Implementasi Pelayanan Program Ayo Donor

LAPORAN EVALUASI PEMANTAUAN PEMBANGUNAN

Implementasi Pelayanan Program “Ayo Donor” oleh Palang Merah Indonesia Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi Kasus Penyelenggaraan Kegiatan Donor Darah

di Universitas Sanata Dharma Bersama PMI Sleman)

Disusun oleh: KELOMPOK CANGCIMEN

Dwi Pamuji Ismoyo 15/378660/SP/26614 Johan Ferdian Juno R

15/384231/SP/26943 Pandhit Pringgo Harjo

15/384240/SP/26952

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Pemantauan Pembangunan dengan lancar dan baik. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Drs. Adam Titra yang telah membimbing kami selama satu semester ini dalam mata kuliah Evaluasi Pemantauan Pembangunan.

Laporan ini kami buat dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi pelayanan program “Ayo Donor” oleh Palang Merah Indonesia Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan ini didapatkan mulai dari persiapan (awal semester 5) hingga kegiatan observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam yang dilakukan di lapangan.

Mohon maaf apabila dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kesalahan. Kami selalu menerima kritik dan saran dengan terbuka dari siapapun. Semoga laporan yang telah kami buat dapat bermanfaat di kemudian hari dan menambah khazanah ilmu pengetahuan. Kami ucapkan, sekian dan terima kasih.

Yogyakarta, 05 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan kesehatan semakin meningkat. Selain ingin menikmati hidup tanpa merasakan sakit, gaya hidup sehat mulai diterapkan untuk mencegah risiko terkena penyakit kronis di masa depan. Yoga, freeletic, jogging, dan aktivitas penunjang kesehatan lainnya dapat dilakukan untuk merawat organ-organ tubuh supaya dapat bekerja dengan optimal. Tidak sedikit pula masyarakat melakukan terapi tradisional seperti bekam untuk melancarkan peredaran serta meregenerasi sel darah. Ada pula cara yang lebih modern sekaligus bersifat filantropis yakni dengan mendonorkan darah ke pusat pelayanan donor darah. Selain untuk mendonorkan darah, manfaat yang didapat oleh pendonor adalah pengecekan kesehatan gratis yang masuk dalam prosedur sebelum proses donor dilakukan (kualifikasi darah).

Kegiatan donor darah merupakan salah satu program kerja yang diprakarsai oleh kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang bernama ‘Ayo Donor’. Program ini diselenggarakan sejak awal berdirinya PMI dengan mekanisme penyumbangan sebagian darah secara sukarela dengan transfusi kepada masyarakat/pasien beralamat tertentu yang lebih membutuhkan. Darah yang disumbangkan pendonor tidak sembarangan

UPTD (Unit Pelayanan Transfusi Darah) dan dapat dilakukan di masing- masing kantor cabang setiap daerah. Umumnya UPTD buka selama 24 jam dalam sehari.

B REFERENSI TEORITIS

B. 1. Konsep Evaluasi

Evaluasi merupakan sebuah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (Yunanda: 2009). Didalam evaluasi terdapat unsur mengukur dan menilai, mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran atau kriteria tertentu, sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk. Sehingga hasil dari evaluasi dapat menjadi alternatif yang tepat dalam pengambilan keputusan. Sehingga evaluasi sering digunakan dalam upaya perencanaan program.

Melakukan evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan (Suharsimi Arikunto, 1993: 297). Evaluasi pada dasarnya merupakan sebuah upaya dalam menyediakan informasi. Selain menyediakan informasi, evaluasi program bertujuan untuk menjadi bahan pertimbangan apakah program yang dievaluasi tersebut dapat

Evaluasi program memiliki dimensi deskriptif dan dimensi perspektif. Dimensi deskriptif berfokus pada evaluasi aktivitas – aktivitas program, pengaruh program, dan impact program yang akan terjadi pada tujuan akhir program. Sedangkan dimensi perspektif ini lebih mengarah pada evaluasi strategi program yang digunakan dalam pencapaian tujuan. Dengan adanya evaluasi program kita dapat mengetahui perubahan apa yang dirasakan oleh objek program. Perlu diketahui bahwa terdapat tiga jenis model perubahan yaitu, intervensi, determinan, dan pengaruh itu sendiri. Dalam melakukan evaluasi terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, seperti ilmu pengetahuan (ontologi, epistemologi, metodologi). Kedua adalah nilai, berupa meta, perspektif, deskriptif. Ketiga, pemakaian (instrumental, konseptual, persuasif). Keempat, program sosial yang mencakup struktur, konteks, dan perubahan sosial. Terakhir, komponen yang perlu diperhatikan adalah konsep, metode, dan prioritas.

B. 2. Teori Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.Sebagaimana

terdahulu bahwa pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Ia

telah

dikemukakan dikemukakan

Pelayanan publik yang profesional, artinya pelayanan publik yang dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan . Dengan ciri sebagai berikut:

1. Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan sasaran.

2. Sederhana, mengandung arti prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan.

3. Kejelasan dan kepastian (transparan), mengandung akan arti adanya kejelasan dan kepastian mengenai

1. Prosedur/tata cara pelayanan,

2. Persyaratan pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan administratif,

3. Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan,

4. Rincian biaya/tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya,

5. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan.

4. Keterbukaan, mengandung arti prosedur/tata cara persyaratan, satuan kerja pejabat penanggungjawab pemberi pelayanan, waktu

Dicegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan, dalam hal proses pelayanan masyarakat yang bersangkutan mempersyaratkan adanya kelengkapan persyaratan dari satuan kerja/instansi pemerintah lain yang terkait.

1. Ketepatan waktu, kriteria ini mengandung arti pelaksanaan pelayanan masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan

2. Responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat menanggapi apa yang menjadi masalah, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang dilayani.

3. Adaptif, cepat menyesuaikan terhadap apa yang menjadi tuntutan, keinginan dan aspirasi masyarakat yang dilayani yang senantiasa mengalami tumbuh kembang. Selain itu, dalam kondisi masyarakat yang semakin kritis di atas, birokrasi publik dituntut harus dapat mengubah posisi dan peran (revitalisasi) dalam memberikan pelayanan publik. Dari yang suka mengatur dan memerintah berubah menjadi suka melayanai, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan, berubah menjadi suka menolong menuju ke arah yang fleksibel kolaboratis dan dialogis dan dari cara- cara yang sloganis menuju cara-cara kerja yang realistik pragmatis (Thoha dalam Widodo, 2001). Dengan revitalitas

BAB II TAHAPAN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM

A. PERENCANAAN PROGRAM

A. 1. Kebijakan Program

Ayo Donor adalah program pelayanan donor darah yang memanfaatkan darah dari pendonor untuk tujuan kemanusiaan serta tidak dilakukan komersialisasi di dalamnya. Program ini diselenggarakan di bawah naungan Unit Donor Darah (UDD) atau Unit Transfusi Darah (UTD) oleh organisasi sosial dengan fungsi dan tugas kepalangmerahan. Dalam hal ini, kewenangan dimiliki oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dengan landasan Peraturan Pemerintah No. 7/2011 tentang Pelayanan Darah. Selain itu, pemerintah juga bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pelayanan darah untuk

kebutuhan masyarakat. Tanggungjawab meliputi pembinaan, pengaturan, pengawasan, pendanaan untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Jaminan pendanaan pemerintah berwujud subsidi untuk UTD/UDD yang tertuang pada APBN/APBD. Aturan ini tertuang pada UU No. 36/2009 tentang Kesehatan.

A. 2. Karakteristik Program

PMI terus melakukan upaya sosialisasi dan kampanye program Ayo Donor sebagai bagian dari gaya hidup sehat. PMI menargetkan 4,5

No. Deskripsi

Keterangan

1 Nama program: Program gaya hidup sehat yang terus disosialisasi dan dikampanyekan Ayo Donor

oleh PMI

2 Tujuan - Memberikan pelayanan darah kepada masyarakat yang berkenan

untuk berdonor demi kebaikan masyarakat - Membentuk gaya hidup sehat dalam masyarakat - Memenuhi kebutuhan kantong darah sesuai dengan syarat WHO

3 Hasil Hasil yang ingin dicapai yaitu pencapaian target 4,5 juta kantong darah setiap tahunnya.

4 Batas Program ini merupakan program pokok PMI yang bergulir sejak awal pendirian hingga saat ini. Program bersifat infinitif sehingga tidak ada batas kapan program ini akan diakhiri.

Tabel 2. 1 Karakteristik Program 'Ayo Donor' PMI

A. 3. Identifikasi Program

Program ‘Ayo Donor’ merupakan program yang diinisiasi oleh Palang Merah Indonesia sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang berkenan mendonorkan darahnya sebagai upaya untuk menolong orang lain yang sedang mengalami kondisi kritis dan yang berada pada Program ‘Ayo Donor’ merupakan program yang diinisiasi oleh Palang Merah Indonesia sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang berkenan mendonorkan darahnya sebagai upaya untuk menolong orang lain yang sedang mengalami kondisi kritis dan yang berada pada

A. 4. Penetapan Program

Program Ayo Donor ini ditetapkan dengan tujuan untuk dapat memberikan pelayanan darah kepada masyarakat Kabupaten Sleman. Selain itu diharapkan dengan adanya program Ayo Donor, masyarakat Kabupaten Sleman dapat memiliki gaya hidup sehat serta dapat memenuhi kebutuhan kantong darah di wilayah Sleman.

B. PELAKSANAAN PROGRAM

B. 1. Status Pemantauan dan Evaluasi

Kemajuan program Ayo Donor dipantau setiap bulannya dengan menghitung seberapa banyak kantong darah didapat dari pendonor. Jumlah kantong ditargetkan melebihi 1000 setiap bulannya. Akan tetapi untuk evalasi skala besar (meliputi seluruh program kerja PMI Sleman), dilakukan setiap satu tahun sekali.

B. 2. Aspek Ruang

Meskipun kantor PMI Kabupaten Sleman terletak di JL. Dr. Rajimin, Triharjo, Kec. Sleman, akan tetapi jangkauan program Ayo Meskipun kantor PMI Kabupaten Sleman terletak di JL. Dr. Rajimin, Triharjo, Kec. Sleman, akan tetapi jangkauan program Ayo

B. 5. Aspek Tenaga Kerja

Program ini dikelola oleh PMI Sleman dengan perincian sumber daya manusia (SDM) sebagai berikut:

PMR WIRA

MULA MADYA SUKARELA SUKARELA Laki-laki

39 Tabel 2. 2 Aspek Tenaga Kerja Program ‘Ayo Donor’

B. 6. Aspek Hasil Akhir

Program ini dinilai berhasil apabila berhasil menghimpun kantong darah sejumlah 1000 kantong tiap bulannya. Atau, jumlah kantong yang didapat melebihi syarat minimum WHO, yakni minimal 2% dari jumlah total penduduk di suatu wilayah.

B. 7. Aspek Pertanggungjawaban

BAB III RANCANGAN EVALUASI

A. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah implementasi pelayanan program “Ayo Donor” oleh PMI Sleman dengan studi kasus penyelenggaraan kegiatan donor darah di Universitas Sanata Dharma?

B. TUJUAN

a. Output Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan hasil data yang konkret mengenai implementasi program ‘Ayo Donor’ Palang Merah Indonesia, sehingga nantinya dapat menjadi tolak ukur keberhasilan program.

b. Outcome ● Penelitian ini bertujuan sebagai evaluasi kritis,

● Sebagai pertimbangan dalam melakukan penyusunan program yang berbasis pelayanan publik, ● Evaluasi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan

pembangunan kesejahteraan.

C. RUANG LINGKUP

D. METODOLOGI D1. Pendekatan Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang umum ditujukan untuk pemecahan suatu masalah sosial. Jenis penelitian ini melihat suatu permasalahan dari berbagai disiplin ilmu, ranah ilmiah, serta subjek dari permasalahan itu sendiri. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian berupa studi kasus dalam proses pengumpulan data. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena atau gejala sosial dari sudut pandang partisipan. Dalam meneliti objek alamiah dalam pendekatan kualitatif menurut Sugiyono (2011: 9), peneliti merupakan instrumen kunci dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan). Penelitian kualitatif dengan studi kasus menggunakan analisis intensif dan deskripsi dari satu unit atau sistem yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Meriam (2001) menujukkan bahwa wawasan yang diperoleh dari studi kasus secara langsung dapat mempengaruhi kebijakan, prosedur, dan penelitian masa depan.

Studi kasus sebagai salah satu metode penelitian menggunakan instrumen pertanyaan ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’ saat pengumpulan

satuan data. Bentuk pertanyaan tersebut diajukan sebagai bentuk kontrol atas suatu kejadian yang memiliki konteks terhadap kehidupan bagi individu maupun kelompok. Studi kasus terbagi ke dalam tiga metode

Dalam metode studi kasus, terdapat lima komponen substantif, diantaranya:

a. Pertanyaan penelitian,

b. Proposisi, jika ada,

c. Unit analisis,

d. Logika yang menghubungkan antara data dengan proposisi,

e. Kriteria untuk menginterpretasikan data.

Pada kali ini event yang diselenggarakan oleh Paguyuban Sosmas DIY yang bertempat di Kampus 2 Sanata Dharma dinilai sebagai studi kasus karena event donor darah dan konser amal merupakan program kerja pertama yang digagas oleh paguyuban sosmas DIY. Selain itu event ini juga diadakan karena diperingatinya juga Hari Kesehatan Nasional pada tanggal 12 November dan juga hari anak-anak sedunia pada tanggal 20 November. Sebagai peringatan kesehatan, paguyuban sosmas DIY menganggap bahwa darah merupakan salah satu komponen penting dalam kesehatan, dan darah merupakan unsur yang selalu dibutuhkan dalam diri manusia. Selain itu dalam memperingati hari anak-anak sedunia, event ini mengundang Panti Sayap Ibu yang didalamnya adalah anak-anak terlantar, dan juga Panti Cacat Ganda yang didalamnya adalah anak-anak difabel.

D2. Unit Analisa

D3. Teknik Pengambilan Data ● Observasi

Menurut Arikunto (Gunawan, 2013: 143), observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis. Sedangkan Marshall (Sugiyono, 2013: 226) menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior” yang berarti bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Gunawan (2013: 143) menyatakan bahwa tujuan observasi adalah mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi dari intkerelasinya elemen-elemen tingkah laku manusia pada fenomena sosial serba kompleks dalam pola-pola kultur tertentu. Sedangkan alasan observasi dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam penelitian kualitatif menurut Guba dan Lincoln (Gunawan, 2013: 144-145), sebagai berikut:

a. Pengamatan merupakan pengalaman langsung, dan pengalaman langsung dinilai merupakan alat yang ampuh untuk memperoleh kebenaran. Apabila informasi yang diperoleh kurang meyakinkan maka peneliti dapat melakukan pengamatan sendiri secara langsung untuk a. Pengamatan merupakan pengalaman langsung, dan pengalaman langsung dinilai merupakan alat yang ampuh untuk memperoleh kebenaran. Apabila informasi yang diperoleh kurang meyakinkan maka peneliti dapat melakukan pengamatan sendiri secara langsung untuk

e. Pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti ingin memperhatikan beberapa tingkah laku sekaligus. Jadi, pengamatan dapat menjadi alat yang ampuh untuk situasi-situasi yang rumit dan untuk perilaku yang kompleks.

f. Kasus-kasus tertentu ketika teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan menjadi alat yang sangat bermanfaat.

● Wawancara

Teknik wawancara adalah cara mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Teknik ini perlu dilakukan dalam penelitian ini karena dengan wawancara peneliti dapat memperoleh informasi secara tepat dan langsung dari informan mengenai

tertulis baik cetak maupun elektronik. Studi kepustakaan dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Metode kepustakaan ini dapat dilakukan dengan mengkaji buku-buku, jurnal, serta studi kepustakaan lain yang relevan dengan penelitian. Sehingga pada akhirnya peneliti tidak terhambat masalah jarak, ruang, dan waktu untuk mendapatkan informasi. Teknik pengumpulan data dengan kepustakaan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendukung dalam menjelaskan fenomena serta melengkapi informasi mengenai masalah yang berhubungan dengan penelitian. Pemanfaatan kepustakaan diantaranya untuk menggali teori-teori dan konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli terdahulu, mengikuti perkembangan penelitian yang akan diteliti, serta untuk memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih.

● Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono (2012: 240) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dalam penelitian ini, peneliti juga mengumpulkan data berupa dokumentasi dalam bentuk foto, gambar, dan video. Proses dari observasi dan kuesioner akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh adanya foto dan video.

D5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam evaluasi ini dimulai dengan tahap persiapan data dan mengolah data, dilanjutkan dengan memahami data. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diolah dan dikelompokkan dalam kategori yang berhasil atau tidak. Tahap terakhir adalah menyimpulkan data yang telah dianalisis. Teknik analisis data bertujuan memahami data yang terkumpul secara keseluruhan. Dalam menganalisa data yang terhimpun, kelompok kami menggunakan metode studi kasus deskriptif dimana pemaparan hanya fokus terhadap permasalahan yang sedang diteliti (kualitas pelayanan program ‘Ayo Donor’ oleh PMI Kab. Sleman).

D6. Kriteria

Dalam mengevaluasi kualitas pelayanan program Ayo Donor ini, digunakanlah indikator untuk mempermudah pengumpulan dan pengolahan data serta evaluasi implementasi program. Dari indikator-indikator tersebut, kami turunkan menjadi beberapa kriteria:

● Tangible (Berwujud)

Kenyamanan tempat melakukan pelayanan ● Kemudahan dalam proses pelayanan

● Kedispilinan tenaga medis dalam melakukan pelayanan ● Reliabelity (Kehandalan) ● Ketelitian petugas dalam melayani

● Petugas/tenaga medis memberikan saran kesehatan jika pendonor tidak memenuhi kriteria ● Openness (Keterbukaan) ● Petugas/tenaga medis memberiksn informasi terkait kesehatan pendonor ● Petugas/tenaga medis dalam memberikan informasi syarat dan prosedur sebagai pendonor ● Petugas/tenaga medis dalam memberikan informasi tentang ketersediaan darah

E. PELAKSANAAN EVALUASI

Waktu Pelaksanaan

Ang Kod Kegiat

September

Pro PJ gara

e an

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 duk

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 Menca ri inform asi

Joh A1 progra an m PMI

dari interne t

Menca ri inform

Joh A2 asi an progra

m dari PMI

Melak u-kan

Joh A3 kunju- an ngan

lapang lapang

Rif

B1 departe

a men untuk diserah kan ke PMI Memas tikan disposi

Rif B2 si surat

a izin

penelit ian.

Meran cang kompo nen evalua si yang

Pan C1 disesua dhit ikan

dengan target/t ujuan progra m, Menen tukan jenis data lapang an

Pan

C2 yang

dhit akan diambi l untuk dievalu asi.

Waktu Pelaksanaan

Ang Kod Kegiat

Oktober

Pro PJ gara

e an

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 duk

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 Memin ta rancan gan rencan

a progra m Ayo

D1 Ulil Donor

(Blue print) di Kantor PMI Slema n Penga mbilan rancan gan

D2 Ulil rencan

a progra m Ayo

Donor di Kantor PMI Slema n Penyal inan data- data rancan D3 gan

Ulil rencan

a progra m Ayo Donor Memb uat dan menyu

Joh

E1 sun isi

an propos al Konsul tasi ke

Joh E2 dosen an mata

kuliah kuliah

Waktu Pelaksanaan Kod Ang

Pro PJ gara Kegi an

e Kegiat

November

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 duk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 n atan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 Memb

uat dan menyu sun isi intervi ew

Joh F1 guide an dan

indeks kepuas an masyar akat

Konsul tasi ke dosen

Joh F2 penga an mpu

mata kuliah Penga mbilan data lapang an melalu i

Dw

G1

observ i asi dan wawan cara di PMI Slema n

Penga mbilan data

Dw G2 lapang i an

melalu i melalu i

Joh H1 mpula an n data

Verifik Joh H2 asi an data

Analisi Joh

H3 s data.

an

Tabel 3. 1 Gantt Chart Kelompok Cangcimen

Perencanaan Evaluasi Implementasi Pelayanan Program Ayo Donor PMI Sleman Nomor

Pre-req Kegiatan

Kegiatan

A1 Mencari Informasi Keterkaitan Program ... A2 Melakukan Kunjungan Lapangan untuk Kepastian Program

A1

C3 Menentukan Jenis Data Lapangan A3 + B1 + B2 + C2 D1 Menyusun Proposal Penelitian

C1 + C3 D2 Konsultasi ke Dosen Pembimbing

A3+B1+B2+C2 D3 Pengambilan Data Lapangan

D1 + D2 E1 Analisis Data

D3 E2 Menyusun Laporan Evaluasi Program Penelitian

E1 E3 Laporan selesai

E2 Tabel 3. 2 Tabel Pert Chart Kelompok Cangcimen

BAB IV LAPORAN EVALUASI

A. PENYAJIAN DATA A1. Site Physics

Even di Universitas Sanata Dharma (With Event) Lokasi

: Kampus 2 Sanata Dharma

Hari,tanggal : Minggu, 26 November 2017 Waktu

: 10:00 – selesai

Pilihan

No Kegiatan Keterangan

Kurang Tidak Sesuai Sesuai Sesuai

1 Lokasi pelayanan

V Tempat pelayanan donor darah bersih donor bersih dan

karena tidak ada sampah berserakan dan tidak berdebu

debu yang terlihat dilokasi donor darah

2 Pendaftaran peserta

V Terdapat rekapan pendonor setiap donor telah

bulannya dan sudah terkomputasi sesuai terkomputasi

data pendonor

dengan baik

3 Fasilitas ruang

V Tersedianya fasilitas ruang tunggu tunggu memadai

namun tidak tersedia seperti air minum (min. kursi, air

dan televisi

6 Terdapat toilet

V Terdapat toilet didalam kegiatan donor darah di kampus 2 Sanata dharma,jumlah toilet yang tersedia ada

7 Ruang jamuan

V Tidak terdapat ruang jamuan pada memadai (kantor)

kegiatan donor darah di kampus 2 sanata dharma. Setelah selesai ,pendonor langsung dikasih bingkisan dan langsung boleh pulang

8 Petugas

V Dalam kegiatan kali ini tidak semua menggunakan

petugas menggunakan seragam PMI seragam

ataupun seragam yang berlambang PMI. berlambang PMI

Namun ada yang tidak menggunakan atau seragam

seragam yang berlambang PMI,misalnya petugas PMI

saja petugas pelayanan pada transfusi darah tidak menggunakan seragam berlambang PMI.

9 Terdapat P3K

V Terdapat dan disediakan P3K dalam kegiatan tersebut

10 Terdapat timbangan V Tidak terdapat alat timbangan dalam berat badan

kegiatan tersebut

11 Terdapat alat

V Terdapat alat pengukur tensi yang pengukur tensi

berjumlah 1 dan berada pada pengecekan darah.

15 Petugas

V Tidak semua petugas menggunakan menggunakan

sarung tangan,yang

sarung tangan menggunakan hanya petugas medis ketika

pengecekan tensi darah dan HB. melakukan pelayanan donor darah

16 Petugas

V Petugas dalam kegiatan donor tidak menggunakan

menggunakan masker dalam melakukan masker ketika

pelayanan

melakukan pelayanan donor darah

17 Tersedia mobil

V Tidak tersedia mobil ambulance untuk ambulance untuk

keadaan darurat,hanya tersedia mobil keadaan darurat

untuk donor darah

18 Keramah-tamahan

V Petugas yang sedang bertugas pada petugas (senyum,

kegiatan tersebut menunjukkan sikap salam, sapa) kepada

keramah tamahan kepada pendonor pendonor

19 Penggunaan jarum

V Petugas selalu menggunakan jarum yang transfusi darah

baru,hal itu dibuktikan dengan yang baru untuk

disediakannya tempat jarum yang akan setiap satu orang

digunakan oleh petugas pendonor

20 Memberikan plester

V Petugas selalu memberikan plester untuk bekas

kepada para pendonor setelah selesai suntikan transfusi

melakukan donor darah

Kantor PMI Kab. Sleman (Without Event)

Lokasi : Kantor PMI Sleman Jl. Dr. Rajimin, Tridadi, Sleman, DIY (0274) 868900

Pilihan

No Kegiatan Keterangan

Kurang Tidak Sesuai Sesuai Sesuai

1 Lokasi pelayanan

V Tempat pelayanan donor darah bersih donor bersih dan tidak

karena tidak ada sampah berserakan berdebu

namun disebagian tempat pelayanan masih terdapat debu

2 Pendaftaran peserta

V Terdapat rekapan pendonor setiap donor telah

bulannya dan sudah terkomputasi terkomputasi dengan

sesuai data pendonor baik

3 Fasilitas ruang tunggu

V Tersedianya fasilitas ruang tunggu memadai (min. kursi,

seperti kursi, air minum dan televisi air minum, televisi)

4 Jadwal pelayanan

V Jadwal pelayanan donor darah dikantor donor sesuai dengan

PMI melayani para calon pendonor waktu

dari jam 08:00 – 21.00 WIB

5 Ruang konsultasi/cek

V Terdapat ruang untuk cek darah darah memadai

sebelum calon pendonor masuk ruang transfusi darah. Ruang tersebut sebelum calon pendonor masuk ruang transfusi darah. Ruang tersebut

9 Terdapat P3K

V Terdapat dan disediakan P3K dalam kantor PMI

10 Terdapat timbangan

V Terdapat alat timbangan berat badan berat badan

dalam kantor PMI.

11 Terdapat alat

V Terdapat alat pengukur tensi yang pengukur tensi

berjumlah 1 dan berada pada pengecekan darah.

12 Terdapat alat

V Terdapat alat pengukur HB yang pengukur Hb

berjumlah 1 dan berada pada pengecekan darah.

13 Terdapat kantong

V Kantong darah yang disediakan PMI darah yang cukup

dalam acara atau kegiatan tersebut

14 Pemberian makanan

V Setiap pendonor yang telah selesai dan minuman kepada

mendonor langsung diberikan pendonor pasca donor

makanan dan minuman yang sudah disediakan dan dikemas oleh petugas PMI

15 Petugas menggunakan V Dalam melayani pendonor,petugas sarung tangan medis

tidak menggunakan sarung tangan ketika melakukan

medis dalam melayani pendonor

19 Penggunaan jarum

V Petugas selalu menggunakan jarum transfusi darah yang

yang baru,hal itu dibuktikan dengan baru untuk setiap satu

disediakannya tempat jarum yang akan orang pendonor

digunakan oleh petugas

20 Memberikan plester

V Petugas selalu memberikan plester untuk bekas suntikan

kepada para pendonor setelah selesai transfusi darah

melakukan donor darah pendonor

21 Terdapat papan arah

V Tidak terdapat papan evakuasi yang evakuasi dikala

disediakan atau tersedia di lokasi darurat

tersebut

Tabel 4. 2 Site Physics Without Event

A2. Tabulasi Opini

Sub

Dengan Even (Lapangan)

Tanpa Even (Kantor)

No Indikator

Pertanyaan

Kriteria

Kriteria Preferensi

nyaman, tapi tempat

buat tangan saat

Ardiansah dilengkapi

melakukan

kenyamanan

pengambilan darah

tayangan teve

Baik pelayanan

tempat

Sedang

geser dan lepas-lepas.

pelayanan donor?

tempatnya cukup bersih dan rapi

Herman Asap knalpot bus

Ifan

Nyaman, standar

Baik

Yosef C terlalu banyak dan

Sedang Afiansa

kantor PMI pada

Baik

cukup mengganggu

umumnya

Danang Baik, nyaman.

Muh.

Kursi ruang

Tri H

Suasana tenang,

Siran

tunggu kurang

petugas mengajak

Lokasi donor tetap

Agnes

nyaman,

Monica kondusif meskipun

Tuti

tempatnya rapi,

even sedikit ramai

Baik

dan cukup bersih Sedang tapi kursinya kurang nyaman

Melly

Ramai, sehingga tidak

Agung

nyaman,

Rizyani begitu kondusif.

bersih dan cukup Baik

rapi

M.

Nyaman, bersih dan

Dheni

cukup nyaman

Fathan

adem

Rhamdani tempatnya juga

Mubin

Baik

tenang, bersih Baik

dan rapi

Antonius Nyaman, adem karena

Diazgany nyaman,

Bayu

ada ACnya

bersih dan cukup Baik

rapi

M.

Sudah cukup nyaman

dan layak

aja karena baru

Baik

pertama kali

tempatnya bersih dan

tempatnya juga

Baik

rapi dan cukup Baik

bersih

Amir

Tempat pelayanan

Henri

Cukup baik dan

Jaafur

memadai dan menurut

nyaman. Kursi

nya tempatnya sudah

Baik

juga lumayan Baik

layak

empuk empuk

Tio

Calon pendonor

dalam proses

pelayanan

Viriya

petugasnya juga

Ardiansah mengisi borang

administrasi

yang

Sedang pendonor

sendiri tanpa

pada proses

administrasi?

petugas

Herman cukup baik,

Ifan

Form

Yosef C petugasnya senyum

Afiansa

administrasi

dan ramah

Baik

lebih ribet

Sedang Baik

karena banyak

pertanyaan

Danang Baik. Pertanyaan yang

Siran

Petugas tidak

Tri H

diajukan jelas

hadir, alur

Baik

Sedang

registrasi pun

kurang jelas

Nina

Biasa saja, seperti

Agnes

jarang ada yang

Monica donor pada umumnya

Sedang Tuti

Hanya menunjuk alat

Agung

cepat, karena

Rizyani tulis dan formulir

Prakoso

sekali mendonor

Sedang

Baik

pengisian dan tidak

langsung dapat

Cepat dan tidak

Dheni

biasa saja, sesuai

Rhamdani standart, tapi

Sedang

Mubin

menunggu lama

Antonius Cepat, tanpa bertele-

Diazgany Petugasnya tidak

Bayu

tele

ada, jadi tidak

Adi

tau informasi

Baik

dan

Sedang kelanjutannya setelah mengisi form

M.

Cukup baik dan

Irfan

ngisi sendiri,

Syafiq

mudah

agak bingung

Baik

Baik karena tidak ada

instruksi

Joko

petugasnya kurang

Arif

Pelayanan yang

Riyadi

senyum

diberikan dalam

administrasi cepat

Amir

Pelayanan yang

aman,pendaftaran dan

berjalan baik

Sedang

Baik

alat tulis tersedia namun petugas tidak selalu ditempat.

1.3 Kedisiplinan

Sedang tenaga medis

Apakah

Desha

Petugas hadir dan

Baik

Tio

Petugas tidak

petugas hadir Viriya

berada disitu terus,

Ardiansah hadir pada

dalam

di setiap

gak pernah ditinggal

Herman selalu hadir, saya

Baik

Ifan

Hanya pada

Sedang

Yosef C langsung dilayani

Afiansa

proses transfusi darah

Danang Selalu hadir. Diajak

Baik

Siran

Jumlah petugas

yang jaga kurang,sehingga sedikit

Baik

membuang waktu dalam proses administrasi.

Nina

Selalu ada

Baik

Agnes

hadir terus

Petugas tidak selalu

Sedang Agung

selalu ada

Baik

Rizyani ada mendampingi

Prakoso

pendonor

M.

Selalu hadir pada

Baik

Dheni

ada lengkap,

Baik

Fathan

setiap tahapan

Rhamdani meskipun cuma

Mubin

1 petugas

Antonius Hadir terus, walau

Baik

Diazgany pada saat

Sedang

Bayu

beda petugas

pendaftaran

Adi

tidak ada

orangnya

M.

Sempat menunggu

Sedang Irfan

pada saat

registrasi tidak ada orangnya

Joko

Petugasnya ada yang

Sedang Arif

petugas selalu

Baik

Riyadi

keluar sebentar lalu

hadir pada setiap

balik lagi

tahapan donor

Amir

Petugas tidak selalu

Sedang Henri

petugas selalu

Baik

Jaafur

ada pada setiap

hadir.

tahapan donor

Buruk dalam

2.1 Ketelitian

2.1.1 Bagaimanakah Desha

Petugas nanyain yang

Baik

Tio

Tidak ada

ada di form tapi

Ardiansah peringatan untuk

pelayanan pra donor

Baik darah

pra donor

beberapa

tes hemoglobin,

darah yang

tiba-tiba mak

dilakukan oleh petugas?

jdet!

Herman baik, petugasnya

Baik

Ifan

Sudah tahu

Baik

Yosef C cakap melakukan

jadi biasa saja

Danang Petugas transparan

Baik

Siran

Petugas teliti

Baik

Tri H

mengenai tensi dan

pada saat tes HB

HB pendonor

Nina

Kurang setuju. Tidak

Sedang Agnes

Baik, dicek juga Baik

Monica ditanyakan

Tuti

tensi dan HB

Melly

Formulir registrasi

Sedang Agung

baik, dicek

Baik

Rizyani hanya formalitas

Prakoso

sesuai standart

pengisian

pelayanan

seperti tensi dan

hb

M.

Dicek dengan baik

Baik

Dheni

biasa sesuai

Baik

Fathan

tensi darah dan

Rhamdani standart

Mubin

tekanan darahnya

pelayanan

Antonius Dilakukan

Baik

Diazgany Cukup ramah, Baik

Bayu

pengulangan

jelas, kalau ada

Adi

pertanyaan yang ada

pertanyaan di

di form supaya

Tidak dijelaskan

Sedang Irfan

pengecekan

Baik

Syafiq

standardnya dan

yang dilakukan

hasilnya

sudah baik

Joko

Jelas dan tensi

Baik

Arif

normal, seperti

Baik

Riyadi

diinformasikan bahwa

biasa dicek juga

sedang baik

hb dan tensinya

Amir

Petugas dalam

Sedang Henri

Baik, cermat,

dan teliti

pengecekan sudah

baik namun arahan yang diberikan belum jelas

Baik ketelitian

2.1.2 Bagaimanakah Desha

teliti, dicek terus

Baik

Tio

Aliran darah

ketelitian

Viriya

kantong darahnya

Ardiansah diperhatikan

petugas

petugas dalam

hingga kantong

dalam

proses

terisi penuh

Herman cukup teliti, petugas

Yosef C cekatan dan hapal

Afiansa

Petugas ceroboh

Baik

dengan apa yang

pada saat

dilakukan

melepas jarum dari lengan pendonor, sehingga lengannya melepas jarum dari lengan pendonor, sehingga lengannya

Danang Petugas teliti,

Baik

Siran

Petugas teliti

dan perhatian

tahapan transfusi

petugasnya cekatan,

Baik

Agnes

Teliti, ditanyain Baik

Monica tidak salah tusuk di

juga tangan kiri pembuluh darah yang

Sedang Agung

teliti, karena

Baik

Rizyani meninggalkan posisi

Prakoso

menurut saya tugasnya udah

biasa

M.

Teliti, mendetail

Rhamdani sudah mahir jadi Mubin mereka sudah

tahu

Antonius Sangat teliti

Baik

Diazgany petugasnya

dengan baik dan cepat

M.

petugas teliti dan

Baik

Irfan

petugas sudah Baik

Syafiq

mengecek proses

teliti dan terlihat

transfusi darah secara

baik, dicek terlebih

Baik

Arif

Cukup teliti,

Baik

Riyadi

dahulu letak pembuluh

petugas juga

darah

seringkali

melihat aliran darah

Amir

Dalam segi ketelitian

petugas sudah teliti

petugas baik

dan serius dalam

pemberian pelayanan

2.2 Kemampuan

Baik petugas/tenaga mampu

2.2.1 Petugas Bagaimanakah Desha

mampu dan langsung

Baik

Tio

Petugas dapat

penggunaan

Viriya

aja dicek, lancar,

Ardiansah mengoperasikan

medis dalam menggunakan alat bantu oleh

alat bantu

menggunakan alat bantu

petugas?

sepenuhnya

alat bantu secara baik dalam proses

Baik pelayanan

Herman baik, petugasnya hapal

Baik

Ifan

Petugas tampak

Yosef C caranya

Baik

Afiansa

mudah dalam

menggunakan

alat

Danang Sudah mampu

menggunakan alat

Tuti

petugasnya juga

dengan mandiri

langsung cek

dan melakuan

Sedang Agung

bagus,

Baik

Monica mengoperasikan

Prakoso

petugasnya udah biasa

Melly

Petugas lihai dalam

Rizyani menggunakannya

Rhamdani alatnya sudah pas dan bagus,

tetapi kurang masker

M.

Semua alat bantu

Baik

Diazgany ada alat bantu Baik

Fathan

dimanfaatkan dengan

yang kurang

Mubin

baik

(hb), tensinya

masih analog padahal ada yang digital. tapi petugas melakukannya dengan baik

Antonius Terprosedur dengan

Baik

Irfan

sudah baik

alat bantu

M.

Cukup bagus, namun

Sedang Arif

Petugas sudah Baik

Syafiq

kurang informatif

mampu mampu

Joko

sudah terdapat alat

Baik

Henri

Petugas terlatih

Baik

Riyadi

bantu dan digunakan

dalam

dengan baik

menggunakan

alat bantu

Amir

Penyediaan alat sudah Sedang Siran

Petugas terbiasa

Baik

Jaafur

cukup, perlu adanya

Baik mampu

2.2.2 Petugas Bagaimanakah Desha

Mandiri, gak tanya-

Baik

Tio

Petugas dapat

Ardiansah mengoperasikan

menggunakan petugas dalam

alat bantu

alat bantu

alat bantu

mandiri

pada proses pelayanan?

Herman mandiri, petugasnya

Baik

Ifan

Petugas terbiasa

Baik

Yosef C bisa melakukannya

alat bantu donor

darah

Danang Dapat mengerjakan

banyak hal sendiri

Tuti

mandiri karena bisa

melakukannya sendiri

Nina

Petugas dapat

Baik

Agung

karena udah

Baik

Monica menggunakan alat

Prakoso

profesional ya

bantu yang tersedia

mereka mampu

Melly

Mampu memakai alat

Rizyani bantu sendiri

Rhamdani sudah mengerti dan sudah fasih

M.

Petugas bisa

Baik

Diazgany petugas capable Baik

Fathan

menggunakan alat

untuk

Mubin

bantu, dan tanpa

melakukannya

dibantu

sendiri, tapi kecepatanya berkurang karena harus menangani 2 pendonor dalam

1 waktu

Antonius Mampu, profesional

Baik

Irfan

sangat mandiri Baik

Bayu

karena memang

Kompeten, cakap

sudah mandiri

Joko

Petugasnya cakap dan

Baik

Henri

Petugas mandiri

Baik

Riyadi

dapat mengoperasionalkan

alat bantu yang ada

Amir

Petugas sesekali masih Sedang Siran

Tidak ada

Baik

Jaafur

meminta bantuan

bantuan dari

petugas lain

petugas lain

dalam memakai alat

3. Kecekatan

Sedang Pelayanan

3.1 Bagaimanakah Desha

petugasnya tanggap

Baik

Tio

Petugas kurang

Petugas

kesiapsiagaan Viriya

siap siaga terus

Ardiansah siaga, meskipun

oleh Petugas siap siaga di

petugas di

berada di posisi

posisi jaga

lokasi

Medis yang telah

pelayanan donor darah?

ditentukan

Herman ada satu petugas yang

Baik

Ifan

Petugas kurang

Sedang

Yosef C berada di luar kegiatan

Afiansa

merespon

donor tetapi

kedatangan

Baik

menggunakan baju

calon pendonor

PMI

Danang Petugas cukup siap,

Sedang Agnes

tidak ada yang

Sedang

Tri H

meski sedikit ilang-

Tuti

mengarahkan

ilangan pada bagian

setelah mengisi

registrasi

pendaftaran kemana, karena pendaftaran kemana, karena

Nina

Penempatan petugas

Monica sudah sesuai dengan

Prakoso

petugasnya ada

kewajibannya

Melly

Petugas siap di

Rizyani tempatnya masing-

Rhamdani diminta mengisi

masing

form yang ada

M.

Petugas ada di titik

Baik

Diazgany petugasnya siap, Sedang

Fathan

penempatannya

tapi hanya

Mubin

melihat 1

petugas di gedung untuk melayani donor darah

Antonius Petugas cekatan pada

Baik

Irfan

normal, untuk Baik

Bayu

posisinya

kegiatan darurat

Adi

sepertinya juga

siaga

M.

Stand by dan cukup

Baik

Arif

kesiapsiagaan Baik

Syafiq

baik

petugas sudah bagus, petugas sudah bagus,

Joko

strukturnya jelas dan

Baik

Henri

Sangat siap

Petugas terkadang

Sedang Siran

Petugas ada,

Sedang

Jaafur

tidak ada di tempatnya

namun tidak

namun ada juga

sigap saat

petugas yang selalu

kehadiran calon

standby

pendonor

Sedang Ketangkasan cara petugas

3.2 Bagaimanakah Desha

kalau mental enggak

Sedang Tio

Petugas

Viriya

sih, cuma ditanyai

Ardiansah mengecek

petugas

untuk

pernah donor atau

kondisi fisik

dalam

mengetahui

enggak, udah makan

pendonor saja,

memahami

kesiapan fisik

kondisi

– mental tanpa aba-aba

belum, kebetulan tadi

pendonor

pendonor?

belum makan terus

sebelum

dimintakan makan

melakukan tes

Baik

sama panitia

hemoglobin

Herman petugas melihat dari

Sedang Ifan

Biasa saja,

Sedang

Yosef C form yang diisi saat

Afiansa

seperti

akan mendaftar

pelayanan PMI

pada umumnya

Danang Cukup melakukan

Sedang Agnes

hanya tes darah

Sedang

Tri H

pengecekan darah

Tuti

dan juga tensi

Nina

melihat dari formulir

Baik

Agung

cukup baik,

Sedang

Monica yang sudah diisi

Prakoso

ditanyain minum obat atau

enggak, tidurnya cukup atau enggak

Melly

Menanyakan kepada

Baik

Dheni

pas tensi

Baik

Rizyani pendonor terlebih

Rhamdani petugasnya

dahulu

bertanya dan

memberitahu tensi dan hb

M.

Dilakukan tes, ditanya

Baik

Diazgany sempat bertanya Baik

Fathan

kabarnya

(double check)

Mubin

dari form

Antonius Borang dilihat, dicek,

cek tensi dan tes HB,

memeriksa

Adi

ditanyakan kabar dan

tekanan darah,

kondisi saat ini

kondisi hb dan menanyakan beberapa hal dari form, untuk masalah mental kondisi hb dan menanyakan beberapa hal dari form, untuk masalah mental

M.

Tidak menanyakan,

namun membeca dari

mengecek dari

form yang diisi

form yang ada,

kadang petugas juga menanyakan keadaan atau basa-basi tapi kadang juga langsung seperti tadi

Joko

petugasnya mungkin

Baik

Henri

Semua dicek

Baik

Riyadi

melihat dari fisik kita

terlebih dahulu

yang terlihat bugar

dan form yang diisi

Amir

Petugas sudah m

Baik

Siran

Apabila datang Sedang

Jaafur

mempunyai standar

calon pendonor,

yang mereka tau

tentu sudah siap

mental sehingga petugas tidak mental sehingga petugas tidak

4.1 Sikap

Baik petugas dalam petugas pada sikap petugas Viriya

petugas tegas,

Baik

Tio

Pada proses

komunikatif

Ardiansah input data,

melayani saat registrasi terhadap

petugas ramah

pendonor

pendonor pada saat proses registrasi?

Herman baik, petugasnya

Baik

Ifan

Sikap petugas

Buruk

Yosef C senyum dan bertanya

Afiansa

sedikit

kesiapan saya

sinis/tidak

ramah

Danang Baik, senyum

Baik

Agnes

tidak ada yang

menjaga, harusnya yang

Baik

jaga sama yang transfusi darah beda orang

Nina

Petugasnya biasa aja,

Sedang Agung

cukup baik dan

Sedang

Monica gak memberikan hal

Prakoso

cukup ramah

yang baru seperti

pengetahuan menenai kesehatan saya sendiri

Melly

Petugas ramah

Baik

Dheni

tidak melakukan

Buruk

Rizyani menerima calon

Rhamdani apa-apa karena

pendonor

memang tidak memang tidak

M.

Ramah, jelas

Baik

Diazgany tidak bisa

dijawab karena

Mubin

tidak ada

petugas

Antonius Kurang begitu tanggap Sedang Irfan

tidak ada apa-

Buruk

Bayu

dengan calon

apa karena

Adi

pendonor

memang tidak

ada petugasnya

M.

Ramah, sesuai

Baik

Arif

normal, wajar,

tetapi menunggu lama

Joko

Petugasnya mengajak

Baik

Henri

Saya sebagai

Baik

Riyadi

ngobrol dan

pendonor

menanyakan kondisi

diterima dengan

Dalam proses

Sedang Siran

Petugas ramah

Baik

Jaafur

registrasi petugasnya

dalam melayani

ada yang tidak

calon pendonor

senyum

Sedang petugas

petugasnya baik,

Baik

Tio

Petugas terlalu

sikap petugas Viriya

ramah dan

Ardiansah serius sehingga

selama

pada saat

proses donor proses

menegangkan menegangkan

Herman kurang baik,

Buruk Ifan

Kurangnya

Sedang

Yosef C petugasnya tidak

Afiansa

bahan obrolan

tersenyum seperti

antara petugas

tidak menyambut

Danang Cepat, taktis

Baik

Agnes

Baik, ramah,

kami juga ngobrol

Nina

petugasnya hanya

Sedang Agung

mereka

Baik

Monica diam saja tidak

Prakoso

profesional,

memberikan topik

ngobrol-ngobrol

pembicaraan

juga seperti biasa

Melly

Petugas mengajak

Baik

Dheni

petugas sudah Baik

Rizyani ngobrol sembari tetap

Rhamdani melakukan

serius

pelayanan

dengan pas dan ditungguin sampai selesai

M.

Tidak spaneng dengan

Baik

Diazgany Petugasnya

Baik

Fathan

pekerjaan, mau

ramah, melayani

Mubin

mengobrol

dengan seyum

Antonius Komunikatif dan

Baik

Irfan

tenang, tau apa

selanjutnya yang

Adi

akan dilakukan,

diajak bercanda juga tidak ada masalah

M.

Ramah, Weolcome,

Baik

Arif

biasa saja,

petugasnya hanya diam

tetapi tidak spaneng

Joko

Petugasnya cekatan

Baik

Henri

Petugas sangat

Baik

Riyadi

dalam melakukan

Petugas mengajak

Baik

Siran

Ada bahan

Baik

Jaafur

ngobrol dan

obrolan untuk

petugasnya ramah

Buruk Kondisi

Bagaimana

Desha

cuma dijelasin

Sedang Tio

Tidak diberitahu

kelengkapan

Viriya

tensinya doang cukup

Ardiansah kondisi

Kesehatan

penyampaian

Sedang Pendonor

kesehatan

informasi

pendonor pasca kesehatan donor dilakukan yang pendonor pasca kesehatan donor dilakukan yang

Herman petugasnya

Baik

Ifan

Irit bicara

Buruk

Yosef C menyimpulkan

Afiansa

kondisi kesehatan

pendonor

Danang Cukup lengkap,

Baik

Agnes

dikasih tau

Baik

Tri H

dijelaskan apa yang

Informasi cukup jelas

Monica dipaparkan

Prakoso

diberitahu tekanan

darahnya dan juga hb, serta range normalnya berapa

Melly

Penyampaian

Sedang Dheni

petugasnya tidak Buruk

Rizyani informasi kurang

Rhamdani bilang, tidak

mendetail

memberikan

info apa-apa

M.

Hanya disampaikan

Sedang Diazgany memberitahu

Baik

Fathan

secara umum dan

secara umum,

Mubin

standar, tanpa

tapi jika ditanya tapi jika ditanya

bapaknya menjawab

Antonius Detail, teliti, rinci,

Sedang Irfan

biasa saja,

Baik

Bayu

kata-katanya ringan,

memberitahu

Adi

sayang hanya

secukupnya

menjelaskan soal tensi

yang bersangkutan dengan donor darah, layak atau tidak

M.

Standard saja, tidak

Baik

Arif

Hanya dibilang Sedang

Syafiq

detail dan harus

jika tensi dan hb

ngapain selanjutmya

normal, tetapi

tidak diberitahukan,

tidak sebutkan

informasi hb dan tensi

berapa dan

tidak diberiahukan

langsung lanjut

Joko

Petugas hanya

Sedang Henri

Penyampaiannya Baik

Riyadi

memberikan simpulan

sangat jelas

akhir

Amir

petugas menjelaskan

Baik

Siran

Petugas hanya Sedang

Jaafur

dari tensi dan HB

pertanyaan diajukan

5.2 Informasi

Sedang Syarat dan

5.2.1 Bagaimana

Desha

Cuma tau dari petugas

Buruk Tio

Pada infografis

Ardiansah di papan

Prosedur akses

akses

pengisian

Calon informasi

informasi

formulir

Pendonor syarat donor

syarat donor

darah bagi

bagi calon

Herman cukup mudah, terdapat Sedang Ifan

Ada pada butir

Sedang

Yosef C di form pendaftaran

Afiansa

pertanyaan registrasi pra-

donor

Danang Kurang

Buruk Agnes

dari teman, dari

lembaran juga

Baik

informasi persyaratan

donor

Nina

mudah sekali, banyak

Baik

Agung

tau dari formnya Sedang

Monica di internet dan di

Prakoso

aja, kan sudah

formulirnya sudah

tertera, pernah

tertulis

juga tau dari WA

Melly

Informasi didapat dari Sedang Dheni

tahu dari teman,

Buruk

Rizyani kawan sejawat

Rhamdani dari Rumah

Sakit juga

M.

Tidak ada papan

Buruk Diazgany kurang tau,

Buruk

Fathan

informasi, minimal

karena hanya tau

Mubin

dari pengalaman donor darah

sebelunya

Antonius Jelas dan terbuka,

Baik

Irfan

Informasinya Baik

Bayu

semua di brosur

langsung didapat

Adi

dari kantor,

mencari di google juga banyak, usaha PMI untuk menyebarkan informasi tersebut juga kurang

M.

Tidak tahu syaratnya, Sedang Arif

mudah didapat Baik

Syafiq

gak ada treatment

dari internet dan juga dari petugas

secara langsung

Joko

Petugas tidak

Sedang Henri

Sangat mudah. Sedang

Riyadi

memberikannya

Tahu karena

sebelum mengisi form

datang langsung

Amir

tidak mengetahui

Buruk Siran

iinformasi syarat

pada butir-butir pada butir-butir

pertanyaan pada registrasi

pendonor

Buruk Kemudahan

5.2.2 Bagaimana

Desha

dikasih tau sama

Buruk Tio

kakak tingkat dan

Ardiansah datang ke kantor

PMI Sleman,

informasi

informasi

tidak ada alur

prosedur

prosedur

dan prosedur

donor

donor

darah bagi

darah bagi

yang jelas

Herman cukup mudah, banyak

Sedang Ifan

Prosedur sudah

Sedang

Yosef C terdapat di internet

Afiansa

tahu. Tapi di

dan aksesnya cukup

kantor PMI

Baik

terbuka

Sleman tidak ada alur yang jelas untuk kemana dan kemana lagi

Danang Didapat dari bertanya

Buruk Agnes

mudah didapat

Baik

Tri H

kepada petugas

Tuti

Nina

Sudah pernah

Baik

Agung

mudah, datang

Baik

Monica mendonor

Prakoso

langsung isi langsung isi

form, dan

prosedurnya

petugas kadang juga membantu, tau dari temen kantor juga, dari internet

Melly

Prosedur

Buruk Dheni

tidak kesulitan, Baik

Rizyani diberitahukan di lokasi

Rhamdani gampang dan

donor/acara

mudah

M.

Tidak mengetahui di

Buruk Diazgany infornya belum Buruk

Fathan

media apapun

tersebar luas

Mubin

mengenai

tindakan selanjutnya

Antonius Cukup jelas dan

Sedang Irfan

tau langsung

Baik

Bayu

tercantum pada SMS

dari pengalaman

Adi

dan internet

M.

Petugas langsung

Sedang Arif

mudah, awalnya Baik

dilapangan saat

pengalaman saat

petugas tidak

Sedang Henri

Tau dari

Buruk

Riyadi

memberikan secara

petugasnya petugasnya

Amir

Tidak tau mengenai

Buruk Siran

Kali kedua.

Sedang

Jaafur

prosedur donor,hanya

Prosedur

mengetahui lewat

terakhir setelah

teman

donor adalah refreshment yang belum lama ada.

5.3 Informasi

Tidak ada papan Sedang Ketersediaan

5.3.1 Update Bagaimana

Desha

Jarang pernah tahu

Buruk Tio

Ardiansah tabel

Darah ketersediaan

mengupdate

ketersediaan

darah yang

informasi

darah, baik di

sedang

ketersediaan

dimiliki PMI darah yang

depan maupun

Sleman

dilakukan

dalam kantor

PMI

PMI Sleman

Sleman?

Baik

Herman Tidak tahu, karena

Buruk Ifan

Ketersediaan

Sedang

Yosef C saya tidak terlalau

Afiansa

darah baru

memperhatikan hal

diketahui

tersebut

apabila pendonor menanyakannya

Danang Kurang tahu, publikasi Buruk Agnes

tidak pernah

Buruk

Tri H

jarang

Tuti

tahu

Nina

Tidak tahu

Buruk Agung

jarang update Baik

Monica

Prakoso

tapi kadang juga ada di KR

Melly

tidak tahu sama sekali, Buruk Dheni

Ada di web dan Baik

Rizyani tidak ada broadcast an

Rhamdani dapat diakses

yang sampai ke saya

M.

Tidak ada sajian

Buruk Diazgany Tidak pernah

Antonius Tidak tahu

Buruk Irfan

kurang tahu,

Buruk

Bayu

karena memang

Adi

tidak mengikuti

M.

Tidak pernah tahu

Buruk Arif

kalau dari

Buruk

Syafiq

mengenai hal ini

televisi sendiri sering, tetapi

untuk PMI Sleman sendiri tidak pernah melihat

Joko

tidak terlihat update

Sedang Henri

Melalui internet, Baik

Riyadi

an datanya di kantor

media massa, media massa,

dan koran ada

Amir

Cukup mengetahui

Sedang Siran

Data ada, tetapi

Sedang

Jaafur

jadwal namun dalam

kurang

waktunya kadang

transparan untuk

update kadang tidak

dipublikasikan

Tidak ada papan Sedang informasi

5.3.2 Update Bagaimana

Desha

Gak pernah denger

Buruk Tio

rutinitas