Instrumen Penelitian

1.4 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160). Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya akan lebih baik dalam arti cepat, Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160). Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya akan lebih baik dalam arti cepat,

1.4.1 Tes teknik servis

a) Persiapan Alat Tempat yang digunakan adalah aula SMA N 2 Brebes, meja, bet, bola,

kapur, dan alat tulis untuk mencatat.

b) Persiapan Tes Sebelum melakukan tes, testee melakukan pemanasan dan peregangan,

penjelasan tentang pelaksanaan tes dapat di jelaskan pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Meja yang diberi tanda sasaran pada tes servis (Sumber: Ade Dwi Setiawan, 2015)

c) Pelaksanaan Tes Dalam tahap pelaksanaan, testee melakukan servis dengan 10 kali

pengulangan.

d) Petunjuk Penskoran

1) Penskoran dilakukan 3 orang, 1 orang pencatat, dan 2 orang mengamati bola yang masuk sasaran.

2) Skor yang diperoleh testi bergantung pada jatuhnya bola.

3) Apabila bola jatuh keluar meja atau menyentuh net, maka testi tidak mendapatkan skor.

4) Rentang nilai:

24 – 30 = Baik Sekali

0 – 6 = Kurang Sekali

1.4.2 Tes Pukulan Smash

a) Persiapan Alat Tempat yang digunakan adalah aula SMA N 2 Brebes, meja, bet, bola,

kapur, dan alat tulis untuk mencatat.

b) Persiapan Tes Sebelum melakukan tes, testee melakukan pemanasan dan peregangan,

penjelasan tentang pelaksanaan tes dapat di jelaskan pada gambar berikut :

Gambar 3.2 Meja yang diberi tanda sasaran pada tes smash

(Sumber: Ade DwiSetiawan, 2015)

c) Pelaksanaan Tes Dalam tahap pelaksanaan, testee melakukan servis dengan 10 kali

pengulangan. Bola pertama dari pengumpan, kemudian testee melakukan pukulan smash.

d) Petunjuk Penskoran

1) Penskoran dilakukan 3 orang, 1 orang pencatat, dan 2 orang mengamati bola yang masuk sasaran.

2) Skor yang diperoleh testi bergantung pada jatuhnya bola.

3) Apabila bola jatuh keluar meja atau menyentuh net, maka testi tidak mendapatkan skor. Rentang nilai:

24 – 30 = Baik Sekali

0 – 6 = Kurang Sekali

1.4.3 Tes Pukulan Forehand

a) Persiapan Alat Tempat yang digunakan adalah aula SMA N 2 Brebes, meja, bet, bola, kapur, dan alat tulis untuk mencatat.

b) Persiapan Tes Sebelum melakukan tes, testee melakukan pemanasan dan peregangan.

c) Pelaksanaan tes

Dalam tahap pelaksanaan, testee melakukan pukulan forehand sebanyak mungkin dalam waktu 1 menit.

d) Petunjuk Penskoran

1. Penskoran dilakukan 3 orang, 1 orang pencatat, dan 2 orang mengamati bola yang masuk sasaran.

2. Skor yang diperoleh testi bergantung pada banyaknya pukulan forehand yang dilakukan.

3. Apabila bola jatuh keluar meja maka pukulan tidak dihitung.

e) Rentang Skor >100 = Cukup 100 = Baik ≥180 = Baik Sekali

1.4.4 Tes Pukulan Backhand

a) Persiapan Alat Tempat yang digunakan adalah aula SMA N 2 Brebes, meja, bet, bola, kapur, dan alat tulis untuk mencatat.

b) Persiapan Tes Sebelum melakukan tes, testee melakukan pemanasan dan peregangan.

c) Pelaksanaan Tes Dalam tahap pelaksanaan, testee melakukan pukulan backhand

sebanyak mungkin dalam waktu 1 menit.

d) Petunjuk Penskoran

1) Penskoran dilakukan 3 orang, 1 orang pencatat, dan 2 orang mengamati bola yang masuk sasaran.

2) Skor yang diperoleh testi bergantung pada banyaknya pukulan backhand yang dilakukan.

3) Apabila bola jatuh keluar meja maka pukulan tidak dihitung.

e) Rentang nilai: >100 = Cukup 100 = Baik ≥180 = Baik Sekali

1.4.5 Tes Push Up

a) Tujuan Instrumen : Untuk mengetahui kemampuan power otot lengan

b) Alat dan Perlengkapan: Peluit, Lapangan atau tempat yang datar yang tidakkeras,dan Stop watch

c) Petunjuk Pelaksanaan :Sebelum melakukan tes, testi melakukan pemanasan dan peregangan. Badan datar, kepala lurus, lengan lurus selebar bahu, jari tangan terbuka menempel pada lantai yang datar. Kemudian turunkan lengan dengan cara merendahkan tubuh kebawah dada sampai menyentuh lantai, dan lengan mendorong keatas sampaike posisi semula. Gerakan diulang selama 1 menit. Jika tubuh atau dada tidak menyentuh lantai atau lengan tidak lurus pada pelaksanaan gerak, tidak dihitung dan pengawas atau pembantu harus memberitahukan. Bila saat mengangkat bergetar atau bergoyang segera tes dihentikan

d) Penilaian: Skor dicatat berapa kali push-up selama satu menit, atau kondisinya sudah tidak mampu lagi melakukan gerakan.

1.4.6 Tes Pull-up (Dalam waktu 1 menit)

a) Tujuan Instrumen: Untuk mengetahui kemampuan power otot lengan.

b) Alat dan perlengkapan: Kapur, dan palang tunggal.

c) Petunjuk pelaksanaan: Atlet coba mulai menggantung lurus setelah kaki dilepas dari meja, segera mengangkat tubuh keatas kemudian turunkan, lakukan terus menerus selama 1 menit. Pada saat tubuh diangkat, dagu harus melewati palang tunggal.

d) Penilaian: Jumlah angkatan yang terbaik dari 2 kali percobaan.

1.4.7 Tes Lari 50 meter

a) Tujuan Instrumen: Untuk mengetahui kecepatan reaksi.

b) Alat dan perlengkapan: Stop watch, meteran, lintasan lari 50 meter,peluit, dan bendera start.

c) Petunjuk pelaksanaan: Start dilakukan dengan sikap melayang. Atlet coba berdiri menempatkan diri di belakang garis start, setelah aba-aba “YA“ orang coba berlari secepat-cepatnya sampai ke finish. Alat pencatat waktu dihidupkan bersamaan dengan aba- aba “YA“. Setelah orang coba sampai finish alat pencatat waktu dihentikan. Tes dilakukan 2 kali.

d) Penilaian: Waktu tempuh yang terbaik yang dicapai orang coba selama berlari 50 meter.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26