Penyelesaian proses distribusi mikronutrien (Taburia dan IFA), Antropometri kits dan alat cetak

c. Penyelesaian proses distribusi mikronutrien (Taburia dan IFA), Antropometri kits dan alat cetak

jamban.

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

3) Kampanye nasional. Melanjutkan kampanye media digital, pelaksanaan kegiatan dengan jurnalis nasional untuk meliput kegiatan di lapangan, diteruskannya penyebaran materi kampanye. Kegiatan advokasi di tingkat kecamatan dan desa terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas/kuantitas kegiatan kelas ibu, posyandu, juga mendorong terjadinya konseling oleh bidan/kader. Aktivasi posyandu akan terus dilanjutkan untuk membuat posyandu menjadi kegiatan menarik bagi semua pihak, tak terkecuali bagi para bapak.

Dalam rangka memastikan komitmen stakeholder pengambil keputusan di tingkat kabupaten, akan dilakukan peningkatan intensitas koordinasi agar segera menghasilkan dokumen perencanaan kegiatan yang mendukung upaya penanggulangan stunting. Bappenas akan dilibatkan untuk memberikan panduan penyusunan serta reviu terhadap dokumen yang disusun, selain mempersiapkan mekanisme keberlanjutan pengkoordinasian pelaksanaan RAD-PG.

Perluasan kampanye akan dimulai untuk mencakup 8 kabupaten wilayah baru menambah 3 kabupaten yang sudah dilakukan pendampingan

Proyek Modernisasi Pengadaan

1) Profesionalisasi Pengadaan.

a. Penguatan Kelembagaan ULP. Dalam rangka pencapaian target yang harus dicapai sampai dengan akhir program Compact, maka selain melanjutkan pelaksanaan pelatihan penguatan organisasi bagi ULP percontohan fase 1 dan 2 juga melaksanakan proses pendampingan bagi ULP percontohan yang belum mendapatkan status mandiri dan permanen, dan memberikan penguatan manajemen kinerja melalui mentoring ke ULP percontohan fase pertama dan fase kedua.

b. Pengelola Pengadaan Profesional. Prioritas kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang akan dilakukan dalam proyek Modernisasi Pengadaan ini adalah melanjutkan pelatihan tingkat lanjutan (advance), pelaksanaan pelaksanaan tingkat dasar (basic) dan menengah (intermediate) bagi ULP percontohan fase 2 dan kelas susulan untuk fase 1 serta pelaksanaan mentoring bagi peserta pelatihan dari ULP percontohan fase 1 dan 2.

c. Sistem Informasi Manajemen Pengadaan (PMIS). Proses uji coba sistem katalog lokal, penyelesaian pengadaan untuk modul LPSE Cloud Hardware #2 (infrastruktur), penyelesaian instalasi Fraud Filters ke dalam Data Warehouse and Business Intelligence (DWBI), dan aplikasi Contract Management.

d. Percontohan Kontrak Katalog. Melanjutkan proses penyelesaian kontrak katalog untuk percontohan gelombang kedua dan ketiga. Memfinalisasi percontohan kontrak katalog untuk gelombang ketiga terutama mencari pengganti DKI Jakarta.

2) Pengembangan Kebijakan yang Progresif.

a. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Penyelesaian Pra-FS dan rancangan Pra-Kualifikasi serta rancangan Dokumen Permintaan Penawaran (RfP) untuk 4 proyek percontohan KPBU. Diskusi terkait dua model dokumen pengadaan infrastruktur sosial sektor pendidikan dan kesehatan. Memberikan laporan kepada Kepala LKPP terkait capaian proyek percontohan dan kebutuhan dukungan dari aspek kebijakan yang perlu dibicarakan dengan pihak terkait seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian PUPERA, dan lain-lain. Mulai menjalankan program training of trainer (ToT) untuk proyek percontohan KPBU.

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

b. Pengadaan Publik Berkelanjutan. Mempertajam kerangka kerja dan prioritas rekomendasi serta rencana aksi SPP dalam discovery phase report. Melakukan FGD dengan instansi pemerintah pusat terkait Roadmap Implementasi Sustainable Public Procurement (SPP). Menyelesaikan laporan, ringkasan eksekutif dan paket briefing untuk discovery phase report.

Satker MCC

Dari capaian kinerja Satker Pengelola Hibah MCC, maka beberapa hal yang masih perlu ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:

1) Penyelesaian CCR.

2) Mengumpulkan data rutin dan pengisian Indicator Tracking Table (ITT), melakukan koordinasi perkembangan ITT dengan MCC, serta memberikan data ITT untuk proses penyusunan laporan berkala (bulanan dan triwulanan) baik kepada Manajemen MCA-Indonesia, Kementerian/Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah terkait, serta pihak MCC.

3) Pendampingan bagi pelaksanaan evaluasi-evaluasi yang dilakukan untuk masing-masing Proyek.

4) Perbaikan kualitas laporan proyek, baik bulanan, triwulan maupun laporan singkat tentang proyek untuk keperluan manajemen.

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS SUSTAINABLE INFRASTRUCTURE ASSISTANCE PROGRAM (SIAP)

Hibah Belum Donor

Penarikan Kumulatif* Kode

Nilai Hibah

Hibah

Masa Laku

Mata Uang

17/06/2013 s/d

Catatan : Berdasarkan data Triwulan I 2017

 Instansi Pelaksana

Kementerian

PPN/Bappenas, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana - Direktorat Transportasi

 Lokasi Proyek

Nasional

 Ruang Lingkup (Pekerjaan dan Sasaran)

Technical Assistance (TA) dan Capacity Building untuk infrastruktur yang terdiri dari pasokan air serta layanan dan infrastruktur kota lainnya (pasokan air dan sanitasi, pengelolaan limbah, pengembangan transportasi perkotaan, dan energi).

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

 Alokasi Hibah Berdasarkan Kategori

No

Kategori

Alokasi Dana (USD)

1 TA-8484 Cluster Management Facility 2.500.000 2 TA-8508 IKK Water Supply Project

659.967 3 TA-8506 Scaling up Hydro Development

382.263 4 TA-8518 Green Cities

1.115.000 5 TA-8530 Community Participation RRDP

1.000.000 6 TA-8666 MSMIP CDTA

2.225.000 7 TA-9116 Improving Multimodal Coonectivity to Support Land and Sea Tollway

1.250.000 8 TA-9133 Strenghtening Verifivation in Result-Based Programs in Power Sector

500.000 9 TA-9109 Strenghtening Fiscal Risk Management of Accelarated Infrastructure Delivery

1.000.000 10 Strenghtening State Procurement for Faster Infrastructure Delivery

 Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

1. SIAP merupakan hibah dari Pemerintah Australia (DFAT) kepada Pemerintah Indonesia yang diadminitrasikan melalui ADB. Dari rencana hibah sebesar USD 17 juta, pihak DFAT baru menyampaikan sebesar USD 13 juta ke ADB yang telah dialokasikan sebesar USD 10,6 juta untuk 9 Technical Assistances (TAs).

2. Terdapat steering committee yang beranggotakan Pemerintah Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas), ADB, dan DFAT.

3. TA SIAP merupakan TA yang memayungi beberapa TA cluster di bawahnya dalam bidang infrastruktur, seperti air dan sanitasi, limbah, transportasi, dan energi. TA cluster di bawah TA SIAP tidak memerlukan persetujuan dari Bappenas karena telah memiliki payung hukum dari Kementerian Keuangan.

4. Terdapat 10 TA cluster yang sudah berjalan di bawah TA SIAP dan 6 diantaranya sudah berakhir. 1 TA cluster yang akan masuk yaitu Strenghtening State Procurement for Faster Infrastructure Delivery di LKPP dengan nilai hibah sebesar USD 750.000. Status bulan September 2017, TA cluster tersebut dalam proses reviu untuk diusulkan secara resmi.

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Permasalahan/Kendala Yang Dihadapi Tindak Lanjut

Lain-lain

Belum diadakan kembali rapat steering committee Rapat steering committee rencananya akan sejak tahun 2014.

diadakan di bulan Mei 2017. Untuk kemajuan pelaksanaan

selanjutnya, diperlukan pertemuan Steering Committee yang disepakati paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun, yang dipimpin Kementerian PPN/Bappenas sebagai Ketua Steering Committee.

SIAP

322