BAB IV ANALISIS PRODUK
A.
Definisi dan Dasar Hukum
1. Shar-E
Shar-E merupakan salah satu produk kartu investasi yang di keluarkan oleh Bank Muamalat Indonesia. Produk ini khusus dikeluarkan oleh pihak BMI
bagi para calon-calon nasabahnya yang membutuhkan pengelolaan dana dengan cara yang mudah. Dari nama produk ini sudah memberikan penjelasan secara
langsung bahwa produk ini memang sudah sesuai dengan syraiat, Shar’e dibaca Shar’i yang memiliki arti sesuai dengan syariat agama Islam. Pada produk ini
sangat memberikan kemudahan bagi para pemilinya, yaitu hanya dengan setoran awal Rp. 125.000,- dimana kita telah mendapatkan starter pack Shar-E yang
terdiri dari kartu ATM, kartu PIN, kartu TIN, serta buku petunjuk penggunaan Shar-E, dan tentunya saldo kita sudah tersimpan sebesar Rp.100.000,- di rekening
tabungan Shar-E yang kita miliki. Terlihat jelas bahwa Shar-E merupakan suatu inovasi baru di dunia
perbankan, dimana kemasan dalam produk kartu debit dibuat semenarik mungkin. Sekilas kemasan Shar-E disamakan dengan kemasan kartu perdana operator
selluler, sehingga nantinya membuat menarik calon nasabah untuk membelinya.
47
Selain itu Shar-E juga dapat digunakan sebagai kartu debit di 18.000 merchant dan melakukan tarik tunai di 8.888 ATM yang dimiliki oleh lebih dari
50 bank.
1
Gambar 1.9 Paket Perdana Shar-E
2
Shar-E dapat digunakan untuk penarikan tunai di mesin-mesin ATM BCA dan juga ATM Bersama tanpa dikenai biaya apapun, hanya saja apabila mengecek
saldo pada ATM tersebut maka akan dikenai biaya sebesar Rp. 3000,-. Selain dari mesin ATM, untuk melakukan cek saldo bisa juga dilakukan melalui via SMS
dengan tarif normal. Selain itu produk Shar-E tidak hanya dapat di beli di Bank Muamalat langsung, akan tetapi kita dapat membelinya di 1.200 Cabang Kantor
Pos terdekat yang ada di Indonesia. Selain itu pihak BMI memberikan reward bagi nasabah Shar-E, dimana setiap kelipatan Rp. 1.000.000,- yang dimiliki
nasabah maka akan mendapatkan satu nomor undian umroh untuk 365 pemenang.
1
“Bank Muamalat Luncurkan Kartu Shar-E”, diakses pada 5 Febuari 2010 dari www.KapanLagi.com.
2
“Deskripsi Fisik Shar-E”, diakses pada 4 Febuari 2010 dari www.Shar-E.com
Apabila kita menabung dengan menggunakan Shar-E di Bank Muamalat Indonesia maka tidak akan memakai sistem bunga akan tetapi bagi hasil.
Ini membuktikan bahwa, produk Shar-E merupakan suatu terobosan terbaru di dunia perbankan. Dimana fasilitas yang diberikan dalam produk Shar-E
benar-benar memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi. Ini terbukti di tahun 2007 jumlah nasabah BMI yang
menggunakan Shar-E mencapai 800.262 nasabah dengan dana pihak ketiga DPK mencapai Rp.708,99 Miliar,
3
dan perkembangan tersebut terus berkembang sampai dengan tahun 2010, dari data yang ada di tahun 2010 ini
jumlah total pemegagang kartu Shar-E mencapai 2.016.293 nasabah.
4
Perkembangan ini salah satunya dikarenakan produk Shar-E memberikan keunggulan-keunggulan yang membuat nasabah merasa nyaman dalam
menggunakan kartu Shar-E tersebut, sehingga pada tahun 2007 Bank Muamalat Indonesia mendapatkan penghargaan Internasional “Best Islamic Bank in
Indonesia”. Shar-E diterbitkan oleh pihak Bank Muamalat Indonesia berdasarkan
fatwa dari Dewan Syariah Nasional No. 02DSN-MUIIV2000 tentang tabungan. Dimana menurut fatwa DSN-MUI tersebut tabungan dapat dibedakan menjadi
3
“Bank Muamalat Targetkan Nasabah Shar-E Meningkat 300 Persen”, artikel diakses pada 4 Febuari 2010 dari http:www.republika.co.idkoran_detail.asp?id=271488kat_id=256U.
4
“Nasabah Shar-E Capai 2 Juta Orang”, artikel diakses pada 4 Febuari 2010 dari www.bankmuamalat.com.
dua jenis, pertama tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga. Kedua tabungan yang dibenarkan yaitu
tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi’ah. Menurut fatwa tersebut pula dijelaskan terkait masalah ketentuan umum dari tabungan
mudharabah dan juga wadi’ah. Untuk ketentuan umum dari tabungan mudharabah adalah sebagi berikut:
a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. b.
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. c.
Modal harus dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. d.
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. f.
Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Sedangkan untuk ketentuan umum dari tabungan wadi’ah yaitu: a.
Tabungannya bersifat titipan simpanan murni. b.
Simpanan bisa diambil kapan saja on call atau berdasarkan kesepakatan. c.
Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian bonus hadiah yang bersifat sukarela dari pihak bank.
1. Dirham Card
Dirham Card merupakan salah satu jenis kartu kredit yang berbasis syariah di Indonesia. Produk ini dikeluarkan oleh Bank Danamon Syariah.
Dirham Card merupakan kartu kredit syariah pertama yang muncul di Indonesia. Ada tiga jenis Dirham Card yang ditawarkan oleh pihak Bank Danamon Syariah,
yaitu:
No Jenis Kartu
Limit Biaya Sewa
1 Kartu Green classic
Rp.5.000.000,- Rp.175.000,-
2 a. Kartu Gold 1
b.Kartu Gold 2 c.
Kartu Gold 3 Rp.10.000.000,-
Rp.20.000.000,- Rp.30.000.000,-
Rp.325.000,- Rp.675.000,-
Rp.975.000,-
3 Kartu Platinum
Rp.40.000.000,- Rp.1.200.000,- Tabel 2.0
Tiga Jenis Dirham Card
5
Pada kartu kredit konvensional mengutamakan adanya bunga sebesar 2-4 per bulan sebagai bentuk pengambilan keuntungan terhadap pelunasan
tagihan yang dicicil. Nilai ini berbentuk bunga-berbunga, sehingga dalam satu tahun saja bunganya bisa mendekati nilai transaksi awal. Berbeda dengan konsep
yang ditawarkan pada Dirham Card, dengan menghilangkan sistem bunga tersebut. Pada Dirham Card akad-akad yang terkandung didalamnya disesuaikan
dengan prinsip syariah, yaitu: a.
Akad Ijarah Maksud dari akad ini adalah sewa, dimana pihak Bank Danamon Syariah
memberikan jasan pembayaran dan pelayanan kepada pemilik Dirham Card, dari akad ini pihak Bank Danamon Syariah mendapatkan fee upah
keanggotaan membership fee sipemilik Dirham Card. b.
Akad Kafalah Dalam akad ini pihak Bank Danamon Syariah penerbit kartu sebagai
penjamin kafil bagi sipemegang Dirham Card terhadap merchant atas semua kewajiban pembayaran dayn yang timbul dari transaksi dan atau penarikan
5
“Menggerakkan hati” diakses pada tanggal 10 April 2010 dari profil windira.kurniadidanamon.co.id di www.muliply.com
tunai dari selain bank atau ATM Bank Danamon. Dimana nantinya pemilik Dirham Card memberikan imbalan fee ujrah kafalah terhadap jasa
penjaminan yang telah diberikan oleh pihak Bank Danamon Syariah kepada si pemegang kartu Dirham Card.
c. Akad Qardh
Disini pihak Bank Danamon Syariah bertindak sebagai pemberi pinjaman muqridh kepada pemegang Dirham Card penerima pinjaman muqtaridh.
Pemegang kartu dengan demikian berkewajiban untuk mengembalikan sebesar jumlah dana yang telah dipinjam kepada pihak bank dengan cara
angsuran dicicil. Akad-akad tersebut diatas sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia No. 54DSN-MUIX2006 tentang syariah card. Dirham Card memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri dibandingkan dengan kartu-kartu
kredit yang sejenis, kelebihan-kelebihan yang ditawarkan tersebut meliputi diantaranya:
a. Tidak menerapkan sistem bunga, melainkan menggunakan sistem biaya sewa
berdasarkan prinsip ijarah. b.
Penetapan harga pricing yang kompetitif dan lebih adil karena menerapkan perhitungan fee yang menghargai perhitungan parsial.
c. Pengelolaan dana kebajikan qardul hasan yang diperoleh dari
penyelenggaraan produk kartu syariah; misalnya dari late payment fee, yang disalurkan untuk kegiatan dermawan dana sosial.
d. untuk membayar tagihan listrik, telepon, air, dan tv kabel; mendapatkan
diskon di sejumlah merchant; dan membeli voucher telepon genggam. e.
Memungkinkan pengguna kartu untuk keperluan-keperluan yang bersifat keagamaan, seperti; umrah atau wisatas piritual lainnya.
f. Diterima di semua jaringan Master Card di seluruh dunia atau bertaraf
inetrnasional. Dirham Card merupakan kartu kredit yang tidak menggunakan konsep
bunga sebagaimana kartu-kartu kredit lainnya, namun langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Bank Danamon Syariah dalam meredam kemungkinan
terjebak pada bunga riba: a.
Goodwill Investment. Pengguna wajib menyetor goodwill investment sebesar10 dari limit. Ini bertujuan agar pengguna kartu tidak
menggunakannya dengan semena-mena. b.
Pembukaan rekening. Pengguna wajib membuka rekening di Bank Danamon Syariah minimal sebesar Rp. 500.000,-.
c. Pengenaan denda. Ada dua jenis denda yang digunakan bila pengguna Dirham
Card terlambat melunasi hutangnya pada waktu yang sudah dtentukan bersama. Denda pertama adalah ta’widh, sebagai biaya penagihan bank yang
sifatnya bulanan. ta’widh ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan pihak bank dalam melakukan proses penagihan terhadap si pemegang Dirham Card
tersebut, seperti biaya telephone, biaya surat penagihan. Denda kedua adalah sebesar 3 dari tagihan. Dan untuk denda yang kedua ini bukan lah menjadi
dana kas bank, akan tetapi menjadi dana sosial yang akan diberikan kepada BAZIS Badan Amil Zakat Infak Shadaqah dan bukan hak bank. Untuk
denda yang kedua ini merupakan sebagai alat pemberian efek jera kepada si pemegang Dirham Card tersebut agar tidak lagi terlambat dalam hal
pengembalian pinjaman. A.
Akad-Akad dalam Produk Shar-E dengan Dirham Card 1.
Shar-E Dalam kartu Shar-E karena notabene adalah kartu ATM yang berfungsi
sebagai alat menabung untuk menyimpan uang saving dapat juga digunakan untuk melakukan transaksi dengan kartu ini. Oleh karena itu akad yang dipakai
pun akad untuk tabungan yaitu akad wadi’ah dan mudharabah, ini sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02DSN-MUIIV2000 tentang tabungan.
Dalam kartu Shar-E penerapan akad mudharabah lebih cenderung kepada akad mudharabah mutlaqah, dimana bank mudharib memiliki kebebasan mutlak
dalam hal pengelolaan investasi dana yang disimpan oleh pihak pemegang kartu
Shar-E shahibul maal. Apabila bank mengalami keuntungan akan dibagi seusai dengan kesepakatan awal. Sedangkan apabila bank mengalami kerugian, apabila
bukan karena kelalaian bank maka kerugian tersebut ditanggung bersama.
No Keterangan Tabungan
Mudharabah Tabungan Wadi’ah
1 Sifat Dana
Investasi Titipan
2 Penarikan Hanya
dapat dilakukan pada periode waktu tertentu
Dapat dilakukan setiap saat
3 Insentif
Bagi Hasil Bonus jika ada
4 Pengembalian Modal
Tidak dijamin dikembalikan 100
Dijamin dikembalikan 100
Tabel 2.1 Perbandingan Konsep Tabungan Wadi’ah dan Mudharabah
6
2. Dirham Card
Akad-akad yang terdapat dalam Dirham Card menurut fatwa dari DSN- MUI adalah sebagai berikut:
6
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008, Edisi 1-2, h. 118
a Ijarah
Definisi Ijarah Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal 19 ayat 1 pada huruf f tentang Perbankan Syariah adalah, suatu akad penyedia
dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang itu sendiri. Dimana dalam hal ini pihak penerbit kartu bank adalah si penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap
pemegang kartu Nasabah, atas jasa yang sudah diberikan oleh Bank maka, pihaknya dapat meminta membership fee kepada pihak pemegang
kartu. b
Kafalah Dimana akad kafalah menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal
19 ayat 1 pada huruf i tentang Perbankan Syariah, kafalah adalah akad pemberian jaminan yang diberikan satu pihak kepada pihak lain, dimana
pemberi jaminan kafil bertanggung jawab atas pembayaran kembali utang yang menjadi hak penerima jaminan makful. Bank merupakan
pihak penjamin kafil bagi pihak pemegang kartu makful atau si penerima jaminan dalam melakukan transaksinya dengan pihak merchant
atas semua keawajiban bayar dayn yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu dengan merchant, dan atau penarikan uang tunai selain
bank atau ATM Bank penerbit kartu. Atas pemberian kafalah ini, pihak penerbit kartu dapat menerima fee ujrah dari pihak pemegang kartu.
c Qardh
Pada dasarnya konsep dasar yang ditawarkan dalam kartu kredit adalah pemberian hutang kepada pihak lain. Menurut Undang-Undang No. 21
tahun 2008 pasal 19 ayat 1 pada huruf e tentang Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan akad Qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah
dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Dalam konsep Dirham
Card ini pihak bank selaku pemberi pinjaman muqridh dan pihak pemegang kartu sebagai penerima pinjaman muqtaridh. Dalam hal ini
tidak ada nilai tambahan dalam akad qardh, karena apabila terdapat nilai tambahan dalam qardh itu dinamakan bunga dan itu dilarang dalam Islam.
B. Manfaat dan Tujuan Dibuatkannya Produk Shar-E dan Dirham Card
1. Shar-E
Menurut pihak Bank Muamalat Indonesia, tujuan dikeluarkannya produk yang bernama Shar-E adalah sebagai salah satu alternative cara
berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah yang mengusung kepada konsep kemudahan. Maksudnya adalah, nasabah apabila ingin menggunakan kartu
Shar-E ini sangat mudah sekali dimilikinya. Nasabah hanya perlu datang ke
Bank Muamalat terdekat ataupun ke PT. POS Indonesia yang tersebar di daerah-daerah pelosok pedesaan yang ada di Indonesia. Selain itu biaya
administrasi pembukaan rekening awalnya pun sangat terjangkau, hanya dengan Rp.125.000 nasabah akan mendapatkan satu buah paket perdana
Shar-E yang berisi: kartu ATM Shar-E, kartu TIN dan PIN, dan juga mendapatkan buku panduan penggunaannya. Saldo pertama yang tersimpan itu
sebesar Rp.100.000, dan untuk setoran selanjutnya itu minimal Rp.10.000. Disini terlihat bahwa pihak Bank Muamalat Indonesia mengejar target pasar
masyarakat ekonomi menegah kebawah yang memiliki pendapatan relatif kecil. Sehingga nantinya dana yang terkumpul akan dikelola kembali pada
sektor-sektor usaha kecil dan setelah mendapatkan keuntungan hasilnya pun akan dibagi hasilkan kepada para nasabah, dan nantinya roda perekonomian di
tingkat bawah pun akan berjalan dengan baik. 2.
Dirham Card Dirham Card adalah produk kartu kredit syariah yang dikeluarkan oleh
Bank Danamon Syariah, dan kartu kredit ini adalah merupakan kartu kredit syariah pertama di Indonesia. Menurut pihak Bank Danamon Syariah, Dirham
Card dikeluarkan sebagai salah satu bentuk pengganti alternative dari kartu- kartu kredit yang berjenis lain. Indonesia merupakan Negara yang penganutnya
beragama Muslim terbanyak di Dunia, oleh karena itu sangat ironis sekali apabila masyarakat yang notabene beragama Islam menggunakan kartu kredit
konvensional yang menggunakan prinsip bunga. Maka dari itu dikeluarkanlah produk kartu kredit syariah yang bernama Dirham Card, kartu ini memiliki
manfaat yang sama dengan kartu kredit yang lain yaitu sebagai alat pemberian kredit dari bank kepada pihak pemegang kartu. Namun uniknya karena kartu
kredit ini menggunakan prinsip syariah dan mengilangkan bunga, maka akad- akad traksanksinya pun berbeda dengan kartu kredit jenis lain. Dirham Card
mengenal sistem Good Will Investment yaitu dana awalan yang wajib disetor sebelum menggunakan Dirham Card, dimana besarnya itu 10 dari limit jenis
kartu Dirham Card. Dirham Card tidak menggunakan sistem bunga melainkan sistem biaya sewa yang disesuaikan dengan limit jenis Dirham Card tersebut,
biaya sewa ini dibayar setiap bulannya selam kartu ini masih diaktifkan oleh sipemiliknya. Dan juga dana denda keterlambatan yang terkumpul dalam
Dirham Card itu bukan menjadi kas bank, akan tetapi akan disalurkan dana tersebut kepada lembaga-lembaga sosial.
C. Kaitannya Kedua Produk Tersebut Terhadap Transaksi Nasabah
Produk Shar-E ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan, di tahun 2007 pengguna Shar-E mencapai 800.262 pemegang kartu, sedangkan di
tahun 2010 pengguna Shar-E bertambah menjadi 2.016.293 pemegang kartu. Perkembangan ini salah satunya dikarenakan oleh fasilitas-fasilitas yang ada
dalam Shar-E, selain itu pihak Bank Muamalat juga memberikan kemudahan dalam memiliki Shar-E, hanya dengan Rp.125.000 seseorang sudah dapat menjadi
pengguna kartu Shar-E dan juga sekaligus menjadi nasabah Bank Muamalat. Fasilitas yang diberikan oleh Bank Muamalat pada produknya Shar-E yaitu:
1 Dapat digunakan di 18.000 merchant yang ada di Indonesia.
2 Dapat melakukan tarik tunai di 8.888 mesin ATM yang dimiliki oleh 50 bank
yang ada di Indonesia. 3
Dapat pula melakukan penarikan tunai di mesin ATM BCA dan ATM Bersama.
4 Mudah untuk memilikinya, dapat mendatangi langsung ke Bank Muamalat
Indonesia ataupun mendatangi langsung ke PT. POS Indonesia. 5
Murah setoran awalnya, Rp.125.000 dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp.10.000.
Lima point diatas merupakan fasilitas yang ada dalam Shar-E, sehingga harapannya nanti para pemakai Shar-E akan merasakan fasilitas-fasilitas tersebut
diatas dalam menggunakan Shar-E. Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan kepada para nasabah Bank Muamalat yang memakai kartu Shar-E, disini
penulis mengambil lima nasabah pengguna Shar-E yang mewakili dari tiap-tiap kalangan yaitu terdiri dari: karyawan swasta, mahasiswa dan pelajar. Dari semua
jawaban-jawaban yang ada, seluruh narasumber memberikan jawaban yang hampir sama terkait akan produk Shar-E dalam kegiatan transaksinya sehari-hari.
Alasan-alasannya tersebut terdiri dari:
a. Mudah mendapatkannya
Hanya mendatangi Bank Muamalat terdekat atau mendatangi kantor POS Indonesia yang hampir tersebar ke daerah-daerah pelosok yang ada di
Indonesia. b.
Murah memilikinya Hanya dengan uang sebesar Rp.125.000 bisa menggunakan kartu Shar-E dan
langsung mendapatkan saldo di rekening sebesar Rp.100.000 sekaligus sudah menjadi nasabah Bank Muamalat Indonesia.
Pada Dirham Card yang notabenenya adalah kartu kredit syariah yang memakai konsep hampir sama dengan kartu kredit yang sejenis, pihak Bank
Danamon Syariah memberikan berbagai macam fitur dan fasilitas-fasilitas yang ada di Dirham Card diantaranya adalah memberikan potongan harga di berbagai
merchant apabila bertransaksinya menggunakan Dirham Card, selain itu ada pula undian-undian berhadiah yang akan didapatkan oleh si pemakai Dirham Card ini
apabila terus menggunakan Dirham Card. Dari Data yang ada
7
setiap tahunnya mengalami kenaikan pada pembiayaan di Dirham Card, pada tahun 2006 sebesar
Rp.220 miliar, pada tahun 2007 sebesar Rp.408 miliar, dan pada tahun 2008 sebesar Rp.749 miliar. Kenaikan ini tentunya dikarenakan salah satu nya oleh
7
“Danamon_2008_Annual_Report_Indonesian_version.pdf”, diakses pada 13Juli 2010 dari www.danamon.com
fasilitas yang ada pada produk Dirham Card ini, fasilitas tersebut diantaranya adalah:
1. Tidak menerapkan sistem bunga melainkan sistem biaya sewa berdasarkan
prinsip ijarah. 2.
Penetapan harga pricing yang kompetitif dan lebih adil karena menerapkan perhitungan fee yang menghargai perhitungan parsial
3. Pengelolaan dana kebajikan qardul hasan yang diperoleh dari
penyelenggaraan produk kartu syariah; misalnya dari late payment fee, yang disalurkan untuk kegiatan dermawan dana sosial.
4. untuk membayar tagihan listrik, telepon, air, dan tv kabel; mendapatkan
diskon di sejumlah merchant; dan membeli voucher telepon genggam. 5.
Memungkinkan pengguna kartu untuk keperluan-keperluan yang bersifat keagamaan, seperti; umrah atau wisatas piritual lainnya.
6. Diterima di semua jaringan Master Card di seluruh dunia atau bertaraf
inetrnasional. Fasilitas-fasilitas yang telah disebutkan diatas merupakan fasilitas yang
akan didapatkan oleh para pemegang Dirham Card. Dengan adanya fasilitas- fasilitas tersebut pihak Bank Danamon Syariah berharap nantinya para pengguna
kartu kredit konvensional dapat menggantinya dengan kartu kredit yang
dikeluarkan oleh bank syariah, seperti produk dari Bank Danamon Syariah yaitu Dirham card. Penulis telah melakukan wawancara dengan lima nasabah Bank
Danamon Syariah yang menggunakan Dirham Card yang terdiri dari karyawan swasta, pegawai negeri sipil, dan mahasiswa. Dari hasil wawancara yang penulis
dapat, para narasumber pun menjawab seputar produk Dirham Card dalam kegiatan transaksinya sehari-hari diantaranya yaitu:
a. Dapat melakukan tarik tunai di 14.000 jaringan ATM , termasuk di ATM
Bersama, ALTO yang ada di Indonesia, juga dapat melakukan tarik tunai di ATM DBS Bank dan Cirrus di seluruh dunia.
b. Dapat melakukan transaksi di berbagai macam merchant yang berlogo
MasterCard. c.
Karena yang dipakai dalam kartu ini adalah sistem syariah, banyak nasabah- nasabah Muslim yang penasaran untuk menggunakan kartu kredit ini dan juga
tertarik karena keunikan yang ada didalamnya. d.
Penetapan harganya yang dirasakan lebih manusiawi tanpa ada kecemasan pada sistem bunga yang biasa ada pada kartu-kartu kredit konvensional jenis
lain. e.
Dana denda yang biasa identik pada kartu kredit itu untuk dana kas bank, namun disini dana denda keterlambatan disalurkan kepada pihak-pihak
lembaga sosial.
BAB V PENUTUP