Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK JAKARTA

TESIS

Oleh

ELI SAFRIDA

067017031/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK JAKARTA

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

ELI SAFRIDA

067017031/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(3)

Judul Tesis : PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

Nama Mahasiswa : Eli Safrida

Nomor Pokok : 067017031

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak) (Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof.Dr. Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak)(Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,M.Sc)


(4)

Telah Diuji pada

Tanggal: 17 September 2008

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak Anggota : 1. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak

2. Prof.Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak. 3. Drs. Rasdianto, MA, Ak.


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya.

Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 17 September 2008 Yang membuat pernyataan,


(6)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian tahun 2004 sampai dengan tahun 2006, berjumlah 151 perusahaan. Sampel dipilih dengan menggunakan metode

purposive sampling berjumlah 45 perusahaan. Teknik pengujian data adalah dengan menggunakan regresi linear sederhana untuk menguji secara parsial dan regresi linear berganda untuk menguji secara simultan, dengan tingkat signifikansi alpha 5%.

Hasil penelitian ini membuktikan secara parsial bahwa struktur modal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan membuktikan bahwa struktur modal dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci: Struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan nilai perusahaan.


(7)

ABSTRACT

The objective of this research is to examine the impact of capital structure and growth of company to firm value at manufacturing business in Jakarta Stock Exchange.

The population in research is all manufacturing business which listed in Jakarta Stock Exchange, at a period time of 2004 to 2006, amounting to 151 company. Sample choice by using purposive sampling method amount to 45 company. Technique test of data is by using simple linear regression to test by parsial and multiple linear regression to test by simultan, by level significant alpha 5%.

Result of test by parsial that capital structure have an effect on negatively and significant to firm value, growth of company have an effect on negatively but not significant to firm value. Result of research by simultan that capital structure and growth of company negatively and significant to firm value.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tiada habis-habisnya, penulis panjatkan kepada penguasa jagat alam yaitu Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis berhasil menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta” sebagai salah satu persyaratan pemenuhan untuk memperoleh gelar Magister Sains (MSi) pada Program Studi Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini, oleh karena itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K)., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., MSc, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, selaku Ketua Program Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai pembanding utama penulis dalam menyusun tesis ini.

4. Dr. Syafruddin Ginting, MAFIS, Ak, selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak membantu dalam mengarahkan, membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini.


(9)

5. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk mengarahkan, membimbing, dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini.

6. Drs. Rasdianto, MA, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis didalam menyusun tesis ini.

7. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis didalam menyusun tesis ini. 8. Khoiruddin, MA dan Fauziah S.Ag, selaku kepala MTs. Tanah Terban Aceh

Tamiang, yang telah banyak memberikan dispensasi waktu kepada penulis. 9. Seluruh Staf Pengajar MTs. Tanah Terban Aceh Tamiang.

10.Ayahanda tercinta (Safari) dan Ibunda tercinta (Hj.Fatimah) yang telah memberikan dukungan material dan moril dengan penuh kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini.

11.Sunaryo, S.Ag dan Fatimah, S.Ag, telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini.

12.Adik-adikku tercinta (Yuslina, A.Md., Halimatun Sakdiah, M.Yusuf).

13.Seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

14.Rekan-rekan mahasiswa khususnya angkatan XI yang telah memberikan dukungan, perhatian, dan saran-saran yang sangat berarti bagi penulis.

15.Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini.


(10)

Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh penulis dalam menyelesaikan tesis ini, sehingga sangat diperlukan masukan-masukan dan saran yang sifatnya membangun. Namun demikian besar harapan penulis, tesis yang telah diselesaikan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 17 September 2008


(11)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Eli Safrida

2. Tempat / Tanggal Lahir : Simpang IV Upah, 23 Februari 1981

3. Agama : Islam

4. Pekerjaan : Staf Pengajar 5. Orang Tua

a. Ayah : Safari

b. Ibu : Fatimah

6. Alamat : Jl. Medan-B.Aceh Dusun Lingkungan Ampera No.127 Simpang IV Kecamatan Karang Baru

Aceh Tamiang (24476)

7. No HP : 085275536399

8. Pendidikan

a. Sekolah Dasar : MIS Simpang IV Upah, lulus tahun 1993 b. Sekolah Menengah Pertama : MTs. Ulumul Qur’an Langsa, lulus tahun 1996 c. Sekolah Menengah Umum : MA. Ulumul Qur’an Langsa, lulus tahun 1999 d. Universitas : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………..…………... vii

ABSTRACT………..…………. viii

KATA PENGANTAR... ix

RIWAYAT HIDUP... xii

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ...xviii

DAFTAR LAMPIRAN...xix

BAB I PENDAHULUAN……….……... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian…..……….…………... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian..……….……….. 7

1.3 Tujuan Penelitian……….……….. 7

1.4 Manfaat Penelitian……….……… 8

1.5 Originalitas Penelitian………..……….. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS…... 10

2.1 Tinjauan Teori ……..………... 10

2.1.1 Teori Struktur Modal…………...…… 10

2.1.2 Trade-Off Theory... 11

2.1.3 Struktur Modal dan Nilai Perusahaan……… 13


(13)

2.1.5 Market To Book Ratio……….………... 16

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu….………... 17

2.3 Kerangka Konseptual………...……… 24

2.4 Hipotesis Penelitian………. 25

BAB III METODE PENELITIAN………...…... 26

3.1 Desain Penelitian……….………… 26

3.2 Populasi dan Sampel……….……….……….. 26

3.3 Variabel Penelitian………..……….………… 27

3.3.1 Klasifikasi Variabel……….…………. 27

3.3.2 Definisi Operasional……….………… 28

3.3.2.1 Nilai Perusahaan (Y).……….…….………... 28

3.3.2.2 Struktur Modal (X1)………..…………..………… 28

3.3.2.3 Pertumbuhan Perusahaan (X2)…….……….…………. 28

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian……….………….. 29

3.5 Prosedur Pengambilan Data……….……… 29

3.6 Model dan Teknik Analisis Data………. 30

3.6.1 Statistik Deskriptif……….……… 30

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik……….……….…… 30

3.6.2.1 Uji Normalitas………..………. 30

3.6.2.2 Uji Autokorelasi………..……….. 32

3.6.2.3 Uji Multikolinearitas………..………... 34


(14)

3.6.3 Pengujian Hipotesis……….. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….……… 39

4.1 Hasil Penelitian………..……….. 39

4.1.1 Statistik Deskriptif………..……….. 39

4.1.2 Teknik Pengujian Data………..……… 44

4.1.2.1Uji Normalitas………..……… 44

4.1.2.2 Uji Autokorelasi……….………. 52

4.1.2.3Uji Multikolinearitas………..………….. 53

4.1.2.4Uji Heterokedastisitas………..……… 53

4.1.3 Pengujian Hipotesis... 54

4.2 Pembahasan………..……… 61

4.2.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai perusahaan... 61

4.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan... 68

4.2.3 Pengaruh Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan……….. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 73

5.1 Kesimpulan……….. 73

5.2 Keterbatasan………. 75

5.3 Saran……….……….75


(15)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1 Proses Pengambilan Sampel... 27

2 Definisi Operasional Variabel... 29

3 Bentuk Transformasi Data... 32

4 Statistik Deskriptif Sebelum Dilakukan Transformasi... 40

5 Statistik Deskriptif Setelah Dilakukan Transformasi... 42

6 Uji Normalitas Skewness dan Kurtosis... 44

7 Uji Statistik Kolmogorov - Smirnov (Sebelum Dilakukan Transformasi).... 45

8 Uji Statistik Kolmogorov - Smirnov (Sesudah Dilakukan Transformasi)... 48

9 Uji Autokorelasi...………...………... 52

10 Uji Multikolinearitas……….……….……….…... 53

11 Nilai R Square Hipotesis 1……….……….………..…………..55

12 Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 1……….55

13 Model Hipotesis 1……….. 56

14 Nilai R Suare Hipotesis 2……….………….. 57

15 Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 2………...…………. 57

16 Model Hipotesis 2………..……….58

17 Nilai R Square Hipotesis 3……….……… 59

18 Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 3………...…………. 59


(16)

20 Pengamatan Hutang, Ekuitas, Aktiva... 66 21 Pengamatan Piutang Dagang, Persediaan, Aktiva Tetap, Penjualan,


(17)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Kerangka Konseptual Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan

Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta….…... 24

2 Histogram Struktur Modal…………...………....… 46

3 Histogram Pertumbuhan Perusahaan... 46

4 Histogram Nilai Perusahaan...47

5 Histogram Struktur Modal (X1)... 49

6 Histogram Pertumbuhan Perusahaan (X2)... 49

7 Histogram Nilai Perusahaan (Y)... 50

8 Normalitas P-P Plot... 51

9 Kurva Uji Autokorelasi... 52


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Nama Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Penelitian…………... 81 2 Data Total Hutang, Total Ekuitas Dan Total Aktiva Perusahaan………….. 82 3 Data Closing Price, Jumlah Lembar Saham Dan Equity Pershare

Perusahaan Manufaktur………...83 4 Perhitungan Variabel Sampel Perusahaan Manufaktur Periode

Penelitian Tahun 2004-2006 Di Bursa Efek Jakarta... 84 5 Ringkasan Daftar Piutang Dagang, Jumlah Persediaan, Aktiva Tetap,

Penjualan Perusahaan Manufaktur... 85 6 Ringkasan Daftar Hutang Lancar, Hutang Tidak Lancar, Laba Ditahan

dan Laba Operasi Perusahaan Manufaktur………...…...86 7 Pengolahan Data Menggunakan Aplikasi SPSS………...…...87


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Sumber dana eksternal perusahaan berasal dari kreditur pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari para kreditur merupakan hutang bagi perusahaan. Dana yang diperoleh dari para pemilik merupakan modal sendiri.

Saat ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan, ada pendapat bahwa untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, maka sektor riel harus digerakkan, meskipun masih banyak hambatan yang dialami oleh perusahaan, salah satunya yang paling penting adalah pendanaan. Dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat dari adanya kemacetan kredit pada dunia usaha tanpa memperhitungkan batas maximum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui. Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, maka manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal perusahaan, dengan adanya perencanaan yang matang dalam menentukan struktur modal yang diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis.


(20)

Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimumkan biaya modal perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pemilik perusahaan.

Penggunaan kebijakan hutang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari pertumbuhan perusahaan yang juga terkait dengan ukuran perusahaan. Artinya perusahaan yang besar dan memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan yang baik relatif lebih mudah untuk mengakses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif mudah memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan yang baik menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga hutang jika menggunakan hutang untuk menjalankan operasional perusahaan tersebut. Oleh karena itu, mengkaitkan struktur modal dengan pertumbuhan perusahaan dan nilai perusahaan menjadi relevan.

Weston dan Brigham (1985:174) mengartikan bahwa struktur keuangan (financial leverage) merupakan cara aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai/ dibiayai; hal ini seluruhnya merupakan bagian kanan neraca, sedangkan struktur modal (capital

structure) merupakan pembiayaan pembelanjaan permanen perusahaan, yang

terutama berupa hutang jangka panjang, saham preferen/ prioritas dan modal saham biasa, tetapi tidak semua masuk kredit jangka pendek. Jadi struktur modal dalam suatu perusahaan adalah hanya sebagian dari struktur keuangannya.


(21)

Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada efesiensi dan efektifitas. Efesiensi penggunaan dana berarti bahwa berapa pun dana yang ditanamkan dalam aktiva harus dapat digunakan seefesiensi mungkin untuk menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap, agar dana yang tertanam dalam masing-masing unsur aktiva tersebut disatu pihak tidak terlalu kecil jumlahnya, sehingga tidak dapat mengganggu likuiditas dan kelanjutan usaha, dan di lain pihak tidak terlalu besar jumlahnya sehingga menimbulkan pengangguran dana. Oleh karena itu, pengalokasian dana harus didasarkan pada perencanaan yang tepat, sehingga dana yang menganggur menjadi kecil. Efesiensi penggunaan dana secara langsung dan tidak langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi.

Manajer keuangan harus bijaksana dalam menjalankan fungsi penggunaan dana yang selalu dituntut untuk mencari alternatif investasi kemudian dianalisis dan hasil analisis tersebut harus dapat diambil keputusan alternatif investasi mana yang akan dipilih. Dengan kata lain, manajer harus mengambil keputusan investasi.

Menurut trade off theory manajer dapat memilih rasio utang untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Fama (1978) berpendapat bahwa nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar saham. Jensen (2001) menjelaskan bahwa untuk memaksimalkan nilai perusahaan tidak hanya dengan nilai ekuitas saja yang harus


(22)

diperhatikan, tetapi juga semua sumber keuangan seperti hutang, warran, maupun saham preferen.

Fama dan French (1998) berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan.

Nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang (Helfert, 1997: 335). Dengan demikian, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. Diperkirakan berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan. Dimana, beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang yang diekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi, 2001: 23).

Teori struktur modal menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai ekspektasi nilai investasi pemegang saham (harga pasar ekuitas) dan/ atau ekspektasi nilai total perusahaan (harga pasar ekuitas ditambah dengan nilai pasar hutang, atau ekspektasi harga pasar aktiva (Sugihen, 2003: 28).


(23)

Pertumbuhan (Growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama (Machfoedz, 1996: 108).

Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di peta persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar. Perusahaan yang tumbuh cepat juga menikmati keuntungan dari citra positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra hati-hati, karena kesuksesan yang diperoleh menyebabkan perusahaan menjadi rentan terhadap adanya isu negatif. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian penting karena dapat merupakan sumber berita negatif yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan, mengembangkan dan membangun kecocokan kualitas dan pelayanan dengan harapan konsumen. Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber daya manusia yang dimiliki untuk secara optimal memberikan kontribusinya. Agar pertumbuhan cepat tidak memiliki arti pertumbuhan biaya yang kurang terkendali, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya (Susanto, 1997: 185-187).

Penelitian tentang struktur modal yang mempengaruhi nilai perusahaan telah banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa peneliti tersebut adalah Sugihen (2003) menemukan bukti bahwa struktur modal berpengaruh tidak langsung negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pada fakta empiris dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pada masa krisis, para pelaku pasar memahami bahwa peningkatan hutang


(24)

disebabkan oleh faktor eksternal (kurs valuta asing dan suku bunga) yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Para pelaku pasar yakin bahwa apabila pengaruh eksternal ini kembali normal, maka perusahaan akan kembali membaik, dan nilai pasar ekuitas ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Wahyudi dan Hartini (2004) yang membuktikan bahwa Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi keputusan investasi dan kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasnawati (2005) membuktikan bahwa Kebijakan deviden secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan dan secara tidak langsung keputusan investasi mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan deviden dan keputusan pendanaan.

Solihah dan Taswan (2002) menemukan bukti bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Modigliani and Miller pada tahun 1963 bahwa dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan.

Sriwardany (2006) menemukan bukti bahwa struktur modal mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan harga saham, yang memberi arti bahwa jika kebijaksanaan struktur modal perusahaan lebih banyak menggunakan hutang maka akan terjadi penurunan harga saham, sedangkan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap harga saham.

Modigliani-Miller (1976) melalui model adanya pajak penghasilan terdapat adanya pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan jika terdapat pajak perusahaan


(25)

dan pajak perseorangan. Dalam pendekatan Modigliani-Miller kondisi adanya pajak penghasilan perusahaan benar, maka nilai perusahaan akan meningkat terus karena penggunaan hutang yang semakin besar. Tetapi harus diketahui bahwa nilai sekarang

financial distress dan nilai sekarang agency costs dapat mengakibatkan turunnya nilai perusahaan yang memiliki leverage. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, struktur modal yang optimal dapat dicapai dengan menyeimbangkan keuntungan perlindungan pajak dengan beban biaya sebagai akibat penurunan hutang yang semakin besar (Sartono, 2001: 242).

1.2Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang diatas, peneliti mencoba meneliti dengan masalah sebagai berikut:

1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah struktur modal dan pertumbuhan perusahaan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada


(26)

2. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

3. Untuk menguji pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti diharapkan penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang

diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya dan akademisi penelitian ini diharapkan akan melengkapi temuan-temuan empiris yang telah ada dibidang akuntansi untuk kemajuan dan pengembangan ilmiah dimasa yang akan datang.

3. Bagi manajemen, penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi terutama manajer keuangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan struktur modal dan pertumbuhan perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.


(27)

1.5Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan reflikasi dari peneliti Euis Soliha dan Taswan (2002) dengan judul pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya. Periode penelitian tahun 1993-1997 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dengan 95 sampel. Variabel dependen dalam penelitiannya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan harga pasar perlembar saham terhadap nilai buku ekuitas perlembar saham, sedangkan variabel independen dalam penelitiannya adalah kebijakan hutang, insider ownership, profitabilitas, dan ukuran perusahaan.

Penelitian ini peneliti menggunakan variabel dependen nilai perusahaan yang diukur dengan market to book ratio sedangkan variabel independen struktur modal sebagai kebijakan penggunaan hutang yang diukur dengan debt to equity ratio dan menggantikan variabel independen yang lain yang telah diteliti oleh peneliti terdahulu dengan pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan perubahan total aktiva saat ini dari total aktiva tahun sebelumnya terhadap total aktiva tahun sebelumnya. Dengan argumentasi bahwa umumnya untuk perusahaan yang berskala besar diprediksi memiliki pertumbuhan perusahaan yang baik, sehingga peneliti tertarik untuk menguji kembali dengan judul pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Periode penelitian tahun 2004-2006 pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1Tinjauan Teori

Struktur modal adalah pembelanjaan permanen didalam mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Dengan demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur financial. Struktur financial mencerminkan perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri (Riyanto, 1999:22).

Struktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Tidak seperti debt ratio atau leverage ratio

yang hanya menggambarkan target komposisi hutang dan ekuitas dalam jangka panjang pada suatu perusahaan (Arifin, 2005:77)

2.1.1 Teori Struktur Modal

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan kebijakan deviden dipegang konstan. Dengan kata lain, jika perusahaan menggantikan sebagian modal sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan berubah, apabila


(29)

perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya. Dengan kata lain, seandainya perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan, berarti bahwa tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik. Tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang akan memaximumkan nilai perusahaan adalah struktur modal yang terbaik (Husnan, 2004: 263).

Teori struktur modal adalah teori yang menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dan ekuitas yang bertujuan untuk memaximumkan nilai perusahaan. Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih .

Sumber pendanaan didalam perusahaan dibagi kedalam dua kategori, yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Sumber pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva tetap sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur yang disebut dengan hutang.

2.1.2 Trade-Off Theory

Pada tahun 1958 Modigliani dan Miller (MM) menunjukkan bukti bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal, bukti tersebut dengan berdasarkan serangkaian asumsi antara lain, tidak ada biaya broker (pialang), tidak ada pajak, tidak ada biaya kebangkrutan, para investor dapat meminjam dengan


(30)

tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan, semua investor mempunyai informasi yang sama, EBIT tidak dipengaruhi oleh biaya hutang. Dengan hasil tersebut menunjukkan kondisi-kondisi di mana struktur modal tidak relevan, MM juga memberikan petunjuk agar struktur modal menjadi relevan sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001: 31).

Pada tahun 1963 MM menerbitkan makalah lanjutan yang melemahkan asumsi tidak ada pajak perseroan. Peraturan perpajakan memperbolehkan pengurangan pembayaran bunga sebagai beban, tetapi pembayaran dividen kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan. Hasil penelitiannya mendorong perusahaan untuk menggunakan hutang dalam struktur modal. Kesimpulan ini diubah oleh Miller ketika memasukkan efek dari pajak perseorangan, Miller berpendapat bahwa investor bersedia menerima pengembalian atas saham sebelum pajak yang relatif rendah dibandingkan dengan pengembalian atas obligasi sebelum pajak (Brigham dan Houston, 2001: 32).

Hasil-hasil MM yang tidak relevan juga tergantung pada asumsi tidak adanya biaya kebangkrutan. Perusahaan yang bangkrut mempunyai biaya hukum dan akuntansi yang sangat tinggi, dan mereka juga sulit untuk menahan pelanggan, pemasok dan karyawan. Bahkan, kebangkrutan sering memaksa suatu perusahaan untuk melikuidasi atau menjual hartanya dengan harga dibawah harga seandainya perusahaan beroperasi. Biaya yang terkait dengan kebangkrutan, yaitu: (1) proftabilitas terjadinya, (2) biaya-biaya yang akan timbul bila kesulitan keuangan akan muncul. Perusahaan yang labanya lebih labil, bila semua hal lain sama,


(31)

menghadapi biaya kebangkrutan yang lebih besar sehingga harus menggunakan lebih sedikit hutang daripada perusahaan yang stabil (Brigham dan Houston, 2001: 33).

Teori trade-off dari leverage adalah teori yang menjelaskan bahwa struktur modal yang optimal ditemukan dengan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan hutang (perlakukan pajak perseroan yang menguntungkan) dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi (Brigham dan Houston, 2001: 34). Biaya dari hutang dihasilkan dari (1) peningkatan kemungkinan kebangkrutan yang disebabkan oleh kewajiban hutang yang tergantung pada tingkat risiko bisnis dan risiko keuangan. (2) biaya agen dan pengendalian tindakan perusahaan. (3) biaya yang berkaitan dengan manajer yang mempunyai informasi lebih banyak tentang prospek perusahaan daripada investor (Sriwardany, 2006: 16).

Jika pendekatan Modigliani dan Miller dalam kondisi ada pajak penghasilan perusahaan, maka nilai perusahaan akan meningkat terus karena penggunaan hutang yang semakin besar. Tetapi perlu diingat bahwa nilai sekarang dari financial distress

dan nilai sekarang agency cost dapat mengakibatkan menurunnya nilai perusahaan yang memiliki leverage (Sartono, 2001: 246)

2.1.3 Struktur Modal dan Nilai Perusahaan

Teori trade-off menjelaskan bahwa (dengan asumsi titik target struktur modal belum optimum) peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar tarif pajak dikali dengan jumlah hutang. Solihah dan Taswan (2002) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh


(32)

positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Modigliani and Miller pada tahun 1963 bahwa dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasnawati (2005) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Driffield, et.al (2007) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan untuk struktur kepemilikan terhadap leverage (DAR) dan nilai perusahaan (Tobin’Q) di Indonesia, Korea, Malaysia. Dan tidak signifikan di Thailand.

Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada dibawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Dan sebaliknya, setiap jika posisi struktur modal berada diatas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka berdasarkan

trade-off theory memprediksi adanya hubungan yang positif terhadap nilai

perusahaan.

2.1.4 Pertumbuhan Perusahaan dan Nilai Perusahaan

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost) antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena


(33)

penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan. Semakin besar R&D cost-nya maka berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh (Sartono, 2001:248).

Kallapur dan Trombley (1999) Realisasi pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan nilai pertumbuhan perusahaan yang meliputi pertumbuhan aktiva dan ekuitas. Aktiva perusahaan menunjukkan keputusan penggunaan dana atau keputusan investasi pada masa lalu. Aktiva didefinisikan sebagai sumber daya yang mempunyai potensi memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan dimasa yang akan datang. Sumber daya yang mampu menghasilkan aliran kas masuk (cash inflow) atau mengurangi kemampuan kas keluar (cash outflow) bisa disebut sebagai aktiva. Sumber daya tersebut akan diakui sebagai aktiva perusahaan memperoleh hak penggunaan aktiva tersebut sebagai hasil transaksi atau pertukaran pada masa lalu dan manfaat ekonomis masa mendatang bisa diukur, dikuantifikasikan dengan tingkat ketepatan yang memadai.

Pertumbuhan adalah dampak atas arus dana perusahaan dari perubahan operasional yang disebabkan oleh pertumbuhan atau penurunan volume usaha (Helfert, 1997: 333). Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal


(34)

maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan investor pun akan mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik.

Sriwardany (2006) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap perubahan harga saham, yang artinya bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan perusahaan direspon positif oleh investor, sehingga akan meningkatkan harga saham. Dari trade-off theory tersirat makna bahwa pertumbuhan perusahaan secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan.

Stulz (1990) menemukan bukti bahwa perusahaan yang menghadapi kesempatan pertumbuhan yang rendah, maka rasio hutang berhubungan secara positif dengan nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menghadapi kesempatan pertumbuhan yang tinggi, maka rasio hutang berhubungan secara negatif dengan nilai perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh hutang terhadap nilai perusahaan sangat tergantung pada keberadaan kesempatan pertumbuhan.

2.1.5 Market To Book Ratio

Market To Book Ratio adalah rasio dari nilai pasar perlembar saham biasa atas nilai buku perlembar ekuitas. Nilai buku perlembar ekuitas mencerminkan nilai ekuitas pemilik yang tercatat pada neraca perusahaan, dan mencerminkan klaim pemilik yang tersisa atas suatu aktiva (Helfert, 1997:326). Sedangkan nilai pasar


(35)

perlembar saham mencerminkan kinerja perusahaan di masyarakat umum, dimana nilai pasar pada suatu saat dapat dipengaruhi oleh pilihan dan tingkah laku dari mereka yang terlibat dipasar, suasana psikologis yang ada dipasar, sengitnya perang pengambilalihan, perubahan ekonomi, perkembangan industri, kondisi politik, dan sebagainya (Helfert,1997:290).

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Bukti penelitian empiris yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti tentang pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Hartini (2004) melakukan penelitian tentang Implikasi struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan: dengan keputusan keuangan sebagai variabel intervening. Sampel penelitiannya dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2003 dengan tahun 2002 sebagai komperasinya, kecuali untuk perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya serta perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan price book value (harga pasar perlembar saham atas nilai perlembar saham), sedangkan variabel independen terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. Untuk melihat pola hubungan yang mengungkap pengaruh seperangkat variabel terhadap variabel lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Pola hubungan dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasilnya menunjukkan


(36)

bahwa Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap keputusan investasi dan keputusan pendanaan tetapi tidak pada kebijakan deviden, Struktur kepemilikan intitusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan maupun nilai perusahaan, Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi keputusan investasi dan kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun melalui keputusan pendanaan.

Shin dan Stulz (2000) meneliti dengan judul firm value, risk, and growth

opportunities. Penelitian yang dilakukannya membahas tentang perubahan risiko

ekuitas perusahaan terhadap nilai perusahaan. Penelitiannya dimulai dengan perusahaan yang tercatat di COMPUSTAT periode 1965 sampai dengan tahun 1992. variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins’Q, sedangkan variabel independennya adalah risiko yang diukur dengan stock return dan pertumbuhan perusahaan diukur dengan volatilitas equity. Risiko terdiri dari

systematic equity risk dan unsystematic equity risk serta total equity risk dan data diperolehnya pada CRSP database. Hasilnya menunjukkan bahwa perubahan

systematic equity risk berhubungan positif terhadap perubahan nilai perusahaan. Perubahan unsystematic equity risk berhubungan negatif terhadap perubahan nilai perusahaan. Hubungan negatif antara perubahan total equity risk terhadap perubahan nilai perusahaan, yang berarti bahwa dengan adanya kesempatan pertumbuhan pada perusahaan kecil akan mengurangi dampak yang merugikan dari peningkatan risiko terhadap nilai perusahaan. Hubungan positif antara perubahan total equity risk


(37)

terhadap nilai perusahaan, yang berarti bahwa dengan adanya kesempatan pertumbuhan pada perusahaan besar maka perusahaan tersebut dapat dengan mudah akses ke pasar modal dan skala ekonomi dari risiko manajemen.

Driffield, et.al (2007) melakukan penelitian dengan judul How Does Ownership structure affect capital structure and firm value. Periode sample penelitian dimulai tahun 1994 sampai dengan tahun 1998. variabel dependennya adalah leverage yang diukur dengan debt to asset ratio (DAR) dan nilai perusahaan diukur dengan menggunakan rasio Tobins’Q, sedangkan variabel independennya adalah stuktur kepemilikan. Dalam penelitiannya menggunakan variabel kontrol yang berfungsi untuk mengontrol hubungan antara variabel dependen terhadap variabel independen, variabel kontrol tersebut terdiri dari ukuran perusahaan (log total asset), umur perusahaan, investasi dan kesempatan pertumbuhan (meliputi pertumbuhan penjualan berdasarkan tahun sebelumnya dan modal yang dikeluarkan untuk saham sebagai investasi perusahaan) dalam melakukan penilaian perusahaan, diversifikasi sebagai pengklasifikasian perusahaan . Hasilnya menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan untuk struktur kepemilikan terhadap leverage (DAR) dan nilai perusahaan (Tobin’Q) di Indonesia, Korea, Malaysia. Dan tidak signifikan di Thailand.

Hasnawati (2005) meneliti dengan judul Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Penelitiannya bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan keuangan (keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden) terhadap nilai perusahaan. Periode penelitiannya adalah tahun 2001, dan diperoleh populasinya adalah 259 perusahaan di Jakarta Stock Exchange.


(38)

Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan

price book value, sedangkan variabel independennya adalah keputusan investasi,

keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden. Penelitiannya mengungkapkan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan menggunakan Structural Equation Model

(SEM). Hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, Kebijakan deviden secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan dan secara tidak langsung keputusan investasi mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan deviden dan keputusan pendanaan.

Solihah dan Taswan (2002) meneliti dengan judul pengaruh kebijaksanaan hutang terhadap nilai perusahaan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya. Perusahaan yang menjadi populasinya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang go publik sejak tahun 1993 sampai dengan 1997. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 95 sampel. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan price book value, sedangkan variabel independennya terdiri dari kebijakan hutang, insider ownership, profitabilitas perusahaan dan ukuran perusahaan. Untuk melihat pola hubungan yang mengungkapkan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pemodelan dilakukan dengan

Linear Structural Relations (LISREL) atau Structural Equation Modeling (SEM). Hasilnya menunjukkan bukti bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif namun


(39)

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Modigliani and Miller pada tahun 1963 bahwa dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Insider Ownership berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, temuannya mengindikasikan bahwa insider ownership

merupakan insentif bagi peningkatan kinerja perusahaan. Profitabilitas yang meningkat juga akan meningkatkan nilai perusahaan. Jika terjadi pada perusahaan yang berukuran besar maka menjadi konsisten dalam meningkatkan nilai perusahaan. Namun demikian insider harus diwaspadai sebab akan sangat berani mengambil risiko dalam kebijakan hutang demi tercapainya nilai perusahaan.

Sugihen (2003) meneliti dengan judul pengaruh struktur modal terhadap produktivitas aktiva dan kinerja keuangan serta nilai perusahaan industri manufaktur terbuka di Indonesia. Perusahaan yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2000. sampel dipilih dengan menggunakan kriteria penentuan sampel, jumlah sampel dalam penelitiannya adalah 98 perusahaan. Variabel dependennya terdiri dari produktivitas aktiva yang diukur dengan menggunakan sales to asset ratio (SAR), nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan market to book value of equity (MVE) dan market to book ratio (MBR), kinerja keuangan diukur dengan menggunakan return on asset (ROA) dan basic earning power (BEP), sedangkan variabel independennya terdiri dari struktur modal diukur dengan menggunakan


(1)

LAMPIRAN 1: NAMA PERUSAHAAN YANG DIJADIKAN SAMPEL PENELITIAN

Kode

No Subtitle

Perusahaan

Jumlah Nama

Perusahaan

Food & Beverages

1

AQUA

Aqua Golden Mississippi

2

DAVO

Davomas Abadi

3

DLTA

Delta Djakarta

4

FAST

Fast Food Indonesia

5

MLBI

Multi Bintang Indonesia

6

AISA

Tiga Pilar Sejahtera Food

7

TBLA

7

Tunas Baru Lampung

Tobacco Manufactures

8

HMSP

1

HM Sampoerna

Textile Mill Products

9

CNTX

Century Textile Industry

10

RDTX

2

Roda Vivatex

Apparel And Other Textile Product

11

PBRX

Pan Brothers Tex

12

RICY

2

Ricky Putra Globalindo

Paper And Allied Product

13

FASW

Fajar Surya Wisesa

14

SPMA

2

Suparma

Chemical And Allied Product

15

AKRA

AKR Corporindo

16

CLPI

Colorpak Indonesia

17

LTLS

Lautan Luas

18

SOBI

4

Sorini Agro Asia Corporation

Plastics And Glass Product

19

AMFG

Asahimas Plat Glass

20

DYNA

Dynaplast

21

LAPD

Lapindo International

22

SIMA

4

Siwani Makmur

Cement

23

SMGR

1

Semen Gresik

Metal And Allied Product

24

INAI

Indal Aluminium Industry

25

LION

Lion Metal Works

26

TBMS

3

Tembaga Mulia Semanan

Fabricated Metal Product

27

KDSI

1

Kedawung Setia Industrial

Stone,Clay, Glass And Concrete Product

28

ARNA

Arwana Citra Mulia

29

TOTO

2

Surya Toto Indonesia

Cable

30

JECC

Jembo Cable Company

31

KBLM

Kabelindo Murni

32

IKBI

3

Sumi Indo Kabel

Electronic And Office Equiptment

33

MLPL

1

Multipolar Corporation

Automotive And Allied Product

34

HEXA

Hexindo Adiperkasa

35

INDS

Indospring

36

NIPS

Nipress

37

PRAS

Prima Alloy Steel

38

SMSM

Selamat Sempurna

39

UNTR

6

United Tractors

Pharmaceuticals

40

DVLA

Darya Varia Laboratoria

41

MERK

Merck

42

PYFA

Pyridam Farma

43

TSPC

4

Tempo Scan Pacific

Consumer Goods

44

TCID

Mandom Indonesia

45

UNVR

2

Unilever Indonesia

Jumlah Sampel penelitian

45

Perusahaan


(2)

LAMPIRAN 2: Data Total Hutang, Total Ekuitas Dan Total Aktiva Perusahaan Manufaktur

No

2004

2005

2006

2004

2005

2006

2003

2004

2005

2006

1 AQUA 308,620 318,127 342,897 355,338 405,324 447,226 523,302 671,109 732,354 795,244 2 DAVO 888,346 967,221 1,731,850 689,605 779,674 975,951 894,073 1,577,951 1,746,895 2,707,801 3 DLTA 99,357 130,911 137,928 355,251 406,052 438,087 394,857 455,244 537,785 577,411 4 FAST 127,038 149,701 195,366 194,946 228,205 288,209 280,571 321,984 377,905 483,575 5 MLBI 303,532 347,434 411,907 249,535 227,912 198,461 483,004 553,081 575,385 610,437 6 AISA 247,310 262,621 268,636 95,021 95,055 95,185 339,919 342,438 357,786 363,933 7 TBLA 840,285 938,257 1,183,409 510,588 511,960 864,441 1,151,281 1,352,092 1,451,439 2,049,163 8 HMSP 6,522,408 7,112,839 6,873,099 4,859,430 4,575,555 5,693,940 10,197,768 11,699,265 11,934,600 12,659,804 9 CNTX 177,679 185,535 259,993 137,172 151,083 130,784 264,471 314,851 336,618 390,777 10 RDTX 47,864 69,806 194,341 273,905 295,022 339,447 309,646 321,769 364,828 533,788 11 PBRX 48,359 281,853 441,171 78,443 110,178 118,206 112,292 127,475 390,216 553,846 12 RICY 78,120 160,709 221,495 216,549 253,838 292,064 263,827 297,377 417,333 516,488 13 FASW 1,561,857 1,809,422 2,247,778 1,066,557 1,072,386 1,174,114 2,627,238 2,628,415 2,881,808 3,421,892 14 SPMA 915,545 914,653 932,697 397,416 405,566 448,737 1,031,827 1,312,962 1,320,219 1,381,434 15 AKRA 682,548 838,128 1,129,611 853,493 974,375 1,039,093 1,559,867 1,692,907 1,979,763 2,377,340 16 CLPI 29,931 49,195 68,381 52,539 58,473 64,979 59,004 82,470 107,668 133,360 17 LTLS 904,164 1,042,374 1,233,125 450,186 496,240 506,603 1,228,714 1,426,798 1,608,866 1,830,516 18 SOBI 190,703 227,015 285,060 312,215 340,598 357,582 530,999 533,875 596,642 642,315 19 AMFG 532,823 364,829 481,619 1,031,163 1,200,812 1,148,053 1,486,587 1,564,031 1,565,679 1,629,669 20 DYNA 530,944 609,004 655,211 394,943 387,685 383,385 766,930 998,118 1,073,712 1,123,946 21 LAPD 18,576 25,869 25,811 26,077 20,915 23,378 38,926 44,659 46,793 49,198 22 SIMA 16,417 22,560 24,902 40,348 42,552 43,642 53,343 56,765 65,112 68,544 23 SMGR 2,960,744 2,761,749 1,915,243 3,642,437 4,466,931 5,499,614 6,559,495 6,665,831 7,297,859 7,496,419 24 INAI 344,743 435,543 480,733 61,965 41,191 53,730 316,919 406,708 476,734 534,462 25 LION 26,193 30,698 37,917 120,511 134,332 149,773 120,626 146,703 165,030 187,689 26 TBMS 600,465 744,660 840,235 109,949 90,902 115,379 558,372 710,414 835,562 955,614 27 KDSI 291,521 305,627 283,816 86,699 79,301 155,921 372,076 378,220 384,928 439,737 28 ARNA 147,507 189,567 285,334 145,883 172,247 190,086 248,100 295,971 364,794 478,778 29 TOTO 563,345 631,771 627,490 145,215 215,834 280,679 554,920 708,561 847,605 908,168 30 JECC 236,973 259,572 299,055 65,044 63,090 63,593 277,188 302,022 322,662 362,648 31 KBLM 105,817 117,945 124,593 127,718 141,845 151,845 206,358 233,535 259,791 279,438 32 IKBI 128,348 209,840 217,003 316,798 338,405 373,293 369,799 445,145 548,245 590,296 33 MLPL 2,909,852 3,080,435 4,953,737 945,427 1,287,991 1,364,375 1,569,258 4,872,881 5,480,658 7,479,242 34 HEXA 352,999 724,753 858,554 283,110 344,761 345,549 584,512 636,109 1,069,514 1,204,104 35 INDS 277,096 392,920 421,649 73,438 66,663 68,835 273,677 350,971 459,703 490,604 36 NIPS 108,788 106,858 128,822 80,298 83,367 91,406 171,173 189,086 190,225 220,228 37 PRAS 313,246 431,561 466,367 124,954 129,554 126,793 368,825 438,201 561,115 593,160 38 SMSM 244,958 227,268 239,648 343,158 410,835 451,062 632,610 650,930 663,138 716,686 39 UNTR 3,629,278 6,485,918 6,606,651 3,103,595 4,105,713 4,594,437 6,056,439 6,769,367 10,633,839 11,247,846 40 DVLA 112,147 160,025 145,025 319,027 390,604 412,312 375,386 431,174 550,629 557,338 41 MERK 46,429 37,657 47,120 154,021 180,361 235,539 200,328 200,466 218,034 282,699 42 PYFA 8,287 13,080 17,927 62,143 63,471 65,201 68,267 70,430 76,551 83,127 43 TSPC 379,832 472,473 447,319 1,686,446 1,793,257 1,942,441 1,943,351 2,141,419 2,345,760 2,479,251 44 TCID 74,635 86,301 64,549 397,729 459,394 607,648 387,601 472,364 545,694 672,197 45 UNVR 1,370,368 1,658,391 2,249,381 2,258,447 2,173,526 2,368,527 3,416,276 3,647,098 3,842,351 4,626,000


(3)

LAMPIRAN 3: Data Closing Price, Jumlah Lembar Saham Dan Equity Per Share

Perusahaan Manufaktur

No

2004

2005

2006

2004

2005

2006

2004

2005

2006

1

AQUA 48,000 63,000 110,000 13,162,473 13,162,473 13,162,473 26,996.29 30,793.91 33,977.35 2

DAVO 200 80 590 6,201,855,660 6,201,855,660 6,201,855,660 111.19 125.72 157.36 3

DLTA 14,500 36,000 22,800 16,013,181 16,013,181 16,013,181 22,184.91 25,357.36 27,357.90 4

FAST 1,050 1,200 1,820 446,250,000 446,250,000 446,250,000 436.85 511.38 645.85 5

MLBI 42,500 50,000 55,000 21,070,000 21,070,000 21,070,000 11,843.14 10,816.90 9,419.13 6

AISA 210 215 175 1,045,000,000 1,045,000,000 1,045,000,000 90.93 90.96 91.09 7

TBLA 230 200 240 1,615,387,200 1,615,387,200 4,124,206,046 316.08 316.93 209.60 8

HMSP 6,650 8,900 9,700 4,500,000,000 4,500,000,000 4,500,000,000 1,079.87 1,016.79 1,265.32 9

CNTX 4,700 3,500 3,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 39,192.00 43,166.57 37,366.86 10

RDTX 825 830 960 268,800,000 268,800,000 268,800,000 1,018.99 1,097.55 1,262.82 11

PBRX 405 375 380 384,000,000 445,440,000 445,440,000 204.28 247.35 265.37 12

RICY 355 255 480 641,717,510 641,717,510 641,717,510 337.45 395.56 455.13 13

FASW 950 1,000 1,150 2,477,888,787 2,477,888,787 2,477,888,787 430.43 432.78 473.84 14

SPMA 180 180 210 992,046,658 992,046,658 992,046,658 400.60 408.82 452.33 15

AKRA 1,150 1,480 2,725 624,000,000 624,000,000 624,000,000 1,367.78 1,561.50 1,665.21 16

CLPI 480 405 980 306,338,500 306,338,500 306,338,500 171.51 190.88 212.12 17

LTLS 370 480 405 780,000,000 780,000,000 780,000,000 577.16 636.21 649.49 18

SOBI 1,075 1,140 1,800 180,000,000 180,000,000 180,000,000 1,734.53 1,892.21 1,986.57 19

AMFG 2,150 3,325 2,925 434,000,000 434,000,000 434,000,000 2,375.95 2,766.85 2,645.28 20

DYNA 1,800 1,150 800 314,705,440 314,705,440 314,705,440 1,254.96 1,231.90 1,218.23 21

LAPD 455 475 500 264,398,200 264,398,200 264,398,200 98.63 79.10 88.42 22

SIMA 265 165 175 92,500,000 92,500,000 92,500,000 436.19 460.02 471.81 23

SMGR 18,500 17,800 36,300 593,152,000 593,152,000 593,152,000 6,140.82 7,530.84 9,271.85 24

INAI 205 105 200 158,400,000 158,400,000 158,400,000 391.19 260.04 339.20 25

LION 1,700 2,000 2,200 52,016,000 52,016,000 52,016,000 2,316.81 2,582.51 2,879.36 26

TBMS 3,000 3,300 3,000 18,367,000 18,367,000 18,367,000 5,986.23 4,949.20 6,281.86 27

KDSI 130 80 140 301,000,000 301,000,000 301,000,000 288.04 263.46 518.01 28

ARNA 295 290 240 905,604,150 905,604,150 917,678,872 161.09 190.20 207.14 29

TOTO 6,000 6,000 6,600 49,536,000 49,536,000 49,536,000 2,931.50 4,357.11 5,666.16 30

JECC 375 270 220 151,200,000 151,200,000 151,200,000 430.19 417.26 420.59 31

KBLM 70 80 85 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000 114.03 126.65 135.58 32

IKBI 575 430 820 306,000,000 306,000,000 306,000,000 1,035.29 1,105.90 1,219.91 33

MLPL 315 155 110 1,871,768,000 4,211,478,000 4,211,478,000 505.10 305.83 323.97 34

HEXA 3,075 960 900 168,000,000 840,000,000 840,000,000 1,685.18 410.43 411.37 35

INDS 600 500 500 37,500,000 37,500,000 37,500,000 1,958.35 1,777.68 1,835.60 36

NIPS 1,200 1,300 1,360 20,000,000 20,000,000 20,000,000 4,014.90 4,168.35 4,570.30 37

PRAS 800 135 90 117,600,000 588,000,000 588,000,000 1,062.53 220.33 215.63 38

SMSM 290 305 350 1,298,668,800 1,298,668,800 1,298,668,800 264.24 316.35 347.33 39

UNTR 2,275 3,675 6,550 2,848,056,500 2,851,197,400 2,851,197,400 1,089.72 1,440.00 1,611.41 40

DVLA 700 750 1,510 560,000,000 560,000,000 560,000,000 569.69 697.51 736.27 41

MERK 22,800 24,300 40,000 22,400,000 22,400,000 22,400,000 6,875.94 8,051.83 10,515.13 42

PYFA 60 45 50 535,080,000 535,080,000 535,080,000 116.14 118.62 121.85 43

TSPC 7,600 5,650 900 450,000,000 450,000,000 4,500,000,000 3,747.66 3,985.02 431.65 44

TCID 4,000 4,100 6,950 156,000,000 156,000,000 180,960,000 2,549.54 2,944.83 3,357.91 45

UNVR 3,300 4,275 6,600 7,630,000,000 7,630,000,000 7,630,000,000 296.00 284.87 310.42

206,365

250,860 332,490 40,992,982,059 44,539,672,959 51,135,526,527 157,190 170,102 174,066

4,586

5,575 7,389 910,955,157 989,770,510 1,136,345,034 3,493 3,780 3,868

Closing Price (Rp)

Jumlah Lembar Saham

Equity Per Share

Kode

Rata-Rata Per tahun Jumlah


(4)

Tahun 2004 - 2006 Di Bursa Efek Jakarta

2004 2005 2006 2004 2005 2006 2004 2005 2006 2004 2005 2006 2004 2005 2006 2004 2005 2006 1 AQUA 0.869 0.785 0.767 0.282 0.091 0.086 1.778 2.046 3.237 0.932 0.886 0.876 0.531 0.302 0.293 1.333 1.430 1.799 2 DAVO 1.288 1.241 1.775 0.765 0.107 0.550 1.799 0.636 3.749 1.135 1.114 1.332 0.875 0.327 0.742 1.341 0.798 1.936 3 DLTA 0.280 0.322 0.315 0.153 0.181 0.074 0.654 1.420 0.833 0.529 0.568 0.561 0.391 0.426 0.271 0.808 1.192 0.913 4 FAST 0.652 0.656 0.678 0.148 0.174 0.280 2.404 2.347 2.818 0.807 0.810 0.823 0.384 0.417 0.529 1.550 1.532 1.679 5 MLBI 1.216 1.524 2.076 0.145 0.040 0.061 3.589 4.622 5.839 1.103 1.235 1.441 0.381 0.201 0.247 1.894 2.150 2.416 6 AISA 2.603 2.763 2.822 0.007 0.045 0.017 2.309 2.364 1.921 1.613 1.662 1.680 0.086 0.212 0.131 1.520 1.537 1.386 7 TBLA 1.646 1.833 1.369 0.174 0.073 0.412 0.728 0.631 1.145 1.283 1.354 1.170 0.418 0.271 0.642 0.853 0.794 1.070 8 HMSP 1.342 1.555 1.207 0.147 0.020 0.061 6.158 8.753 7.666 1.159 1.247 1.099 0.384 0.142 0.247 2.482 2.959 2.769 9 CNTX 1.295 1.228 1.988 0.190 0.069 0.161 0.120 0.081 0.080 1.138 1.108 1.410 0.436 0.263 0.401 0.346 0.285 0.283 10 RDTX 0.175 0.237 0.573 0.039 0.134 0.463 0.810 0.756 0.760 0.418 0.486 0.757 0.198 0.366 0.681 0.900 0.870 0.872 11 PBRX 0.616 2.558 3.732 0.135 2.061 0.419 1.983 1.516 1.432 0.785 1.599 1.932 0.368 1.436 0.648 1.408 1.231 1.197 12 RICY 0.361 0.633 0.758 0.127 0.403 0.238 1.052 0.645 1.055 0.601 0.796 0.871 0.357 0.635 0.487 1.026 0.803 1.027 13 FASW 1.464 1.687 1.914 0.000 0.096 0.187 2.207 2.311 2.427 1.210 1.299 1.384 0.021 0.310 0.433 1.486 1.520 1.558 14 SPMA 2.304 2.255 2.078 0.272 0.006 0.046 0.449 0.440 0.464 1.518 1.502 1.442 0.522 0.074 0.215 0.670 0.664 0.681 15 AKRA 0.800 0.860 1.087 0.085 0.169 0.201 0.841 0.948 1.636 0.894 0.927 1.043 0.292 0.412 0.448 0.917 0.974 1.279 16 CLPI 0.570 0.841 1.052 0.398 0.306 0.239 2.799 2.122 4.620 0.755 0.917 1.026 0.631 0.553 0.488 1.673 1.457 2.149 17 LTLS 2.008 2.101 2.434 0.161 0.128 0.138 0.641 0.754 0.624 1.417 1.449 1.560 0.402 0.357 0.371 0.801 0.869 0.790 18 SOBI 0.611 0.667 0.797 0.005 0.118 0.077 0.620 0.602 0.906 0.782 0.816 0.893 0.074 0.343 0.277 0.787 0.776 0.952 19 AMFG 0.517 0.304 0.420 0.052 0.001 0.041 0.905 1.202 1.106 0.719 0.551 0.648 0.228 0.032 0.202 0.951 1.096 1.052 20 DYNA 1.344 1.571 1.709 0.301 0.076 0.047 1.434 0.934 0.657 1.159 1.253 1.307 0.549 0.275 0.216 1.198 0.966 0.810 21 LAPD 0.712 1.237 1.104 0.147 0.048 0.051 4.613 6.005 5.655 0.844 1.112 1.051 0.384 0.219 0.227 2.148 2.450 2.378 22 SIMA 0.407 0.530 0.571 0.064 0.147 0.053 0.608 0.359 0.371 0.638 0.728 0.755 0.253 0.383 0.230 0.779 0.599 0.609 23 SMGR 0.813 0.618 0.348 0.016 0.095 0.027 3.013 2.364 3.915 0.902 0.786 0.590 0.127 0.308 0.165 1.736 1.537 1.979 24 INAI 5.564 10.574 8.947 0.283 0.172 0.121 0.524 0.404 0.590 2.359 3.252 2.991 0.532 0.415 0.348 0.724 0.635 0.768 25 LION 0.217 0.229 0.253 0.216 0.125 0.137 0.734 0.774 0.764 0.466 0.478 0.503 0.465 0.353 0.371 0.857 0.880 0.874 26 TBMS 5.461 8.192 7.282 0.272 0.176 0.144 0.501 0.667 0.478 2.337 2.862 2.699 0.522 0.420 0.379 0.708 0.817 0.691 27 KDSI 3.362 3.854 1.820 0.017 0.018 0.142 0.451 0.304 0.270 1.834 1.963 1.349 0.129 0.133 0.377 0.672 0.551 0.520 28 ARNA 1.011 1.101 1.501 0.193 0.233 0.312 1.831 1.525 1.159 1.006 1.049 1.225 0.439 0.482 0.559 1.353 1.235 1.076 29 TOTO 3.879 2.927 2.236 0.277 0.196 0.071 2.047 1.377 1.165 1.970 1.711 1.495 0.526 0.443 0.267 1.431 1.173 1.079 30 JECC 3.643 4.114 4.703 0.090 0.068 0.124 0.872 0.647 0.523 1.909 2.028 2.169 0.299 0.261 0.352 0.934 0.804 0.723 31 KBLM 0.829 0.832 0.821 0.132 0.112 0.076 0.614 0.632 0.627 0.910 0.912 0.906 0.363 0.335 0.275 0.783 0.795 0.792 32 IKBI 0.405 0.620 0.581 0.204 0.232 0.077 0.555 0.389 0.672 0.637 0.787 0.762 0.451 0.481 0.277 0.745 0.624 0.820 33 MLPL 3.078 2.392 3.631 2.105 0.125 0.365 0.624 0.507 0.340 1.754 1.546 1.905 1.451 0.353 0.604 0.790 0.712 0.583 34 HEXA 1.247 2.102 2.485 0.088 0.681 0.126 1.825 2.339 2.188 1.117 1.450 1.576 0.297 0.825 0.355 1.351 1.529 1.479 35 INDS 3.773 5.894 6.126 0.282 0.310 0.067 0.306 0.281 0.272 1.942 2.428 2.475 0.531 0.557 0.259 0.554 0.530 0.522 36 NIPS 1.355 1.282 1.409 0.105 0.006 0.158 0.299 0.312 0.298 1.164 1.132 1.187 0.323 0.078 0.397 0.547 0.558 0.546 37 PRAS 2.507 3.331 3.678 0.188 0.280 0.057 0.753 0.613 0.417 1.583 1.825 1.918 0.434 0.530 0.239 0.868 0.783 0.646 38 SMSM 0.714 0.553 0.531 0.029 0.019 0.081 1.097 0.964 1.008 0.845 0.744 0.729 0.170 0.137 0.284 1.048 0.982 1.004 39 UNTR 1.169 1.580 1.438 0.118 0.571 0.058 2.088 2.552 4.065 1.081 1.257 1.199 0.343 0.756 0.240 1.445 1.598 2.016 40 DVLA 0.352 0.410 0.352 0.149 0.277 0.012 1.229 1.075 2.051 0.593 0.640 0.593 0.386 0.526 0.110 1.108 1.037 1.432 41 MERK 0.301 0.209 0.200 0.001 0.088 0.297 3.316 3.018 3.804 0.549 0.457 0.447 0.026 0.296 0.545 1.821 1.737 1.950 42 PYFA 0.133 0.206 0.275 0.032 0.087 0.086 0.517 0.379 0.410 0.365 0.454 0.524 0.178 0.295 0.293 0.719 0.616 0.641 43 TSPC 0.225 0.263 0.230 0.102 0.095 0.057 2.028 1.418 2.085 0.475 0.513 0.480 0.319 0.309 0.239 1.424 1.191 1.444 44 TCID 0.188 0.188 0.106 0.219 0.155 0.232 1.569 1.392 2.070 0.433 0.433 0.326 0.468 0.394 0.481 1.253 1.180 1.439 45 UNVR 0.607 0.763 0.950 0.068 0.054 0.204 11.149 15.007 21.261 0.779 0.873 0.975 0.260 0.231 0.452 3.339 3.874 4.611

63.913 79.620 81.129 8.985 8.668 6.930 76.439 80.432 99.433 48.447 53.003 54.083 17.204 16.875 16.293 53.079 52.329 57.240 SQRT Y (Nilai Perusahaan)

LAMPIRAN 4: Perhitungan Variabel Sampel Perusahaan Manufaktur Periode Penelitian

SQRT X1 (Struktur Modal)

No

X1 X2 Y

Kode

Jumlah

SQRT X2 (Pertumbuhan Perusahaan)

Equity

of

Value

Book

ice

Market

MBR

=

Pr

Equity

Total

Debt

Total

DER

=

1 1

− −

− = Δ

t t t

TA TA TA TA

Equity

Total

Debt

Total

DER

=

1 1

− −

− = Δ

t t t

TA TA TA TA

Equity

of

Value

Book

ice

Market

MBR

=

Pr


(5)

LAMPIRAN 5: Ringkasan Daftar Piutang Dagang, Jumlah Persediaan, Aktiva Tetap, Penjualan Perusahaan Manufaktur

2004

2005

2006

2004

2005

2006

2004

2005

2006

2004

2005

2006

1 AQUA 291,222 339,092 429,729 23,453 24,342 23,732 290,365 287,735 259,610 1,333,147 1,563,156 1,665,615 2 DAVO 93,272 92,290 142,002 86,933 83,031 287,505 1,194,061 1,109,491 1,592,619 1,032,178 1,120,893 1,656,584 3 DLTA 119,116 135,172 117,968 40,032 46,751 46,090 131,377 129,736 121,735 353,481 432,729 396,733 4 FAST 2,376 2,953 3,522 28,247 34,436 46,351 78,856 86,949 112,205 889,423 1,028,393 1,276,416 5 MLBI 95,658 113,431 99,757 72,001 71,057 76,459 277,696 340,460 376,774 710,911 852,613 891,001 6 AISA 36,563 56,874 60,813 43,809 51,093 74,615 226,812 207,028 186,448 228,437 229,973 333,455 7 TBLA 194,373 103,952 142,153 129,297 146,246 131,011 494,964 570,501 787,451 1,191,010 1,220,636 1,193,999 8 HMSP 271,434 429,477 324,360 4,883,760 6,261,716 7,432,208 2,176,405 2,399,467 2,390,868 17,646,694 24,660,038 29,545,083 9 CNTX 44,771 44,847 54,019 50,514 62,038 73,321 176,342 179,061 210,715 265,760 307,486 323,625 10 RDTX 20,295 15,320 8,949 30,865 29,262 21,184 246,595 296,512 470,755 178,585 158,360 140,672 11 PBRX 45,355 142,746 204,767 35,713 107,467 131,791 19,503 61,089 125,050 307,709 1,101,503 1,426,609 12 RICY 52,211 78,385 86,292 101,512 148,502 195,419 40,438 134,819 190,185 222,256 313,398 417,810 13 FASW 187,384 210,203 256,122 197,592 251,012 357,730 2,202,711 2,345,404 2,765,224 1,427,031 1,506,491 1,693,081 14 SPMA 72,728 57,146 84,954 151,199 177,632 182,047 959,334 971,151 1,010,513 546,499 579,316 688,434 15 AKRA 299,859 425,698 467,213 251,025 363,821 411,311 767,100 803,553 1,002,838 2,187,493 2,827,823 3,970,323 16 CLPI 41,398 59,301 82,264 17,884 26,428 32,801 11,291 10,835 10,144 117,215 212,185 291,816 17 LTLS 305,732 404,279 506,697 266,430 363,316 373,671 442,133 475,495 527,490 1,705,586 2,166,528 2,413,259 18 SOBI 62,714 88,376 118,353 122,281 175,497 184,119 256,540 223,519 240,954 575,684 711,114 806,580 19 AMFG 197,688 167,438 176,140 313,924 435,747 411,409 893,150 843,019 849,066 1,457,267 1,719,320 1,541,551 20 DYNA 131,704 152,913 186,542 102,496 114,126 118,821 627,372 698,914 716,984 741,447 886,193 1,002,786 21 LAPD 3,469 11,184 9,368 11,643 7,743 12,855 18,885 19,143 19,273 91,161 81,927 84,303 22 SIMA 11,389 16,298 12,256 11,109 11,058 13,146 21,924 19,531 19,866 76,519 89,371 91,097 23 SMGR 929,913 1,158,024 1,104,557 933,828 1,040,199 1,025,982 3,674,298 3,419,589 3,162,919 6,067,558 7,532,208 8,727,858 24 INAI 67,902 97,850 115,351 117,937 129,189 181,832 78,060 71,982 62,818 470,542 473,506 557,583 25 LION 24,805 23,670 25,732 48,471 58,715 58,930 18,255 17,433 16,516 111,114 128,842 143,272 26 TBMS 327,722 443,231 530,745 134,001 171,274 215,631 125,939 130,449 112,625 1,823,215 2,869,151 3,913,279 27 KDSI 87,255 98,457 119,413 104,779 111,564 93,625 159,632 141,759 199,822 542,754 631,079 173,900 28 ARNA 46,021 68,700 99,281 15,114 16,441 18,570 220,434 263,024 347,865 216,957 309,198 344,868 29 TOTO 100,900 129,287 160,151 141,279 164,163 191,417 359,201 468,248 449,408 570,863 713,872 828,164 30 JECC 87,060 95,055 138,789 86,387 107,752 90,583 96,178 95,055 99,688 360,916 428,123 448,021 31 KBLM 39,192 69,079 62,465 18,964 14,271 37,666 169,422 164,882 169,852 125,616 280,514 285,472 32 IKBI 135,533 233,080 212,571 66,763 91,711 145,581 176,834 169,853 146,120 976,070 1,423,929 1,614,345 33 MLPL 156,532 128,776 252,288 466,899 735,531 853,539 1,366,413 1,932,840 2,150,230 2,506,936 7,490,735 9,100,380 34 HEXA 168,050 173,676 235,583 245,559 585,530 458,128 105,021 200,104 352,771 995,576 1,423,317 1,395,736 35 INDS 43,478 62,469 55,346 143,030 175,088 155,708 134,408 149,028 216,490 304,887 423,282 390,976 36 NIPS 35,229 42,751 54,782 22,112 24,552 26,776 113,900 110,692 118,008 168,201 218,828 260,153 37 PRAS 230,149 299,573 341,066 66,896 84,631 77,915 110,451 125,698 120,964 541,705 688,563 746,121 38 SMSM 158,932 167,279 201,508 206,492 165,310 186,127 243,707 246,071 259,035 730,962 861,531 881,116 39 UNTR 1,424,212 2,364,332 2,046,808 1,302,092 2,148,103 1,603,720 2,367,251 4,307,775 5,191,454 8,895,977 13,281,246 13,719,567 40 DVLA 108,769 139,913 153,310 58,302 68,506 65,633 100,210 107,466 104,024 426,796 540,437 576,669 41 MERK 60,037 62,258 73,461 51,484 63,218 63,320 48,972 47,022 46,284 373,341 386,346 487,601 42 PYFA 5,691 8,400 13,017 6,070 7,812 9,135 57,492 58,544 59,526 33,969 39,640 61,337 43 TSPC 175,462 213,377 237,665 259,729 349,497 376,729 459,049 592,773 615,316 2,371,553 2,497,974 2,729,224 44 TCID 116,322 128,246 146,425 124,506 156,806 169,764 212,217 240,982 303,087 800,612 904,764 951,630 45 UNVR 495,047 457,147 653,207 628,826 766,081 763,398 1,348,402 1,495,659 1,724,663 8,984,822 9,992,135 11,335,241

7,604,924

9,812,005 10,607,761 12,221,239 16,228,265 17,507,305 23,299,600 26,770,340 30,016,252 71,686,435 97,308,666 111,523,345 168,998

218,045 235,728 271,583 360,628 389,051 517,769 594,896 667,028 1,593,032 2,162,415 2,478,297

Penjualan

Rata-Rata Pertahun

No

Jumlah

Aktiva Tetap


(6)

LAMPIRAN 6: Ringkasan Daftar Hutang Lancar, Hutang Tidak Lancar, Laba Ditahan dan Laba Operasi Perusahaan Manufaktur

2004

2005

2006

2004

2005

2006

2004

2005

2006

2004

2005

2006

1 AQUA 85,921 62,333 73,395 222,699 255,794 269,501 333,445 383,432 425,333 91,582 64,350 48,854 2 DAVO 688 26,120 172,484 887,658 941,101 1,559,366 67,524 157,593 353,870 98,958 90,069 196,277 3 DLTA 72,389 103,623 110,184 26,968 27,288 27,744 320,223 371,023 403,058 38,708 56,405 43,284 4 FAST 94,829 110,742 148,045 32,208 38,958 47,322 148,838 181,738 241,329 37,316 41,291 68,926 5 MLBI 272,933 314,409 375,933 30,599 33,025 35,974 226,663 205,040 175,589 87,313 87,014 73,581 6 AISA 134,508 173,794 157,840 112,802 88,828 110,796 (174,729) (174,695) (147,565) 90 35 130 7 TBLA 279,299 335,537 448,132 560,987 602,720 735,278 124,463 125,836 175,462 16,455 6,219 52,884 8 HMSP 3,871,620 5,116,734 5,612,677 2,650,788 1,996,105 1,260,422 4,379,037 4,095,162 5,213,547 1,991,852 2,383,066 3,530,490 9 CNTX 162,995 171,518 109,148 14,684 14,017 150,845 112,663 126,574 106,275 (3,488) 14,419 (19,791) 10 RDTX 32,085 52,849 67,802 15,780 16,957 126,540 130,091 151,208 195,633 12,191 21,134 34,578 11 PBRX 42,004 266,143 403,237 5,356 15,709 37,934 36,383 46,170 54,198 7,734 10,301 9,748 12 RICY 73,459 95,320 156,682 4,661 65,389 64,812 (109,366) (72,076) (33,850) 27,310 37,461 38,226 13 FASW 270,369 277,229 350,632 1,291,488 1,532,193 1,897,146 (175,948) (170,120) (68,391) 4,686 5,828 101,728 14 SPMA 43,406 305,134 73,443 872,139 609,519 859,254 (326,774) 8,149 51,321 (63,599) 8,149 23,293 15 AKRA 635,189 782,587 988,142 47,359 55,541 141,469 541,110 661,992 726,710 77,227 119,289 128,084 16 CLPI 29,931 46,661 64,860 - 2,533 3,521 18,026 23,960 30,466 6,486 4,865 7,670 17 LTLS 602,427 771,136 950,826 301,737 271,238 282,299 254,609 300,663 311,026 51,917 52,425 29,677 18 SOBI 174,258 212,420 212,376 16,445 14,595 45,684 222,039 250,387 267,335 35,379 35,582 27,784 19 AMFG 341,940 218,973 345,206 190,884 154,855 136,413 649,080 818,729 765,970 206,791 212,553 (17,220) 20 DYNA 306,686 366,467 454,913 224,258 242,537 200,298 219,590 212,332 208,032 47,635 20,610 (6,678) 21 LAPD 18,190 25,461 25,249 386 408 563 (749) (5,911) (3,448) 1,132 (3,479) 1,105 22 SIMA 12,503 19,621 16,898 3,914 2,939 8,004 (10,027) (7,823) (6,733) 2,096 2,204 1,090 23 SMGR 1,777,389 2,165,374 1,460,083 1,183,355 596,375 455,160 1,801,930 2,626,424 3,659,107 508,916 1,001,772 1,295,521 24 INAI 154,399 211,622 181,538 190,344 223,920 299,194 (20,975) (41,749) (29,210) 2,394 (20,774) 12,539 25 LION 18,790 21,360 25,719 7,403 9,339 12,198 66,512 80,334 95,774 23,553 19,023 20,642 26 TBMS 599,018 743,532 837,515 1,447 1,128 2,720 47,475 28,427 52,904 (3,880) (17,211) 24,477 27 KDSI 186,488 252,098 232,015 105,033 53,528 51,800 (65,089) (72,487) 1,815 24,830 (7,398) 1,815 28 ARNA 75,542 114,312 159,228 71,965 75,256 126,106 57,094 83,458 97,917 25,133 35,419 28,254 29 TOTO 265,947 311,642 361,215 297,399 320,129 266,275 95,253 165,872 230,717 25,879 62,884 79,705 30 JECC 205,074 236,762 266,299 31,899 22,810 32,755 (14,456) (16,410) (15,907) 929 (2,044) 593 31 KBLM 79,852 106,991 110,091 25,965 10,954 14,502 (273,048) (258,921) (248,921) (25,319) 14,127 10,508 32 IKBI 125,078 204,348 210,440 3,269 5,491 6,563 9,221 30,828 65,716 7,339 23,749 44,374 33 MLPL 1,578,497 1,542,306 2,497,566 1,331,373 1,538,129 2,456,171 (22,770) 38,239 95,670 23,127 60,718 45,159 34 HEXA 290,614 635,092 699,476 62,384 89,662 159,079 182,398 244,049 244,838 91,418 97,771 39,428 35 INDS 118,699 230,694 241,924 158,397 162,226 179,725 34,438 27,663 29,835 (18,668) (5,837) 2,172 36 NIPS 64,979 73,701 92,728 43,809 33,157 36,094 44,298 47,367 55,406 (2,873) 3,069 8,039 37 PRAS 220,941 331,983 405,159 92,305 99,577 61,209 27,273 31,873 29,112 11,986 4,600 (2,761) 38 SMSM 216,137 196,960 207,571 28,821 30,307 32,077 213,291 280,968 307,095 57,371 65,737 66,175 39 UNTR 2,046,390 3,605,967 4,028,416 1,582,888 2,879,951 2,578,235 1,994,931 2,996,564 3,485,288 1,099,633 1,050,729 930,372 40 DVLA 70,826 112,076 86,209 41,320 47,950 58,817 (39,106) 32,471 54,179 49,811 71,576 52,509 41 MERK 43,550 32,300 40,410 2,879 5,358 6,710 112,757 139,097 194,275 57,239 57,700 86,538 42 PYFA 7,956 12,612 16,208 331 468 1,718 6,570 7,898 9,628 1,432 1,328 1,729 43 TSPC 320,160 404,377 363,627 59,671 68,096 83,691 1,233,043 1,339,854 1,489,037 323,093 296,825 272,584 44 TCID 57,684 65,848 40,382 16,951 20,453 24,166 274,952 336,616 396,924 82,492 92,865 100,118 45 UNVR 1,231,868 1,501,485 2,057,451 138,500 156,906 191,930 1,798,554 1,713,633 1,908,634 1,464,182 1,440,485 1,721,595

17,313,507

22,968,253 25,939,374 12,991,508 13,433,419 15,138,080 14,550,737 17,551,431 21,655,000 6,605,788 7,616,903 9,215,805 384,745

510,406 576,431 288,700 298,520 336,402 323,350 390,032 481,222 146,795 169,265 204,796

Laba Operasi

Laba Ditahan

No

Hutang Lancar

Hutang Tidak Lancar

Jumlah Rata-Rata Perthn


Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Jakarta.

2 39 102

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Jakarta

1 40 117

ANALISA PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS Analisa Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 3 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

0 7 19

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

1 6 19

Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 4 23

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 109

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 20