Sinyal Pemancar Televisi Analisis Bandwidth Kanal Catv Menggunakan Modulator Televes 5857 Dan Zinwel C1000

distribusi dan penerima. Headend ini terdiri dari receiver satelite, modulator, combiner dan amplifier. 2. Trunk Line Pemancaran dari headend adalah jalur utama yang membawa sinyal CATV utama untuk didistribusi. 3. Cable Termination Pada ujung kabel harus seimbang dengan impedansi kabel atau sinyal pantulan yang akan menyebabkan gangguan. Kabel koaksial 75 ohm digunakan untuk distribusi sinyal. Redaman dari kabel adalah hambatan kawat tembaga dan frekuensi bergantung redaman disebabkan radiasi dan kapasitansi dielektik. 4. Trunk Amplifires Amplifier sepanjang jalur utama menjaga daya sinyal dengan distorsi rendah, noise rendah dan penguatan yang sesuai. Distorsi disebabkan oleh amplifier akan meningkat oleh amplifier berikutnya.

2.2 Sinyal Pemancar Televisi

Sinyal pemancar televisi, apakah itu NTSC, PAL atau SECAM, adalah sinyal paling kompleks yang digunakan dalam komunikasi komersial terdiri modulasi amplitudo, frekuensi, fase dan pulsa dipasang menjadi saluran 7 atau 8 MHz dengan proses transmisi sideband tunggal yang disebut vestigial sideband. Gambar 2.2 menunjukkan tampilan domain frekuensi saluran televisi tunggal. Sumbu horizontal adalah skala amplitudo sinyal. Sinyal pembawa berisi sebagian besar daya yang ditransmisikan termasuk informasi suara dan informasi warna yang dimodulasi ke atasnya. Universitas Sumatra Utara Sidebands yang dihasilkan akan simetris terhadap pembawa kecuali di sisi frekuensi yang lebih rendah di sebelah kiri pembawa, sidebands melampaui 0,75 MHz diredam sebelum transmisi. Ini adalah teknik sideband vestigial digunakan untuk menghemat spektrum frekuensi. Televisi penerima menggunakan sideband atas penuh dan ditambahkan sideband lebih rendah untuk merekonstruksi gambar televisi. Burst warna 4.43MHz di atas frekuensi sinyal pembawa. Sinyal ini mengandung warna gambar atau sinyal kroma. Setiap pulsa sinkronisasi horizontal memiliki burst 4.43MHz untuk mengatur warna televisi penerima pada setiap garis horizontal. Pembawa suara ditempatkan 5.5 MHz diatas frekuensi sinyal pembawa. Ini adalah sinyal FM dengan bandwidth 100 kHz.[1] Gambar 2.2 Sinyal Pemancar Televisi Sistem pemancar yang tersedia saat ini diberbagai negara ada tiga jenis yaitu sistem Phases Alternating Line, sistem National Television System Universitas Sumatra Utara Commitee dan sistem SECAM. National Television System Commitee digunakan di Amerika Serikat, sistem Phases Alternating Line di gunakan di Inggris, sistem SECAM digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem Phases Alternating Line. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara. Untuk membedakan antara Phases Alternating Line dengan standar televisi National Television System Commitee adalah dari penggunaan baris di layar televisi. Untuk Phases Alternating Line memiliki 625 line per 50 Hz, karena frekuensi pembangkit listrik di negara-negara Eropa yang digunakan adalah 50Hz, sedangkan National Television System Commitee adalah standar televisi yang dipakai di Amerika yaitu menggunakan 525 line per 60Hz, karena frekuensi pembangkit listrik yang dipakai di Amerika adalah 60Hz. Dari segi kecepatan frame per detik, Phases Alternating Line menggunakan kecepatan 30 fps, sedangkan untuk National Television System Commitee menggunakan kecepatan 25 fps. Indonesia menggunakan pembangkit listrik yang sama dengan Eropa sehingga dalam perkembangannya televisi yang digunakan mengikuti standar Eropa yaitu Phases Alternating Line. Dari segi kecepatan frame Phases Alternating Line lebih unggul dibandingkan dengan sistem National Television System Commitee. Dari segi bandwidth terlihat bahwa Phases Alternating Line lebih lebar dari standar National Television System Commitee, hal inilah yang membedakan antara Phases Alternating Line dengan National Television System Commitee. Selanjutnya modulasi kroma Phases Alternating Line dan National Television System Commitee memiliki kesamaan yaitu menggunakan modulasi amplitudo, Universitas Sumatra Utara modulasi gambarnya sama antara Phases Alternating Line dengan National Television System Commitee yaitu modulasi negatif. Kesamaan modulasi video yang digunakan oleh Phases Alternating Line dan National Television System Commitee yaitu modulasi negatif. Modulasi negatif adalah modulasi yang dihasilkan dengan polaritas negative. Polaritas negatif terbentuk dari taraf terang atau yang disebut puncak putih dalam sinyal video yang menghasilkan sinyal gambar amplitudo modulasi paling rendah. Keuntungannya menggunakan modulasi negatif yaitu derau yang dihasilkan oleh pembawa RF akan memperbesar taraf hitam dan putih pada amplitudo gambar, sehingga mempengaruhi daya pancar televisi. Disamping itu keuntungan menggunakan modulasi negatif yaitu dapat menggunakan daya rendah untuk mentransmisikan televisi Phases Alternating Line maupun National Television System Commitee. Untuk SECAM biasanya menggunakan alokasi bandwidth 8 MHz, sedangkan untuk Phases Alternating Line menggunakan 7 MHz. dari segi modulasi kroma PAL menggunakan modulasi amplitudo sedangkan SECAM menggunakan modulasi frekuensi. Dilihat dari modulasi gambar Phases Alternating Line menggunakan modulasi negatif, sedangkan SECAM menggunakan modulasi positif.

2.2.1 Sistem Pemancar PAL Phases Alternating Line

Sistem baku televisi Phases Alternating Line hampir sama dengan sistem National Television System Commitee perbedaannya terletak pada metoda pembuatan sinyal sub pembawa warnanya. Gambar 2.3 menunjukkan proses Universitas Sumatra Utara membuat sinyal televisi komposit yang menggunakan bakuan Phases Alternating Line. Sinyal sistem pemancar Phases Alternating Line terdiri dari sinyal luminan dan dua sinyal perbedaan warna. Dalam sistem baku PAL, sinyal perbedaan warna masing-masing disebut sinyal U dan V. Lebar bidang frekuensi dari masing-masing sinyal tersebut adalah 1,3 MHz. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekuensi sinyal luminan dan metoda modulasi yang digunakan adalah modulasi pembawa supres. Dengan sistem modulasi tersebut kedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Dalam sistem Phases Alternating Line ada tiga macam sub pembawa warna dengan frekuensi 4,43 MHz dan mempunyai fasa 0°, 180° dan 90°. Untuk dapat mendistribusi dua macam sinyal perbedaan warna, maka diperlukan dua sub pembawa yang berbeda fasanya dimasukkan ke dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut, dan kemudian menyatukannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna.[1] Gambar 2.3 Sinyal Televisi Berwarna Komposit Universitas Sumatra Utara Walaupun lebar bidang sinyal sub pembawa warna sempit, bila disatukan dengan sinyal luminan maka sinyal sub pembawa warna tersebut dapat menimbulkan gangguan pada gambar. Untuk menghindari gangguan tersebut lebih baik digunakan frekuensi sub pembawa warna yang setinggi mungkin dibanding dengan frekuensi pembawa video. Pada bakuan Phases Alternating Line dipergunakan karakteristik distribusi frekuensi energi siyal luminan yang terbagi sekitar harmonis-harmonis frekuensi. Energi sinyal sub pembawa warna dimasukkan pada sela-sela antara frekuensi harmonis tersebut. Pada Gambar 2.3 menampilkan sinyal televisi berwarna komposit yang terdiri dari sinyal luminan, sinyal sub pembawa warna, burs warna dan sinyal sinkronisasi. Pada gambar tersebut komponen kroma didistribusi dengan sinyal sub pembawa warna 4,43 MHz. Gambar 2.4 menunjukkan komponen respon frekuensi di dalam tiap kanal pada sistim baku PAL. Bandwidth total adalah 7 MHz. Frekuensi gelombang pembawa gambar adalah 1,25 MHz lebih tinggi dari batas terendah frekuensi kanal itu, sedangkan frekuensi gelombang pembawa suara adalah 5,5 MHz lebih tinggi dari pembawa gambar. -1,25 -0,75 fo 1 2 3 4 5 5,5 MHZ Pemabawa gambar 4,3 MHz Sub pembawa Krominan fA frekuensi suara Karakteristik respon Frekuensi ganbar Karakteristik respon frekuensi sinyal pembawa warna Gambar 2.4 Sistem Pemancar PAL Universitas Sumatra Utara

2.2.2 Sistem Pemancar NTSC National Television System Commitee

Sistem baku televisi National Television System Commitee hampir sama dengan sistem PAL perbedaannya terletak pada metoda pembuatan sinyal sub pembawa warnanya. Gambar 2.5 menunjukkan proses membuat sinyal televisi komposit yang menggunakan bakuan National Television System Commitee. Sinyal sistem broadcast National Television System Commitee terdiri dari sinyal luminan dan dua sinyal perbedaan warna. Lebar bidang sinyal perbedaan warna ditentukan pada 500 KHz agar memberikan warna-warna yang relatif daerah luas. Kedua sinyal perbedaan warna dan memodulasi sub pembawa warna 3.58 MHz. Sinyal U dan sinyal V, agar dapat ditransmisi dua sinyal perbedaan warna yang menggunakan modulasi amplituda maka diperlukan dua gelombang sub pembawa 3,58 kHz dengan perbedaan fasa 90 °. Gambar 2.5 Sistem Pemancar NTSC Pencampuran sinyal sub pembawa warna dengan sinyal luminan menggunakan metode penyisipan frekuensi. Energi sinyal sub pembawa warna disisipkan diantaranya dengan menggunakan teknik penyisipan frekuensi dengan jarak 3,58 MHz dari frekuensi pembawa gambar. Universitas Sumatra Utara

2.2.3 Sistem Pemancar SECAM Sequensial Couleur a Memorie

Phases Alternating Line L untuk informasi suaranya menggunakan modulasi frekuensi dan untuk modulasi videonya ditransmisikan menggunakan modulasi positif AM. Penggunaan Phases Alternating Line L sama halnya dengan menggunakan standar televisi Sequensial Couleur a Memorie yaitu menggunakan 625 garis50Hertz dan menggunakan 15.625 kHz kecepatan garisnya. Penggunaan televisi Phases Alternating Line L ini tidak untuk televisi nasional tetapi digunakan untuk televisi jaringan dihotel-hotel. Perbedaan yang terlihat jelas antara Sequensial Couleur a Memorie dengan Phases Alternating Line yaitu di bandwidth, untuk SECAM biasanya menggunakan alokasi bandwidth 8 MHz, sedangkan untuk Phases Alternating Line menggunakan 7 MHz. Dari segi modulasi kroma Phases Alternating Line menggunakan modulasi amplitudo sedangkan Sequensial Couleur a Memorie menggunakan modulasi frekuensi. Gambar 2.6 menunjukkan pola sistem pemancar Sequensial Couleur a Memorie. Gambar 2.6 Sistem Pemancar SECAM Dilihat dari modulasi gambar Phases Alternating Line menggunakan modulasi negatif, sedangkan Sequensial Couleur a Memorie menggunakan modulasi positif Universitas Sumatra Utara

2.3 Sistem Modulasi