kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:
Perusahaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 102 perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada metode purposive sampling,
di mana sampel perusahaan dipilih berdasarkan pada kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah perusahaan jasa sebagai berikut:
1. Perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sesuai dengan
pengklasifikasian Jakarta Capital Market Directory. Perusahaannya sejumlah 143 perusahaan yang dapat dilihat dalam lampiran.
2. Menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2005-2007 secara berturut-turut.
3. Memiliki nilai ekuitas positif dalam laporan keuangan periode penelitian dari
tahun 2005-2007. 4.
Memiliki nilai data closing price dalam laporan keuangan periode penelitian dari tahun 2005-2007.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Data tersebut diperoleh dengan cara studi
dokumentasi yang berasal dari Jakartan Capital Market Directory ICMD, dari tahun 2005-2007.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
4.5.1. Pertumbuhan Perusahaan X
1
Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, yang dapat diproksikan dengan adanya peningkatan aktiva
ekuitas, laba dan penjualan serta nilai Tobins’Q. Perusahaan dikatakan tumbuh jika nilai Tobins’Q lebih besar atau sama dengan 1, dan dikatakan tidak tumbuh jika
mempunyai nilai lebih kecil dari 1. Tobins’Q dapat dihitung dengan humus:
` Keterangan:
Total debt = Total hutang perusahaan per 31 Desember
Outstanding share = Jumlah saham yang beredar per 31 Desember
Closing price = Harga penutupan saham per 31 Desember
Book Value of Asset = Asset dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kontra asset lainnya
Parameter dalam variabel pertumbuhan perusahaan ini adalah skala rasio. 4.5.2.
Kepemilikan Manajerial X
2
Proksi dari kepemilikan manajer diukur dari persentase jumlah lembar saham yang dimiliki oleh manajer pada akhir tahun, berbanding jumlah lembar saham.
Total debt + Outstanding Share x Closing Price Tobins’Q =---------------------------------------------------------------------------
Book Value of Asset
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Kepemilikan Manajerial = Jumlah saham yang dimiliki oleh board of
commissioners dan board of directors Jumlah saham yang dimiliki manajer pada akhir tahun = Jumlah saham yang
dimiliki manajer pada akhir tahun Jumlah saham perusahaan = Jumlah saham yang beredar Outstanding share
Parameter dalam variabel kepemilikan manajerial ini adalah skala rasio.
4.5.3. Kebijaksanaan Struktur Modal Y
Struktur modal merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan. Struktur Modal diukur dengan Debt to
Equity Ratio DER. Debt to Equity Ratio adalah suatu upaya untuk memperlihatkan, dalam format lain, proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap hak
kepemilikan, dan digunakan sebagai ukuran peranan hutang Helfert, 1997.
Jumlah saham yang dimiliki manajer pada akhir tahun Kepemilikan Manajerial = ---------------------------------------------------------------- X 100
Jumlah saham perusahaan
Total debt Capital Structure atau DER = ------------------
Total Equity
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : DER = Total hutang dibandingkan dengan total ekuitas Total debt = Total hutang baik jangka pendek maupun jangka
Panjang Total Equity = Total ekuitas perusahaan
Parameter dalam variabel kebijaksanaan struktur modal ini adalah skala rasio. Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel
Nama Variabel Definisi
Operasional Pengukuran Variabel
Skala Pengukuran
Variabel Independen
Pertumbuhan Perusahaan X1
Pertumbuhan perusahaan diukur
dengan Tobins’Q Tobins’Q = Total debt +
Outstanding Share x Closing PriceBook
Value of Asset Rasio
Variabel Independen
Kepemilikan Manajerial X2
Kepemilikan manajerial adalah
manajer yang memiliki saham
di perusahaan Jumlah saham yang
dimiliki oleh manajer pada akhir tahunjlh
saham perusahaan x 100
Rasio
Variabel Dependen
Kebijaksanaan Struktur Modal
Y Struktur modal
adalah perbandingan antara jumlah hutang
dengan jumlah ekuitas perusahaan
Capital structure atau DER diperoleh dari Total
debt dibagi dengan total equity
Rasio
4.6. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan model regresi. Untuk dapat melakukan analisis dengan model regresi, data harus good
and fit. Penilaian good and fit dianalisis dengan uji kualitas data. Adapun uji kualitas data terdiri dari statistik deskriptif dan asumsi klasik.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
4.6.1. Statistik Deskriptif
Statistik ini digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata, deviasi
standar, minimum, dan maksimum.
4.6.2. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi kedalam sebuah model yang
telah dimasukkan ke dalam serangkaian data. Masalah ini sering disebut dengan pengujian normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.
4.6.2.1. Uji normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi dalam
penelitian, antara variabel dependen dengan variabel independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk dapat dianalisis data harus berdistribusi normal
atau mendekati normal. Cara mendeteksi normalitas adalah dengan pengamatan melalui nilai residual. Cara lain adalah dengan melihat distribusi dari variabel-
variabel yang akan diteliti. Jika variabel tidak berdistribusi secara normal menceng kekiri atau menceng kekanan maka hasil uji statistik akan terdegradasi. Normalitas
suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik sedangkan normalitas nilai residual dideteksi dengan metode grafik. Secara statistik ada dua
komponen normalitas yaitu skewness dan kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetris distribusi. Skewed variabel variabel menceng adalah variabel yang nilai
mean-nya tidak di tengah-tengah distribusi. Sedangkan kurtosis berhubungan dengan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
puncak dari suatu distribusi. Jika variabel terdistribusi secara normal maka nilai skewness dan kurtosis sama dengan nol Ghozali, 2001.
Normalitas variabel dideteksi juga dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dengan cara melihat nilai probabilitas signifikan yang bernilai
di atas nilai 0.05 maka data berdistribusi normal dan selain itu juga dengan metode grafik histogram data. Jika data tidak berdistribusi normal, maka dapat dilakukan
transformasi agar menjadi normal. Untuk menormalkan data harus diketahui terlebih dahulu bagaimana bentuk grafik histogram dari data yang ada apakah moderate
positive skewness, subtansial positive skewness, severe positive skewness dengan bentuk L dan sebagainya. Dengan mengetahui bentuk grafik histogram data, maka
dapat ditentukan bentuk transformasinya. Berikut ini bentuk transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan grafik histogram.
Tabel 4.2. Bentuk Transformasi Data Bentuk Grafik Histogram
Bentuk Transformasi
Moderate Positive Skewness SQRT x atau akar kuadrat
Subtansial Positive Skewness LG10 x atau logaritma 10
atau LN Severe Positive Skewness dengan bentuk L
1x atau inverse Moderate Negative Skewness
SQRT k-x Subtansial Negative Skewness
LG10 k-x Severe Negative Skewness dengan bentuk L
1k-x Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Di mana k adalah konstanta yang berasal dari setiap skor dikurangkan sehingga skor terkecil adalah 1 Ghozali, 2001. Setelah dilakukan transformasi data
maka, normalitas data dilihat kembali dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov- Smirnov dan dilanjutkan dengan melihat metode grafik histogram data. Normalitas
nilai residual dilihat dengan menggunakan metode grafik normalitas P-P Plot dengan aturan melihat sebaran data yang mengikuti garis diagonal maka data berdistribusi
normal atau mendekati distribusi normal. 4.6.2.2.Uji multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan fenomena situasi di mana ada korelasi antara variabel independen satu dengan yang lainnya. Konsekuensi praktis yang timbul
sebagai akibat adanya multikolinearitas ini adalah kesalahan standar penaksir semakin besar dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar
sehingga mengakibatkan diperolehnya kesimpulan yang salah. Dalam asumsi klasik OLS ordinary least square diterangkan bahwa tidak ada multikolinearitas yang
sempurna antarvariabel independen. Jika terdapat nilai korelasi di antara variabel independen adalah satu maka koefisiennya: a Koefisien untuk nilai-nilai regresi
tidak dapat diperkirakan b Nilai standard error dari setiap koefisien regresi menjadi nilai yang tak terhingga Arief, 2006: 23.
Cara mendeteksi adanya gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode Varian Inflation Factor VIF. Adapun kriteria yang digunakan dalam
pengujian metode VIF ini adalah jika VIF
j
10 terjadi multikolinearitas yang tinggi antara variabel independen dengan variabel independen lainnya Hakim, 2004.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Cara mengatasi multikolinearitas adalah: a Transformasi variabel. Jika terlihat pada model awal dengan adanya gejala multikolinieritas maka dapat
dilakukan transformasi variabel yang bersangkutan ke dalam bentuk logaritma natural atau bentuk-bentuk transformasi lainnya, sehingga nilai t hitung yang dihasilkan
secara individu variabel independen dapat secara signifikan mempengaruhi variabel terkait, b Meningkatkan jumlah data sampel. Dengan adanya peningkatan jumlah
data sampel diharapkan mampu menurunkan standard error di setiap variabel independen dan akan diperoleh model yang benar-benar bisa menaksir koefisien
regresi secara tepat Arief, 2006.
4.6.2.3. Uji autokorelasi
Pada asumsi OLS didapati kesepakatan bahwa persamaan regresi yang terbentuk tidak boleh ada autokorelasi. Uji autokorelasi merupakan korelasi antara
anggota dalam runtut waktu time series atau antara space data cross section Hakim, 2004.
Cara mendeteksi adanya gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson. Asumsi penggunaan analisis DW ini jika digunakan untuk
autokorelasi tingkat pertama dan model regresi yang ada mempunyai intercept constant serta tidak terdapat variabel lagi. Penggambilan keputusan bila
menggunakan uji DW adalah sebagai berikut: a.
Nilai DW terletak di antara du dan 4-du maka autokorelasi sama dengan nol, dan dapat diartikan tidak ada autokorelasi. du DW 4-du.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
b. Nilai DW terletak di bawah lower boud dl, maka akan mempunyai koefisien
korelasi lebih besar dari nol dan memiliki autokorelasi positif. c.
Nilai DW 4-dl, maka koefisien korelasi kurang dari nol, sehingga memiliki autokorelasi negatif.
d. Nilai DW terletak di antara batas atas du dan batas bawah dl atau terletak
antara 4-du dan 4-dl sehingga hasilnya tak dapat disimpulkan. Cara untuk mengatasi autokorelasi adalah banyak cara salah satunya adalah
dengan menggunakan metode Hidrent-Lu, yaitu jika menemukan autokorelasi yang positif atau negatif dari model yang ditelitinya maka dapat menggunakan ñ dimulai
dari -0.9, -0.8,…, 0.8, 0.9. Untuk setiap nilai ñ yang di coba, dilakukan proses transformasi yang diikuti dengan perhitungan regresi yang bersangkutan. Dari setiap
hasil regresi kemudian diperoleh dan yang terbaik adalah melihat jumlah kuadrat yang terkecil sum of square residuals dari model regresinya Arief, 2006.
4.6.2.4.Uji heterokedastisitas Langkah ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi yang kita
miliki mengandung perbedaan variansi residu dari kasus pengamatan satu kasus ke kasus pengamatan yang lainnya. Jika variansi residu dari kasus pengamatan satu ke
kasus pengamatan yang lainnya mempunyai nilai tetap maka disebut homokedastisitas dan jika mempunyai perbedaan maka disebut heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki homoskedastisitas dan bukan memiliki heterokedastisitas.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai residu variabel dependen SRESID dengan nilai prediksi
ZPRED Santoso, 2006. Dasar analisisnya: a Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mengatasi masalah heterokedastisitas adalah: a Melakukan
transformasi dalam bentuk membagikan model regresi asal dengan salah satu variabel independen yang digunakan dalam model ini. b Melakukan transformasi log Arief,
2006.
4.6.3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini akan menguji apakah pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijaksanaan struktur modal.
Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini dengan menggunakan model regresi berganda, menguji pengaruh secara bersama-sama antara
variabel independen pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap satu variabel dependen kebijaksanaan struktur modal. Adapun persamaan regresi
yang digunakan adalah sebagai berikut:
2 2
1 1
x b
x b
a Y
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Di mana:
: Y
Kebijaksanaan Struktur Modal
: a
Konstanta :
1
b Koefisien Regresi Kebijaksanaan Struktur Modal
:
2
b Koefisien Regresi Kepemilikan Manajerial
:
1
X Pertumbuhan Perusahaan
:
2
X Kepemilikan Manajerial
:
Standard Error
Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, yang dapat diproksikan dengan adanya peningkatan aktiva
ekuitas, laba dan penjualan serta nilai Tobins’Q. Perusahaan dikatakan tumbuh jika nilai Tobins’Q lebih besar atau sama dengan 1, dan dikatakan tidak tumbuh jika
mempunyai nilai lebih kecil dari 1. Nilai koefisien kepemilikan manajerial yang diukur dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh manajer pada akhir tahun,
dibagi jumlah lembar saham perusahaan. Bila signifikan, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kepemilikan manajerial terhadap kebijaksanaan struktur
modal. Pengujian hipotesis pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijaksanaan struktur modal, dapat dilakukan dengan teknik regresi linier berganda. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
1. Membuat Formulasi Hipotesis: H
1
: b
1,
b
2
≠ 0 pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijaksanaan struktur modal
2. Menentukan Tingkat Signifikansi Untuk memperoleh nilai signifikansi, menggunakan taraf nyata á 5.
3. Dasar Pengambilan Keputusan a.
ñ -value 0.05, maka H
1
berpengaruh b.
ñ -value 0.05, maka H
1
tidak berpengaruh
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada Lampiran 2 dua di mana hasil uji regresi berganda dengan menyisihkan data yang tidak lengkap
menunjukkan model regresi yang tidak linier dan tidak melewati uji asumsi klasik
Lampiran 2. Selanjutnya untuk mendapatkan model yang layak blues unbiased linier setelah melalui uji asumsi klasik dilanjutkan dengan melakukan transformasi
logaritma natural baik terhadap variabel dependen dan variabel independen.
Berdasarkan model yang sudah dilogaritma maka diperoleh model yang akan dibahas lebih lanjut yang terdapat pada Lampiran 2 merupakan model yang telah melewati uji
asumsi klasik. Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada
Tabel 5.1. Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 2 dua variabel, yaitu Pertumbuhan Perusahaan X
1
, Kepemilikan Manajerial X
2
dan variabel dependen yaitu Struktur Modal Y terdapat pada Tabel 5.1 sebagai berikut:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
SM_Y 306
.003 54.70
3.7463 5.47596
PP_X1 306
.10 17.40
1.2699 1.18256
KM_X2 165
.02 53.15
4.2838 9.68048
Valid N listwise 165
Sumber: Hasil Output SPSS Lampiran 2
Dari sampel yang diperoleh diketahui bahwa secara umum rata-rata tingkat kebijaksanaan struktur modal Y tahun 2005-2007 adalah sebesar 3.75, tertinggi
sebesar 54,70 dan yang terendah 0.003. Tingkat penyimpangan standar standard deviation dari rata-rata sebesar 5.48. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
perusahaan cenderung menjalankan usahanya lebih banyak menggunakan ekuitas dari pada hutang. Rata-rata pertumbuhan perusahaan X
1
yang diukur dengan Tobin’Q dalam kurun waktu 2005-2007 sebesar 1.26, tertinggi sebesar 17.40
dan terendah sebesar 0.10
dengan standard deviasi dari rata-rata sebesar 1.18. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Jasa yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
mengalami pertumbuhan di mana nilai rata-rata tobins’Q nya besar dari satu. Rata- rata kepemilikan manajerial X
2
selama tahun 2005-2007 sebanyak 4.28 persen, tertinggi sebanyak 53.150 persen dan terendah sebanyak 0.02 persen. Dengan standar
deviasi dari rata-rata sebanyak 9.680 persen. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kepemilikan manajerial pada perusahaan jasa di Indonesia.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
5.1.2. Uji Asumsi Klasik
Menurut Ghozali 2005 untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi-asumsi klasik yang harus
dipenuhi antara lain uji, normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
5.1.2.1. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel pengganggu atau
residual berdistribusi normal. Untuk itu dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun hasil pengujian terdapat pada Tabel 5.2 berikut:
Tabel 5.2. Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test A_Res
N 72
Mean .0000000
Normal Parameters
a,,b
Std. Deviation .67003631
Absolute .197
Positive .154
Most Extreme Differences Negative
-.197 Kolmogorov-Smirnov Z
1.668 Asymp. Sig. 2-tailed
.068 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS Lampiran 2
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.2 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1.668 dan signifikan pada 0.068. Hal ini berarti H
ditolak yang berarti data residual berdistribusi normal. Selain itu dapat diuji dengan melihat Gambar Normal PP Plot sebagai berikut:
Gambar 5.1. Normalitas Data dengan PP Plot
Berdasarkan Gambar 5.1 tersebut titik-tik menyebar di sekitar garis diagonal tidak membentuk pola acak yang bermakna residual memiliki varians yang
terdistribusi normal.
5.1.2.2. Uji multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas, akan
mengakibatkan timbulnya kesalahan standar penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Menurut Ghozali 2005 salah satu
cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF Variance Inflation Factor yaitu jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tidak kurang dari 1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh, dapat dilihat pada
Tabel 5.3 berikut:
Tabel 5.3. Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
Ln_PP_X1 .900
1.111 1
KM_X2 .900
1.111 a. Dependent Variable: SM_Y
Sumber: Hasil Output SPSS Lampiran 2
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel adalah 10 dan Tolerance tidak kurang dari 1. Hal ini membuktikan bahwa
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas homoskedastisitas.
5.1.2.3. Uji autokorelasi
Gejala Autokorelasi diditeksi dengan menggunakan uji Durbin - Watson DW. Menurut Santoso 2005, untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka
dilakukan pengujian Durbin - Watson DW. Nilai d tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai d
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 dengan df = n-k-1. Dari hasil pengujian terlihat bahwa nilai DW sebesar 2.171, berarti data tidak terkena
autokorelasi.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Nilai Durbin-Watson
Model R
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .295
a
.24974930 2.171
a. Predictors: Constant, KM_X2, ln_PP_X1 b. Dependent Variable: SM_Y
Sumber: Hasil Output SPSS Lampiran 2
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas, untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria dari tabel Durbin-Watson terlihat Nilai
DW sebesar 2,171 di mana dari 306 observasi diperoleh tabel DW nilai DL = 1,748 dan DU=1,789 dan nilai 4-dL dan 4-dU 2,252 dan 2,211. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai du DW 4-du atau 1,748 2,171 2.211 yang artinya tidak terjadi autokorelasi karena nilainya berada dikisaran interval 1,748 dan 2,211.
Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin-Watson D-W
sebesar 2.171, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif
maupun negatif.
5.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data, uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5.2:
Sumber: Hasil Output SPSS Lampiran 2
Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas tidak terlihat ada pola tertentu, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Selain itu untuk melihat apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dapat
dilakukan dengan Uji Glesjer yang terdapat pada Tabel 5.5 dan Tabel 5.6 berikut:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Uji Heteroskedastisitas Uji Glesjer 1
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression .904
2 .452
1.007 .370
a
Residual 30.971
69 .449
1
Total 31.875
71
a. Predictors: Constant, KM_X2, PP_X1 b. Dependent Variable: A_Res
Tabel 5.6. Uji Glesjer 2
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig.
Constant -.118
.131 -.898
.372 PP_X1
1.216E-7 .000
.084 .690
.492 1
KM_X2 .008
.006 .165
1.359 .179
a. Dependent Variable: A_Res
Berdasarkan Tabel 5.5 dan Tabel 5.6 di atas tingkat signifikansi variabel independen terhadap Absolut Residualnya lebih besar dari alpha 5 0.492 dan
0,179. Dengan demikian tidak terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau dengan kata lain tidak terjadi gejala
Heteroskedastisitas varians dari residual Homoskedastisitas.
5.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap kebijaksanaan struktur modal pada
perusahaan jasa di Bursa Efek Indonesia.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka kelayakan tersebut
dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat
dilihat pada Tabel 5.7 di bawah ini:
Tabel 5.7. Pengujian Goodness of Fit
Model R
R Square Adjusted R Square
Durbin-Watson
1 .295
a
.087 .061
2.171 a. Predictors: Constant, KM_X2, ln_PP_X1
b. Dependent Variable: SM_Y Sumber: Hasil Output SPSS Lampiran 2
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.7 diatas sebesar 0,061. Hal ini menunjukkan bahwa 6,1 variabel Struktur Modal_Y dapat dijelaskan oleh
pertumbuhan perusahaan X
1
dan Kinerja Manajerial X
2
. Sisanya sebesar 93,9 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.
Untuk menguji apakah parameter koefesien Adjusted R
2
signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher Uji F
dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95. Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak; dan apabila F
hitung
≤ F
tabel
maka Ho dapat diterima. Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel
5.8 berikut ini:
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression .410
2 .205
3.290 .043
a
Residual 4.304
69 .062
1
Total 4.714
71 a. Predictors: Constant, KM_X2, ln_PP_X1
b. Dependent Variable: SM_Y Sumber: Hasil Output SPSS Lampiran 2
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 3.290 dengan tingkat signifikansi 0,043. Sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 = 0,05 adalah 2.99. Oleh karena pada kedua perhitungan F
hitung
Ft
abel
3.290 2.99. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen pertumbuhan perusahaan X
1
dan Kinerja Manajerial X
2
berpengaruh terhadap Struktur Modal_Y baik secara simultan maupun secara parsial dapat diterima secara keseluruhan.
Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan hanya Ln_Pertumbuhan Perusahaan X
1
. Hal tersebut tergambar dalam Tabel 5.9 berikut:
Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Uji t
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig.
Constant 1.524
.534 2.855
.006 ln_PP_X1
-.074 .041
-.217 -1.790
.008 1
KM_X2 .003
.002 .143
1.179 .242
a. Dependent Variable: SM_Y Sumber: Hasil Output SPSS Lampiran 2
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel coefficient di atas maka model regresi yang dapat dibentuk:
Y = 1.524 - 0.074Ln_PP_X
1
+ 0.003KM_X
2
+å
Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
variabel Ln_PP_X
1
sebesar -1.790 sedangkan t
tabel
pada tingkat keyakinan 95 adalah -1.790 1.790 1.645. Karena t
hitung
t
tabel
maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan
hipotesis berada di luar daerah penerimaan H .
Dari hasil pengujian variabel penelitian secara individu, variabel pertumbuhan perusahaan dengan indikatornya nilai Tobins Q berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal di mana nilai variabel pertumbuhan perusahaan 0,05 0,008 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima, hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan beberapa pemegang saham menginginkan perusahaanya menjadi
pemimpin pasar dalam sektor industrinya. Untuk menjadi pemimpin pasar, perusahaan harus melakukan ekspansi dan berinovasi. Motivasi ini memaksa
manajemen untuk meningkatkan penggunaan sumber dana eksternal yaitu hutang. Hutang dianggap mempunyai kemampuan yang memadai untuk menyediakan dana
dibandingkan sumber dana internal untuk pendanaan ekspansi dan inovasi-inovasi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan perusahaan, sedangkan
variabel struktur kepemilikan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur modal di mana dapat dilihat nilai t hitungnya 0,05 0,242 0,05, hubungan yang
dianalisis adalah positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H
1
ditolak, hal ini diprediksikan karena adanya hubungan konservatif dari beberapa pemegang saham
dalam penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan. Hubungan negatif
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa semakin tingginya tingkat hutang perusahaan maka akan menimbulkan dampak kenaikan resiko kebangkrutan dan kesulitan keuangan bagi
perusahaan yang berarti meningkatkan resiko yang tidak dapat didiversifikasi bagi para manajer. Hal inilah yang menyebabkan manajer enggan memperbesar
kepemilikannya tetapi cenderung mengurangi porsi kepemilikannya. Di samping itu ada beberapa hal yang menyebabkan manajer tidak tertarik dengan investasi, tetapi
hanya sekedar bekerja saja, atau mungkin manajer sendiri tidak mempunyai dan yang
cukup untuk investasi.
Manajemen tidak mempunyai kendali dalam menentukan hutang karena banyak dikendalikan oleh pemilik mayoritas. Selain itu tingginya tingkat kepemilikan
manajerial semakin memungkinkan tindakan manajer sehingga meresahkan kepentingan pemegang saham. Penggunaan hutang dapat menjadi solusi atas
permasalahan ini. Penggunaan hutang akan meningkatkan pengawasan dari kreditur dan membuat pemegang saham lebih tenang karena pembiayaan investasi tidak
menggunakan dananya sehingga mengurangi resiko dari pemegang saham. Semakin meningkatnya kepemilikan oleh manajerial akan menjadikan
kepentingan manajer akan sejalan dengan shareholders sehingga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan tindakan pengawasan terhadap
tindakan manajer agar bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham atau dengan kata lain menekan dan mengurangi biaya agensi. Hubungan negatif dalam
penelitian ini mendukung pendapat tentang adanya efek substitusi Chen dan Steiner dalam Nurfauziah, 2007 antara kepemilikan orang dalam dalam hal ini manajerial
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dengan hutang dalam mengurangi masalah agensi namun hubungan tersebut kurang efektif hal ini karena hubungan keduanya tidak signifikan. Hubungan yang kurang
signifikan tersebut dimungkinkan bahwa di Indonesia kepemilikan manajerial yang lebih tinggi tidak mutlak akan menghasilkan kebijakan, level hutang yang lebih
rendah atau lebih tinggi Nurfauziah dkk, 2007. Kemungkinan di Indonesia memang kebijakan hutang tidak dipengaruhi oleh kebijakan non keuangan dalam hal ini
kepemilikan manajerial. Pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial secara simultan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Manajemen lebih menyukai
hutang sebagai sumber pendanaan. Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan
deviden yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta kesempatan investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia.
Manajer keuangan tidak memperhitungkan tingkat hutang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Perusahaan yang mempunyai tingkat
keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil. Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Hamid dan Singh dalam Wahyudi dan Pawestri 2006
menyatakan bahwa “Perusahaan-perusahaan di negara berkembang lebih memilih untuk menerbitkan ekuitas daripada berhutang dalam membiayai perusahaannya”.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Secara simultan pertumbuhan perusahaan dan kepemilikan manajerial
berpengaruh terhadap kebijaksanaan struktur modal pada perusahaan jasa di Bursa Efek Jakarta.
2. Secara parsial variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap
kebijaksanaan struktur modal pada perusahaan jasa di Bursa Efek Jakarta. Hasil ini sejalan dengan hasil yang diperoleh oleh Sriwardani di mana pertumbuhan
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijaksanaan struktur modal, yang memberi arti bahwa jika perusahaan akan melakukan pertumbuhan maka manajer
akan menetapkan struktur modal yang lebih banyak menggunakan ekuitas dari pada hutang. Hal ini juga sama hasilnya dengan penelitian awal terhadap sepuluh
perusahaan jasa yang yang terdaftar di Bursa efek Jakarta yang menjelaskan adanya hubungan antara struktur modal dan pertumbuhan perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan dilihat dari adanya kenaikan jumlah aset dan untuk kebijaksanaan struktur modal dilihat dari komposisi antara hutang dan ekuitas.
Dari pembahasannya dapat dilihat bahwa pertumbuhan perusahaan telah terjadi yang ditandai dengan pertambaban jumlah aset. Pada waktu yang sama juga
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara