Pengujian Beton Segar

3.8 Pengujian Beton Segar

3.8.1 Pengujian Slump Flow

Pengujian slump flow bertujuan untuk mengetahui kecepatan aliran dan diameter aliran. Waktu aliran diukur dengan mencatat kecepatan beton dimulai dari pengangkatan alat uji (kerucut Abrams) sampai beton menyebar melewati diameter 500 mm yang disebut sebagai t 500 . Sebaran aliran diukur ketika sebaran beton segar berhenti bergerak. Cara pengujian slump flow sebagai berikut:

commit to user

a. Menyiapkan alat dan bahan.

b. Membasahi alat dengan air.

c. Meletakkan kerucut abram tepat di tengah-tengah papan yang sudah diberi tanda lingkaran dengan diameter 50 cm.

d. Menuangkan beton segar kedalam kerucut Abrams hingga penuh.

e. Mengangkat kerucut Abrams perlahan-lahan sehingga beton segar mengalir.

f. Mencatat waktu beton segar melewati garis diameter 50 cm.

g. Mengukur diameter sebaran beton segar pada dua arah yang tegak lurus.

h. Nilai diameter sebaran adalah rata-rata dari dua diameter sebaran beton segar pada arah yang berbeda.

Pengujian slump flow dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Pengujian slump flow

3.8.2 Pengujian J-Ring

Tujuan pengujian J-Ring adalah untuk melihat flowability dan passingability beton segar SCC. Proses pengujian J-Ring hampir sama dengan pengujian slump flow , hanya saja pengujian j-ring menggunakan barisan besi penghalang di papan alirnya membentuk lingkaran berdiameter 30 cm. Ukuran diameter besi penghalang adalah 13 mm dengan jumlah 22 buah. Penggunaan kerucut Abrams pada pengujian ini diletakkan secara terbalik. Namun ada beberapa standar yang menyarankan kerucu Abrams pada posisi tidak terbalik. Pengukuran dilakukan

commit to user

seperti percobaan slump flow yaitu, t 500 , diameter sebaran dan tinggi blocking pada besi penghalang. Cara pengujian J-ring sebagai berikut:

a. Menyiapkan alat dan bahan.

b. Membasahi alat dengan air.

c. Meletakkan kerucut Abrams tepat di tengah-tengah papan berpenghalang

22 besi tegak berdiameter 30 cm secara terbalik.

d. Menuangkan beton segar kedalam kerucut abram hingga penuh.

e. Mengangkat kerucut Abrams perlahan-lahan sehingga beton segar mengalir.

f. Mencatat waktu beton segar saat melewati garis diameter 50 cm.

g. Mengukur diameter sebaran beton segar pada dua arah yang tegak lurus.

h. Nilai diameter sebaran adalah rata-rata dari dua diameter sebaran beton segar pada arah yang berbeda.

i. Mengukur tinggi blocking pada posisi yang sama pada saat mengukur diameter sebaran.

j. Nilai tinggi blocking adalah rata-rata dari pengukuran dua sisi pada saat pengukuran diameter sebaran.

Pengujian J-ring dapat dlihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Pengujian J-ring

commit to user

3.8.3 Pengujian L-Box

Pengujian L-box bertujuan untuk mengetahui kualitas beton segar dalam melewati tulangan (passingability), kecepatan aliran (flowabilty) dan kemampuan perataan permukaan (self leveling) pada batasan frame-work vertikal. Alat uji berupa balok yang berbentuk L dan terdapat besi penghalang di bagian pertemuan antara balok vertikal dan horizontal. Pengukuran dilakukan saat beton melewati jarak 200 mm dan 400 mm dari pintu besi penghalang dan perbandingan ketinggian beton di bagian balok vertical dan horizontal. Kualitas beton segar yang baik, jika ketinggian beton antara balok vertical dan horizontal hampir sama atau memliki self leveling sempurna. Cara pengujian L-box sebagai berikut :

a. Menyiapkan alat dan bahan.

b. Membasahi alat L-box.

c. Menutup slide L-box dan menuangkan beton segar ke bagian L-box yang tegak hingga penuh.

d. Membuka slide L-box dan mencatat waktu yang diperlukan beton segar mengalir sejauh 200 mm (t 200 ) dan 400 mm (t 400 ) dari slide L-box.

e. Mengukur ketinggian beton segar pada bagian L-box yang tegak (h 1 ) dan

bagian L-box yang mendatar (h 2 ).

Percobaan L-box dapat dilihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6. Pengujian L-box

commit to user

3.8.4 Pengujian Box-Type

Box-type bertujuan untuk mengukur kualitas self leveling beton segar SCC pada bekesting vertical. Kualitas self leveling diukur berdasarkan ketinggian beton sebelum dan setelah dialirkan pada balok sisi lain. Box-type adalah alat berbentuk dua balok vertikal yang saling berhubungan dan dan terdapat besi penghalang untuk mengetahui passingabilty beton segar. Beton segar yang memiliki self leveling yang baik akan menunjukan ketinggian beton cair di dua sisi box yang hampir sama. Cara pengujian box-type sebagai berikut :

a. Menyiapkan alat dan bahan dan membasahi box-type.

b. Menutup slide di pertemuan dasar box dan menuangkan beton segar.

c. Membuka slide dan mencatat ketinggian beton segar setelah selesai mengalir di kedua box.

Pengujian box-type dapat dlihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Pengujian box-type

3.8.5 Pengujian V-Funnel

V-funnel bertujuan untuk menguji kecepatan penuangan beton segar SCC. Alat uji ini berbentuk V dan terbuat dari plat baja dan memiliki katup pembuka di bagian bawah. Pengujian dilakukan dengan mencatat waktu yang diperlukan beton segar untuk mengalir melalui katup tersebut sampai beton yang berada pada V-funnel habis. Cara pengujian V-funnel sebagai berikut:

commit to user

a. Menyiapkan alat dan bahan dan membasahi V-funnel dengan air.

b. Menutup katup V-funnel dan menuangkan beton segar hingga penuh.

c. Membuka katup dan mencatat waktu yang diperlukan beton untuk

mengalir semuanya.

Pengujian V-funnel dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Pengujian V-funnel

commit to user