6
Nasution dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi 2011, didapatkan bahwa umbi bawang sabrang Eleutherine palmifolia L. Merr. mengandung senyawa
golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, antrakinon glikosida, tanin, dan triterpenoidsteroid.
11
Selain itu, dari hasil analisis fitokimia ekstrak etanol bulbus Eleutherine palmifolia Linn pada penelitian yang dilakukan oleh Subramaniam et
al 2012 mengenai aktivitas antagonis Eleutherine palmifolia Linn, didapatkan ektrak etanol Eleutherine palmifolia Linn mengandung fenol, steroid, tannin,
sterol, phlobatannins, protein, reducing sugars, dan terpenoid.
20
Dalam pengobatan tradisional, umbi yang dimaserasi digunakan untuk menghilangkan kembung pada anak.
20
Sedangkan umbi yang direbus dapat berfungsi sebagai diuretik.
20
Berdasarkan penelitian K.Heyne, rhizome tanaman ini dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit jantung
koroner.
12
Oleh beberapa populasi, tanaman ini juga digunakan sebagai vermifuge, untuk nyeri dan menstruasi yang tidak teratur, bahan abortif, dan agen
antifertilitas.
20
Selain itu, manfaat dari tanaman bawang sabrang antara lain sebagai antikanker payudara, mencegah penyakit jantung, immunostimulant,
antinflamasi, antitumor serta agen antiperdarahan.
12
Streptococcus pyogenes merupakan bakteri Gram positif, tidak bergerak,
kokus tidak berspora yang tersusun rantai atau berpasangan seperti lanset.
2.2 Bakteri Streptococcus pyogenes
8
Streptococcus pyogenes ini termasuk dalam golongan Streptococcus Grup A dan menunjukan reaksi katalase negatif.
8
Streptococcus grup A memiliki kapsul yang mengandung asam hial
uronat dan menunjukan β-hemolisis pada agar darah. Sifat β-hemolisis berarti pemecahan total eritrosit disertai dengan pelepasan
hemoglobin.
21
Bentuk bakteri ini round-to-ovoid cocci dengan diameter 0,6-1,0 μm.
8
Metabolisme S. pyogenes adalah fermentasi, bakteri ini sebagian besar bersifat anaerob fakultatif dan beberapa bersifat anaerob obligat.
7,8
S. pyogenes membutuhkan medium yang diperkaya darah agar dapat tumbuh.
7
Pada medium biasa yang tidak diperkaya serum atau darah, pertumbuhannya kurang subur.
22
7
Bakteri ini tumbuh baik pada pH 7,4-7,6.
22
Pertumbuhan bakteri ini juga paling baik pada suhu 37
o
C dan cepat berkurang pertumbuhannya pada suhu 40
o
C.
21,22
Streptococcus pyogenes β-hemolitik grup A memproduksi hemolisin yang
disebut streptolisin.
22
Terdapat dua macam streptolisin yang dihasilkan Streptococcus pyogenes, yaitu streptolisin O dan streptolisin S.
21,22
Streptolisin O aktif dalam keadaan anaerob tereduksi namun akan cepat menjadi tidak aktif
ketika terdapat oksigen.
21,22
Sedangkan streptolisin S berperan dalam membentuk zona hemolitik pada media pertumbuhan agar darah dalam keadaan aerob.
21,22
Gambar 2.3 Streptococcus pyogenes. Pewarnaan Gram Streptococcus pyogenes pada spesimen klinis kiri. Koloni Streptococcus pyogenes pada agar
darah menunjukan beta hemolitik kanan.
Sumber: Todar.K, 2002
Adapun taksonomi dari bakteri Streptococcus pyogenes ini sebagai berikut:
9
Kingdom : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Famili : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus pyogenes
8
Gambar 2.4 Pewarnaan Gram Streptococcus pyogenes. Bentuk kokus dengan susunan rantai
Sumber: http:www.cram.com
Genus Streptococcus memiliki makna yang luas untuk untuk dunia kedokteran dan industri.
7
Beraneka ragam Streptococcus secara ekologi penting sebagai bagian dari flora normal manusia dan binatang, beberapa dapat juga
menyebabkan penyakit yang bersifat subakut, akut atau kronik.
7,8
Salah satu genus Streptococcus yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah Streptococcus
pyogenes.
21
Infeksi paling sering yang berhubungan dengan Streptococcus pyogenes
β hemolitik adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas yaitu faringitis atau streptococcal sore throat.
21
Streptococcus pyogenes menempel pada epitel faring melalui pili permukaan yang dilindungi oleh lipoteichoic acid.
21
Glikoprotein fibronektin pada sel epitel merupakan ligan lipoteichoic acid.
7,21
Pada bayi dan anak kecil, sakit tenggorokan terjadi sebagai nasofaringitis subakut dengan sedikit sekret serosa dan sedikit demam namun dengan predisposisi
infeksi menyebar ke telinga tengah dan mastoid.
21
Kelenjar limfe servikal biasanya membesar.
21
Penyakit ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu.
8,21
Pada anak yang lebih besar dan dewasa, penyakit ini lebih akut dan ditandai dengan nasofaringitis intens, tonsillitis, dan kemerahan serta edema
9
membran mukosa intens dengan eksudat purulent, membesar, nyeri tekan kelenjar limfe dan biasanya demam tinggi.
21
Dua puluh persen infeksi menunjukkan asimptomatik.
21
Gambaran klinis serupa dapat terjadi pada difteri, infeksi gonokokus, dan infeksi adenovirus.
7,21
2.3 Metode Pengujian Antimikroba