KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kegiatan donor darah merupakan salah satu program kerja yang diprakarsai oleh kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang bernam a “ayo Donor”. Program ini diselenggarakan sejak awal berdirinya PMI dengan mekanisme penyumbangan sebagian darah secara sukarela dengan donor darah kepada masyarakat/pasien beralamat tertentu yang lebih membutuhkan. Ayo Donor merupakan program skala nasional yang dilakukan serentak di kantor PMI seluruh Indonesia. Kegiatan ini dinaungi oleh UPTD (Unit Pelayanan Transfusi Darah) dan dapat dilakukan di masing - masing kantor cabang setiap daerah. Umumnya UPTD buka selama 24 jam dalam sehari. Dalam penelitian,kami melakukan Evaluasi implementasi Program Ayo Donor PMI Sleman yang kami bandingkan dengan (With) dan (With out) di setiap pelayanan donor darah yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Sleman.

Penelitian mengenai kualitas pelayanan program donor darah ber titel “ Ayo Donor” sudah umum dilakukan oleh banyak peneliti dari berbagai perguruan tinggi, baik dengan output berwujud skripsi, jurnal, atau sekedar laporan penelitian. Kajian di dalamnya juga serupa, menilai kualitas pelayanan di bagian Unit Transfusi Darah/ Unit Donor Darah (UTD/UUD) Kantor Palang Merah Indonesia, baik pelayanan di kantor pembina maupun cabang di setiap daerah Penelitian mengenai kualitas pelayanan program donor darah ber titel “ Ayo Donor” sudah umum dilakukan oleh banyak peneliti dari berbagai perguruan tinggi, baik dengan output berwujud skripsi, jurnal, atau sekedar laporan penelitian. Kajian di dalamnya juga serupa, menilai kualitas pelayanan di bagian Unit Transfusi Darah/ Unit Donor Darah (UTD/UUD) Kantor Palang Merah Indonesia, baik pelayanan di kantor pembina maupun cabang di setiap daerah

Melakukan evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan (Suharsimi Arikunto, 1993: 297). Evaluasi pada dasarnya merupakan sebuah upaya dalam menyediakan informasi. Selain menyediakan informasi, evaluasi program bertujuan untuk menjadi bahan pertimbangan apakah program yang dievaluasi tersebut dapat dikembangkan ditempat yang lain. Kedua, evaluasi program digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan tentang keberlanjutan

program tersebut 2 . Dalam evaluasi program dapat disimpulkan bahwa program tersebut dapat mencapai tujuan atau tidak. Selain itu, evaluasi program dapat mengetahui tingkat kepuasan klien dan stakeholder dalam pencapaian program. Jadi, dapat dikatakan bahwa evaluasi program merupakan proses pengumpulan data atau informasi yang ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan.

Studi kasus sebagai salah satu metode penelitian menggunakan instrumen

Teknik analisis data dalam evaluasi ini dimulai dengan tahap persiapan data dan mengolah data, dilanjutkan dengan memahami data. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diolah dan dikelompokkan dalam kategori yang berhasil atau tidak. Tahap terakhir adalah menyimpulkan data yang telah dianalisis. Teknik analisis data bertujuan memahami data yang terkumpul secara keseluruhan. Dalam menganalisa data yang terhimpun, kelompok kami menggunakan metode studi kasus deskriptif dimana pemaparan hanya fokus terhadap permasalahan yang sedang diteliti (kualitas pelayanan p rogram ‘Ayo Donor’ oleh PMI Kab. Sleman).

PMI merupakan badan penyedia layanan transfusi darah yang memiliki hak dan kewajiban untuk menyediakan pelayanan bagi individu yang ingin menyumbangkan darahnya bagi orang yang membutuhkan. Penilaian yang dilakukan oleh kelompok evaluator adalah mengenai pelayanan yang diberikan oleh PMI di kantor Unit Transfusi Darah (UTD) Sleman dari 20 November 2017 hingga 5 Desember 2017 dan studi kasus yang terjadi di Kampus 2 Sanata Dharma Yogyakarta pada 26 November 2017. Penilaian dilakukan berdasarkan formulir Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang kami berikan kepada 10 informan di kantor UTD PMI dan 10 informan di Kampus 2 Sanata Dharma.

Berdasarkan penelitian kualitatif dan IKM yang diisi oleh informan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pelayanan yang diberikan oleh pihak PMI kepada pendonor sangat baik terbukti dengan respon informan pada IKM dan kuesioner yang terisi, namun ada beberapa hal kecil yang dapat diperbaiki dan Berdasarkan penelitian kualitatif dan IKM yang diisi oleh informan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pelayanan yang diberikan oleh pihak PMI kepada pendonor sangat baik terbukti dengan respon informan pada IKM dan kuesioner yang terisi, namun ada beberapa hal kecil yang dapat diperbaiki dan

2. Jumlah petugas yang berjaga di kantor agar ditambah dan dibedakan antara petugas yang berjaga di meja registrasi dan yang bertugas pada meja transfusi. Hal ini dikarenakan ada informan yang tidak menemukan petugas di meja registrasi dan tidak mengetahui apa yang dilkaukan selanjutnya karena tidak ada gambaran alur kegiatan transfusi yang terpasang di majalah dinding di kantor PMI kab. Sleman. Dapat juga ditambahkan gambaran alur kegiatan transfusi pada majalah dinding yang telah tersedia di kantor PMI. Serta kebersihan meja registrasi harus tetap dijaga walaupun hanya hal kecil namun memiliki peran penting dalam tahapan donor darah.

3. Pelayanan petugas lapangan pada kasus di Kampus 2 Sanata Dharma juga menjadi hal yang patut di nilai karena petugas tersebut membawa nama PMI kab. Sleman dlam bertugas sehingga jika terjadi hal buruk maka akan berimbas pada PMI kab. Sleman. Petugas yang ditugaskan pada even di Kampus 2 Sanata Dharma Yogyakarta pada 26 November 2017 dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian registrasi (diluar bus) dan transfusi (petugas di dalam bus). Agar setiap petugas diberikan wawasan mengenai cara menenangkan pendonor pada saat donor dan mengarahkan untuk memberikan wawasan kepada pendonor agar pendonor memiliki timbal balik lain selain dapat meningkatkan kesehatan namun juga meningkatkan wawasan pendonor mengenai kesehatan dan proses donor. Pembicaraan yang berlangsung antara