Pengaturan Perlindungan Instrumen Musik Tradisional Malaysia

4. Pengaturan Perlindungan Instrumen Musik Tradisional Malaysia

a. Pengaturan Berdasarkan Akta Hakcipta 1987

Pengaturan mengenai perlindungan Instrumen Musik Tradisional dibawah Akta Hakcipta 1987. sebagai ekspresi cerita rakyat atau folklor (expressions of folklore) masuk dalam lingkup Hak Pelaku (Performers Right). Dalam Seksyen 3 “Pelaku" artinya orang yang membuat persembahan secara langsung di bawah Akta ini.

Perlindungan instrumen musik tradisional dalam Akta Hakcipta 1987 hanya terkait dengan persembahan secara langsung ekspresi cerita rakyat. Fokus pengaturan perlindungan terhadap ekspresi cerita rakyat hanya diberikan kepada pelaku ekspresi cerita rakyat dan bukan pada objek ekspresi rakyat tersebut. Sehigga pengaturan yang akan penulis Perlindungan instrumen musik tradisional dalam Akta Hakcipta 1987 hanya terkait dengan persembahan secara langsung ekspresi cerita rakyat. Fokus pengaturan perlindungan terhadap ekspresi cerita rakyat hanya diberikan kepada pelaku ekspresi cerita rakyat dan bukan pada objek ekspresi rakyat tersebut. Sehigga pengaturan yang akan penulis

1) Definisi Hakcipta

Hak Cipta adalah hak eksklusif yang diberikan kepada pemilik hak cipta untuk satu periode tertentu. Perlindungan hak cipta di Malaysia berdasarkan Akta Hakcipta 1987 tidak mengenal sistem pendaftaran hak cipta. Sebuah karya yang layak dilindungi secara otomatis tergantung pada pemenuhan kondisi berikut:

a) upaya yang cukup telah diharapkan untuk membuat karya asli dalam karakter (orisinil);

b) pekerjaan telah ditulis, direkam atau direduksi menjadi bentuk materi;

c) pencipta adalah orang yang memenuhi syarat atau pekerjaan yang dibuat di Malaysia atau pekerjaan pertama kali diterbitkan di Malaysia Akta Hakcipta 1987 tidak menyebutkan definisi mengenai hak

cipta. Namun, Akta ini memberikan definisi mengenai “hak cipta masa depan” dalam Seksyen 3.

"hakcipta masa depan" ertinya hakcipta yang akan atau mungkin wujud berkenaan dengan apa-apa karya atau kelas karya atau hal perkara lain masa depan, atau apabila mana- mana peruntukan Akta ini mula berkuatkuasa, atau dalam sesuatu peristiwa di masa depan ”. (hak cipta masa depan" artinya hak cipta yang akan atau mungkin datang menyangkut beberapa pekerjaan atau kelas dari pekerjaan atau pokok pembahasan lain, atau akan diatur dalam ketetapan dari Akta ini, atau dalam peristiwa lain dimasa depan).

2) Syarat Pemegang Hakcipta

Hasil karya cipta khususnya instrumen musik tradisional, pada dasarnya dimiliki oleh suatu kelompok atau masyarakat tertentu secara bersama-sama. Namun status perlindungan dapat diberikan kepada orang yang memainkan (pemain) instrumen musik tradisional sebagai Pelaku (performers) Hasil karya cipta khususnya instrumen musik tradisional, pada dasarnya dimiliki oleh suatu kelompok atau masyarakat tertentu secara bersama-sama. Namun status perlindungan dapat diberikan kepada orang yang memainkan (pemain) instrumen musik tradisional sebagai Pelaku (performers)

a) warganegara atau pemastautin tetap Malaysia; atau

b) bukan warganegara atau pemastautin tetap Malaysia tetapi

persembahannya (1) diadakan di Malaysia; (2) telah digabungkan dalam rakaman bunyi yang dilindungi

di bawah Akta ini; atau (3) belum lagi ditetapkan dalam rakaman bunyi tetapi termasuk dalam suatu siaran yang layak untuk dilindungi di bawah Akta ini.

a) warga negara atau penduduk permanen Malaysia, atau

b) bukan warga negara atau penduduk tetap di Malaysia tapi

persembahannya: (1) terjadi di Malaysia; (2) yang tergabung dalam rekaman suara yang dilindungi

berdasarkan Undang-Undang ini; (3) belum diperbaiki dalam sebuah rekaman suara tetapi termasuk dalam kualifikasi untuk perlindungan di bawah Undang-Undang ini.

3) Hak Eksklusif

Apabila seorang Pelaku telah memenuhi syarat yang ditetapkan sebagai performer maka dia akan di lindungi dibawah Akta Hakcipta 1987 Seksyen 16A (1) dan (2) dengan mendapat beberapa hak eksklusif antara lain: (1) Hak pelaku ialah hak eksklusif untuk mengawal di Malaysia:

(a) penyampaian kepada orang awam sesuatu persembahan secara langsung, kecuali jika persembahan secara langsung yang digunakan dalam penyampaian kepada orang awam itu sendiri ialah suatu persembahan secara langsung;

(b) penetapan bagi sesuatu persembahan yang belum

ditetapkan; (c) pengeluaran semula penetapan sesuatu persembahan

secara langsung jika: (i) penetapan itu sendiri telah dibuat tanpa persetujuan

pelaku; pelaku;

(iii) penetapan itu dibuat menurut peruntukan subseksyen (3), dan pengeluaran semulanya dibuat bagi maksud yang berbeza daripada yang disebut dalam peruntukan itu;

(d) menjadikan tersedia untuk orang awam buat pertama kali suatu penetapan sesuatu persembahan secara langsung, atau salinannya, melalui jualan atau pindah hakmilik pemunyaan lain; dan

(e) penyewaan kepada orang awam penetapan sesuatu persembahan secara langsung, atau salinannya, tanpa mengira pemunyaan salinan yang disewa.

(2) Pelaku akan hilang hak eksklusifnya di bawah subseksyen (1) apabila dia memberikan persetujuan bagi penetapan persembahan secara langsungnya itu.

(1) Hak pelaku ialah hak eksklusif untuk mengontrol di Malaysia: (a) komunikasi ke publik dari persembahan secara langsung, kecuali kinerja hidup yang digunakan dalam komunikasi seperti itu sendiri merupakan kinerja siaran langsung;

(b) perekaman atas kinerja yang tidak tetap; (c) reproduksi fiksasi secara langsung jika:

(i) fiksasi itu sendiri dilakukan tanpa persetujuan pelaku; (ii) reproduksi dibuat untuk tujuan yang berbeda dari

mereka yang pelaku memberikan persetujuan, atau (iii) fiksasi itu dibuat sesuai dengan ayat (3), dan reproduksi yang dibuat untuk tujuan yang berbeda dari yang dimaksud dalam ketentuan ini;

(d) pembuatan pertama yang tersedia untuk publik dari sebuah fiksasi dari persembahan secara langsung atau salinannya, melalui penjualan atau pengalihan kepemilikan lainnya, dan

(e) sewa untuk umum dari fiksasi persembahan secara langsung, atau salinannya, terlepas dari kepemilikan salinan sewaan.

(2) Pelaku akan kehilangan hak eksklusifnya di bawah subseksyen (1) apabila ia memberikan persetujuan untuk penetapan persembahan secara langsungnya itu.

4) Lingkup Persembahan secara Langsung (live performance) Seksyen 3 Akta Hakcipta 1987 menjelaskan lingkup persembahan secara langsung diantaranya: 4) Lingkup Persembahan secara Langsung (live performance) Seksyen 3 Akta Hakcipta 1987 menjelaskan lingkup persembahan secara langsung diantaranya:

b) persembahan karya musik atau sebahagian daripada karya itu, atau persembahan karya musik yang dibuat secara spontan;

c) pembacaan, pengucapan atau penyampaian karya sastera, atau sebahagian daripada karya itu, atau pembacaan, pengucapan atau penyampaian karya sastera yang dibuat secara spontan;

d) persembahan tarian;

e) persembahan suatu sirkus atau tindakan atau berbagai

presentasi yang sama; atau

f) persembahan berhubungan dengan pengungkapan cerita rakyat, yang disampaikan secara langsung oleh seorang atau lebih di Malaysia, baik di hadapan penonton atau selainnya; tetapi tidak termasuk: (1) pembacaan, pengucapan atau penyampaian bahan berita

atau maklumat; (2) persembahan secara langsung suatu kegiatan olahraga;

atau; (3) penyertaan dalam sesuatu persembahan secara langsung

oleh penonton. Dijelaskan bahwa instrumen musik tradisional masuk dalam

kategori persembahan secara langsung (live performance) sebagai wujud pengungkapan ekspresi cerita rakyat (expression of folklore). Pelaku instrumen musik tradisional ini dilindungi berdasarkan ketentuan Akta Hakcipta ini terkait dengan hak-hak pelaku.

5) Kepemilikan pertama Hakcipta

Seksyen 26 (4) (c) menjelaskan kaitannya pencipta yang tidak diketahui, yang berbunyi:

“Dalam hal sesuatu karya yang belum diterbitkan, jika identiti pencipta karya itu tidak diketahui, tetapi jika ada sebab-sebab bagi menganggap bahawa dia adalah warganegara Malaysia, hakcipta yang diberi menurut Akta ini hendaklah disifatkan sebagai terletak hak pada Menteri yang dipertanggungkan dengan tanggungjawab bagi kebudayaan”

Dijelaskan bahwa pemilikan pertama hakcipta pada suatu kasus ciptaan di mana identitas dari pencipta adalah tidak diketahui, tetapi terdapat alasan untuk menganggap bahwa ia Dijelaskan bahwa pemilikan pertama hakcipta pada suatu kasus ciptaan di mana identitas dari pencipta adalah tidak diketahui, tetapi terdapat alasan untuk menganggap bahwa ia

6) Publikasi Persembahan secara Langsung

Seksyen 4 (1) (d) Akta Hakcipta 1987 menjelaskan bahwa:

“suatu persembahan secara langsung hendaklah disifatkan sebagai telah diterbitkan hanya jika satu salinan atau salinan- salinan persembahan secara langsung yang ditetapkan itu telah disediakan dengan persetujuan pelaku dengan cara yang mencukupi untuk memenuhi keperluan awam yang munasabah”. (Suatu persembahan secara langsung telah dipublikasikan hanya jika salinan atau salinan dari persembahan secara langsung yang telah dibuat dengan persetujuan pelaku dengan cara yang memadai untuk memenuhi persyaratan untuk umum).

Seksyen 4 (3) menjelaskan bahwa untuk tujuan akta ini, publikasi akan dianggap menjadi publikasi pertama di Malaysia jika:

a) kinerja pekerjaan atau kehidupan yang pertama terpublikasi di

Malaysia dan tidak di tempat lain; atau

b) kinerja pekerjaan atau kehidupan yang pertama selain itu yang terpublikasi dimana kecuali terpublikasi di Malaysia pada tigapuluh hari dari penerbitan demikian di tempat lain.

a) pekerjaan atau persembahan secara langsung pertama kali diterbitkan di Malaysia dan tidak di tempat lain, atau

b) pekerjaan atau persembahan secara langsung pertama kali diterbitkan di tempat lain tetapi diterbitkan di Malaysia dalam waktu tiga puluh hari publikasi seperti di tempat lain;

7) Jangka Waktu Perlindungan (Seksyen 23A Akta Hakcipta 1987) “Hak mengenai persembahan secara langsung yang wujud di

bawah Akta ini hendaklah terus wujud sehingga habis tempoh lima puluh tahun yang dihitung dari permulaan tahun kalendar berikutan tahun persembahan secara langsung itu diadakan ” (Perlindungan atas persembahan secara langsung di bawah Akta ini berlangsung hingga lima puluh tahun terhitung bawah Akta ini hendaklah terus wujud sehingga habis tempoh lima puluh tahun yang dihitung dari permulaan tahun kalendar berikutan tahun persembahan secara langsung itu diadakan ” (Perlindungan atas persembahan secara langsung di bawah Akta ini berlangsung hingga lima puluh tahun terhitung

Dijelaskan bahwa ketentuan jangka waktu perlindungan atas persembahan secara langsung berupa pertunjukan instrumen musik tradisional selama 50 tahun terhitung pada tahun berikutnya setelah diadakan persembahan secara langsung. Hal ini menunjukan batasan perlindungan bagi hak pelaku untuk memiliki hak eksklusif hanya sebatas waktu tersebut. Sehingga apabila waktu perlindungan itu habis status kepemilikan terhadap persembahan secara langsung berupa pertunjukan instrumen musik tradisional yang sebelumnya dipegang atau dimiliki pelaku beralih menjadi milik umum atau publik.

8) Hak Moral Pelaku (Seksyen 25A Akta Hakcipta 1987) (1) Seseorang pelaku hendaklah, berkenaan dengan persembahan

secara langsungnya atau persembahan secara langsungnya yang telah ditetapkan dalam fonogram, mempunyai hak: (a) untuk menuntut supaya dikenali sebagai pelaku bagi

persembahan

secara langsungnya, kecuali jika ketinggalan itu berlaku oleh cara penggunaan persembahan secara langsung itu; dan

(b) untuk membantah apa-apa gangguan, pencacatan atau pengubahsuaian lain persembahan secara langsungnya yang akan menjejaskan reputasinya.

(2) Hak yang diberikan kepada pelaku di bawah subseksyen (1) hendaklah, selepas kematiannya, disenggarakan dan hendaklah boleh digunakan oleh orang atau institusi yang diberi kuasa oleh pelaku itu.

(3) Bagi maksud seksyen ini, "fonogram" ertinya penetapan bunyi sesuatu persembahan secara langsung atau bunyi lain atau perlambangan bunyi itu, selain dalam bentuk penetapan yang digabungkan dalam filem atau karya audiovisual lain.

(1) Seorang pelaku berkaitan dengan persembahan secara langsung atau persembahan langsungnya ditetapkan dalam phonogram, mempunyai hak: (a) untuk mengakui supaya dikenali sebagai pelaku

persembahan secara langsungnya, kecuali dimana penghilangan tersebut didikte oleh etika dari penggunaan dari persembahan secara langsung; dan persembahan secara langsungnya, kecuali dimana penghilangan tersebut didikte oleh etika dari penggunaan dari persembahan secara langsung; dan

(2) Hak yang diberikan kepada pelaku dibawah Subseksyen (1) diberikan setelah kematiannya, diselenggarakan dan dapat digunakan oleh orang atau institusi yang diberi kuasa oleh pelaku.

(3) Maksud Seksyen ini, "phonogram" artinya penetapan bunyi dari suatu persembahan secara langsung atau dengan bunyi lain atau dari suatu penyajian dari bunyi itu, selain dari pada bentuk dari suatu penetapan yang menggabungkan film atau audio visual lain.

9) Peralihan Hakcipta

Dijelaskan dalam Seksyen 27 (1) Akta Hakcipta 1987 mengatur tentang cara peralihan Hakcipta:

“Tertakluk kepada seksyen ini, hakcipta boleh dipindahmilik sebagai harta alih melalui penyerahhakan, pemberian berwasiat atau dengan kuatkuasa undang-undang”. (Tunduk kepada Seksyen ini, hak cipta dapat dipindahtangankan sebagai harta bergerak melalui penyerahan hak,dengan surat wasiat,atau dengan operasi dari hukum, sebagai hak milik yang dapat dipindahkan)

Kemudian diatur pula tentang cara peralihan hak yang lain yaitu lisensi, dalam Seksyen 27A (a) Akta Hakcipta 1987 dijelaskan:

“skim pelesenan yang dikendalikan oleh badan-badan pelesenan berhubungan dengan hakcipta dalam karya-karya sastera atau muzik, setakat yang is berhubungan dengan lesen bagi: (1) mengeluarkan semula karya itu; (2) menunjukkan, menayangkan atau memainkan karya itu

kepada awam; (3) menyampaikan karya itu kepada orang awam; atau (4) mengedarkan karya itu kepada awam”.

(perancangan lisensi dilaksanakan oleh badan lisensi dalam hubungan dengan hak cipta pada kesusasteraan atau musik, sepanjang yang berhubungan dengan lisensi untuk: (1) mereproduksi karya; (perancangan lisensi dilaksanakan oleh badan lisensi dalam hubungan dengan hak cipta pada kesusasteraan atau musik, sepanjang yang berhubungan dengan lisensi untuk: (1) mereproduksi karya;

10) Pelanggaran Hakcipta

Berdasarkan Seksyen 41 (1) Akta Hakcipta dapat diketahui jenis-jenis pelanggaran yang dapat terjadi pada suatu ciptaan atau hak pelaku diantaranya:

a) membuat untuk jualan atau sewa apa-apa salinan langgaran;

b) menjual, menyewakan atau secara dagangan, mendedahkan atau menawarkan untuk dijual atau disewakan apa-apa salinan langgaran;

c) mengedarkan salinan-salinan langgaran;

d) memiliki, bagi apa-apa kegunaan selain daripada untuk kegunaan persendirian dan domestik, apa-apa salinan langgaran;

e) dengan cara dagangan mempamerkan pada awam apaapa

salinan langgaran;

f) mengimport ke dalam Malaysia, selain daripada bagi kegunaan persendirian dan domestiknya, sesuatu salinan langgaran;

g) membuat atau ada dalam miliknya apa-apa perekaan yang digunakan atau bertujuan untuk digunakan bagi maksud membuat salinan langgaran;

a. perbuatan untuk dijual atau menyewakan salinan yang

dilanggar;

b. menjual, menyewakan atau memperdagangkan, membiarkan atau menawarkan untuk dijual, atau menyewakan salinan yang dilanggar;

c. mengedarkan salinan yang dilanggar;

d. memiliki untuk kegunaan selain dari pada untuk kegunaan

pribadi dan domestik salinan yang dilanggar;

e. dengan berdagang, menunjukkan kepada masyarakat umum

salinan yang dilanggar;

f. mengimpor ke dalam Malaysia, selain dari pada untuk kegunaan pribadi dan domestik salinan yang dilanggar;

g. membuat atau ada dalam miliknya desain yang dipergunakan

untuk membuat salinan yang dilanggar.

Berdasarkan Seksyen 41 (1) Akta Hakcipta 1987 juga menjelaskan tentang sanksi hukuman terhadap pelanggaran hakcipta, diantaranya:

a) dalam hal kesalahan di bawah perenggan (a) hingga (f),denda tidak melebihi sepuluh ribu ringgit bagi setiap salinan langgaran, atau penjara bagi suatu tempoh tidak melebihi lima tahun atau kedua-duanya dan bagi apa-apa kesalahan kali kemudian denda tidak melebihi dua puluh ribu ringgit bagi setiap salinan langgaran atau penjara bagi suatu tempoh tidak melebihi sepuluh tahun atau kedua-duanya; (dalam hal pelanggaran di bawah alinea (a), hingga (f) denda tidak melebihi sepuluh ribu ringgit untuk setiap salinan yang dilanggar, atau hukuman penjara untuk suatu waktu yang tidak lebih dari lima tahun atau terhadap keduanya dan untuk pelanggaran yang berikutnya, denda tidak melebihi dua puluh ribu ringgit untuk masing-masing salinan yang dilanggar atau hukuman penjara untuk suatu waktu tidak melebihi sepuluh tahun atau terhadap keduanya);

b) dalam hal kesalahan di bawah perenggan (g), denda tidak melebihi dua puluh ribu ringgit bagi setiap perekaan yang berkenaan dengannya kesalahan telah dilakukan atau penjara bagi suatu tempoh tidak melebihi sepuluh tahun atau kedua- duanya dan bagi apa-apa kesalahan kali kemudian denda tidak melebihi empat puluh ribu ringgit bagi setiap perekaan yang berkenaan dengannya kesalahan telah dilakukan atau penjara bagi suatu tempoh tidak melebihi dua puluh tahun atau kedua-duanya. (dalam hal pelanggaran di bawah alinea (g), denda tidak melebihi dua puluh ribu ringgit untuk setiap pelanggaran uang dilakukan atau hukuman penjara untuk suatu waktu yang tidak lebih dari sepuluh tahun atau terhadap keduanya dan untuk pelanggaran yang berikutnya, denda tidak melebihi empat puluh ribu ringgit untuk pelanggaran yang berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan atau hukuman penjara untuk suatu waktu tidak melebihi dua puluh tahun atau terhadap keduanya).

Perlindungan ekspresi cerita rakyat (expressions of folklore) dalam Akta Hakcipta 1987 tidak sesuai dengan konsep karya sastra, musik dan seni. Hal ini karena Akta tersebut menetapkan konsep- konsep dasar berikut serta kriteria untuk perlindungan hak cipta sehubungan dengan karya sastra, musik atau artistik berdasarkan: Perlindungan ekspresi cerita rakyat (expressions of folklore) dalam Akta Hakcipta 1987 tidak sesuai dengan konsep karya sastra, musik dan seni. Hal ini karena Akta tersebut menetapkan konsep- konsep dasar berikut serta kriteria untuk perlindungan hak cipta sehubungan dengan karya sastra, musik atau artistik berdasarkan:

b) Fiksasi, dalam bahwa pekerjaan telah ditulis, dicatat atau dikurangi

menjadi bentuk materi (Seksyen 7 (3) (b));

c) Karangan dan Kepemilikan; dalam bahwa seorang penulis diidentifikasi diperlukan untuk menentukan sub sistem hakcipta (Seksyen 10 (1)), perhitungan durasi hakcipta (Seksyen 17), hak dari hak moral (Seksyen 25) dan status sebagai hakcipta pertama pemilik (Seksyen 26 (1)). Hak Cipta dipegang pemilik dan dianggap sebagai milik pribadi atau kepentingan kepemilikan yang dapat ditransfer (Seksyen 27) yang benar dan tidak komunal;

d) durasi terbatas; dalam subsists hakcipta selama hidup penulis dan terus hidup sampai berakhirnya lima puluh tahun setelah kematiannya (Seksyen 17 (1)) dan;

e) Ide/ ekspresi dikotomi, bahwa perlindungan hak cipta tidak meliputi ide, prosedur, metode operasi atau konsep matematis sejenisnya (Seksyen 7 (2A)).

Karena itu, masih mungkin untuk beberapa bentuk ekspresi cerita rakyat untuk dilindungi oleh Akta sepanjang mereka memenuhi persyaratan hak cipta yang dilindungi Akta.

Di sisi lain, menarik untuk dicatat bahwa satu-satunya ketentuan yang menyebutkan kalimat "ekspresi cerita rakyat" hanya ditemukan di Sekyen 3 (a) (vi) dari Akta, di bawah definisi “Persembahan secara Langsung” (live performance) yang berbunyi: "Persembahan secara langsung mencakup kinerja dalam kaitannya dengan ekspresi cerita rakyat yang diberikan langsung oleh satu atau lebih orang di Malaysia, baik di hadapan penonton atau sebaliknya." Sementara itu, seorang "pelaku" didefinisikan sebagai orang yang melakukan persembahan secara langsung bawah Akta.

Secara teoritis, tampaknya ekspresi cerita rakyat mungkin dapat dilindungi dengan cara yang tidak langsung di Malaysia. Ini berarti

eksklusif untuk mengontrol lakukan dari berbagai tindakan yang ditetapkan dalam Seksyen 16A (1), yaitu komunikasi ke publik dari persembahan secara langsung dari ekspresi cerita rakyat, fiksasi kinerja tidak tetap dari ekspresi cerita rakyat, reproduksi fiksasi persembahan secara langsung dari ekspresi cerita rakyat, pembuatan yang pertama tersedia bagi publik dari fiksasi persembahan secara langsung atau salinan dari ekspresi cerita rakyat melalui penjualan atau pengalihan kepemilikan lainnya dan sewa untuk umum dari fiksasi persembahan secara langsung atau salinan dari ekspresi cerita rakyat, terlepas dari kepemilikan salinan menyewa. Namun, semua hak eksklusif tersebut di atas akan dihentikan begitu pelaksana ekspresi cerita rakyat telah memberikan persetujuan untuk fiksasi persembahan secara langsungnya. Selain itu, pelaku dari ekspresi cerita rakyat di Malaysia juga akan menikmati hak moral di bawah Akta. Oleh karena itu, seorang pelaku dari persembahan musik tradisionalnya dapat membatasi pihak ketiga dari rekaman persembahan secara langsungnya.

Selain hak-hak pelaku, penyediaan terdekat lain yang mungkin dapat diandalkan untuk melindungi ekspresi cerita rakyat di Malaysia adalah bagian Seksyen 26 (4) (c) dari Akta. Ketentuan ini mengatur bahwa dalam hal pekerjaan yang tidak dipublikasikan di mana identitas penulis tidak diketahui, tetapi mana ada alasan untuk menganggap bahwa ia adalah warga negara Malaysia, hak cipta dalam pekerjaan dianggap

dibebankan pertanggungjawaban untuk kebudayaan. Tampaknya bahwa jika sebuah ekspresi cerita rakyat memenuhi syarat sebagai karya sastra, musik atau seni dalam arti hak cipta, Akta dalam pekerjaan tersebut harus diberikan kepada Menteri dan Menteri berhak untuk melindungi dan menegakkan hak-hak yang tidak diketahui pencipta pekerjaan seperti di Malaysia serta negara-negara Konvensi Berne.

Pengaturan perlindungan atas instrumen musik tradisional terdapat juga dalam Akta Warisan kebangsaan 2005 dalam kaitannya dengan warisan tak benda (Intangible Heritage). Warisan budaya tak benda Malaysia terdiri dari:

1) tradisi lisan (frasa dan idiom, himne dinyanyikan, cerita rakyat,

mitos, dan legenda);

2) pertunjukan seni (musik rakyat, tarian rakyat dan pertunjukan

dramatis);

3) kebiasaan (ritual, praktek sosial termasuk upacara dan festival); dan

4) cerita rakyat materi (benda fungsional yang dibuat oleh kelompok

rakyat).

Berikut ini akan diuraikan mengenai seksyen-seksyen yang terdapat dalam Akta Warisan Kebangsan 2005 yang berhubungan dengan pengaturan perlindungan instrumen musik tradisional:

1) Definisi Warisan Kebudayaan tak Benda (Seksyen 2)

“Warisan budaya tak benda meliputi Segala bentuk ekspresi, bahasa, ucapan-ucapan bahasa, ucapan, lagu musik diproduksi, catatan, terdengar lirik, lagu, folksongs, tradisi lisan, puisi, musik, tarian sebagai yang dihasilkan oleh seni pertunjukan, drama teater, komposisi terdengar suara dan musik, seni bela diri, yang mungkin ada atau ada dalam kaitannya dengan warisan Malaysia atau setiap bagian dari Malaysia atau sehubungan pada warisan dari masyarakat Malaysia”

Dari definisi tersebut instrumen musik tradisional merupakan salah satu bagian dari Warisan Kebudayaan tak benda. Instrumen musik tradisional merupakan bentuk ekspresi dari masyarakat berupa musik dan dapat dipertunjukkan.

2) Daftar Warisan Kebangsaan (Seksyen 23).

“Daftar” ertinya Daftar Warisan Kebangsaan yang diwujudkan dan disenggarakan di bawah seksyen 23 yang mengandungi suatu senarai butiran warisan ("Daftar" berarti Daftar Warisan Kebangsaan didirikan dan dipertahankan di bawah Seksyen 23 yang berisi daftar item warisan).

suatu daftar yang dikenali sebagai Daftar Warisan Kebangsaan sebagaimana yang ditetapkan yang mengandungi senarai butiran warisan yang didaftarkan di bawah Akta ini.

(2) Pesuruhjaya hendaklah menjadikan Daftar tersedia untuk pemeriksaan awam tertakluk kepada apa-apa syarat sebagaimana yang difikirkannya patut.

(3) Mana-mana orang boleh apabila dibayar fi yang ditetapkan oleh Merited: memeriksa Daftar dan membuat salinan, atau mengambil cabutan daripada, Daftar.

a) Komisaris harus menetapkan dan memelihara daftar yang dikenal sebagai Daftar Warisan Nasional sebagaimana dapat ditentukan yang berisi daftar barang warisan terdaftar berdasarkan Akta ini.

b) Komisaris wajib melakukan Pendaftaran yang tersedia untuk pemeriksaan awal terhadap syarat-syarat yang dianggap wajar.

c) Setiap orang mungkin akan membayar biaya yang akan ditetapkan oleh Menteri untuk: memeriksa Pendaftaran: dan membuat salinan, atau mencabut pendaftaran.

3) Kepemilikan Warisan Kebangsaan

Berdasarkan Seksyen 68 Akta Warisan Kebangsaan 2005 dijelaskan:

“Mana-mana orang boleh menamakan kepada Menteri mengikut bentuk yang ditetapkan apa-apa warisan semula jadi, warisan kebudayaan ketara atau tidak ketara, orang yang hidup atau warisan kebudayaan di bawah air untuk diisytiharkan sebagai Warisan Kebangsaan” (Setiap orang dapat mengajukan kepada Menteri dalam bentuk yang ditetapkan warisan alam, warisan budaya berwujud atau tidak berwujud, hidup orang atau warisan budaya bawah air untuk dinyatakan sebagai Warisan Kebangsaan).

Kemudian dijelaskan kepemilikan Warisan Kebangsaan dalam Seksyen 69:

“Mana-mana Warisan Kebangsaan yang dipunyai atau dimiliki oleh mana-mana orang selain Kerajaan Persekutuan atau Kerajaan Negeri boleh terus berada dalam milikan pemunya, penjaga atau pemegang amanahnya” (Setiap Warisan Nasional yang dimiliki seseorang atau dimiliki oleh selain Pemerintah Federal atau Pemerintah Negara mungkin tetap dalam kepemilikan, kustodian pemiliknya atau wali amanat).

Seksyen 70 menjelaskan tentang perubahan kepemilikan Warisan Kebangsaan: (1) Tidak akan ada perubahan sehubungan dengan kepemilikan

setiap Warisan Kebangsaan kecuali dengan warisan, atau penjualan, dengan persetujuan terlebih dahulu dari Komisaris.

(2) Apabila pemilik, penjaga atau wali berniat untuk menjual Kebangsaan, bahwa pemilik, penjaga atau wali harus memberikan prioritas kepada Komisaris untuk membeli Warisan Kebangsaan sesuai kesepakatan nilai atau atas perintah Komisaris untuk menangani dengan sedemikian rupa sehingga Komisaris dianggap setuju.

Pemegang/ pemilik hak atas Warisan Kebangsaan dapat berupa: Individu, pemegang amanah, persatuan, Kerajaan Negeri, Kerajaan Persekutuan. Sehingga siapa saja dapat mendaftarkan warisan sebagai Warisan Kebangsaan, tentunya dengan syarat- syarat yang sudah ditetapkan. Kemudian terdapat cara perpindahan kepemilikan Warisan Kebangsaan dengan cara warisan dan penjualan.

4) Permohonan Pendaftaran Objek Warisan (Seksyen 50) (1) Mana-mana orang boleh memohon bagi sesuatu objek

didaftarkan sebagai objek warisan. (2) Suatu permohonan bagi pendaftaran hendaklah dibuat mengikut apa-apa bentuk dan disertakan dengan apa-apa dokumen atau maklumat sebagaimana yang ditetapkan.

(3) Pesuruhjaya boleh pada bila-bila masa selepas menerima permohonan di bawah subseksyen (1) dan sebeium permohonan itu ditentukan, melalui suatu notis bertulis menghendaki pemohon untuk memberikan apa-apa dokumen atau maklumat tambahan sebagaimana yang difikirkan perlu oleh Pesuruhjaya.

(4) Jika mana-mana dokumen atau maklumat tambahan yang dikehendaki di bawah subseksyen (3) tidak diberikan oleh pemohon dalam masa yang dinyatakan dalam notis itu atau apa-apa pelanjutannya yang diberikan oleh Pesuruhjaya, permohonan itu hendaklah disifatkan telah ditarik balik dan tidak boleh diteruskan selanjutnya, tetapi tanpa menjejaskan permohonan yang baru dibuat oleh pemohon.

pada bila-bila masa sebelum permohonan itu diluluskan atau ditolak.

(1) Setiap orang dapat mengajukan permohonan pendaftaran suatu

objek warisan. (2) Permohonan pendaftaran harus dalam bentuk dan disertai dengan dokumen atau informasi seperti yang ditetapkan. (3) Komisaris dapat setiap saat setelah menerima aplikasi dalam ayat (1) dan sebelum ditentukan, dengan pemberitahuan tertulis mengharuskan pemohon untuk memberikan tambahan seperti dokumen atau informasi yang dianggap perlu.

(4) Apabila dokumen tambahan atau informasi yang diperlukan dalam ayat (3) tidak diberikan oleh pemohon dalam waktu yang ditentukan dalam pemberitahuan atau perpanjangan daripadanya yang diberikan oleh Komisaris, aplikasi akan dianggap ditarik dan tidak diatur lebih lanjut dengan berjalan, tetapi tanpa mengurangi aplikasi segar yang dibuat oleh pemohon.

(5) Sebuah aplikasi di bawah bagian ini dapat ditarik setiap waktu

sebelum disetujui atau ditolak. Persetujuan atau penolakan permohonan pendaftaran Seksyen 51 (1) Jika Pesuruhjaya berpuas hati bahawa suatu objek mempunyai

warisan kebudayaan yang penting, dia hendaklah raendaftarkan objek itu sebagai suatu objek warisan dalam Daftar dan memberi pemohon suatu notis bertulis mengenai keputusan Pesuruhjaya di bawah seksyen ini.

(2) Jika permohonan itu melibatkan suatu objek yang melekat pada mana-mana tanah beri hakmilik, persetujuan Pihak Berkuasa Negeri hendaklah diperoleh sebelum permohonan itu diluluskan.

(3) Jika permohonan itu melibatkan warisan kebudayaan tidak ketara yang dalamnya hak cipta wujud, keizinan pemunya hak cipta hendaklah diperoleh sebelum permohonan itu diluluskan.

(4) Suatu permohonan bagi pendaftaran yang diluluskan di bawah seksyen ini boleh tertakluk kepada apa-apa syarat yang dikenakan oleh Pesuruhjaya.

(5) Dengan seberapa segera yang mungkin selepas kelulusan dalam subseksyen (4), Pesuruhjaya hendaklah menyebabkan disiarkan dalam Warta suatu notis bahawa objek itu telah didaftarkan sebagai suatu objek warisan dan mengenai apa- apa perkara lain yang membentuk atau yang berhubungan dengan objek warisan itu yang pada pendapatnya wajar disiarkan.

dengan serta-merta memberitahu pemohon secara bertulis mengenai penolakan itu dengan atau tanpa memberikan apa- apa sebab bagi penolakan itu.

(1) Dalam Komisaris puas bahwa sebuah objek adalah signifikansi warisan budaya, ia wajib mendaftarkan objek sebagai objek warisan dalam Daftar dan memberikan pemohon tertulis melihat keputusan Komisaris di bawah bagian ini

(2) Dalam hal Permohonan melibatkan obyek yang melekat ke hak milik tanah, persetujuan Otoritas Negara harus diperoleh sebelum aplikasi disetujui.

(3) Dalam hal Permohonan melibatkan warisan budaya tak benda di mana hak cipta berwujud, persetujuan dari pemilik hak cipta harus diperoleh sebelum aplikasi disetujui.

(4) Permohonan pendaftaran yang disetujui di bawah ini bagian mungkin akan dikenakan kondisi seperti Komisaris dapat mengenakan.

(5) Segera mungkin setelah persetujuan pada ayat (4), yang Komisaris akan menyebabkan akan diterbitkan dalam Lembaran pemberitahuan bahwa objek telah terdaftar sebagai obyek warisan dan pada setiap hal lainnya yang merupakan atau yang berkaitan dengan obyek warisan yang menurutnya diinginkan untuk mempublikasikan.

(6) Apabila Komisaris menolak aplikasi, ia akan segera memberitahu pemohon secara tertulis penolakan tersebut dengan atau tanpa menetapkan alasan untuk penolakan tersebut.

Sertifikat pendaftaran (Seksyen 52)

(1) Apabila sesuatu objek didaftarkan di bawah seksyen 51 Pesuruhjaya hendaklah mengeluarkan suatu perakuan pendaftaran kepada pemunya.

(2) Apabila objek warisan terhenti didaftarkan sebagai suatu objek warisan, pemunya objek itu mesti menyerahkan perakuan pendaftaran kepada Pesuruhjaya dalam masa tiga bulan dari tarikh pemberhentian itu.

(1) Ketika sebuah benda terdaftar berdasarkan pasal 51 yang Komisaris menerbitkan sertifikat pendaftaran kepada pemilik. (2) Setelah benda warisan yang tidak lagi terdaftar sebagai benda warisan, pemilik objek harus menyerahkan sertifikat pendaftaran kepada Komisaris dalam waktu tiga bulan dari tanggal penghentian tersebut.

warisan berdasarkan Seksyen 50 Akta Warisan kebangsaan 2005 dalam sebuah bagan.

Bagan 2 : Prosedur Pendaftaran Objek Warisan

Sumber: En. Rosli B. Hj Nor. 29 August 2006. Paper. National Heritage Culture Act 2005.

5) Deklarasi Warisan Kebangsaan (Seksyen 67)

Seksyen 67 (1) menjelaskan bahwa Menteri dapat mengumumkan dalam berita, menyatakan situs warisan, objek warisan, budaya bawah air warisan tercantum dalam Daftar atau

Menghantar permohonan kepada

Pesuruhjaya

Pesuruhjaya meminta maklumat

tambahan daripada pemohon

(sekiranya perlu)

Tidak Lengkap

Permohonan ditolak

Syarat-syarat oleh

pesuruh jaya

Lengkap

Berpuas hati dan memenuhi kriteria objek warisan

Daftar dengan bersyarat

Notis bertulis kepada pemohon

Warta (Seksyen 51 (4)) Warta (Seksyen 51 (4))

67 (2) adalah:

a) pentingnya sejarah, asosiasi atau hubungan dengan untuk

sejarah Malaysia;

b) desain yang baik atau karakteristik estetika;

c) inovasi ilmiah atau teknis atau prestasi;

d) asosiasi sosial atau budaya;

e) potensi untuk mendidik, menggambarkan atau memberikan penyelidikan ilmiah dalam kaitannya dengan budaya Malaysia warisan;

f) pentingnya dalam memamerkan kekayaan, keragaman atau

tidak biasa integrasi fitur;

g) kelangkaan atau keunikan warisan alam, nyata atau warisan budaya tak benda atau budaya bawah air warisan;

h) sifat perwakilan dari sebuah situs atau benda sebagai bagian

dari kelas atau jenis situs atau benda, dan

i) hal-hal lain yang relevan dengan tekad signifikasi warisan

budaya.

Selanjutnya prosedur pendeklarasian Warisan Kebangsaan berturut-turut dalam Seksyen 67 subseksyen 5 sampai dengan subseksyen 9.

a) Jika pengisytiharan di bawah subseksyen (1) melibatkan suatu warisan kebudayaan tidak ketara dan hak cipta masih wujud dalam apa-apa kerja, keizinan pemunya hak cipta itu hendaklah diperoleh sebelum apa-apa pengisytiharan dibuat.

b) Jika pengisytiharan di bawah subseksyen (1) melibatkan orang yang hidup, keizinan orang itu hendaklah diperoleh sebelum apa-apa pengisytiharan dibuat.

c) Suatu salinan perintah hendaklah disampaikan kepada pemunya, penjaga atau pemegang amanah tapak, objek atau warisan kebudayaan di bawah air atau kepada orang yang hidup itu.

d) Mana-mana

pembuatan pengisytiharan di bawah subseksyen (1) boleh mengemukakan bantahan secara bertulis kepada Menteri dalam masa tiga bulan dari tarikh penyiarannya dan boleh memohon kepada Menteri bagi pembatalan perintah itu.

atau enggan membatalkan perintah itu dan keputusan itu adalah muktamad.

a) Dalam deklarasi dalam ayat (1) melibatkan warisan budaya takbenda dan hak cipta masih subsists sedemikian bekerja, persetujuan dari pemilik hak cipta harus diperoleh sebelum deklarasi apapun dilakukan.

b) Dimana deklarasi dalam ayat (1) meliputi nafkah orang, persetujuan dari orang yang harus diperoleh sebelum deklarasi dibuat.

c) Salinan pesanan akan bertugas di kustodian, pemilik atau wali amanat dari situs, obyek atau benda budaya bawah air atau di orang hidup.

d) Setiap orang yang membuat objek-objek dengan deklarasi dalam ayat (1) dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri dalam waktu tiga bulan publikasi dan berlaku untuk Menteri pencabutan order.

e) Menteri dapat, setelah diberitahukan oleh pihak Dewan, mencabut atau menolak untuk mencabut perintah dan keputusan tersebut harus akhir.

Berikut ini penulis jelaskan prosedur pendeklarasian Warisan Kebangsaan berdasarkan Seksyen 67 Akta Warisan kebangsaan 2005 dalam sebuah bagan.

Kenal pasti pencalonan daripada Daftar Warisan

Berunding dengan Pihak berkuaa

negeri/ Pemunya/ Penjaga

Amanah/ Orang hidup

Keluarkan Notis

Pemberitahuan perundingan (Surat Niat)

Keputusan Menteri

Bantahan Umum

Tiada bantahan

Ada bantahan

Tolak

Terima

Tolak pengisytiharan

Pengisytiharan

Pendaftaran ke dalam Buku

induk warisan Kebangsaan

Tatacara dan garis panduan Pemuliharaan dan Pemeliharaan

Notis dikeluarkan

30 hari sebelum pengisytiharan

Bantahan tertulis dalam tempo 3 bulan

Keizinan hakcipta/ Orang Hidup

Heritage Culture Act 2005.

6) Konservasi Warisan Kebudayaan tak Benda (Seksyen 60) (1) Pemunya atau penjaga objek warisan dalam bentuk suatu

warisan kebudayaan tidak ketara hendaklah mengambil segala langkah yang perlu untuk membangunkan, mengenai pasti, menghantar, menyebabkan dilaksanakan dan memudahkan penyelidikan ke atas warisan kebudayaan tidak ketara itu mengikut garis panduan dan tatacara yang ditetapkan.

(2) Pesuruhjaya boleh membuat apa-apa perkiraan dengan pematuhan garis panduan dan tatacara yang ditetapkan.

(1) Pemilik atau kustodian dari objek warisan dalam bentuk warisan budaya tak benda harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengembangkan, mengidentifikasi, mengirimkan, menyebabkan harus dilakukan dan memfasilitasi penelitian tentang warisan budaya tak benda sesuai dengan pedoman dan prosedur sebagaimana dapat ditentukan.

(2) Komisaris dapat mengadakan pengaturan dengan pemilik atau penjaga warisan budaya tak benda untuk kepatuhan dengan pedoman dan prosedur yang ditentukan.

7) Lisensi untuk Mengekspor dan Mengimpor Warisan

a) Mengekspor warisan Seksyen 83

(1) Tidak seorangpun dapat mengekspor barang warisan kecuali lisensi untuk mengekspor telah diperoleh dari Komisaris.

(2) Komisaris tidak akan mengeluarkan semacam lisensi jika menurut pendapatnya jenis warisan yang bersangkutan diduga kuat menjadi kepentingan nasional atau kepentingan.

(3) Dalam permohonan izin untuk mengekspor barang warisan, pemohon harus menyerahkan deskripsi, menyatakan nilai dan memberikan informasi khusus seperti yang Komisaris dapat meminta dan harus, jika perlu, menyimpan barang warisan tersebut dengan Komisaris untuk pemeriksaan .

(4) Tidak ada lisensi yang akan diterbitkan kepada setiap orang kecuali dia terbukti kepuasan Komisaris bahwa ia adalah pemilik barang warisan tersebut, atau ia bertindak atas nama dan dengan otoritas pemilik.

memiliki alasan untuk percaya bahwa suatu obyek atau bahan yang akan diekspor adalah barang warisan dan tanpa memiliki ijin ekspor yang valid, ia akan menahan benda atau material dan segera memberitahu Komisaris dalam dua puluh empat jam untuk penentuan objek atau material.

(6) Jika Komisaris setuju bahwa obyek atau bahan adalah barang warisan dan atau akan menjadi kepentingan nasional atau kepentingan, ia dapat melarang ekspor tersebut.

(7) Setiap orang yang melanggar ketentuan ayat (1) melakukan pelanggaran dan akan pada keyakinan dikenakan hukuman penjara selama tidak lebih dari sepuluh tahun atau denda paling banyak seratus ribu ringgit atau untuk keduanya.

b) Mengimpor warisan asing (Seksyen 84)

(1) Seseorang yang bermaksud untuk mengimpor warisan asing harus memberitahukan kepada Komisaris dengan sertifikasi dokumen yang item seperti warisan asing secara sah diangkut keluar dari negara asing.

(2) Jika ada alasan yang valid untuk percaya bahwa barang warisan asing yang dalam perjalanan atau telah diimpor secara tidak sah telah diangkut keluar dari negara asing, Komisaris dapat menguasai dan tetap dalam tahanan tapi sebelum ia mengeksekusi seperti bertindak dia akan berkonsultasi dengan Menteri yang keputusan bersifat final.

(3) Bila barang warisan asing ditahan dalam ayat (2), Komisaris akan menjaga dan mengelolanya. (4) Apabila barang warisan asing terbukti telah sah secara hukum diangkut keluar dari negara asing, Komisaris akan mengembalikannya kepada orang yang mengimpor tanpa penundaan.

(5) Dimana negara manapun telah terbukti bahwa barang warisan asing sah diekspor dan memintanya dikembalikan sesuai dengan ketentuan perjanjian internasional, atau ketika Komisaris melakukan tugas mengembalikannya sesuai dengan perjanjian, ia harus, dengan bantuan pihak yang berwenang, mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengembalikannya ke negara tersebut.

(1) Tiada seseorang pun boleh, tanpa kelulusan bertulis Pesuruhjaya, memindahkan, merobohkan, mengalihkan, mengubah, mengubah elok, mengeksport, menambah kepada atau menguruskan mana-mana Warisan Kebangsaan kecuali dalam hal keperluan yang segera dan serta-merta bagi keselamatan orang atau harta.

(2) Mana-rnana orang yang melanggar subseksyen (1) melakukan suatu kesalahan dan boleh apabila disabitkan dipenjarakan selama tempoh tidak melebihi lima tahun atau didenda tidak melebihi lima puluh ribu ringgit atau kedua-duanya.

(1) Tidak ada orang yang boleh, tanpa persetujuan tertulis dari

Komisaris,

mentransfer,

menghancurkan, menghapus, mengubah, merenovasi, ekspor, menambah atau menangani setiap Warisan Kebangsaan kecuali dalam kasus mendesak dan segera dibutuhkan untuk keselamatan orang atau harta.

(2) Setiap orang yang melanggar subseksyen (1) melakukan sebuah pelanggaran dan dapat dikenakan pidana penjara yang tidak lebih dari lima tahun atau denda paling banyak lima puluh ribu ringgit atau untuk keduanya.

9) Sanksi Hukuman (Seksyen 118)

a) Setiap orang yang melakukan kejahatan di bawah Undang- Undang ini atau peraturan yang dibuat berdasarkan Undang- Undang ini dimana hukuman tidak secara jelas diatur pada keyakinan akan dikenakan denda tidak melebihi lima puluh ribu ringgit atau penjara untuk jangka waktu tidak melebihi lima tahun atau keduanya, dan untuk pelanggaran kedua atau berikutnya ia dikenakan denda paling banyak seratus ribu ringgit atau penjara untuk jangka waktu tidak lebih dari sepuluh tahun atau untuk keduanya.

b) Dalam hal pelanggaran yang dilakukan mengakibatkan kerusakan atau penghancuran atau perusakan barang warisan, pengadilan dapat memerintahkan orang untuk membayar, selain hukuman yang dapat dikenakan dalam ayat (1), biaya perbaikan, restorasi atau rekonstruksi dari suatu warisan.

Akta Warisan Kebangsaan 2005 merupakan Akta yang melengkapi sekaligus mengoreksi ketentuan dalam Akta Hakcipta 1987 terkait perlindungan ekspresi cerita rakyat. Perlindungan ekspresi cerita

langsung serta lebih memfokuskan pada perlindungan hak pelaku, diperkuat dengan adanya Akta Warisan Kebangsaan 2005 yang merupakan akta yang dibuat secara sui generis untuk melindungi objek warisan di Malaysia. Perlindungan instrumen musik tradisional masuk dalam Seksyen 2 dalam kategori Warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage ). Ketika suatu pihak hendak mendaftarkan instrumen musik tradisional sebagai warisan kebudayaan nasional terdapat tahapan registrasi yang jelas (Seksyen 50 dan Seksyen 67) dan di kelola oleh badan Kewarisan yang jelas (Part IV National Heritage Council Seksyen 8 sampai Seksyen 19). Kemudian terdapat pengaturan terkait dengan adanya lisensi (Seksyen 83 dan Seksyen 84) ketika pihak lain hendak mempergunakan instrumen musik tradisional tersebut baik untuk di impor atau diekspor dalam kaitannya dengan diadakannya pertunjukan atau persembahan secara langsung. serta terdapat mekanisme sanksi hukuman ketika terjadi pelanggaran (Seksyen 114 dan Seksyen 118).

Berdasarkan penjelasan pengaturan perlindungan hak cipta atas instrumen musik tradisional antara Indonesia dengan Malaysia diatas, penulis menyederhanakan dalam betuk tabel.

Tabel 1: Pengaturan Perlindungan Hak Cipta atas Instrumen Musik Tradisional

antara Indonesia dengan Malaysia

Kriteria Pembeda

Indonesia Undang-Undang

Nomor 19 Tahun

Malaysia

Akta hakcipta 1987

Akta Warisan Kebangsaan 2005

1. Induk Peraturan

Internasional

TRIPs.

Konvensi Berne dan TRIPs. Konvensi UNESCO.

perlindungan

pada objek

yang

temasuk dalam Pasal

pada objek ekspresi cerita rakyat, tetapi langsung kepada pelaku ekspresi cerita rakyat.

pada objek warisan.

3. Badan yang melindungi

Ditjen HKI.

Perbadanan Harta Intelek Malaysia (MyIPO).

Badan Warisan Malaysia dan Kementerian Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan.

4. Pemegang Hak

Negara.

Pelaku (Performers) dan Menteri.

Individu, pemegang amanah, persatuan, Kerajaan Negeri, Kerajaan Persekutuan.

5. Hak eksklusif a. Mengumumkan

dan memperbanyak;

b. Memberikan ijin kepada bukan WNI yang hendak memanfaatkannya.

a. komunikasi ke publik dari persembahan secara langsung, kecuali kinerja hidup yang digunakan dalam komunikasi seperti itu sendiri merupakan kinerja siaran langsung;

b. perekaman atas kinerja yang tidak tetap;

c. reproduksi fiksasi secara langsung jika:

1) fiksasi itu sendiri dilakukan tanpa

a. Mendapatkan hasil/ keuntungan dari pemanfaatan objek warisan (benefit);

b. Memberikan lisensi kepada pihak lain yang hendak memanfaatkannya;

c. Menjual warisan kepada pihak lain;

d. Mengalihkan kepemilikan

2) reproduksi dibuat untuk tujuan yang berbeda dari mereka yang pelaku memberikan persetujuan, atau

3) fiksasi itu dibuat sesuai dengan ayat (3), dan reproduksi yang dibuat untuk tujuan yang berbeda dari yang dimaksud dalam ketentuan ini;

d. pembuatan pertama yang tersedia untuk publik dari sebuah fiksasi dari persembahan secara langsung atau salinannya, melalui penjualan atau pengalihan kepemilikan lainnya, dan

e. sewa untuk umum dari fiksasi persembahan secara langsung, atau salinannya, terlepas dari kepemilikan salinan sewaan.

Kebangsaan.

6. Sistem

Otomatis mendapat perlindungan

dan

Otomatis mendapat perlindungan apabila syarat

Prosedur pendaftaran.

pendaftaran.

terpenuhi.

7. Jangka Waktu Perlindungan

Berlaku tanpa batas waktu (Pasal 31 ayat (1) (a)).

berlangsung hingga lima puluh tahun terhitung tahun penanggalan berikutnya sejak dilangsungkannya persembahan secara langsung tersebut (Seksyen 23A)

Tidak ditemukan di Akta.

8. Peralihan Hak

Tidak ada peralihan hak karena Negara sebagai

Penyerahan hak, lisensi, dan pemberian wasiat.

Warisan, lisensi dan penjualan.

9. Pelanggaran

tanpa ijin Pemegang Hak mengumumkan dan memperbanyak ciptaan.

a. perbuatan untuk dijual atau menyewakan salinan yang dilanggar;

b. menjual, menyewakan atau memperdagangkan, membiarkan atau menawarkan untuk dijual, atau menyewakan salinan yang dilanggar;

c. mengedarkan salinan yang dilanggar;

d. memiliki untuk kegunaan selain dari pada untuk kegunaan pribadi dan domestik salinan yang dilanggar;

tanpa persetujuan tertulis dari Komisaris, mentransfer, menghancurkan, menghapus, mengubah, merenovasi, ekspor, menambah atau menangani setiap Warisan Kebangsaan kecuali dalam kasus mendesak dan segera dibutuhkan untuk keselamatan orang atau harta.

menunjukkan kepada masyarakat umum salinan yang dilanggar;

f. mengimpor ke dalam Malaysia, selain dari pada untuk kegunaan pribadi dan domestik salinan yang dilanggar;

g. membuat atau ada dalam miliknya desain yang dipergunakan untuk membuat salinan yang dilanggar.

Seksyen 41 (1)

10. Sanksi

Setiap orang asing yg melakukan pelanggaran terhadap hak eksklusif negara sebagai pemegang hak cipta dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat satu bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,- atau pidana penjara paling lama tujuh tahun dan/atau denda paling

denda tidak melebihi sepuluh ribu ringgit untuk setiap salinan yang dilanggar, atau hukuman penjara yang tidak lebih dari 5 tahun atau terhadap keduanya dan untuk pelanggaran yang berikutnya, denda tidak melebihi dua puluh ribu ringgit untuk masing- masing salinan yang dilanggar atau hukuman penjara untuk suatu waktu tidak melebihi sepuluh

denda tidak melebihi lima puluh ribu ringgit atau penjara untuk jangka waktu tidak melebihi lima tahun atau keduanya, dan untuk pelanggaran kedua atau berikutnya ia dikenakan denda paling banyak seratus ribu ringgit atau penjara untuk jangka waktu tidak lebih dari sepuluh tahun atau untuk keduanya.

5.000.000.000,-. Pasal 72 ayat (1)

keduanya. Seksyen 41 (1)

Seksyen 118

Keterangan: 1 (satu) Ringgit Malaysia (RM) adalah Rp. 2.800,- (dua ribu delapan ratus rupiah).