor serigala t ert em bak di kepalanya, sedangkan t em bakan yang lain t am paknya kurang t epat , sehingga saya harus m alu seandainya saya t idak berada dalam kondisi sakit . Peluru hanya m erem ukkan kedua kaki depannya. Ket ika saya m enem bak, serigala it u sedang lari. Sekarang binat ang it u roboh ke pasir sam bil m eraung- raung.

Saya m encabut pisau, m em ot ong urat nadi pada leher serigala yang lebih dulu t ert em bak lalu m em inum darahnya dengan puas seakan- akan saya m inum nekt ar 4 .

Kem udian saya m engam bil cangkir kulit dari ikat pinggang lalu m engisinya sam pai penuh dan bergegas m engham piri seorang pria yang t erkapar di dekat nya, seorang Negro. Cangkir yang saya pegang ham pir j at uh t erlepas, karena saya begit u t erkej ut m elihat waj ah orang it u yang bukan t am pak hit am m elainkan keabu- abuan karena debu pasir.

“ Bob! ” Mendengar seruan saya, dia m em buka sedikit kelopak m at anya. “ Air! ” dia m engerang. Saya berlut ut di sam pingnya, lalu m eninggikan t ubuhnya kem udian

m endekat kan cangkir ke m ulut nya. “ Minum lah! ” Dia m em buka m ulut , t api karena t enggorokannya kering, dia t idak bisa

m enelannya. Hal ini berlangsung lam a, sehingga akhirnya saya m enuangkan cairan m enj ij ikkan it u ke dalam m ulut nya. Kem udian dia rebah lagi ke t anah.

Sekarang saya harus m em ikirkan nasib Sam . Dengan hat i- hat i saya m engam bil darah dari coyot e yang lebih dulu t ert em bak m at i karena darahnya lebih kent al daripada serigala yang hanya t erluka.

Lalu saya m endekat i serigala kedua. Binat ang it u m eraung- raung dan m enggigit saya. Tet api saya m asih m em biarkannya hidup. Kem udian saya m encekik lehernya dan m enyeret nya sam pai ke t em pat Sans- ear. Lalu binat ang it u saya t ekan ke t anah, sehingga t idak bergerak. Kem udian saya m em ot ong nadinya.

“ Sam , m inum lah ini! ” Dia t ergolek t anpa daya di t anah. Tet api kini dia bangun. “ Minum ? Oh! ” Dengan t erburu- buru dia m enyam bar cangkir dan m engosongkannya dengan

sekali t eguk. Saya m engam bil cangkir it u dari t angannya lalu m engisinya lagi. Sam m inum lagi sam pai habis.

“ Darah, fie! Ah, brrr, ooohhh, t api it u lebih baik daripada t idak m inum sam a sekali! ” Saya m enghabiskan beberapa t eguk darah yang m asih t ersisa kem udian bangkit . Serigala ket iga yang t adi m elarikan diri, kini dat ang lagi dan m engancam hendak m enggigit Bob, walaupun si Negro it u m asih hidup. Saya kem bali m engisi senj at a, m elangkah ke dekat binat ang itu lalu m enem baknya m at i. Dengan darahnya saya bisa m em bant u si kulit hit am , sehingga kesadarannya pulih kem bali dan dia bisa m enggerakkan t ubuhnya.

Minum an sangat lezat .

Para pengem bara seringkali m engalam i perj um paan yang sangat m engesankan. Perj um paan sepert i it u kini saya alam i pada si orang Negro it u. Saya m engenal dia dengan sangat baik. Saya pernah m enginap selam a beberapa hari di rum ah m aj ikannya, Marshall, seorang pedagang perm at a di Louisville. Pada wakt u it u saya m enyukai pria Negro it u karena dia seorang yang set ia dan lucu. Dua put ra pedagang it u pergi berburu bersam a saya ke pegunungan Cum berlands, kem udian m enem ani saya sam pai ke Mississippi. Keduanya adalah pem uda t am pan dan rasa persaudaraan di ant ara m ereka m em buat saya sungguh kagum . Mengapa Bob, pria kulit hit am yang sudah t ua dan beruban ini, bisa dat ang sam pai ke Llano Est accado?

“ Apakah sekarang keadaannya lebih baik, Bob?” t anya saya kepadanya. “ Lebih baik ... oh, sangat baik,” dia berdiri dan sekarang t am paknya dia

m engenal saya. “ Massa, apa saya t idak salah? Massa Charley, pem buru yang luar daripada biasa! Oh, Bob senang bahwa bert em u Massa, karena Massa Charley harus t olong Massa Bern’, j ika t idak akan m at i dia.”

“ Bernard? Di m ana dia berada?” “ O, di m ana Massa Bern’ ya?” Dia m em andang sekeliling lalu m enunj uk ke

selat an. “ Massa Bern’ adalah di sana! Oh bukan, adalah di sana... at au di sana... at au di sana! ” Dia m em ut ar t ubuhnya dan m enunj uk ke arah barat , ut ara dan t im ur. Bob t idak t ahu, di m ana Massa yang m asih m uda it u berada.

“ Apa yang dilakukan Bernard di Llano Est accado ini?” “ Melakukan apa? Tidak Bob m enget ahui, sebab t idak Bob m elihat Massa Bern’

yang pergi bersam a Massa- Massa yang lain.” “ Siapakah yang pergi bersam a dengannya?” “ Mereka adalah pem buru, adalah pedagang, adalah … oh, t idak Bob

m enget ahui sem uanya! ” “ Ke m ana dia hendak pergi?” “ Ke Californ’, ke Francisco, ke t em pat Massa Allan.” “ Jadi Allan berada di Francisco?” “ Massa Allan adalah di sana, m em beli banyak em as unt uk Massa Marshall.

Tet api Massa Marshall m em but uhkan t idak lagi em as, karena Massa Marshall adalah sudah m at i.”

“ Mast er Marshall sudah m eninggal?” t anya saya t ercengang karena dulu pedagang perm at a it u m asih t erlihat segar bugar. “ Ya, t et api t idaklah m at i karena sakit t et api oleh karena pem bunuhan.” “ Dia dibunuh?” t eriak saya t idak percaya. “ Siapa pem bunuhnya?” “ Tidak Bob m enget ahui pem bunuhnya. Juga t idak m enget ahui seorang pun.

Pem bunuh it u dat ang pada m alam hari, m enghuj am pisau ke dada Massa Marshall, m engam bil sem ua bat u- bat u perm at a dan em as yang adalah m enj adi m ilik Massa Marshall. Siapa adalah pem bunuhnya dan ke m ana dia pergi, it u t idak sheriff m enget ahui, t idak j uga j ury 5 , t idak j uga Massa Bern’ at au Bob.”

“ Kapan perist iwa it u t erj adi?” “ Terj adinya beberapa m inggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu. Sudah lewat

lim a bulan. Massa Bern’ j adi sangat m iskin. Massa Bern’ m enuliskan surat kepada Massa Allan di Californ’, t et api t idak dibalas, sehingga berangkat dia sendiri ke Californ’ unt uk m encarikan Massa Allan.”

Berit a yang sekarang saya dengar t ent u saj a sangat m engej ut kan; sebuah pem bunuhan dengan lat ar belakang peram pokan. Pem bunuhan t ersebut t elah m enghancurkan kebahagiaan keluarga yang hidup penuh dam ai. Sang ayah dibunuh dan kedua put ranya j at uh dalam j urang kem iskinan. Jadi sem ua bat u m ulia dan perm at a sudah diram pok? Tanpa sadar, saya t eringat kem bali akan bat u berlian yang saya curi dari Fred Morgan. Berlian it u m asih t et ap saya bawa. Tet api m engapa pem bunuh it u m eninggalkan Louisville dan pergi ke padang prairie?

“ Bagaim ana engkau berangkat kem ari?” t anya saya lagi.

Dewan pengadilan.

“ Dari Mem phis ke Fort Sm it h, kem udian m elint asi pegunungan lalu sam pai ke Prest an, Massa. Bob adalah berj alan, berkuda, berlari sam pai ke padang pasir Est accad’ yang luas dan m engerikan ini. Karena t idak m enem ukan air lagi, t iba- t iba m enj adi let ih kuda dan Bob. Bob m enj at uh dari kuda, kuda m elari t erus dan Bob t idur t erkapar. Sekarang m enghadapi Bob bahaya yang sangat besar dan pelan- pelan m at i karena kehausan, sam pai Massa Charley m endat angi dan m em berikan Bob m inum dengan darah. O, Massa, selam at kan Massa Marshall m aka cint a Bob kepada Massa Charley akan m enj adi selebar dunia ini! ”

I ni t ent u saj a suat u perm int aan, nam un saya t idak berharap sedikit pun unt uk bisa m em enuhinya. Bagaim ana orang Negro ini sam pai bisa m em percayai saya unt uk t ugas it u, saya t idak t ahu. Tet api unt uk m enolak perm int aan it u pun rasanya t idak m ungkin. Saya bert anya lagi,

“ Berapa besar kelom pok kalian?” “ Sangat besar, Massa. Sem bilan orang, dit am bah Bob.” “ Ke m ana kalian akan pergi wakt u it u?” “ Tidak Bob m enget ahui. Selalu Bob berkuda dari belakang dan t idak

m endengar, apa yang dikat akan Massa lain.” “ Engkau m em bawa pisau dan pedang. Apakah kalian sem ua m em iliki senj at a?” “ Tidak banyak kanon dan m eriam , t et api kam i m em iliki banyak bedil dan

senj at a dan pisau dan pist ol dan revolver.” “ Siapa yang m em im pin kalian?” “ Seseorang yang bernam a William s.” “ I ngat lah sekali lagi dengan sungguh- sungguh, ke m ana m ereka pergi ket ika

engkau j at uh dari kuda.” “ Saya t idak t ahu lagi. Ke sana, ke sit u, ke sana.” “ Kapan? Kira- kira pada j am berapa?” “ Saat it u hari adalah ham pir m alam … ah, oh, sekarang Bob m enget ahui:

Massa Bern’ berkuda lurus ke arah m at ahari t erbenam ket ika Bob m enj at uh dari kuda.”

“ Bagus! Engkau sudah m am pu berj alan kem bali?” “ Bob bisa berlarikan lagi sepert i seekor rusa. Darah t adi adalah baik unt uk

m engobat i dahaga.” Benar, m inum an yang t idak lazim it u j uga m am pu m em uaskan dahaga saya, sehingga lenyaplah dem am dari t ubuh saya. Sekarang si kerdil Sam berdiri di sam ping saya, dia pun m erasakan perubahan besar dalam dirinya. Dia dat ang m endekat unt uk m endengarkan pem bicaraan kam i. Keadaannya kelihat an serat us persen lebih baik daripada lim a m enit sebelum nya.

Kelom pok, t em pat Bernard Marshall bergabung, past i m enderit a kelet ihan yang hebat sepert i kam i. Jika t idak t ent u saj a pem uda t egap it u t idak akan m em biarkan pelayannya yang set ia ini seorang diri saj a. Barangkali rasa haus dan dem am begit u m enderanya, sehingga dia t idak m am pu m engont rol pikiran dan inderanya. Dari ket erangan Bob yang t erakhir saya bisa m enduga, dia m au pergi ke arah barat , sepert i kam i. Tet api bagaim ana kam i bisa m enyusulnya? Bagaim ana kam i bisa m enolongnya sem ent ara kam i sendiri m asih m em but uhkan pert olongan dan selain it u t idak bisa m em akai kuda- kuda kam i?

Saya berpikir dan t erus berpikir, t et api t idak berhasil m enem ukan sebuah ide yang gem ilang. Hanya saya bisa m em bayangkan, kelom pok it u past i belum pergi t erlalu j auh. Tet api bagaim ana m ungkin m ereka t idak m eninggalkan j ej ak sedikit pun?

Saya berpaling kepada Sam , “ Tinggallah di sini bersam a kuda- kuda. Binat ang- binat ang it u barangkali sudah

cukup berist irahat , sehingga nant i bisa berlari lagi sej auh sat u m il. Seandainya saya belum kem bali dalam dua j am , m aka ikut ilah saya.”

“ Well, Charley. Kam u t idak akan pergi t erlalu j auh karena m inum an dari j us coyot e t adi m isalnya t idak akan bert ahan lam a."

Jelas bahwa sekarang kam i saling m enyapa dengan “ kam u” dan bukan lagi dengan “ Anda” sepert i pada hari pert am a pert em uan kam i. Yang saya m aksudkan di sini adalah sebut an “ kam u” yang biasa dipakai para pem buru prairie.

Saya m em eriksa t anah di t em pat itu dan m enem ukan bahwa j ej ak Bob m ulai dari t em pat di m ana dia t erbaring, m engarah ke ut ara. Saya m engikut inya. Kira- kira set elah dua puluh m enit saya t iba di suat u t em pat . Di sana t erlihat j ej ak sepuluh ekor kuda yang m engarah ke barat . Di sini Bob t erj at uh dari kudanya karena let ih, dan t am paknya t ak seorang pun m em perhat ikan hal it u. Mungkin saj a pada wakt u it u dia berada agak j auh di belakang kelom poknya. Saya kem bali m engikut i j ej ak dan m enem ukan bahwa kudanya lalu lari m engikut i kuda- kuda yang lain. Tapi t am paknya seluruh kuda t ersebut begit u lem ah karena set iap saat binat ang- binat ang it u t ersungkur ke t anah dan hanya berj alan t erseok- seok. Karena it ulah di pasir t erlihat garis- garis yang sangat j elas yang t im bul set iap kali kuda- kuda it u m elangkah.

Hal ini m eninggalkan j ej ak yang sangat j elas, sehingga t anpa susah payah saya bisa m engikut inya dengan cepat . Saya m enyebut nya “ dengan cepat ” karena m em ang hal it u berlangsung cepat . Tidak bisa saya past ikan apakah saya t iba- t iba digerakkan oleh kekuat an yang t im bul karena m inum an yang m enj ij ikkan t adi at au karena rasa cem as pada nasib Bernard Marshall.

Saya sudah berj alan sej auh sat u m il. Saya m elihat beberapa pohon kakt us yang t um buh j arang- j arang. Tanam an it u benar- benar m eranggas, sehingga ham pir seluruhnya berwarna kuning. Sem akin j auh saya m elangkah, t am pak t anam an it u t um buh dalam rum pun yang berpencar- pencar. Makin lam a t anam an it u m akin banyak t erlihat dan akhirnya m enghalangi sert a m enut upi j alan yang m em bent ang hingga ke kaki langit di seberang.

Tent u saj a j ej ak- j ej ak yang t erus saya t elusuri t idak m enerobos ke dalam rum pun ini, t et api m em ut ar. Saya m engikutinya, nam un t idak lam a, karena t iba- t iba saya m enem ukan suat u ide yang m em berikan saya kekuat an baru.

Jika t erik m at ahari m akin bert am bah di dat aran rendah pada Sem enanj ung Florida yang panas, m aka sum ur- sum ur air di sana akan m engering, sehingga m anusia dan hewan m enderit a kehausan. Tanah t erasa begit u panas sepert i t im ah cair dan hawa m em bakar sepert i m agm a. Di langit t idak t am pak sedikit pun gum palan awan. Jika t erj adi hal sepert i ini m aka orang- orang yang m enderit a kepanasan m em bakar alang- alang dan sem ak- sem ak kering lainnya unt uk m encipt akan huj an. Saya sendiri sudah dua kali m engalam i hal it u. Barangsiapa yang m engenal hukum , kekuat an, dan perubahan alam ; dia past i bisa m em aham i t eknik sepert i ini dan t idak perlu m em buat suat u uraian ilm iah t erhadapnya.

Pada saat ini saya berpikir t ent ang t eknik it u. Belum selesai berpikir, saya sudah berlut ut di dekat t anam an kakt us dan m em ot ong daun- daun kering unt uk dibakar. Beberapa m enit kem udian t im bul nyala api yang kecil, m akin lam a api it u bert am bah besar, dan dalam wakt u yang singkat m em bent uk kobaran api yang m eram bat luas.

Sudah beberapa kali saya m engalam i kebakaran di padang prairie. Tapi t ak ada kebakaran dengan api berkobar- kobar ke langit disert ai bunyi- bunyi keras sepert i kakt us- kakt us ini. Karena set iap pohon yang t erbakar, m eledak dan m engeluarkan bunyi m irip t em bakan, seolah- olah sat u pasukan t ent ara sedang t erlibat bent rok senj at a. Nyala api m em bum bung t inggi ke langit dan di at asnya bet erbangan debu- debu panas yang m engandung pot ongan- potongan kakt us yang t erlont ar ke at as akibat panas. Di bawah kaki saya, t anah t erasa berget ar dan di udara t erdengar bunyi sepert i gem uruh.

I ni m erupakan cara t erbaik yang bisa saya lakukan – paling t idak pada saat ini – unt uk m enolong Bernard Marshall dan orang- orangnya. Saya berj alan balik t anpa m erasa khawat ir apakah nant i saya m asih bisa m em baca j ej ak m ereka at au t idak. Harapan ini m enguat kan hat i saya dan saya m em erlukan t idak lebih dari set engah j am unt uk sam pai ke t em pat sem ula. Tapi t ernyat a hal it u t idak perlu karena di t engah I ni m erupakan cara t erbaik yang bisa saya lakukan – paling t idak pada saat ini – unt uk m enolong Bernard Marshall dan orang- orangnya. Saya berj alan balik t anpa m erasa khawat ir apakah nant i saya m asih bisa m em baca j ej ak m ereka at au t idak. Harapan ini m enguat kan hat i saya dan saya m em erlukan t idak lebih dari set engah j am unt uk sam pai ke t em pat sem ula. Tapi t ernyat a hal it u t idak perlu karena di t engah

“ Zounds, Charley, apa yang sebenarnya t erjadi di sana? Mula- m ula saya kira ada gem pa bum i, t et api sekarang saya m isalnya berpikir, ham paran pasir yang panas ini t idak m ungkin t erbakar.”

“ Bukan pasir, Sam , m elainkan kaktus yang t um buh berum pun- rum pun di sana.” “ Dari m ana api it u? Saya t idak yakin bahwa kam ulah yang t elah m em bakarnya.” “ Mengapa t idak?” “ Jadi t ernyat a kam ulah orangnya! Tapi kat akan, unt uk apa?” “ Unt uk m endat angkan huj an.” “ Huj an? Jangan m arah, Charley, t api saya kira, kam u rupanya sudah gila,

sehingga bert indak sepert i it u! ” “ Apa engkau t idak t ahu bahwa pada orang- orang prim it if, orang- orang yang dianggap gila j ust ru m enjadi orang- orang pandai?” “ Saya t idak yakin, j ika kam u berdalih bahwa kam u t elah m elakukan sesuat u yang bij aksana! Karena udara akan m enj adi dua kali lebih panas daripada sebelum nya.”

“ Hawa panas akan bert am bah dan dengan itu akan t im bul pula t egangan list rik di udara.” “ List rikm u sam a sekali t idak berguna buat saya m isalnya! Saya t idak m akan at au m inum list rik. Saya t idak m engenal m akhluk asing yang bernam a list rik it u.” “ Engkau akan segera m enget ahuinya, karena dalam wakt u singkat kilat akan m enyam bar dan barangkali disertai dengan sedikit pet ir.” “ Teruslah m enant i! Charley yang m alang, kam u benar- benar sudah sint ing! ” Dia m em andang saya dengan rasa iba, sehingga saya m engert i bahwa dia

t idak bergurau. Saya kem udian m enunj uk ke at as,

“ Apakah engkau m elihat kabut - kabut hit am yang kini m ulai berkum pul?” “ Ast aga! Charley, t ernyat a kam u sam a sekali t idak gila sepert i yang saya

bayangkan! ” “ Kabut - kabut it u akan m em bent uk awan yang akan berubah m enj adi huj an akibat t ekanan.” “ Charley, seandainya benar dem ikian, m aka saya adalah seekor keledai bodoh dan kam u adalah orang paling pint ar di darat an Am erika, j uga di negara- negara lain.” “ Ah biasa saj a, Sam . Saya sudah m elihat perist iwa ini di Florida dan sekarang saya hanya m enirunya, karena saya pikir, hujan inilah yang kit a harapkan. Lihat lah, di sana sudah t am pak awan! Begit u kakt us ini habis t erbakar m aka akan t urun huj an. Dan j ika engkau t idak m au percaya m aka perhat ikanlah Tony, kudam u. I a m engibas- ibas ekor bunt ungnya dan hidungnya m endongak ke langit . Kuda m ust ang saya pun sudah m encium bau huj an yang t ent u saj a t idak m elayang j auh dari t em pat kebakaran. Mari kit a ke sana supaya kit a pun t erkena guyuran huj an! ”

Kam i berlari t et api sebenarnya sekarang kam i bisa naik ke punggung kuda, karena binat ang- binat ang it u kelihat an begit u bersem angat seakan- akan m endapat t enaga baru. Sekarang kuda- kuda it u bergerak m aj u sepert i biasanya. Nalurinya pada air segar m em buat binat ang it u berj ingkrak- j ingkrak.

Ram alan saya t erbukt i. Set engah j am kem udian awan- awan kecil berkum pul, sehingga langit di at as kepala kam i t am pak gelap. Kem udian huj an t urun, t et api bukan dengan perlahan m elainkan secara t iba- t iba, seolah- olah t um pah dari sebuah bej ana keras yang dipecahkan. Rasanya sepert i ada dua puluh t angan yang m em ukul- m ukul di pundak kam i. Hanya dalam wakt u sepuluh m enit , t ubuh kam i sudah basah kuyup, seolah- olah kam i berenang m enyeberangi sungai dengan pakaian lengkap. Mula- m ula kedua kuda berdiri t enang dan hanya m em biarkan but ir- but ir air huj an yang j at uh sam bil m enggerakkan hidungnya. Tet api kem udian binat ang- binat ang it u m ulai m eloncat - loncat dan kam i bisa m elihat bahwa t enaganya t elah pulih kem bali. Kam i Ram alan saya t erbukt i. Set engah j am kem udian awan- awan kecil berkum pul, sehingga langit di at as kepala kam i t am pak gelap. Kem udian huj an t urun, t et api bukan dengan perlahan m elainkan secara t iba- t iba, seolah- olah t um pah dari sebuah bej ana keras yang dipecahkan. Rasanya sepert i ada dua puluh t angan yang m em ukul- m ukul di pundak kam i. Hanya dalam wakt u sepuluh m enit , t ubuh kam i sudah basah kuyup, seolah- olah kam i berenang m enyeberangi sungai dengan pakaian lengkap. Mula- m ula kedua kuda berdiri t enang dan hanya m em biarkan but ir- but ir air huj an yang j at uh sam bil m enggerakkan hidungnya. Tet api kem udian binat ang- binat ang it u m ulai m eloncat - loncat dan kam i bisa m elihat bahwa t enaganya t elah pulih kem bali. Kam i

Yang paling m erasa gem bira adalah si Negro Bob. Dia berguling- guling di at as t anah dan m elum uri t ubuhnya, sehingga t ubuhnya, ram but nya yang kont ras dengan kulit nya sert a waj ahnya m enj adi sulit dikenali.

“ Massa, Massa, oh, oh, air, air segar, air m elim pah! Bob adalah sehat kem bali, Bob adalah kuat kem bali, Bob bisa berlari lagi, berj alan dan berkuda sam pai ke Californ’! Akan j uga Massa Bern’ m endapat air?”

“ Barangkali, karena saya yakin, dia past i berada t idak j auh dari padang kakt us ini. Tapi m inum lah, karena sebentar lagi huj an akan berhent i.” Dia m em ungut kem bali t opinya yang j at uh dari t anah. Topi it u bersisi lebar. Dia m em egang sisi bawahnya t inggi- t inggi, lalu m em buka lebar kedua bibirnya yang t ebal, sehingga m ulut nya m enganga lebar, selebar j arak ant ara kedua t elinganya. Kem udian dia m em iringkan kepalanya ke belakang dan m enuangkan m inum an segar it u di ant ara rahangnya yang direnggangkan.

“ Oh, oh, segar, Massa. Bob m inum lebih banyak lagi! ” Dia m enaikkan t opinya sekali lagi, t et api kem udian kecewa. “ Ah, huj an sudah selesai. Tak ada air lagi! ” Mem ang set elah t erdengar bunyi gem uruh berunt un, akhirnya huj an pun berhent i dengan t iba- t iba, sam a sepert i ket ika huj an m ulai t urun. Tet api kam i t idak m em erlukannya lagi karena rasa dahaga kam i t elah dipuaskan dan di sam ping it u t abung air kam i pun sudah diisi sam pai penuh.

“ Sekarang m ari kit a m akan,” uj ar saya, “ kem udian segera berangkat , sehingga kit a bisa m enyusul Marshall! ” Set elah beberapa m enit kam i selesai. Sant apan kam i hanya berupa sepot ong dendeng kerbau. Lalu kam i naik ke punggung kuda dan m em acunya m aj u. Pada wakt u it u Bob m em bukt ikan diri sebagai seorang pelari sej at i, karena dengan m udah dia m am pu m engikut i langkah kam i.

Tent u saj a sem ua j ej ak t elah t erhapus oleh air huj an, nam un saya sudah t ahu ke m ana j ej ak- j ej ak it u m engarah. Tak lam a set elahnya, saya m elihat sebuah kendi air dari buah labu yang t ergelet ak di at as t anah. Past i benda it u t elah dibuang oleh seseorang dari m ereka.

Padang kakt us ini t ent ulah t erbent ang luas dari arah t im ur ke barat , karena uj ung lahan yang hangus akibat kebakaran belum j uga nam pak. Hal ini sangat m engunt ungkan karena dengan dem ikian, saya m enyim pulkan, orang- orang yang saya cari pun past i t erkena guyuran huj an. Akhirnya kam i t iba pada uj ung lahan yang t erbakar. Segera set elahnya saya m elihat sekelom pok m anusia dari kej auhan, selain it u ada j uga hewan. Saya m eraih t eropong. Ada sem bilan orang dan sepuluh ekor kuda. Delapan orang sedang duduk di t anah, sedangkan orang kesem bilan berada di dekat kuda dan m em isahkan diri dari kelom pok it u lalu m em acu kudanya ke arah kam i. Tiba- t iba t am paknya dia m elihat kam i dan m enghent ikan kudanya. Saya m em bidik t eropong lebih t aj am dan m engenalinya. Orang it u adalah Bernard Marshall.

Saya bisa m em aham i m aksudnya. Dia berada pada suat u sit uasi ant ara kebingungan dan keput usasaan sehingga sepert i t em annya yang lain, dia pun t idak m em perhat ikan bahwa pelayannya t elah lenyap. Akibat air huj an, kini dia pun m em peroleh t enaga baru. Dia segera m enyadari kewaj ibannya yait u pergi m encari Bob dan m em bawanya pulang ke kelom pok. Saya bisa m em baca m aksud ini set elah m elihat seekor kuda lain yang dit unt unnya dengan t ali kekang. Bahwa t idak ada orang lain yang m au pergi bersam anya, saya t idak perlu m erasa heran. Mereka adalah

orang- orang yankee 6 dan m ereka m enganggap nyawa seorang Negro t idak lebih berharga daripada bij i- bij ian kosong.

Orang Am erika Serikat bagian ut ara.

Dia m enat ap rom bongan kam i, lalu bert eriak m em anggil t em an- t em annya. Dengan segera m ereka m elom pat ke atas punggung kuda m asing- m asing sam bil m em egang senj at a di t angan.

“ Maj u Bob, dan j elaskan siapa kit a sebenarnya! ” saya m em beri perinah kepada orang Negro it u. Dia segera berlari ke sana, kam i m enyusulnya. Ket ika Marshall m elihat pelayannya, kem arahannya pun m ereda. Tem an- t em annya pun t urun dari kuda dan m enunggu kam i dengan sikap dam ai. Kam i hanya sedikit t ert inggal di belakang Bob, j adi kam i bisa m enangkap seruannya yang dit uj ukan kepada pedagang perm at a it u.

“ Jangan t em bak, Massa, j angan t ikam . I ni yang dat ang adalah orang baik- baik. Adalah Massa Charley, yang hanya m em bunuh orang- orang I ndian dan penj ahat t api m em biarkan hidup para gent lem an dan orang Negro! ”

“ Charley? Benarkah yang dat ang ini Charley! ” kat anya sam bil t erkej ut lalu m engam at - am at i saya. Di kam pung halam an, biasanya saya berpakaian lebih sepert i gent lem an daripada di padang sabana. Set elah beberapa bulan, orang t idak langsung m engenali waj ah saya yang dihiasi j anggut t ipis, karena j anggut it u t elah t ersem bunyi di balik j anggut t ebal yang t um buh t idak t erawat . Karena dia belum pernah m elihat saya dalam penam pilan sepert i saat ini, m aka saya t idak t ersinggung j ika dia belum m engenali saya dari j auh. Tet api sekarang set elah saya sam pai pada j arak sekit ar t iga puluh kuda darinya, dia t erbelalak, karena yang dikat akan Bob m em ang benar. Dengan t ergesa- gesa dia dat ang m engham piri saya dan m engulurkan t angannya dari at as kuda.

“ Charley, bagaim ana m ungkin? Benarkah Anda Charley? Saya kira, Anda pergi ke Fort Bent on dan ke pegunungan salj u! Bagaim ana m ungkin Anda t urun hingga ke daerah selat an ini?”

“ Saya sudah berada di pegunungan salj u, Bernard. Tet api rasanya saya kedinginan di sana, sehingga saya m eluncur t urun. Selain it u syukur kepada Tuhan , kit a bisa bert em u di Est accado ini! Maukah Anda m em perkenalkan saya kepada t em an- t em an seperj alanan Anda?”

“ Tent u saj a! Saya kat akan, kehadiran Anda saat ini lebih berharga daripada uang ribuan dollar! Turun dan m aj ulah kem ari! ” Dia m em perkenalkan saya kepada t em an- t em annya lalu m enyebut kan nam a- nam a m ereka kepada saya. Kem udian dia m enghuj ani saya dengan begit u banyak pert anyaan. Sedapat m ungkin saya berusaha m enj awabnya. Tem an- t em annya t erdiri dari yankee liar, lim a orang voyageur dari perusahaan kulit yang m em bawa perlengkapan- perlengkapan pent ing, j uga t iga orang lain yang bersenj at a. Tapi m ereka m enggant ungkan senj at anya sedem ikian rupa, sehingga bisa dilihat bahwa m ereka bukanlah west m en. Tent u saj a m ereka adalah para pedagang, sepert i yang dicerit akan Bob. Tapi saya lebih m enganggap m ereka sebagai para perant au yang m au pergi ke daerah Barat unt uk m engadu nasib, baik m elalui cara halal m aupun t idak. Rom bongan it u dipim pin oleh voyageur t ert ua yang diperkenalkan kepada saya dengan nam a William s. Di m at a saya, dia adalah seekor “ anak beruang” , sepert i ist ilah yang biasa dipakai orang di daerah Barat . Dia berpaling kepada saya set elah saya m enj awab beberapa pert anyaan kecil dari Bernard. Si kerdil Sam m enunj ukkan kesan t idak senang t erhadap orang it u.

“ Jadi sekarang kam i t ahu, kira- kira siapa kalian dan dari m ana kalian dat ang. Hanya kam i belum t ahu, ke m ana kalian hendak pergi! ” “ Barangkali ke Passo del Nort e, at au barangkali ke sat u t em pat lain, Sir. Sem uanya t ergant ung kepada pekerj aan yang kam i t erim a.” Saya m erasa t idak perlu m encerit akan lebih banyak daripada apa yang boleh diket ahuinya saat ini. “ Dan apa pekerj aan kalian?” “ Kam i berm aksud sedikit m engelilingi dunia.”

“ Lack- a- day, unt uk pekerj aan sepert i it u orang t idak akan m erasa bosan, walaupun dem ikian orang harus berusaha keras. Past i Anda adalah seorang yang sangat kaya. Orang j uga bisa m elihat nya dari senj at a Anda yang m engkilat ! ”

Dengan dugaan sepert i it u, dia past i akan t erus bert anya, karena selain senj at a, saya j uga m em iliki beberapa barang kecil yang sebenarnya harus saya t inggalkan di rum ah. Pert anyaannya sungguh m engusik saya. Selain it u t at apan m at anya yang agak licik dan suaranya yang m engolok sert a t erburu- buru saat berbicara dengan saya m em buat saya t idak senang. Orang it u sangat lancang dan walaupun t am pangnya rapi, saya t idak percaya kepadanya. Saya lalu m enat apnya dengan t aj am dan m em berikan j awaban yang t idak m engandung ungkapan set uj u at aupun penolakan.

“ Saya kira, ent ah kaya at au m iskin, di Est accado hal it u sam a saj a.” “ Mem ang Anda benar, Sir. Set engah j am lalu kam i sem ua ham pir m at i

kehausan. Kam i berhasil hanya karena kebet ulan, karena sebuah m ukj izat . Perist iwa sepert i it u belum pernah t erj adi sebelum nya.”

“ Perist iwa apa?” “ Tent u saj a huj an. At au m ungkin Anda dat ang dari j urusan lain, sehingga t idak

t erkena curah huj an t adi?” “ Kam i kehuj anan karena kam ilah yang m endat angkannya.” “ Mendat angkannya? Apa yang sebenarnya ingin Anda kat akan, Sir?” “ Sepert i Anda, kam i pun ham pir m at i kehausan. Engkau t ahu, kam i hanya bisa

selam at seandainya kam i bisa m em buat awan, kilat sert a gunt ur.” “ Dengar, Mast er Gom bal, saya harap Anda t idak m enganggap kam i sebagai

orang- orang yang bisa dikibuli seekor beruang dengan Wipp- por- will 7 . Jika t idak m aka dalam beberapa m enit kulit Anda t idak lagi seindah sekarang. Past i Anda sudah pernah

berada di Ut ah, di daerah Danau Garam 8 dan t erm asuk anggot a ‘orang- orang kudus dari akhir zam an’ yang j uga m am pu m em buat m ukj izat - m ukj izat .” “ Mem ang saya pernah berada di sana. Tet api sekarang saya t idak m au berbicara t ent ang akhir zam an, m elainkan pert am a- t am a t ent ang hari ini dan t ent ang Anda. Apakah Anda akan m engizinkan kam i unt uk bergabung bersam a rom bongan Anda?”

“ Mengapa t idak? Terut am a karena Anda dikenal oleh Mast er Marshall. Bagaim ana cerit anya, sehingga Anda berani m enem puh Llano Est accado hanya berdua?”

Saya pura- pura t idak t ahu sam bil bersikap sepert i orang bodoh dan belum berpengalam an, “ Apa yang perlu dit akut kan? Jalan ini dit andai dengan t iang- t iang penunj uk j alan. Jadi set iap orang boleh pergi ke sana dan keluar lagi dari sana dengan selam at .” “ Good lack, Anda akan segera binasa! Belum pernah Anda m endengar sedikit pun t ent ang st akem en?” “ Siapakah m ereka?” “ Anda harus t ahu! Saya t idak m au bercerit a t ent ang m ereka, karena saya t idak

m au m enakut - nakut i Anda. Hanya saya ingin kat akan kepada Anda, yang berani dat ang berdua ke Est accado hanyalah orang- orang sepert i Old Firehand, Old Shat t erhand, at au seseorang yang pintar dan cerdik sepert i Sans- ear, pem bunuh

I ndian it u. Apakah Anda pernah m endengar t ent ang orang- orang it u?” “ Mungkin, t et api saya t idak m engingat nya lagi. Berapa lam a lagi kit a harus berkuda, sam pai kit a keluar dari Est accado?” “ Dua hari.” “ Tent u saj a kit a sudah berada pada j alan yang benar, bukan?” “ Mengapa t idak! ”

8 Salt Lake. Sej enis burung penyanyi.

“ Karena saya m endapat kesan, t iang- t iang it u t iba- t iba m engarah ke t enggara dan bukannya ke barat daya.” “ Masuk akal j ika Anda m endapat kesan dem ikian, t et api seorang voyageur yang sudah t ua dan berpengalam an seperti saya past i t idak akan keliru. Saya m engenal Est accado dengan baik sepert i m engenal isi t as saya sendiri.”

Kecurigaan saya sem akin bert am bah. Jika dia benar- benar sudah berpengalam an m aka dia past i t ahu, bahwa dia t elah m enyim pang dari arah yang sebenarnya. Saya m em ut uskan untuk t erus m em burunya lebih j auh.

“ Mengapa perusahaan m engirim Anda begit u j auh ke arah selat an? Yang saya t ahu, di daerah ut ara t erdapat lebih banyak keraj inan kulit daripada di selat an.” “ Anda sungguh bij aksana dan cerdik! Kulit t et aplah kulit . Karena di sini t erdapat beruang cokelat , beruang hit am , racoon ( binat ang m irip beruang) dan opossum , sert a binat ang- binat ang berbulu lainnya dalam j um lah yang banyak, m aka set elah t engah hari kam i akan pergi berburu unt uk m engum pulkan ribuan kulit bison karena binat ang- binat ang it u berkeliaran pada m usim gugur.”

“ Oh ya? Tadi saya m enduga, Anda lebih gam pang berburu bison di hut an di daerah ut ara daripada di sini. Selain it u, sebagai seorang voyageur, Anda past i m am pu karena Anda t idak t akut sedikit pun t erhadap orang- orang I ndian. Pernah saya m endapat cerit a bahwa perusahaan m engirim para voyageur sekaligus sebagai kurir. Surat perint ah j alan akan m enj adi pelindung supaya t idak diserang oleh orang- orang

I ndian. Benarkah dem ikian?” “ Ya. Sebenarnya kam i bisa m engharapkan bant uan dari kulit m erah dan bukannya m erasa t akut diserang oleh m ereka.” “ Jadi sekarang Anda pun m em bawa surat it u?” “ Tent u saj a. Saya hanya perlu m enunj ukkan capnya dan orang I ndian akan

m em berikan perlindungan kepada saya.” “ Anda m em buat saya penasaran, Sir. I zinkanlah saya m elihat sebent ar cap it u! ” Saya m elihat , dia t am pak t erpoj ok, t et api dia berusaha m enyem bunyikannya di balik raut waj ahnya yang geram . “ Apa Anda pernah m endengar t ent ang kode et ik pos, bung? Saya hanya boleh m enunj ukkan cap it u kepada orang- orang I ndian.” “ Saya t idak m em int a unt uk m em baca isi surat . Kelihat annya Anda t idak m am pu m em perkenalkan diri kepada seorang kulit put ih.” “ Dalam hal sepert i it u senj at a saya lebih j elas m enunj ukkan siapa saya. Cam kan ini baik- baik! ” Saya m em buat raut waj ah, seolah- olah saya m erasa berada di bawah t ekanannya dan hanya diam sam bil berpura- pura m erasa t akut . Sam t idak m enat ap saya, karena nant i ket ahuan kalau saya hanya bersandiwara. Dia m em andang Tony seolah- olah dia dan kudanya sangat set uj u dengan sikap saya. Saya m em balikkan t ubuh m enghadap Marshall,

“ Bob sudah m engat akan kepada saya, ke m ana Anda hendak pergi, Bernard, dan m engapa Anda m elakukan perj alanan ini. Apakah Anda t idak m enem ukan j ej ak sang pem bunuh yang sudah m eram pas segala hart a m ilik Anda?”

“ Sam a sekali t idak. Selain it u past i ada beberapa orang yang m elakukan perbuat an it u.” “ Di m ana Allan?” “ Di San Francisco. At au set idaknya sem ua surat nya dikirim dari sana.” “ Well, past i Anda akan m enem ukannya dengan m udah. Apakah hari ini Anda

akan m elanj ut kan perj alanan atau berm alam di t em pat ini?” “ Sudah disepakat i bahwa kam i akan t inggal di sini.” “ Kalau begit u saya akan m elepaskan sem ua perlengkapan kuda saya.” Saya bangkit lalu m elepaskan pelana dan peralat an dari kuda m ust ang,

kem udian m em berinya m akan beberapa genggam bij i j agung. Sam j uga m elakukan yang sam a t erhadap kudanya. Kam i m enahan diri agar t idak berbicara sat u sam a lain.

Tet api hal it u rasanya t idak pent ing karena t anpa berbicara pun kam i bisa saling m engert i. Jika dua orang pem buru hidup bersam a selam a beberapa m inggu, m aka m ereka bisa m em baca pikiran sat u sam a lain hanya dengan m elihat m at anya. Juga saya t idak berbicara dengan diam - diam at au berbisik kepada Marshall, sehingga wakt u yang t ersisa berlalu t anpa pem bicaraan yang pent ing. Kini hari t elah m alam .

“ Buat lah pem bagian t ugas j aga, Sir,” kat a saya kepada William s. “ Kam i let ih dan ingin t idur.” Dia m elakukannya. Saya lihat , hanya saya, Sam dan Marshall yang t idak diberikan giliran unt uk m enj aga. Set iap kali dit ent ukan dua orang. “ Tidurlah di t engah- t engah m ereka, sehingga m ereka t idak bisa m em bicarakan sesuat u secara sem bunyi- sem bunyi! ” Saya berbisik kepada Marshall. Mendengar pet unj uk rahasia it u, dia m enat ap saya penuh keheranan, t et api dia t et ap m enurut inya.

Kuda- kuda berbaring karena t ak ada lagi m akanan buat m ereka. Sem ent ara orang lain t idur dalam lingkaran, saya m erebahkan diri di sam ping m ust ang saya, dan m enggunakan t ubuhnya sebagai alas kepala, sedangkan orang- orang m enggunakan pelana. Saya m em punyai alasan unt uk t idur dengan posisi sepert i it u. Sam t idak perlu pet unj uk dari saya. Dia benar- benar paham dan m encari t em pat di ant ara para voyageur it u, sehingga m ereka hanya bisa berbicara sat u sam a lain secara diam - diam pada wakt u giliran j aga.

Bint ang- bint ang t am pak bersinar di angkasa. Nam un, ada kabut aneh yang m elayang di ant ara langit dan Bum i, m ungkin karena pengaruh huj an, sehingga cahaya bint ang t am pak redup dan t idak t erang sepert i biasanya. Dua orang pedagang m endapat t ugas j aga pert am a. Keduanya bert ugas t anpa m enim bulkan sesuat u yang m encurigakan. Unt uk t ugas j aga kedua, William s m enent ukan dirinya sendiri dan voyageur yang paling m uda. Ket ika t iba giliran m ereka, t ernyat a m ereka belum t idur. Mereka bangkit lalu m asing- m asing m em buat pat roli sej auh set engah lingkaran. Saya m em perhat ikan dengan seksam a kedua t it ik t em pat m ereka saling bert em u. Tem pat pert em uan pert am a berada di dekat kuda m ilik Bob. Hal ini t am paknya m engunt ungkan saya, karena saya yakin, si kulit hit am it u t idak m em iliki kuda yang bagus, sehingga orang t idak perlu berhat i- hat i t erhadap ket aj am an daya pendengaran dan pencium annya.

Saya t idak bisa m elihat , apakah kedua orang it u berbicara ket ika m ereka saling bert em u. Tapi dari bunyi langkahnya, saya bisa m enduga bahwa keduanya saling m em bisikkan beberapa kat a sebelum berbalik. Pengem baraan yang lam a di padang sabana t elah m engasah pendengaran saya m enjadi t aj am . Jika saya t idak keliru, kini saya sedang berurusan dengan dua orang pem bohong besar.

Dengan hat i- hat i saya m erangkak m engam bil j alan m em ut ar m enuj u ke t em pat kuda- kuda. Binat ang bodoh it u t erlihat lam ban dan t enang karena ia t idak m encium kehadiran saya, sehingga sedikit pun t idak m endengus at aupun berubah. Saya bersem bunyi begit u rapat pada t ubuhnya, sehingga saya t idak t akut dipergoki.

Tak lam a kem udian dat anglah William s dari sat u sisi dan si voyageur dari sisi yang lain. Sebelum keduanya kem bali berpisah, saya m endengar dengan sangat j elas, “ Saya t angani dia dan kam u orang Negro it u! ” Kalim at it u diucapkan oleh William s. Ket ika m ereka kem bali bert em u, saya

m endengar, “ Tent u saj a m ereka j uga! ” Tam paknya m aksud orang it u adalah saya dan Sam karena kam i berbaring di depan t em pat pert em uan it u. Ket ika m ereka kem bali m endekat i saya, t erdengar lagi suara,

“ Pshaw! Yang seorang kecil dan yang lain … ini dilakukan pada wakt u m ereka t idur! ” Yang dim aksudkan dengan “ yang kecil” adalah Sam dan “ yang lain” adalah saya sendiri. Sudah j elas bahwa kam i akan dibunuh. Tapi m engapa? Saya t idak bisa m enj elaskannya. Kem bali m ereka m endekat dan saya m endengar j awaban yang j elas,

“ Ket iga- t iganya! ” Barangkali pert anyaannya sudah diaj ukan pada t it ik pert em uan yang lain,

yakni apakah ket iga pedagang it u ikut dibunuh bersam a kam i at au t idak. Jadi kelim a voyageur ini hendak m enyergap kam i, lim a m elawan lim a. Kesim pulannya sangat gam pang, seandainya saya t idak berinisiat if unt uk m endengarkan pem bicaraan m ereka, t ent u m ereka akan m em bunuh kam i t anpa bersusah payah. Sekarang kedua orang it u bert em u lagi.

“ Tidak boleh sat u m enit pun lebih awal … dan sekarang, baiklah! ” kat a William s. Percakapan m enarik it u berakhir. Dengan m udah bisa saya bayangkan, kalim at t erakhir t adi berhubungan dengan wakt u, kapan m ereka akan bert indak. Tapi kapan?

I ni m est inya t erj adi pada wakt u t idur! Hari ini at au besok? Saya m erasa lebih am an, j ika saya m engandaikan seolah- olah m ereka akan m elakukannya hari ini. Karena kedua baj ingan it u m asih m em iliki wakt u seperem pat j am unt uk m em buat ronda, m aka rasanya baik j ika saya bert indak lebih awal.

Saya bersiap- siap. Mereka bert em u lagi, t api kali ini t idak berkat a apa- apa. Keduanya berbalik pada wakt u yang bersam aan. Begit u William s lewat di dekat saya, dengan cepat saya m elom pat ke belakangnya, lalu m em ukul sisi kiri lehernya, sehingga dia t idak m am pu bersuara kem udian m enghadiahkan sebuah t inj u pada pelipisnya. Tubuhnya roboh t ak bergerak.

Sekarang saya m enggant ikan t em patnya dan berj alan m enuj u ke t it ik pert em uan yang lain unt uk bert em u dengan t em annya. Orang it u sam a sekali t idak t ahu dan m engira saya adalah William s. Saya segera m encekik lehernya dari depan dan m em ukulnya hingga roboh. Paling kurang selam a sepuluh m enit , keduanya t erkapar pingsan. Saya t ahu hal it u, karena it u dengan cepat saya berlari m endapat i orang- orang yang sedang t idur. Hanya dua orang yang t erj aga, t ent u saj a Sam dan Bernard. Pet unj uk yang saya bisikkan kepada Bernard m em buat hat inya t idak t enang, sehingga dia t idak bisa t idur.

Saya m elepaskan laso dari gulungan. Sam pun segera m elakukan hal yang sam a. “ Hanya t iga orang voyageur,” kat a saya sam bil berbisik. Kem udian saya bert eriak dengan keras, “ Hallo sem ua, bangunlah! ” Dalam sekej ap m at a m ereka sem ua bangun, t erm asuk Bob. Tet api dengan cepat pula laso kam i m engikat t angan dan dada dua voyageur. Sekali lagi t ali dilingkarkan ke t ubuh m ereka. Kini ikat an it u begit u kuat , sehingga para t awanan it u t idak bisa m elepaskan diri. Karena hanya m enduga- duga dan belum paham , Bernard Marshall m enyerang orang ket iga dan m em eluknya erat - erat sam pai saya m engikat orang it u dengan lasonya. Hal ini t erj adi begit u cepat , sehingga ket ika sudah selesai, kam i m endengar seorang dari ket iga pedagang it u berseru sam bil m eraih senj at anya,

“ Pengkhianat , am bil senj at a! ” Sam t ert awa keras. “ Sim pan kem bali senj at am u, anakku. Sum bu senj at am u dan j uga senj at a

kawan- kawanm u sudah dicabut , hihihihi! ” Si kerdil yang selalu berhat i- hat i ini t elah m encopot sum bu ket iga senj at a it u pada wakt u saya bersem bunyi unt uk m endengarkan percakapan t adi. I ni adalah bukt i bahwa dia bisa m engert i m aksud saya dengan t epat walaupun kam i t idak berbicara sat u sam a lain.

“ Jangan khawat ir, sobat , kalian t idak akan diapa- apakan! ” kat anya m enenangkan m ereka. “ Orang- orang ini hendak m em bunuh kam i dan kalian. Karena it u kam i t erpaksa m elum puhkan m ereka.”

Meskipun gelap, bisa t erlihat bagaim ana m ereka t erkej ut ket ika m endengar apa yang saya sam paikan. Bob j uga bergegas dat ang m endekat . “ Massa, apakah m ereka j uga berm aksud bunuh Bob?” “ Ya! ”

“ Maka harus m ereka m at i, digant ung pada Est accad’, t inggi- t inggi pada t iang it u! ” Para t awanan t idak bersuara. Mereka m ungkin m engharapkan pert olongan dari orang yang bert ugas j aga. “ Bob, di sana t ergelet ak William s, dan di sana yang seorang lagi. Bawa m ereka ke sini! ” saya m em beri perintah kepada orang Negro it u. “ Sudah m at i m ereka?” dia bert anya. “ Belum , hanya pingsan.” “ Saya akan am bil m ereka! ” Si kulit hit am bert ubuh raksasa ini m em ikul kedua orang it u bert urut - t urut di

at as bahunya yang bidang ke sini lalu m elem parkan m ereka ke t anah. Pada saat it u m ereka m asih t erikat . Sekarang kam i bisa berbicara. Saya m enj elaskan kepada ket iga pedagang it u m engapa kam i bert indak dem ikian. Mereka berubah m enj adi geram dan m enunt ut hukum an m at i at as para voyageur. Tapi saya m em bant ahnya.

Di padang sabana pun ada hukum dan undang- undang. Seandainya m ereka m enghadang kam i dengan senj at anya, sehingga hidup kam i t erancam , m aka kam i boleh m enem bak m ereka sam pai m at i. Tet api sekarang persoalannya lain, sehingga kam i t idak boleh m em bunuh m ereka t et api harus m em bent uk j ury unt uk m enghukum m ereka.

“ Oh, oh, ya, sebuah j ury,” uj ar si Negro. Dia m erasa senang m enyaksikan t ont onan sepert i it u, “ dan Bob akan m enggant ung m ereka sem ua lim a orang! ” “ Tapi bukan sekarang! Hari sudah m alam . Kit a t idak m em buat api unggun, j adi kit a harus m enunggu sam pai faj ar m enyingsing. Jum lah kit a sem bilan orang. Lim a orang boleh t idur dengan t enang, t api dua orang harus t et ap berj aga. Para t awanan harus diawasi sam pai m at ahari t erbit .”

Saya bersusah payah m em buj uk m ereka dan set elah akhirnya berhasil, kelim a orang it u m au pergi t idur. Saya dan seorang pedagang m endapat t ugas m enj aga. Set elah sat u j am kam i digant i. Sam m engam bil alih t ugas j aga t erakhir seorang diri, karena pada saat it u hari sudah m ulai t erang dan sat u orang sudah cukup unt uk m enj aga keam anan kam i.

Sepanj ang m alam t awanan- t awanan it u hanya m enut up m ulut . Nam un ket ika kam i bangun, saya m elihat William s dan rekannya sudah kem bali sadar. Pert am a- t am a kam i sarapan pagi. Kuda kam i m endapat j at ah bij i- bij i j agung. Kem udian kam i m em ulai proses pengadilan. Sam m enunj uk ke arah saya kem udian berkat a,

“ I nilah sheriff kit a. Dia m isalnya akan m em buka persidangan sekarang.” “ Tidak, Sam , saya t idak m au m engam bil alih j abat an ket ua. Engkaulah yang

harus m elakukannya! ” “ Saya? Heigh- ho, apa yang kam u pikirkan? Sam Hawerfield sebagai seorang sheriff! Siapa yang m enulis buku, lebih cocok unt uk posisi it u! ” “ Saya bukan warga Am erika dan saya pun belum lam a m engem bara di padang sabana sepert i kau. Apabila engkau t idak m au, m aka Bob harus m elakukannya! ” “ Bob? Seorang kulit hit am sebagai sheriff? I ni akan m enj adi sandiwara paling aneh yang kit a m ainkan di padang pasir ini. Jadi saya t erpaksa harus m enerim anya j ika kam u m isalnya t et ap bersikeras m enolak! ”

Dia duduk dengan posisi m enant ang dan m enunj ukkan raut waj ah yang diart ikan dalam pengadilan padang sabana dengan ekspresi penuh pert im bangan dan keadilan, sepert i yang t erlihat pada sidang pengadilan di dunia m aj u.

“ Duduklah m elingkar, Mesch'schurs. Kalian sem ua adalah wakil- wakil m asyarakat awam dan Bob, orang Negro ini, t et ap berdiri karena dia akan berperan

sebagai const abel 9 !” Bob m engencangkan t ali pengikat pedangnya dan berusaha m enunj ukkan

waj ah sewibawa m ungkin.

Const able ( I nggris) : Polisi.

“ Const abel, lepaskan ikat an dari t awanan karena kit a hidup di negeri yang m erdeka dan di sini pem bunuh- pem bunuh harus berdiri t anpa ikat an di hadapan hakim ! ”

“ Tet api j ika lim a sem uanya dilepaskan, m aka …” Negro it u ragu- ragu m elakukannya. “ Turut i! ” bent ak Sans- ear. “ Tak seorang pun dari m ereka akan kabur karena kit a t elah m erebut senj at anya. Dan sebelum m ereka m isalnya berlari sepuluh langkah, past i peluru- peluru kit a sudah m enerj ang m ereka! ”

Tali- t ali ikat an dilepaskan. Para t awanan bangkit , t et api m asih belum berkat a- kat a. Masing- m asing kam i m em egang senj at a di t angan, sehingga t idak m ungkin m ereka berniat unt uk m elarikan diri.

“ Kam u m enam akan dirim u William s,” Sam m em ulai pem bicaraan. “ Apakah it u nam am u yang sebenarnya?” Orang yang dit anya m enj awab dengan waj ah m arah, “ Saya t idak akan m enj awabnya. Kalian sendiri adalah pem bunuh. Kalianlah

yang m enyerang kam i. Kalian harus dihadapkan kepada pengadilan padang sabana.” “ Bicaralah sem aum u, anakku. Kam u m em iliki hak sepenuhnya. Tapi dengarlah, j ika kam u t idak m enj awab, it u berart i kam u m em berikan pengakuan. Jadi … apakah kam u benar- benar seorang voyageur?”

“ Ya.” “ Bukt ikan! Di m ana kam u m enyim pan surat - surat it u?” “ Tidak ada.” “ Baiklah, anakku. I t u sudah cukup unt uk m enent ukan hukum an apa yang akan

dij at uhkan at as dirim u! Apakah kam u m au m engaku bahwa t adi m alam kam u berbicara dengan rekanm u selam a t ugas j aga dan m enyusun suat u rencana?”

“ Tidak! Kam i t idak berbicara sepat ah kat a pun.” “ Orang yang t ersohor ini m endengarkan sem ua percakapan kalian dengan

sangat j elas. Kalian bukanlah west m an, karena seorang pem buru prairie sej at i past i akan lebih berhat i- hat i dalam bert indak.”

“ Kam i bukanlah west m an? All devil’s, hent ikan lelucon Anda! Kam i akan m enunj ukkan bahwa kam i t idak t akut t erhadap siapa pun. Lalu siapa kalian? Para greenhorn yang m enyergap kam i pada waktu t idur unt uk m em bunuh dan m eram pok hart a kam i! ”

“ Tidak perlu begit u gusar, anakku! Akan saya kat akan kepadam u, siapakah para greenhorn ini yang akan m enj at uhkan keput usan t ent ang hidup dan m at i kalian! Set elah m endengar pem bicaraan kalian, orang ini m erobohkan kalian dengan t angannya, dan perbuat an it u m isalnya dilakukannya dengan sem purna, sehingga t ak t erlihat oleh seorang pun, j uga oleh kalian sendiri. Tinj u yang keras it u hanya dim iliki oleh orang ini yang dij uluki Old Shat t erhand. Sekarang t at aplah saya! Apakah ada orang lain yang pernah dikerat t elinganya oleh orang- orang Navaj o, yang bernam a Sans- ear? Jadi hanya kam i berdua yang berani dat ang sendirian ke Llano Est accado. Di sam ping it u benar bahwa kam ilah yang kem arin m endat angkan huj an. Siapa lagi kalau bukan kam i? At au pernahkah kalian m endengar bahwa huj an t urun dengan sendirinya di Est accado?”

Kelim a orang it u t erkej ut ket ika m endengar nam a kam i. William s- lah yang pert am a- t am a m em buka m ulut . Dia sudah m em pert im bangkan keadaannya. Mendengar nam a kam i, dia rupanya berpikir bahwa dia t idak akan diperlakukan dengan t idak adil.

“ Jika kalian benar- benar Old Shat t erhand dan Sans- ear sepert i yang kalian j elaskan, m aka kam i harap supaya persoalan ini diput uskan dengan adil. Saya akan m enj awab dengan t erus t erang. Dulu nam a saya lain, bukan William s. Tapi m enggant i nam a bukanlah suat u kej ahat an, karena dulu nam a kalian yang sebenarnya pun bukan Old Shat t erhand at au Sans- ear. Set iap orang bebas m em ilih nam a yang disukainya.”

“ Well, t api kam u pun t idak didakwa karena persoalan nam a! ”

“ Kalian pun t idak bisa m endakwa kam i dengan alasan pem bunuhan, karena kam i t idak m elakukannya. Selain it u kam i j uga t idak berencana m em bunuh seseorang. Ya, t adi m alam kam i berbicara sat u sam a lain, t api kam i t idak m enyinggung m engenai pem bunuhan. Apakah kam i m enyebut - nyebut nam a kalian?”

Sam t ert unduk lalu berkat a dengan agak geram . “ Tidak, t ent u saj a kalian t idak m enyebutnya. Nam un dari percakapan kalian,

orang bisa m enyim pulkan dem ikian dengan j elas.” “ Menarik suat u kesim pulan t idak bisa dij adikan sebagai bukt i, karena hal it u belum dilaksanakan. Pengadilan padang sabana m erupakan sesuat u yang sangat dij unj ung t inggi, t et api j urinya hanya bisa m enghakim i berdasarkan kenyat aan dan bukannya dugaan. Kam i sudah m enerim a Sans- ear dan Old Shat t erhand begit u ram ah dalam rom bongan kam i dan sebagai balasannya m ereka ingin m em bunuh kam i t anpa alasan. Dengan dem ikian sem ua pem buru m ulai dari Danau Besar sam pai ke Sungai Mississippi, dari Teluk Mexico sam pai ke Sungai Budak akan t ahu dan m ereka akan berkat a, kedua pem buru t ernam a it u t elah berubah m enj adi peram pok dan pem bunuh.”

Dalam hat i harus saya akui bahwa baj ingan ini sangat lihai m em buat pem belaan. Sam akhirnya t erpojok, dia m eloncat bangkit , “ ’s deat h, orang t ak akan berkat a sepert i it u karena kam i t ak m enghakim i kalian. Kini kalian bebas, saya kira! Bagaim ana pendapat yang lain?" “ Mereka harus bebas. Mereka t idak bersalah! ” kat a ket iga pedagang. Sej ak awal ket iganya yakin bahwa kesalahan yang dit uduhkan sebenarnya t idak beralasan. “ Berdasarkan apa yang saya t ahu, saya pun t idak bisa m enunt ut m ereka,” uj ar Bernard. “ Siapakah m ereka dan siapa nam a m ereka, hal it u bukanlah urusan kit a. Unt uk m enunt ut m ereka, kit a hanya berpatokan pada dugaan- dugaan t api bukan bukt i- bukt i yang nyat a.”

Waj ah Bob t am pak kecewa. Harapannya untuk m enggant ung para penj ahat it u t idak t erpenuhi. Bagi saya sendiri, saya m erasa cukup senang karena perkara ini diakhiri dengan cara sepert i it u. Saya bahkan m enghendakinya dem ikian, karena it u kem arin saya m enunda proses pengadilan ini dan hari ini pun saya m enyerahkan pim pinan sidang ke t angan Sam . Sebagai seorang pem buru dia m em iliki kem am puan khusus. Tapi dia bukanlah orang yang m am pu m enj erat seorang pem bunuh m elalui debat pendapat . Di padang prairie ini orang t idak pernah m erasa am an dalam hidupnya. Mengapa hidup kelim a orang ini harus diakhiri seandainya t idak dit em ukan bukt i sedikit pun bahwa m ereka m em usuhi kam i? Jika t erbukt i, m aka m ereka harus segera dibunuh. Saya kurang set uj u kalau orang- orang it u dibunuh, yang lebih pent ing bagi saya adalah keam anan kam i. Unt uk t uj uan it u kam i bisa m em ilih langkah- langkah yang t epat . Nam un, saya harus m em berikan sebuah saran kecil kepada Sam , supaya dia bisa m engert i bahwa sebenarnya kam i bisa bersikap lebih lem but at au berbelaskasihan. Ket ika dia m elem parkan pert anyaan it u kepada saya, saya m enj awab,

“ Engkau m asih ingat , Sam , apa kelebihan Tony, kudam u?” “ Apa?” “ Binat ang it u m em punyai ot ak.” “ Egad, sekarang saya t eringat kem bali. Kelihat annya kam u pun m em iliki

ingat an yang kuat t ent ang hal it u. Tet api apa yang bisa saya lakukan? Saya hanyalah seorang pem buru dan bukan ahli hukum . Sebenarnya kam u bisa m engorek ket erangan dari m ereka. Mengapa kam u t idak m au m enerim a peran sebagai sheriff? Sekarang m ereka sudah bebas. Apa yang sudah diput uskan harus dit epat i.”

“ Tent u saj a, pendapat saya pun t idak dapat m engubah keput usan it u. Mereka hanya bebas dari t uduhan m elakukan usaha pem bunuhan, t et api belum bebas dari kasus- kasus lain. Mast er William s, sekarang saya akan m engaj ukan sebuah pert anyaan kepada Anda. Jawaban Anda akan m enent ukan nasib Anda selanj ut nya. Arah m ana yang harus dit em puh supaya orang bisa t iba di Rio Pecos dengan cepat ?”

“ Lurus ke barat .”

“ Kapan orang t iba di sana?” “ Dalam dua hari.” “ Kalau begit u kalian adalah st akem en. Kem arin kalian m em peringat kan kam i

agar berhat i- hat i dan berkat a kepada rom bongan kalian, t erut am a set elah m ereka sem ua begit u lem ah, bahwa kalian berada pada j urusan yang benar. Kalian akan kam i t ahan sebagai sandera selam a dua hari. Jika dalam dua hari kit a belum t iba di sungai t ersebut , m aka nasib kalian akan berubah karena saya sendirilah yang akan m enem bak at au m enggant ung leher kalian, atau saya akan m em im pin sebuah sidang pengadilan unt uk m enghukum kalian. Sekarang kalian t ahu apa yang harus kalian perbuat ! I kat lah orang- orang ini ke at as kuda m ereka, kem udian kit a berangkat ! ”

“ Oh, oh, adalah baik! ” kat a Bob. “ Jika t idak t iba di sungai, akan Bob m enggant ung m ereka pada pohon! ” Seperem pat j am kem udian kam i pun berangkat . Tawanan yang diikat di at as kudanya t ent u saj a berj alan di t engah. Tam paknya Bob t idak m au m elepaskan j abat annya sebagai const abel. Dia t idak beranj ak dari m ereka dan t erus m engawasi m ereka dengan ket at . Unt uk m enj aga keam anan, Sam berkuda paling belakang. Saya dan Bernard Marshall berj alan di depan.

Tent u kam i berbicara t ent ang perist iwa kem arin. Tet api saya t idak berm inat unt uk m em besar- besarkannya. Set elah m enj auh dari para voyageur, akhirnya Bernard berkat a,

“ Apa benar yang dikat akan Sans- ear, bahwa Anda m em buat huj an?” “ Ya.” “ Saya sam a sekali t idak m engert i walaupun saya t ahu, Anda t idak berbohong.” “ Saya m endat angkan huj an unt uk m enyelam at kan kam i dan Anda.” Lalu saya m enj elaskan t ent ang cara paling sederhana yang dipakai oleh

pawang huj an dan orang- orang sakt i dari kelom pok m asyarakat prim it if, sehingga para pengikut nya dibuat t ercengang ket ika m ereka m endat angkan huj an.

“ Kalau begit u kam i sem ua harus bert erim a kasih kepada Anda karena kam i m asih hidup. Past i kam i sudah m at i kehausan di t em pat it u seandainya Anda t idak dat ang.”

“ Bukan m at i kehausan m elainkan sudah m at i dibunuh. Perhat ikan pelana kuda dari orang- orang yang m enyebut diri voyageur it u. Di bawahnya t ersim pan t abung air yang m asih penuh. Saya past i sudah m erusaknya seandainya saya t idak enggan m enum pahkan darah m anusia. Siapa nam a anak m uda yang kem arin m alam berj aga bersam a William s?”

“ Mercroft .” “ Tent u saj a it u adalah nam a sam aran. Walaupun m asih m uda belia,

t am pangnya paling m encurigakan. Saya rasa, dulu saya pernah m elihat waj ah yang m irip dengan waj ahnya. Celakalah m ereka j ika kit a belum sam pai ke sungai pada wakt u yang t elah disebut kan! Sekarang cerit akan lebih j elas t ent ang pem bunuhan ayah Anda dan peram pokan it u! ”

“ Tak ada cerit a yang j elas. Allan pergi ke Francisco unt uk m em beli em as. Jadi bersam a Bob dan seorang pem bant u rum ah t angga, kam i hanya berem pat di rum ah. Sem ua pekerj a t oko dan pelayan t inggal di luar rum ah. Sepert i yang Anda t ahu, Ayah sering keluar rum ah pada m alam hari. Pada keesokan paginya kam i m enem ukan m ayat nya di lant ai. Rum ah it u dalam keadaan t ert ut up, sedangkan bengkel dan t oko t erbuka. Sem ua benda berharga sudah diram pok. Ayah selalu m em bawa sebuah kunci yang bisa m em buka sem ua pint u. Set elah dia dibunuh, kunci it u diam bil dan dengan kunci it u peram pok m enggasak sem ua barang t anpa perlu bersusah payah.”

“ Apakah Anda t idak m encurigai seorang pun?” “ Hanya seorang pelayan yang t ahu rahasia kunci t ersebut . Tapi sem ua

penyelidikan yang dilakukan polisi t et ap t idak m em buahkan hasil. Sem ua pelayan t erpaksa dipecat dan m ereka kem udian m enghilang. Di ant ara perm at a- perm at a yang dicuri t erdapat j uga surat deposit o. Saya harus m engganti sem ua kerugian, karena it u penyelidikan yang dilakukan polisi t et ap t idak m em buahkan hasil. Sem ua pelayan t erpaksa dipecat dan m ereka kem udian m enghilang. Di ant ara perm at a- perm at a yang dicuri t erdapat j uga surat deposit o. Saya harus m engganti sem ua kerugian, karena it u

“ Jadi t ak ada harapan unt uk m enem ukan sang pem bunuh dan paling kurang m em peroleh kem bali sebagian dari hart a m ilik Anda?” “ Sam a sekali t idak. Tent u saj a para pelaku dan barang ram pasannya sudah lam a diselundupkan ke luar negeri. Hingga sekarang usaha pencarian t idak m em buahkan hasil, walaupun perist iwa it u sudah dim uat di sem ua koran t erkenal di Eropa dan Am erika dan sem ua barang yang dicuri sudah diuraikan secara t erperinci. Peram pok- peram pok kelas kakap selalu m enem ukan alat dan cara unt uk bisa m eloloskan diri.”

“ Saya ingin m em baca t ulisan it u.” “ Bisa. Saya m asih m em bawa sat u eksem plar Morning Herald yang m em uat

t ulisan it u, sehingga bisa dibaca set iap saat .” Dia m em asukkan t angan ke dalam t asnya dan m engeluarkan selem bar koran yang kem udian diserahkannya kepada saya. Sam bil berkuda saya m em baca t ulisan it u. Wakt u it u saya t erkej ut karena saya m engalam i lagi apa yang biasa disebut orang sebagai “ kebet ulan” . Ket ika selesai m em baca, saya m elipat kert as it u dan m engem balikan padanya.

“ Bagaim ana t anggapan Anda, j ika saya bisa m enggam barkan pem bunuh- pem bunuh it u at au paling kurang salah seorang dari m ereka?” “ Anda, Charley?” dia bert anya cepat . “ Dan m em bant u Anda m endapat kan kem bali sebagian dari barang Anda yang

dicuri?” “ Jangan m em buat lelucon yang t idak lucu, Charley! Anda berada di padang prairie ket ika perist iwa it u t erj adi. Bagaim ana m ungkin Anda bisa, sedangkan orang- orang yang m enyelidiki langsung set elah perist iwa it u t erj adi, t idak berhasil m enem ukan apa- apa?”

“ Bernard, saya adalah orang m uda yang peka. Berbahagialah orang yang pada m asa m udanya t et ap m em egang keyakinan dari m asa kecilnya dan m enj aganya sam pai ke m asa t uanya; orang yang m em iliki m at a unt uk m engawasi sem ua, dan t angan unt uk bisa m engubah kej ahat an yang direncanakan pada diri kit a m enj adi kebaikan. Karena m at a dan t angan, j arak ant ara Louisville dan padang sabana m enj adi dekat . Lihat lah ini! ”

Saya m engeluarkan pundi- pundi lalu m enyodorkan kepadanya. Dia m enerim anya dengan perasaan berdebar- debar. Ket ika dia m em bukanya, saya m elihat t angannya gem et ar. Set elah dia m em andang sekilas ke dalam nya, dia bert eriak t erkej ut bercam pur gem bira.

“ Ya, Tuhan! I nt an- int an kam i! Ya, inilah int an yang dicuri, t ak bisa disangkal lagi! Bagaim ana Anda bisa ….” “ St opp! ” pot ong saya. “ Tenanglah, anakku! Orang- orang yang berada di belakang kit a t idak perlu t ahu apa yang sedang kit a bicarakan! Jika bat u- bat u m ulia ini m ilik Anda, dan t ent ang ini saya sangat yakin, m aka am billah. Supaya Anda t idak salah sangka bahwa saya t elah m encurinya, saya ingin m encerit akan bagaim ana saya m em perolehnya.”

“ Charley, saya t idak berpikir seperti it u! Bagaim ana m ungkin Anda ….” “ Tenang, t enang! Anda bert eriak begit u keras, sehingga orang- orang di

Aust ralia bahkan bisa m endengar apa yang kit a bincangkan di sini! ” Hat i Bernard t ent u saj a diliput i oleh perasaan gem bira. Dengan t ulus, saya m em biarkan dia bersuka cit a. Saya hanya m enyesal, karena saya t idak bisa m engem balikan bat u- bat u it u bersam a ayahnya.

“ Cerit akanlah, Charley! Saya ingin sekali m endengar, bagaim ana benda- benda it u j at uh ke t angan Anda,” kat anya dengan nada m em int a. “ Ham pir saj a saya m enangkap pem bunuhnya. Dia ada begit u dekat , sehingga saya m enendangnya dengan kaki dari at as lokom ot if, ket ika saya berdiri di sana. Sesudah it u Sam j uga m engej arnya. Tent u saj a sia- sia. Nam un saya berharap, dia “ Cerit akanlah, Charley! Saya ingin sekali m endengar, bagaim ana benda- benda it u j at uh ke t angan Anda,” kat anya dengan nada m em int a. “ Ham pir saj a saya m enangkap pem bunuhnya. Dia ada begit u dekat , sehingga saya m enendangnya dengan kaki dari at as lokom ot if, ket ika saya berdiri di sana. Sesudah it u Sam j uga m engej arnya. Tent u saj a sia- sia. Nam un saya berharap, dia

“ Cerit akan, Charley, cerit akan t ent ang hal it u! ” Saya m encerit akan perist iwa peram pokan keret a api oleh orang- orang

Ogellallah secara panj ang lebar lalu m em bacakan surat yang dit ulis oleh Pat rik unt uk ayahnya, Fred Morgan. Dia m endengarkan dengan penuh perhat ian lalu akhirnya berkat a,

“ Kit a akan m enangkapnya, Charley, kit a akan m enangkapnya. Kit a j uga akan t ahu, ke m ana larinya barang- barang curian yang lain! ” “ Jangan m ulai lagi bert eriak sepert i it u, Bernard! Kit a m em ang berada dalam j arak beberapa kuda di depan; t et api di sini, di daerah Barat , orang harus berhat i- hat i dalam persoalan paling kecil sekali pun, karena kecerobohan kecil saj a bisa m endat angkan bencana.”

“ Anda benar- benar ingin m engem balikan berlian- berlian ini t anpa syarat , t anpa m enunt ut apa- apa?” “ Tent u saj a, barang- barang it u ‘kan m ilik Anda! ” “ Charley, Anda adalah … t api sebent ar,” dia m eraba pundi- pundinya dan

m engeluarkan bat u berlian yang lebih besar. “ Buat lah hat i saya senang dan t erim alah ini sebagai kenang- kenangan dari saya! ”

“ Pshaw! Saya t ak akan m enerim anya, Bernard. Anda t idak perlu m enghadiahkan sesuat u kepada saya, sam a sekali t idak perlu karena bat u- bat u m ulia it u bukan hanya m ilik Anda sendiri m elainkan j uga saudara Anda.”

“ Allan akan m enyam but baik apa yang saya lakukan ini! ” “ Tent u. Ya, bahkan saya sangat yakin, t api saya kira barang- barang yang

hilang it u belum lengkap sem uanya. Jadi sim panlah. Jika suat u saat kit a berpisah, berikan saya cindera m at a yang lain yang t idak akan m erugikan Anda t api m enarik dan berharga bagi saya. Tapi sekarang Anda harus t erus berkuda m enem puh arah ini, saya akan m enunggu Sam ! ”

Saya m em biarkan dia bersuka cit a seorang diri dan berdiri unt uk m em biarkan rom bongan it u lewat , sam pai Sans- ear t iba di sam ping saya. “ Hal pent ing apa yang kam u rundingkan t adi di depan, Charley?” t anyanya kepada saya. “ Anda m em ukul- m ukul ke udara, sehingga m isalnya kelihat an sepert i orang yang sedang m enari ballet .”

“ Tahukah kam u, siapa pem bunuh ayah Bernard?” “ Siapa? Apa kam u sudah m enem ukannya?” “ Ya! ” “ Well done! Kam u adalah m anusia yang berunt ung dalam sem ua hal. Jika

orang- orang lain m encari sesuat u bert ahun- t ahun lam anya, kam u sebaliknya sudah m enem ukannya dalam wakt u singkat , seperti dalam m im pi. Nah, siapa pem bunuhnya? Saya harap kam u t idak salah t erka! ”

“ Fred Morgan.” “ Fred Morgan … orang it u lagi?! Charley, saya percaya sem ua yang kam u

kat akan, t api yang ini t idak. Morgan adalah seorang penj ahat di ant ara west m an. Tapi dia t idak berani dat ang ke daerah Tim ur.”

“ Terserah, apa yang engkau pikirkan. Tet api bat u- bat u it u m ilik Marshall, dan saya sudah m em ulangkannya kepadanya.” “ Hah, kalau kam u bert indak sepert i it u m aka past i kam u m em punyai keyakinan yang kuat . Pem uda m alang it u akan m erasa sangat bahagia! Kini kit a m enem ukan lagi sat u alasan baru unt uk berurusan dengan Morgan. Sem oga saya segera m em ahat garis kem at iannya pada senj at a saya.”

“ Dan j ika kit a t elah m enem ukan dia dan m em bereskan dia, apa lagi yang kit a lakukan set elahnya?”

“ Apa lagi? Hm m m , yang past i saya akan berangkat ke selat an dan t erus m engikut inya sam pai ke Mexico, Brazil, dan Tanah Api 10 . Nam un, j ika saya sudah

m enem ukan dia di sini, m aka ke m ana pun saya akan pergi, it u bagi saya sam a saj a. Barangkali saya m isalnya berm inat berj alan- j alan ke California. Kat anya, di sana orang bisa m em buat pet ualangan yang m engesankan.”

“ Saya pun m au ikut unt uk t uj uan it u. Saya m asih m em punyai wakt u beberapa bulan dan saya t idak m au m em biarkan Marshall sendirian m enem puh perj alanan yang begit u j auh dan berbahaya.”

“ Well, kalau begit u kit a pergi bersam a- sam a. Yang perlu kit a cem askan adalah pert am a- t am a bagaim ana kit a keluar dengan selam at dari laut an pasir ini lalu m elepaskan diri dari kawanan it u. Sekarang kebencian saya kepada m ereka lebih besar daripada pagi t adi. Lebih- lebih saya t idak suka m elihat waj ah anak m uda it u. Dia harus m endapat pelaj aran. Saya kira, suat u ket ika saya pernah m elihat waj ahnya ket ika t im bul sebuah aksi kej ahat an.”

“ Saya pun sam a. Barangkali saya harus m engingat kem bali, di m ana saya berj um pa dengannya! ” Kam i t erus berkuda sam pai m alam t anpa berist irahat . Kem udian kam i berhent i, m engurus kuda, lalu pergi t idur. Sepanj ang m alam para t awanan diikat . Selain it u kam i m enem pat kan penj aga, sehingga m ereka t idak bisa m em bebaskan diri. Ket ika faj ar t iba, kam i kem bali m elanj ut kan perj alanan. Pada waktu t engah hari kam i m elihat bahwa t anah m enj adi sem akin subur. Pohon kakt us yang kam i j um pai kelihat an sem akin segar. Bahkan di beberapa t em pat di padang pasir it u t am pak t unas alang- alang at au rum put - rum put kecil berdaun hij au. Kuda- kuda kam i m elihat t anam an it u dengan penuh selera. Makin lam a t unas- t unas dan rerum put an t um buh m akin rapat . Padang pasir berubah m enj adi padang rum put kecil. Kam i t urun dan m em biarkan kuda- kuda m erum put . Binat ang- binat ang yang kelaparan m em uaskan diri dengan daun- daun hij au. Jelas kam i t idak m em biarkannya m erum put t erlalu banyak, karena it u kam i m enam bat kannya, sehingga kuda it u hanya m akan rum put yang bisa dij angkau oleh t ali. Sekarang kam i yakin bahwa kam i bisa segera m enem ukan air sehingga kam i m enghabiskan persediaan air yang m asih t ersisa.

Kam i ikut berbahagia karena pada akhirnya berhasil keluar dari padang gurun yang m engerikan it u. Pada saat it u William s m endekat i saya, “ Sir, percayakah Anda sekarang bahwa saya berkat a j uj ur?” “ Saya percaya.” “ Jika dem ikian, kem balikan kuda dan senj at a kam i, dan biarkan kam i pergi.

Kam i t idak berbuat j ahat t erhadap Anda. Masuk akal j ika kam i m enunt ut supaya dibebaskan.”

“ Hal it u m ungkin. Tapi bukan hanya saya sendirian yang berhak m enent ukan nasib kalian, saya harus bert anya dulu kepada t em an- t em an.” Kam i berkum pul bersam a unt uk berunding. Saya m em berikan bahan pert im bangan. “ Mesch'schurs, padang gurun sudah kit a lewat i dan di depan kit a t erbent ang dat aran hij au. Yang m enj adi pert anyaan sekarang, apakah kit a m asih perlu bersam a- sam a. Ke m ana kalian ingin pergi?” saya berpaling kepada para pedagang.

“ Ke Passo del Nort e,” j awab m ereka. “ Kam i berem pat hendak berangkat ke Sant a Fé. Jadi kit a t idak akan

m enem puh j alan yang sam a. Sekarang m asalahnya, apa yang akan kit a perbuat t erhadap kelim a orang it u.”

Set elah berem buk sebent ar kam i berhasil m enem ukan penyelesaian at as m asalah ini, yakni kam i akan m em bebaskan para voyageur. I ni dilakukan bukan pada keesokan hari m elainkan hari ini. Pem bebasan ini sesuai dengan rencana saya. Jadi m ereka akan m em peroleh kem bali sem ua hart a benda m ereka dan segera berangkat . Ket ika dit anya, ke m ana m ereka akan pergi, William s m enj awab, m ereka akan

Tierra del Fuego: Uj ung selat an benua Am erika.

m enyusuri Rio Pecos sam pai t iba di Rio Grande unt uk berburu bison di sana. Belum sam pai set engah j am m ereka berangkat , pedagang- pedagang it u pun pergi. Kedua kelom pok it u segera m enghilang di uj ung cakrawala.

Kam i duduk diam set elah m ereka pergi. Kini Sam m em ecahkan keheningan dengan berkat a, “ Apa pendapat m u, Charley?” dia bert anya kepada saya. “ Mereka t idak akan pergi ke Rio Grande, m elainkan m engubah haluan lalu

m engikut i kit a ke Sant a Fé.” “ Well, saya pun berpendapat dem ikian. Kam u m em ang pint ar karena t elah m engelabui m ereka dengan m engat akan, kit a j ust ru hendak pergi ke sana. Sekarang persoalannya, apakah kit a m isalnya t et ap t inggal di sini atau m elanj ut kan perj alanan.”

“ Menurut saya, lebih baik kit a t inggal dulu. Kit a belum bisa m engikut i m ereka karena m ereka past i bisa m enduga hal it u dan akan berhat i- hat i. Barangkali kit a akan m enghadapi kesulit an, sem ent ara it u kuda- kuda kit a pun belum cukup kuat . Maka lebih baik j ika m em biarkan binat ang it u berist irahat dan m erum put sam pai besok pagi.”

“ Tet api bagaim ana j ika m alam ini orang- orang it u kem bali dan m enyerang kit a?” t anya Marshall. “ Maka kit a m em punyai alasan unt uk m em balas m ereka dengan cara yang pant as. Selain it u saya akan pergi m engint ai m ereka. Saya m engam bil alih t ugas ini karena kuda sayalah yang paling segar. Tent u saj a kalian t inggal di sini sam pai saya kem bali, m ungkin baru pada m alam hari. “

Saya naik ke at as pelana. Tanpa m engindahkan bant ahan Sam , saya pergi m enelusuri j ej ak para voyageur. Jej ak m ereka m enuj u ke arah barat daya dan m asuk ke padang rum put , sedangkan j ej ak para pedagang m engarah ke selat an.

Saya m em acu kuda dengan cepat . Para voyageur berj alan dengan lam bat , t et api kem udian m ereka pasti berkuda dengan lebih cepat , karena set elah set engah j am saya berhasil m enyusul m ereka. Saya t ahu, m ereka t idak m em punyai t eropong, karena it u saya bisa m engikuti m ereka dari j arak yang am an dengan bant uan alat ini.

Saya t erkej ut karena set elah beberapa saat salah seorang dari m ereka m em isahkan diri dan m engam bil j alan lurus m enuj u ke barat . Dari kej auhan, saya m elihat , di sana ada barisan sem ak belukar yang m enj orok m asuk ke padang prairie sepert i sebuah t anj ung. Di t em pat it u past i ada t elaga at au sungai kecil. Apa yang harus saya perbuat ? Siapakah yang sebaiknya saya ikut i? Keem pat orang it u at au yang seorang? Suara hat i saya berkat a, orang t erakhir m em punyai suat u rencana yang berhubungan dengan kam i. Ke m ana keem pat orang it u pergi, ini t idak m enj adi persoalan bagi kam i karena m ereka t erus berj alan m enj auh dari t em pat perkem ahan kam i. Tapi apa yang dilakukan sat u orang t adi? Akan sangat berguna bagi kam i j ika saya m enget ahuinya, karena it u saya m enyusuli dia.

Kira- kira t iga perem pat j am saya m elihatnya lenyap di ant ara sem ak belukar. Kini saya m em acu kuda dengan cepat dan m engam bil j alan m em ut ar, sehingga t idak t erlihat olehnya, seandainya dia kem bali m elalui j alan yang sam a. Saya t iba t idak j auh dari t em pat , di m ana dia m enyusup m asuk ke dalam sem ak. Tapi saya berkuda agak j auh ke dalam sam pai saya t iba pada sebuah lapangan kecil dan t erbuka yang dikelilingi oleh sem ak- sem ak kecil. Sem ak it u dipenuhi daun- daun hij au karena ada m at a air bening yang m em ancar di sana. Saya m em perhat ikannya dengan perasaan senang. Saya t urun lalu m enam bat kan kuda sedem ikian rupa, sehingga binat ang it u bisa m inum dan m erum put . Kem udian saya sendiri pun m inum dari m at a air j ernih it u lalu pergi m encari j ej ak penunggang kuda t adi.

I ni berlangsung t idak lam a. Saya sungguh t erperangah ket ika m elihat bahwa banyak penunggang kuda t elah lewat di t em pat ini, sehingga t erbent uk sebuah j alan set apak. Past i j alan ini sudah sangat sering dipakai. Saya m enghindar dan t idak m elaluinya. Bisa j adi j alan it u dij aga dan set iap saat saya bisa dit em bak. Saya lebih m em ilih m erangkak m elalui sem ak yang sej aj ar dengan j alan it u, sam pai saya dikej ut kan oleh suara dengusan kuda yang keras.

Ket ika saya ingin m asuk ke sebuah sem ak unt uk m elihat di m ana kuda it u berada, sehingga suaranya bisa kedengaran, t iba- t iba saya t erkej ut dan harus m enarik diri dengan cepat . Di hadapan saya berbaring seorang pria yang m elet akkan kepalanya di ant ara dahan pohon supaya bisa m em ant au j alan set apak it u dengan j elas. Padahal t idak m ungkin saya m engam at i dia dari j alan it u. Tent u dia adalah seorang penj aga sepert i yang sudah saya duga. Melihat keberadaan penj aga it u bisa disim pulkan bahwa sekelom pok orang sedang berada di dekat nya.

Orang it u t idak m elihat at aupun m endengar saya. Saya m undur beberapa langkah unt uk m enghindarinya. Saya berhasil m elakukannya dengan sem purna, sehingga set elah lim a m enit saya sudah m engint ai dat aran it u.

Jalan it u m enuj u ke sebuah hut an gundul yang lebar dan luas. Di t engah- t engahnya t um buh sem ak t ebal berbent uk bundar yang dilingkupi dan dit ut upi rapat oleh t um buhan- t um buhan m enj alar, sehingga orang t idak bisa m elihat ke seberangnya. Suara dengusan kuda t adi dat ang dari sem ak it u. Saya m erangkak di sepanj ang sisi hut an gundul unt uk m elihat apakah ada celah di ant ara sem ak- sem ak. Nam un saya t idak m enem ukannya. Celah it u past i sudah dit ut up. Baru saj a t erdengar suara m anusia. Kini sekali lagi. I ni pert anda bahwa ada orang di sana.

Apakah saya harus m em at a- m at ai m ereka? Hal ini berbahaya,nam un walaupun begit u saya bert ekad m elakukannya. Dengan langkah cepat saya berlari m elewat i lingkaran dari hut an gundul it u. Saya m elewat i t em pat yang am an t anpa t erlihat oleh penj aga karena ada sem ak yang t um buh di ant ara saya dan t em pat dia berada, sehingga saya bisa berj alan begit u j auh. Saya m enem ukan sebuah sem ak yang begit u lebat , sehingga saya t idak bisa m elihat ke seberang. Hanya ada sat u celah, let aknya agak rendah di t anah dan sangat dekat ke bagian akar. Sam bil bert iarap, saya m erangkak m elewat inya. Hal ini m em ang berlangsung lam a, sangat lam a, t et api akhirnya saya berhasil. Kini t am pak deret an sem ak yang dulu t um buh di sana, nam un dit ebang sam pai habis, sehingga di t engah- t engahnya t erbent uk daerah lapang

dengan diam et er kira- kira t iga puluh hast a 11 . Hut an gundul it u t idak t am pak dari luar karena t ert ut up oleh dedaunan yang lebat . Pada bagian t epi lapangan saya m elihat

t idak kurang dari delapan belas ekor kuda yang t ert am bat berdekat an. Di dekat t em pat saya bersem bunyi, ada t uj uh belas orang yang berbaring at au duduk di t anah. Di t em pat yang lain t am pak t um pukan berbagai j enis barang yang dit ut upi dengan kulit - kulit bison. Saya m enduga, t em pat it u m erupakan sarang peram pok dan di sana dit im bun sem ua barang yang diram pas dari orang- orang yang diserang.

Baru saj a t erdengar seseorang dari m ereka berbicara kepada t em an- t em annya yang lain. Orang it u adalah William s. Kini saya t ahu siapakah orang yang m em isahkan diri dari keem pat voyageur t adi. Saya m enangkap sem ua isi pem bicaraan m ereka,

“ Past i ada orang yang t elah m enguping pem bicaraan kam i karena t iba- t iba saya m endapat pukulan di kepala, sehingga roboh t ak berdaya ….” “ Seseorang t elah m enguping pem bicaraanm u?” t anya seorang pria yang m engenakan pakaian Mexico dengan suara geram . “ Kam pungan, kam i t idak lagi m em erlukan orang sepert i kam u. Bagaim ana m ungkin orang bisa m endengar pem bicaraanm u, apalagi di Est accado, di m ana t ak ada t em pat unt uk bersem bunyi.”

“ Jangan m arah dulu, Capit ano 12 ! ” j awab William s. “ Seandainya kam u t ahu, siapakah orang it u, m aka kam u akan sadar, bahwa di hadapannya, kam u t idak akan

m erasa am an.” “ Saya? Haruskah saya m enem bakkan peluru ke kepalam u? Bukan hanya pem bicaraanm u yang didengarkan, m alahan kam u pun dirobohkan hanya dengan pukulan t angan. Kam u sepert i seorang anak kecil, anak ingusan! "

Urat pada kening William s m em besar.

12 Sat u hast a kira- kira 60- 80 cm . Spanyol: Kapt en at au pem im pin.

“ Kam u t ahu, Capit ano, saya bukan seorang anak ingusan. Orang yang t elah m erobohkan saya, past i j uga akan m em buat m u t erj ungkal ke t anah dengan sekali pukulan.”

Capit ano t ert awa t erbahak- bahak. “ Lanj ut kan cerit am u! ” “ Juga Pat rik, yang sekarang bernam a Mercroft , pun dit aklukan olehnya.” “ Pat rik? Orang yang m em punyai t engkorak sekeras binat ang it u? Kapan hal it u

t erj adi?” William s m encerit akan seluruh rangkaian perist iwa sam pai ket ika kam i m elepaskan m ereka kem bali. “ Caraj o, keparat , saya akan m em bunuhm u sepert i m em bunuh seekor anj ing. Bayangkan, seandainya kam u bersam a em pat orang t erbaik saya dit aklukkan oleh dua orang yang t ersesat kem udian dit awan sepert i seorang bocah lem ah yang belum berhent i m enyusu! ”

“ Thunder- st orm ! Capit ano, t ahukah kam u siapa kedua orang it u? Yang sat u dipanggil dengan nam a Charley dan yang lainnya bernam a Sam Hawerfield. Jika sekarang keduanya m uncul di t em pat ini dengan m em bawa senj at a di t angan dan pisau yang t erselip di ikat pinggang, m aka banyak dari kit a yang t idak t ahu apakah kit a akan m em berikan perlawanan at au lebih baik m enyerah. Kedua orang it u adalah Old Shat t erhand dan si kerdil Sans- ear! ”

Pem im pin it u t erkej ut . “ Pem bohong! Kam u hanya ingin m enut up- nut upi rasa t akut ! ” “ Capit ano, t ikam lah saya! Kam u t ahu, saya akan m enerim anya dengan

t enang! ” “ Jadi kam u sungguh berkat a j uj ur?” “ Ya.”

“ Jika hal it u benar, per t odos las sant os 13 , m aka kedua orang it u harus m at i, dem ikian j uga dengan yankee dan si Negro it u, karena kedua pem bunuh it u t idak akan t inggal diam sebelum m ereka m enem ukan dan m enghancurkan kit a.”

“ Mereka t idak akan m engganggu kit a karena m ereka berm aksud segera pergi ke Sant a Fé.” “ Diam ! Kam u seribu kali lebih bodoh daripada m ereka, dan kam u past i akan m engat akan dengan polos kepada m ereka, ke m ana sebenarnya kam u pergi. Saya m engenal baik cara dan siasat yang dipakai pem buru prairie dari Ut ara. Kalau m ereka ingin m encari j ej ak kit a, m ereka past i akan m enem ukannya, m eskipun kit a t erbang di udara. Ya, t idak bisa kit a past ikan. Bisa saj a salah seorang dari m ereka bersem bunyi di dalam sem ak- sem ak di dekat kit a dan m endengar sem ua yang kit a bicarakan."

Mendengar perkat aan it u darah saya berdesir. Nam un dia m eneruskan, “ Ya, saya m engenal siasat m ereka dengan sangat baik, karena saya pernah

t inggal set ahun lam anya pada seorang Florim ont t erkenal bernam a Trick- Sm eller ( Pengendus Jej ak) . Orang- orang I ndian m enyebut dia As- ko- lah ( Hat i Beruang) . Dari dia saya m em pelaj ari sem ua t rik dan t eknik- t eknik khusus yang dipakai kedua pem buru it u. Dengar, kedua orang it u t idak pergi ke Sant a Fé dan t idak j uga m eninggalkan perkem ahan m ereka hari ini. Mereka t ahu, besok pun m ereka m asih bisa m enem ukan j ej ak kalian. Selain it u, kuda- kuda m ereka harus berist irahat . Karena it u besok pagi m ereka akan m engej ar kalian dengan t ubuh segar dan pikiran yang j ernih. Walaupun m ereka akan kit a kalahkan, t api separuh dari kit a past i binasa. Saya pernah m endengar cerit a bahwa Old Shat t erhand m em iliki sebuah senj at a yang bisa dit em bakkan t erus m enerus selam a sem inggu t anpa harus diisi dengan peluru baru. Senj at a it u dicipt akan oleh Set an unt uknya dan dia m em bayarnya dengan nyawa sendiri. Karena it u m alam ini kit a harus m enyerang ket ika m ereka t idur karena paling- paling m ereka hanya m enem pat kan seorang penj aga m engingat j um lah m ereka cum a em pat orang. Apakah kam u kenal baik t em pat it u?”

“ Ya,” j awab William s.

Spanyol: Dem i sem ua orang kudus.

“ Kalau begit u, bersiap- siaplah. Tepat t engah m alam kit a harus berada di sana, t api t anpa kuda. Kit a m engendap- endap lalu m enyergap m ereka, sehingga m ereka t idak sem pat m em berikan perlawanan.”

Sang Capit ano belum m engenal kam i dengan baik sepert i yang dia sangka. Sebenarnya dia harus m em ilih siasat yang lain. Sepert i di set iap t em pat pada negara- negara m aj u, di padang prairie ini pun dit em ukan kebiasaan unt uk m em besar- besarkan suat u hal. Persoalan kecil seperti nyam uk bisa dibesar- besarkan m enj adi seekor gaj ah, dem ikian kat a orang. Jika seorang pem buru sekali at au dua kali berhasil m engat asi m usuhnya dan t ahu m enggunakan akalnya dengan baik, m aka nam anya akan dicerit akan dari sat u perkem ahan ke perkem ahan lain. Di m ana- m ana cerit a it u t erus berkem bang, sehingga pada akhirnya dia m enj adi seorang pahlawan dalam art i superlat if dan nam anya sangat disegani, begit u pula senj at anya. Sekarang saya m endengar, saya bahkan m endapat sepucuk senapan dari Set an, dan benda aj aib it u dipadat kan, sehingga berbent uk sepert i senj at a Henry. Mem ang saya bisa m elepaskan dua puluh lim a t em bakan dari senj at a it u.

“ Di m ana Pat rik dan yang lainnya?” t anya pem im pin it u lagi. “ Ke Head- Pik unt uk m enant i ayahnya di sana sepert i yang sudah

dicerit akannya kepadam u. Pada kesem pat an it u dia akan m eram pok ket iga pedagang yang m em bawa senj at a- senj at a pilihan sert a uang. Barangkali dia sudah selesai m enangani m ereka karena dia t idak m au m em buang- buang wakt u bersam a m ereka.”

“ Jadi dia akan m engirim kan barang- barang ram pasannya buat saya?” “ Barang- barang it u dibawa oleh dua orang, sedangkan orang ket iga akan ikut

bersam anya.” “ Kit a akan m endapat senj at a- senj at a t erbaik dari t angan kedua pem buru it u. Kat a orang, Sans- ear m em iliki sepucuk senapan yang bisa dit em bakkan dari j arak 1.200 langkah.”

Pada saat it u dari j auh t erdengar lolongan seekor anj ing prairie. Tent u saj a ini m erupakan isyarat yang aneh karena t idak m ungkin binat ang it u hidup di daerah ini. “ Ant onio dat ang m em bawa t iang- t iang yang akan dit anam di Est accado,” kat a Capit ano. “ Tiang- t iang it u j angan dit urunkan di luar, bawa ke dalam . Karena para pem buru it u berada di dekat kit a, kit a harus berhat i- hat i dua kali lipat .”

Penj elasan ini m eyakinkan saya bahwa saya sedang berhadapan dengan segerom bolan penancap t iang yang bekerj a secara t erorganisasi. Barang- barang yang diselim ut i dengan kulit m erupakan hasil ram pokan yang dikum pulkan set elah pem iliknya dibunuh.

Sekarang dinding sem ak- sem ak di depan saya t erkuak. Tem pat it u hanya dit ut upi oleh t anam an m enj alar yang m enggant ung, sehingga gam pang disibakkan ke at as at aupun ke sam ping. Tiga orang berkuda m asuk sam bil m enarik sej um lah t iang. Tiang- t iang it u dit arik dengan t ali yang t erikat pada kedua sisi pelana lalu diseret dengan cara yang sam a sepert i kebiasaan orang I ndian m engangkut t iang- t iang kem ahnya.

Kedat angan orang- orang it u segera m enarik perhat ian sem ua yang berkum pul, sehingga saya bisa m enarik diri dari sana t anpa t erlihat . Tapi saya t idak m au m elakukannya sebelum m em bawa suat u t anda bahwa saya pernah ada di sana. Pem im pin it u m elepaskan sabuk senj at anya. Di dalam nya t erselip pisau dan senapan berlaras ganda yang dilapisi perak. Dia m elet akkan sabuk senj at a it u di belakangnya, sehingga cukup dengan m enj ulurkan t angan, saya berhasil m eraih sat u pist olnya. Saya m engam bilnya lalu m erangkak m undur, sam bil berusaha m enghapus j ej ak dengan cerm at . Hal yang sam a pun saya lakukan di luar dinding sem ak. Kem udian saya berlari m elewat i lahan gundul dan m enyusup ke dalam sem ak. Sam bil m engendap- endap, saya m undur hanya dengan m enggunakan uj ung j ari t angan dan kaki dengan m aksud m erusakkan j ej ak saya sebelum nya. Lalu saya t iba pada j arak yang am an, sehingga saya bisa kem bali berj alan t egak dan kem bali ke t em pat kuda saya. Saya m elepaskan ikat annya, naik ke punggungnya dan berlari dengan Kedat angan orang- orang it u segera m enarik perhat ian sem ua yang berkum pul, sehingga saya bisa m enarik diri dari sana t anpa t erlihat . Tapi saya t idak m au m elakukannya sebelum m em bawa suat u t anda bahwa saya pernah ada di sana. Pem im pin it u m elepaskan sabuk senj at anya. Di dalam nya t erselip pisau dan senapan berlaras ganda yang dilapisi perak. Dia m elet akkan sabuk senj at a it u di belakangnya, sehingga cukup dengan m enj ulurkan t angan, saya berhasil m eraih sat u pist olnya. Saya m engam bilnya lalu m erangkak m undur, sam bil berusaha m enghapus j ej ak dengan cerm at . Hal yang sam a pun saya lakukan di luar dinding sem ak. Kem udian saya berlari m elewat i lahan gundul dan m enyusup ke dalam sem ak. Sam bil m engendap- endap, saya m undur hanya dengan m enggunakan uj ung j ari t angan dan kaki dengan m aksud m erusakkan j ej ak saya sebelum nya. Lalu saya t iba pada j arak yang am an, sehingga saya bisa kem bali berj alan t egak dan kem bali ke t em pat kuda saya. Saya m elepaskan ikat annya, naik ke punggungnya dan berlari dengan

Ket ika saya t iba di t em pat t em an- t em an, kabut sudah m ulai t urun. Dari raut waj ah m ereka saya bisa m elihat , m ereka m encem askan nasib saya dan t idak sabar m enunggu saya pulang.

“ I t u adalah Massa Charley! ” t eriak Bob. Suaranya t erdengar penuh kerinduan. “ Oh, Bob m erasakan khawat ir dan sem ua m erasakan khawat ir t ent ang nasib Massa Charley! ”

Tem an- t em an yang lain t erlihat t idak secem as Bob. Mereka m em biarkan saya t urun dari kuda dan duduk bersam a m ereka. Set elah it u Sam m ulai bert anya, “ Bagaim ana?” “ Para pedagang it u t elah dibunuh! ” “ Saya sudah m enduganya. Para voyageur it u yang t ernyat a adalah st akem en,

t elah m engubah rencananya dan m ereka akan m enyergap korbannya pada m alam hari seandainya m ereka t idak berhasil m elakukannya pada siang hari.”

“ Coba t ebak, siapa Mercroft sebenarnya! ” “ Sudah saya kat akan berulang- ulang, lebih baik saya bercanda dengan seekor

beruang daripada harus m enebak- nebak, karena past i saya akan segera diberit ahu j awabannya! ”

“ Mercroft adalah nam a palsu, dan …” “ Saya pun t idak t erlalu bodoh, sehingga segera percaya bahwa nam a it u

m erupakan nam anya yang sesungguhnya.” “ Dan,” saya m elanj ut kan dengan suara t erput us- put us, “ nam a asli orang it u adalah Pat rik Morgan! ” “ Pa…t rik…Mor…gan! ” t eriak Sam t erperangah unt uk pert am a kali sej ak kam i bersam a- sam a; saya belum pernah m elihat rasa t erkej ut yang begit u hebat di waj ahnya sepert i kali ini. “ Pat rik Morgan! Bagaim ana m ungkin? Oh, Sam Hawerfield,

coon 14 t ua ( ungkapan yang lazim dipakai para penunggang kuda unt uk m enyebut diri) , kam u t idak lebih dari seekor keledai dungu. Kam u t elah m em egang keparat it u di

ant ara j ari- j arim u, dan berperan sebagai sheriff yang bert ugas m em ut uskan hukum an at asnya, t api kem udian m em biarkan dia pergi begit u saj a! Charley, apa kam u t ahu past i bahwa dia benar- benar Pat rik Morgan?”

“ Sangat past i dan sekarang saya pun t ahu, m engapa waj ahnya sepert i t idak asing lagi bagi saya. Dia sangat m irip dengan ayahnya! ” “ All right ! Sekarang sem uanya m enj adi j elas! Karena alasan yang sam a saya pun berpikir, saya pernah m elihat dia. Di m ana dia sekarang? Saya harap, sem oga dia t idak akan lolos dari kit a! ”

“ Dia m em bant ai para pedagang kem udian pergi ke Sket t el- Pik dan Head- Pik bersam a seorang rekannya unt uk m encari ayahnya.” “ Kalau begit u, ayo kit a berangkat ! Kit a harus m engej arnya! ” “ St opp, Sam ! Sekarang hari m ulai gelap, sehingga kit a t idak bisa m em baca

j ej aknya. Selain it u kit a harus m em persiapkan diri m enyam but sebuah kunj ungan ist im ewa.”

“ Kunj ungan ist im ewa? Siapa yang akan dat ang?” “ Pat rik adalah anggot a gerom bolan st akem en yang kini berkem ah di sana.

Pem im pinnya adalah seorang Mexico, m ereka m enam akan dia Kapt en. Orang it u pernah belaj ar pada si t ua Florim ont . Saya m endengar pem bicaraan di ant ara peram pok it u, ket ika William s m encerit akan pengalam annya bersam a kit a. Mereka berm aksud m enyerang kit a t epat t engah m alam ."

“ Jadi m ereka t ahu bahwa kit a akan berm alam di sini?” “ Tent u saj a.” “ Well! Kalau begit u m ereka boleh dat ang. Kit a m asih berada di sini dan akan

m enyapa m ereka good evening! Berapa j um lah m ereka?”

Kependekan dari: Raccoon.

“ Dua puluh sat u orang.” “ Agak banyak buat kit a berem pat ! Apa pendapat m u, Charley? Kit a m enyalakan

api unggun lalu m em asang baj u kit a di sekelilingnya, sehingga m ereka m engira bahwa kit a sedang duduk di dekat api. Tet api kit a sebenarnya berdiri berj aga- j aga di t em pat lain, sehingga m ereka dat ang dan berada di ant ara kit a dan api unggun. Dengan cara ini kit a bisa m enem baki m ereka dengan am an.”

“ Rencana ini baik,” kat a Bernard Marshall set uj u. “ I ni j uga m erupakan sat u- sat unya rencana yang m ungkin bisa kit a lakukan pada saat ini.” “ Baiklah! Kalau begit u kit a harus secepat nya m encari pot ongan kayu unt uk m em buat api unggun, sebelum hari m ulai gelap,” kat a Sam lalu berdiri. “ Nant i dulu,” saya m elarangnya. “ Apakah engkau sungguh yakin bahwa kit a bisa m enghadapi dua puluh sat u orang dengan cara sepert i it u?” “ Mengapa t idak? Set elah m endengar bunyi t em bakan pert am a, m ereka t ent u akan lari karena m ereka t idak t ahu, siapa yang berada di belakangnya.” “ Dan apa yang t erj adi seandainya Capit ano cukup cerdik, sehingga bisa m enebak siasat kit a? Kit a akan m endapat pekerj aan yang berat dan akan t erbunuh walaupun kit a m elakukan perlawanan.”

“ Unt uk m asalah sepert i it u seorang pem buru m isalnya harus selalu bersiap- siap! ” “ Dan engkau pun akan m em biarkan Morgan dan anaknya it u kabur begit u saj a?” . “ Behold, it u benar! Jadi kam u kira, kit a bisa pergi dengan diam - diam t anpa m encelakakan m ereka? Kit a t idak bisa m em pert anggungj awabkan hal it u di hadapan Tuhan dan t erhadap sem ua orang berani yang nekat m elalui Est accado! ”

“ Bukan it u m aksud saya! Saya m em punyai sebuah rencana lain yang t am paknya lebih baik.” “ Kat akan! ” “ Pada wakt u m ereka m encari kit a di sini, kit a pergi ke hide- spot m ilik m ereka

dan m eram pas sem ua kuda sert a hart anya.” “ Good lack, benar! Nam un, kam u kat akan, kuda- kuda m ereka … apakah m ereka dat ang kem ari dengan berj alan kaki?” “ Ya. Dengan dem ikian bisa dipast ikan, m ereka akan m eninggalkan t em pat persem bunyiannya dua j am sebelum t engah m alam , karena it u unt uk t iba di sini, m ereka harus berj alan kaki agak lam a.”

“ Apa kam u m endengarnya dengan seksam a?” “ Tent u saj a! Apabila kit a m enunggu m ereka di sini, m aka kit a hanya

m em pert aruhkan nyawa sendiri. Nam un seandainya kit a m erebut perbekalan, peluru dan kuda- kuda m ereka, m aka paling t idak dalam wakt u yang lam a m ereka t idak m ungkin m eneruskan pekerj aan. Selain it u, kit a pun t idak perlu m enem baki m ereka.”

“ Tet api t ent u saj a m ereka akan m eninggalkan seseorang unt uk m enj aga! ” “ Saya t ahu t em pat di m ana penj aga it u berada.” “ Mereka akan m engej ar kit a! ” “ Mereka akan m elakukannya seandainya kit a t et ap m enunggu di sini dan

kem udian harus m elarikan diri.” “ Kalau begit u baiklah, kam u benar. Kapan kit a berangkat ?” “ Seperem pat j am lagi. Sekarang hari sudah benar- benar gelap.” “ Oh, adalah m enarik sekali! ” kat a Bob. “ Bob ikut berkuda dan am bil sem ua

barang yang t ersim pankan di t em pat peram pok- peram pok it u. I t u adalah lebih baik daripada t inggal di sini dan Bob akan dit em bak m at i! ”

Hari m ulai gelap, sehingga orang t idak bisa m elihat lebih j auh dari sepuluh langkah. Kam i berangkat . Saya berkuda paling depan dan yang lain m engikut i dari belakang dengan beriring- iringan, sepert i cara orang I ndian.

Tent u saj a saya t idak m enem puh j alan lurus m enuj u t em pat persem bunyian it u, m elainkan m engam bil j alan m em ut ar yang cukup j auh. Set elah it u kam i berkuda pada t epi sem ak yang t erlet ak sekit ar sat u m il inggris dari hide- spot . Di sini kam i Tent u saj a saya t idak m enem puh j alan lurus m enuj u t em pat persem bunyian it u, m elainkan m engam bil j alan m em ut ar yang cukup j auh. Set elah it u kam i berkuda pada t epi sem ak yang t erlet ak sekit ar sat u m il inggris dari hide- spot . Di sini kam i

Ada cahaya t erlihat di at as t em pat persem bunyian it u. I ni pert anda, di sana ada api at au sesuat u yang t erbakar. Tet api di sekit ar kam i suasananya begit u gelap. Tanpa cem as saya bisa berj alan t egak m elalui lahan gundul. Saya kem bali t iba di t em pat di m ana sebelum nya saya m endengar pem bicaraan m ereka. Sebelum m em bungkuk, dari dalam saya m endengar suara pem im pinnya. Saya m enyusup di ant ara akar- akar dan m elihat bahwa m ereka sem ua berdiri di t engah sam bil m em egang senj at a dan bersiap-siap unt uk berangkat . Sang Capit ano m asih sem pat berbicara,

“ Jika kit a hanya m enem ukan sedikit j ej ak, m aka bisa dipast ikan, salah seorang dari pem buru it u t elah berada di sini dan ikut m endengar percakapan kit a. Di m ana pist ol saya? Barangkali pist ol it u j at uh t adi pagi ket ika saya sedang berkuda dan saya t idak m em perhat ikannya pada saat m enanggalkan sabuk senj at a. Nah, Hoblyn, apa kam u sungguh- sungguh m elihat keem pat orang it u duduk bersam a?”

“ Keem pat - em pat nya. Ada t iga orang kulitput ih dan seorang Negro, kuda- kuda m ereka m erum put di dekat nya. Salah sat u dari binat ang it u t idak berekor dan t am pak sepert i seekor kam bing liar t anpa t anduk.”

“ I t u adalah kuda Sans- ear yang begit u t erkenal sepert i pem iliknya. Tapi m ereka t idak m elihat m u, bukan?” “ Tidak. Bersam a William s saya hanya berkuda sam pai di t em pat yang am an, kem udian saya m erangkak di t anah sam pai saya bisa m elihat sem uanya dengan j elas.”

Murid dari Florim ont it u cukup cerdik dan berhat i- hat i, sehingga dia m engirim orang unt uk m eninj au t em pat kam i. Kam i berunt ung, karena hal it u t erj adi ket ika saya sudah duduk kem bali bersam a t em an- t em an saya.

“ Kalau begit u sem uanya akan berj alan lancar! Kam u, William s, kam u let ih karena it u kam u t inggal di sini. Dan kam u, Hoblyn, kam u m endapat t ugas j aga pada j alan m asuk. Sedangkan sem ua yang lainnya harus berangkat ! ”

Dalam cahaya api yang t idak t erlalu t erang, saya m elihat pint u m asuk t erbuka. Dua puluh sat u orang m eninggalkan t em pat persem bunyian it u dan hanya dua orang saj a yang t et ap t inggal. Sebelum sem uanya m enghilang ke j alan set apak, saya sudah berdiri lagi di sam ping Sam .

“ Bagaim ana keadaannya, Charley? Kelihat annya sekarang m ereka akan berangkat ! ” “ Ya. Hanya dua orang yang t inggal di sini, yakni seorang penj aga pada j alan m asuk dan William s yang berada di dalam t em pat persem bunyian. William s t idak bersenj at a sedangkan penj aga it u m em bawa senj at a di t angan. Sekarang kit a belum bisa bert indak karena bisa saj a seseorang lupa sesuat u lalu kem bali unt uk m engam bilnya. Tapi kit a harus bersiap- siap, Sam . Kalian berdua t inggal di sini sam pai kam i bert eriak m em anggil at au dat ang m enj em put kalian! ”

Kam i m engendap- endap sam pai ke j alan set apak dan harus m enunggu selam a sepuluh m enit , sam pai penj aga keluar. Dengan hat i- hat i dia berj alan hilir m udik dalam kegelapan. Kam i yakin, dia sam a sekali t idak m encem askan keadaan di sekit arnya. Set elah lim a belas m enit berlalu, dia dat ang m endekat i kam i. Sekarang kam i t idak lagi khawat ir kalau- kalau seseorang akan kem bali, karena it u kam i t idak perlu lagi m enunggu lebih lam a.

Saya berlari ke sana dan Sam m enyusup ke balik sem ak. Ket ika penj aga it u lewat di ant ara kam i, Sam segera m encekik lehernya. Sem ent ara it u saya m enarik sobekan dari j aket nya yang kem udian dipakai unt uk m enyum bat m ulut nya. Lalu kaki dan t angannya diikat dengan lasonya sendiri yang sebelum nya t ergant ung di pinggangnya. Set elah it u dia diikat ke sem ak- sem ak.

“ Sekarang m aj u t erus! ” Kam i m elangkah ke pint u m asuk. Saya m enyibak sulur- sulur t anam an hop 15

sedikit ke sam ping. Tam pak William s duduk di dekat api, dia sedang m em bakar sepot ong daging. Dia duduk m em belakangi saya, sehingga t idak m elihat saya ket ika saya berj alan m endekat inya.

“ Angkat daging it u sedikit lebih t inggi, Mast er William s. Jika t idak nant i akan hangus! ” kat a saya. Dia berpaling. Ket ika m elihat saya, dia begit u t erkej ut , sehingga t erpaku t anpa gerak. “ Selam at m alam ! Ham pir saj a saya lupa m em beri salam . Tapi t erhadap seorang gent lem an sepert i Anda, orang t idak boleh bersikap t erlalu sopan.” “ O…O…Old Shat …Shat t erhand! ” dia berkat a dengan gagap sam bil m em andang saya dengan m at a t erbelalak. “ Apa m aksud Anda ke sini?” “ Saya harus m engem balikan pist ol ini kepada sang Capit ano. Saya m engam bilnya t adi ket ika Anda m encerit akan pengalam an Anda kepadanya.” Dia m enarik sat u kakinya, seakan- akan dia bersiap- siap unt uk bangun, lalu m enat ap ke sekeliling unt uk m elihat , apakah dia bisa m eraih senj at anya. Tapi di sam pingnya hanya ada pisau Bowie.

“ Tet aplah duduk dengan t enang, Mast er St akem an, karena sat u gerakan kecil saj a akan dit ebus dengan nyawam u. Pert am a- t am a, pist ol pem im pin Anda ini m asih t erisi dan kedua, Anda hanya perlu m enengok ke arah pint u m asuk dan m elihat bahwa kam i m asih m em punyai banyak peluru lain! ”

Dia berpaling dan m elihat Sam yang m em bidiknya dengan senj at a yang sudah t erkokang. “ Thunder- st orm … saya m at i! ” “ Barangkali belum saat nya j ika Anda t et ap bersikap t enang. Bernard, Bob, ke

sini! ” Mendengar t eriakan saya, kedua orang yang sebelum nya berdiri di luar segera m uncul di pint u m asuk. “ Pada pelana- pelana kuda t ergant ung laso, Bob. Am bil dan ikat lah orang ini! ” “ Maut dan neraka! Kalian t idak akan lagi m enangkap saya hidup- hidup! ” Set elah berkat a dem ikian, penancap t iang ini m enghuj am kan pisau Bowie ke

dadanya lalu roboh ke t anah. “ Sem oga Tuhan berbelas kasih kepada j iwanya! ” kat a saya. “ Barangkali keparat ini m erasa bersalah at as nyawa lebih dari serat us orang,”

kat a Sam dengan geram . “ Tikam an pisaunya kali ini sem purna.” “ Dia m enghabisi dirinya sendiri,” j awab saya, “ Unt unglah, kit a t idak perlu m em bunuhnya! ” Lalu saya m enyuruh Bob keluar unt uk m enj em put Hoblyn. Tak lam a kem udian orang it u t erbaring di hadapan kam i. Sum bat yang m enut up m ulut nya dilepaskan, dan dia m enarik napas dalam - dalam . Dengan sangat t erkej ut dia m em andang m ayat rekannya.

“ Engkau pun akan m at i sepert i dia, seandainya kau m enolak m em berikan ket erangan kepada kam i.” “ Saya akan m engat akan sem uanya! ” dia berj anj i dengan ket akut an. “ Kalau begit u kat akan, di m ana em as disem bunyikan?” “ Barang it u dikuburkan di bagian belakang, di bawah karung- karung t epung.” Kini kulit yang m enut upinya disingkirkan, lalu kam i m em eriksa segala barang

yang ada. Di sit u t erdapat berbagai j enis barang yang pernah dibawa orang m elalui Est accado, yakni senj at a dari berbagai j enis dan ukuran, bubuk m esiu, t im ah, peluru, laso, pelana kuda, kant ung, selim ut , pakaian unt uk bepergian dan pakaian berburu yang m asih ut uh, kain t enunan dan callico, kalung palsu dari kerang dan barang perhiasan, unt aian m ut iara yang selalu diidam - idam kan oleh wanit a I ndian, beberapa

Hum ulus lupulus.

barang kecil, peralat an dan perkakas pert ukangan, sej um lah kaleng berisi pem m ican ( daging sapi yang diawet kan) , perbekalan dan bahan- bahan m akanan yang lain dalam j um lah yang besar. Tidak sulit bagi kam i unt uk m enebak bahwa sem ua barang it u adalah hasil ram pokan.

Bob m enyisihkan barang- barang it u ke sam ping sepert i m elem par bungkus- bungkus rokok. Marshall m encari pacul dan sekop di ant ara perkakas- perkakas. Set elah it u penggalian dim ulai. Dalam wakt u singkat kam i m enem ukan but ir- but ir em as dan bat ang- bat angan em as dalam j um lah yang sangat banyak, sehingga kam i harus m engangkut nya dengan seekor kuda.

Saya m erasa ngeri j ika m em bayangkan, bet apa banyak pencari em as m alang yang harus m enderit a sengsara ket ika m ereka m engum pulkan deadly dust ( debu

m aut ) ini. Kesengsaraan m ereka t erbukt i dengan sebut an ini. Para diggers 16 yang pulang biasanya hanya m em bawa sedikit em as ke rum ah dan biasanya m enukar hasil

j erih payah m ereka dengan uang kert as atau surat deposit o at au m enyim pannya di bank. Tent u saj a para korban yang dibunuh m em bawa surat - surat it u. Ke m ana surat - surat it u m enghilang?

“ Di m anakah uang dan surat - surat berharga yang t elah kalian ram pok dari para korban?” t anya saya kepada Hoblyn. “ Di sebuah t em pat persem bunyian yang j auh dari sini. Capit ano t idak m au m enyim pannya di sini, karena ada anggot a kelom pok yang t idak dia percayai.” “ Jadi hanya dia sendiri yang t ahu t em pat persem bunyian it u?” “ Hanya dia dan seorang let nan.” “ Siapa nam a let nan it u?” “ Pat rik Morgan.” Saya t erperangah. “ Tent u saj a kit a akan m enj adi kaya raya.” Dem ikian bunyi

surat yang dit ulis orang it u kepada ayahnya. Apakah dia berm aksud m engkhianat i rekan- rekannya?

“ Apa engkau t ahu, kira- kira di m ana let ak persem bunyian it u?” “ Saya t idak t ahu past i. Tapi Capit ano t am paknya t idak m em percayai let nan.

Hari ini orang it u pergi ke Head- Pik di Rio Pecos bersam a seorang kawan dan besok saya akan m enyusul keduanya unt uk m em at a- m at ai dia.”

“ Aha! Kapt en m enj elaskan t em pat it u dengan j elas?” Orang yang dit anya hanya diam . “ Jawablah dengan j uj ur! Jika engkau t ut up m ulut , m aka kau akan m at i. Jika

engkau berkat a t erus t erang, m aka kau akan m endapat pengam punan walaupun kalian sem ua sebenarnya harus digant ung.”

“ Anda benar, Sir! ” “ Di m ana t em pat it u?” “ Saya harus segera pergi dari sini unt uk m encari t em pat it u dan m em bunuh

let nan j ika dia m endekat inya. Tem pat nya t erlet ak pada sebuah lem bah kecil yang t idak asing lagi bagi saya karena saya pernah berada di sana. Tapi ket erangan ini t idak banyak berguna bagi Anda karena Anda t idak akan m enem ukannya.”

“ Apakah dia hanya m enggam barkan t ent ang lem bah it u at au dia m enyebut suat u lokasi t ert ent u?” “ Capit ano m enolak m enyebut lokasi it u. Dia m em beri perint ah, saya harus bersem bunyi dan m enem bak let nan j ika dia m enj ej akkan kakinya di lem bah.” “ Bagus! Saya akan m em biarkanm u t erus hidup, t api t ent u saj a dengan syarat , engkau harus m engant ar kam i ke lem bah it u.” “ Saya bersedia.” “ Tapi ingat , j ika engkau coba- coba m em bohongi kam i, m aka kau segera m at i.

Engkau pergi bersam a kam i bukan dalam keadaan bebas m elainkan sebagai t awanan.” “ Well,” uj ar Sam , “ kalau begit u selesailah int erogasi ini. Apa yang harus kit a lakukan sekarang?”

Penam bang em as.

“ Kit a hanya m engam bil em as dan barang- barang lain yang perlu sepert i senj at a, peluru, t em bakau dan bekal. Juga beberapa barang kecil yang bisa diberikan buat orang- orang I ndian, j ika kit a berj um pa dengan m ereka. Pilihlah! Sem ent ara it u saya ingin m em eriksa kuda- kuda.”

Saya m enem ukan em pat ekor kuda Michigan yang kuat , sehingga sangat cocok dipakai m engangkut barang, selain it u hanya ada t iga ekor m ust ang yang pant as diam bil. Kuda- kuda it u lebih baik daripada kuda yang dipakai Bernard dan Bob. Jadi kuda m ereka bisa dit ukar dengan dua kuda it u, sedangkan kuda ket iga, saya perunt ukkan buat Hoblyn.

Di sit u t erdapat j uga pelana- pelana pengangkut barang yang biasa dibawa kuda- kuda bagal. Kini sem ua yang hendak kam i bawa dibungkus dengan selim ut . Sem uanya ada delapan bungkusan. Tiap kuda m engangkut dua bungkusan. Kem udian kam i m engum pulkan sem ua barang yang dit inggalkan. Di dasar t um pukan it u kam i m elet akkan cam puran m esiu yang t idak bisa dibawa sert a bahan- bahan yang m udah t erbakar.

“ Apa yang kit a lakukan dengan kuda- kuda lain?” t anya Sam . “ Bob akan m elepaskan lalu m engusirnya ke padang prairie. Mem ang hal ini

t idak bij aksana, t api saya sam a sekali t idak t ega m em bunuhnya. Berangkat lah lebih dulu bersam a rom bongan. Saya akan t inggal sebent ar unt uk m em bakar t um pukan barang ini.”

“ Mengapa t idak dilakukan sekarang?” t anya Marshall. “ Kobaran api akan t erlihat dari j auh. Jika para st akem en t idak m enem ukan kit a

di t em pat perkem ahan, m aka t ent u saj a m ereka akan cepat - cepat kem bali dan bisa j adi m em ergoki kit a dalam kegelapan. Jadi lebih baik, saya m em biarkan kalian berangkat dulu agak j auh. Saya akan cepat - cepat m enyusul dari belakang.”

“ Well! Kam u benar, Charley. Mari berangkat , boys! ” perint ah Sam . Dia berkuda di depan sam bil m enggiring seekor kuda pengangkut barang.

Ket iga kuda beban yang lain m engikut inya. Marshall berkuda di belakang bersam a Bob dan Hoblyn yang t erikat pada kudanya. Saya t inggal sebent ar bersam a kuda saya dan m enunggu. Makin lam a bunyi derap kuda m ereka t erdengar sem akin j auh. Kini seperem pat j am sudah berlalu. Saya t idak boleh m enunda lebih lam a karena bisa j adi para st akem en it u kem bali dan m em ergoki saya. Saya kem bali lagi ke t em pat persem bunyian unt uk m em bakar barang- barang di sana.

Dengan bant uan sobekan selim ut , saya berhasil m em buat sem acam sum bu yang dipilin. Dengan it u saya m asih bisa berlari ke t em pat yang am an sebelum ram bat an api m enj angkau m esiu. Mungkin akan t erj adi sebuah ledakan dahsyat karena kam i j uga m enuang peluru di at as t um pukan. Lalu saya m em bakar sum bu it u, m eraih t ali kekang kuda dan berlari keluar m elalui j alan set apak m enuj u ke padang prairie. Sebelum t iba pada onggokan sem ak t erakhir, saya m elom pat ke at as pelana. Tiba- t iba dari hide- spot t erdengar bunyi ledakan yang m enggelegar. Api t elah m eram bat ke selim ut yang m em bungkus peluru. Saya m em acu kuda dan berlari dengan cepat dari sana, sehingga t erhindar dari daerah yang t erang karena cahaya api, m engingat nyala api di t em pat it u m enjulang t inggi ke angkasa. Seluruh barang hasil ram pokan st akem en hangus t erbakar.