Prosedur Pembersihan Peralatan Standar

8.9.1. Prosedur Pembersihan Peralatan Standar

Prosedur standar pembersihan

8.9.2. Metode sterilisasi

peralatan di laboratorium adalah

sederhana

sebagai berikut : Telah dijelaskan bahwa untuk pe-

a. Rendam peralatan yang te- ngujian bahan pangan tertentu lah digunakan dengan mema-

atau metode pengujian tertentu kai air dingin untuk member-

diperlukan peralatan dalam kon- sihan sisa sampel atau bahan

disi steril. Setiap peralatan me- kimia.

miliki karakteristik yang khas, sehingga proses sterilisasinya miliki karakteristik yang khas, sehingga proses sterilisasinya

Kondisi di laboratorium yang da- ngan salah satu atau beberapa

pat memicu kemungkinan terjadi- cara berikut ini :

nya kecelakaan antara lain suhu yang panas atau dingin, terlalu

a. Rendam peralatan dalam air terang atau gelap, terlalu ribut, mendidih tidak kurang dari atau jumlah orang yang terlibat lima menit. Pastikan air yang

terlalu banyak.

digunakan untuk merendam peralatan masih tetap men-

Untuk meningkatkan keamanan didih selama proses steri-

bekerja di laboratorium adalah lisasi.

dengan bersikap hati-hati dan

b. Panaskan peralatan dalam cermat. Pahami dengan seksa-

oven yang suhunya telah dia- ma prosedur yang akan dilakukan tur pada 160 o

di laboratorium, hindari aktivitas jam.

C selama dua

bersenda gurau, dan baca pro-

c. Masukan peralatan ke dalam sedur yang tersedia untuk peng- autoklaf yang suhunya telah

operasian peralatan atau pena- diatur 120 o

nganan senyawa kimia. sterilisasi ini adalah 20 menit.

C. Lama proses

d. Rendam peralatan dalam Berikut adalah beberapa cara etanol 70% dan lakukan meningkatkan keamanan bekerja proses sterilisasi dengan cara

di laboratorium : pembakaran sebelum peralat-

an digunakan.

a. Baca dan pahami peraturan yang diterapkan oleh labora-

8.10. Keamanan di

torium tersebut.

laboratorium

b. Bekerjalah secara cermat dan hati-hati. Pahami tata letak

Aktivitas yang dilakukan di labo- daerah kerja. ratorium kemungkinan berkaitan

c. Gunakan sarana pelindung dengan peralatan, bahan kimia,

diri, seperti menggunakan sa- dan kondisi lingkungan. Peralat-

rung tangan dan sepatu pelin- an yang digunakan dapat menim-

dung, kaca mata pelindung, bulkan kecelakaan karena berat,

masker, dan pakaian khusus tajam, mudah pecah atau sebab

untuk bekerja di laboratorium. lain.

d. Hati-hati bekerja dengan ba- han kimia berbahaya, misal-

Bahan kimia yang digunakan nya karena beracun, mema- mungkin dapat menyebabkan ke-

bukkan, dan karena kemu- celakaan karena beracun, panas,

dahan terbakar atau meledak.

e. Pelajari dan pahami menge- melalui konsultasi, pendidikan, nai cara memberikan perto-

pelatihan dan pemasyarakatan longan pertama apabila terja-

standarisasi.

di kecelakaan. Pelaksanaan konsultasi diatur

8.11. Pembinaan dan

dan dikelola oleh instansi teknis

pengawasan

yang berwenang dan pemerintah daerah sesuai dengan bidang-

Pembinaan dan pengawasan ter- nya. Pembinaan berupa pendidi- hadap laboratorium yang telah kan dan pelatihan yang diseleng- distandardisasi dilaksanakan se-

garakan untuk masyarakat luas cara terus menerus. Dengan dapat dilaksanakan oleh semua

pembinaan dan pengawasan, pihak. Khusus pendidikan dan maka kegiatan standardisasi da-

pelatihan yang berkaitan dengan pat dilaksanakan dengan lebih penilaian kesesuaian, pelaksana- baik dan taat asas. Pada an, kurikulum, instruktur dan lem- akhirnya produsen akan terbina

baga pelaksananya diatur dalam dengan baik dan konsumen akan

pedoman teknis tersendiri. terlindungi dari bahan pangan yang dapat membahayakan ke-

Kegiatan pembinaan yang berka- selamatan dan tidak memenuhi

itan dengan masalah pengaturan standar (substandar).

(regulatory), pemberian sanksi di- lakukan oleh instansi teknis sesu-

Lingkup kegiatan standardisasi ai dengan lingkup pembinaannya. yang memerlukan pembinaan Kegiatan pembinaan terhadap dan pengawasan standardisasi lembaga sertifikasi, lembaga in- yaitu : a) Pembinaan terhadap

speksi dan laboratorium yang perumusan SNI, penelitian dan

telah diakreditasi KAN yang pengembangan standardisasi, berkaitan dengan pemenuhan akreditasi, sertifikasi, pemberla-

persyaratan akreditasi dilakukan kuan dan penerapan SNI, kerja-

oleh KAN. Sedangkan pembina- sama standardisasi, pendidikan an dalam kaitannya dengan dan pelatihan, informasi dan do-

kemampuan teknis dan pengem- kumentasi; b) Pengawasan terha-

bangan internal dilakukan oleh dap pemberlakuan dan penerap-

instansi teknis.

an SNI, akreditasi, sertifikasi, dan pemberian sanksi.

8.11.2 Pengawasan

Pengawasan terhadap laborato-

rium dilaksanakan untuk memberi Pembinaan pada dasarnya meru-

8.11.1 Pembinaan

jaminan bahwa penerapan stan- pakan upaya menyadarkan dan

dar dilakukan secara konsisten. meningkatkan pemahaman stan-

Pengawasan standardisasi meli- darisasi. Pembinaan dilakukan

puti : a) penggunaan standar un-

tuk suatu kegiatan; b) sistem akreditasi dan sertifikasi; c) pengujian/kalibrasi dan inspeksi, serta; d) infrastruktur yang men- dukung dalam penerapan dan pemberlakuan standar wajib, termasuk di dalamnya pengawas- an terhadap barang dan/atau jasa yang beredar di pasar, baik yang berasal dari dalam negeri mau- pun luar negeri, dilaksanakan se- suai dengan pedoman teknis yang berlaku. Pengawasan yang berkaitan dengan pengaturan (re- gulatory) dan sanksinya berda- sarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, dilaku- kan oleh instansi teknis dan pemerintah daerah. Kegiatan pengawasan standardisasi yang dilakukan oleh instansi teknis dan pemerintah daerah yang ada kaitannya dengan peraturan perundang-undangan antara lain berupa pengambilan contoh pro- duk di pasar, baik yang bertanda SNI maupun produk impor, dan inspeksi mendadak ke perusa- haan yang berada di lingkup pembinaan Instansi teknis dan pemerintah daerah yang bersangkutan. Pengawasan stan- dardisasi yang ada kaitannya dengan akreditasi dan sertifikasi dan sanksinya, dilakukan oleh KAN. Kegiatan pengawasan terhadap konsistensi penerapan pedoman dan/atau standar oleh lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium yang telah diakreditasi KAN dilakukan melalui kegiatan surveilen.

Pengawasan yang dilakukan ter- hadap konsistensi unjuk kerja laboratorium penguji yang telah diakreditasi dilakukan melalui uji profisiensi yang dilaksanakan oleh KAN atau penyelenggara uji profisiensi yang telah diakui KAN. Pengawasan terhadap konsisten- si unjuk kerja laboratorium kali- brasi yang telah diakreditasi dila- kukan melalui uji banding antar laboratorium kalibrasi yang dilak- sanakan oleh KAN bekerjasama dengan pengelola teknis ilmiah standar nasional untuk satuan ukuran.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK : APLIKASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK BERBASIS WEB

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) PADA PUSKESMAS BOJONGSOANG UNTUK MEMENUHI REQUIREMENT ISO 9001 : 2008 KLAUSUL 4 DAN 5 MENGGUNAKAN METODE BENCHMARKING QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) DESIGN ON PUSKESMAS BOJONGSOANG TO MEET THE REQUIREMENT OF ISO 90

0 1 8

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN No UrusanBidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan ProgramKegiatan Lokasi Indikator kinerja Pagu Indikatif (Rp.) Perkiraan Maju (Rp.) Keterangan Desa Kelurahan Kecamatan Hasil Program Ke

0 1 13

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HASIL SAMPING BUAH MENJADI PRODUK PANGAN

14 1722 24

PENGARUH OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TEHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH : STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KUDUS

0 0 15

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PATI

0 0 32

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 0 14

EVALUASI PROGRAM MMT (MANAJEMEN MUTU TERPADU) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR DI SMA N 2 SALATIGA TESIS

0 1 14

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TERHADAP MUTU FISIK, MUTU FISIOLOGI, DAN MUTU BIOKIMIA KECAMBAH KEDELAI (Glycine max [L.] Merill) VARIETAS ARGOMULYO DAN DENA 1 YANG TELAH MENGALAMI KEMUNDURAN

0 1 10

PENGAWASAN MUTU BAHANPRODUK PANGAN

0 1 321