BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi 1992: 67, metode
deskriptif adalah cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang
aktual pada saat sekarang. Dengan demikian metode ini memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian
dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta - fakta tentang masalah yang diselidiki diiringi dengan interpretasi rasional yang
akurat. Dimana penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, dan
mencoba menganalisis untuk memberi kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah yang beralamat di Jl. Yos Sudarso, Takengon.
Sedangkan alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1.
Pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah mempunyai tugas pokok membantu Walikota selaku Pejabat
Pembina Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan Perundang-undangan di bidang
Universitas Sumatera Utara
Kepegawaian. Dalam pelaksanaan Promosi jabatan PNS diharapkan pihak BKD Kabupaten Aceh Tengah dapat lebih transparan, lebih
profesionalisme, adil, dan mengutamakan kualitas tanpa adanya kolusi dan nepotisme dari orang dalam yang dilakukan sesuai dengan peraturan
perundangan maupun peraturan pemerintah yang berlaku. Fenomena tersebut membuat penulis tertarik untuk melihat peranan Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah terutama dalam pelaksanaan Promosi jabatan Pegawai Negeri Sipil.
2. Promosi jabatan pegawai yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintahan,
belum mampu mengungkapkan kompetensi SDM-PNS sesuai dengan kebutuhan. Proses prosedur Promosi jabatan Pegawai Negeri Sipil selama
ini menurut opini yang berkembang di masyarakat, cenderung diwarnai praktik-praktik
spoil, kolusi,
nepotisme, daerahisme,
sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas SDM-PNS.
3.3
Informan
Pada penelitian ini, yang perlu dijelaskan bukan populasi atau sampel, melainkan informan. Ini dikarenakan metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif, maka untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai masalah penelitian yang sedang dibahas dipergunakan teknik informan. Informan
adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat dan terpercaya
baik berupa pernyataan , keterangan, atau data-data yang dapat membantu dalam memahami persoalanpermasalahan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti
Universitas Sumatera Utara
menggunakan informan kunci key informan dan informan biasa. Informan kunci adalah informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang
diteliti, sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan saja.
Peneliti menentukan informan berdasarkan teknik purposive sampling dimana penentuan informan tidak ditentukan atas strata pedoman atau wilayah
tetapi berdasarkan atas kompetensi informan terhadap informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian Sugiyono, 2003:96.
Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Program Mutasi dan Pengembangan Karir.
Sedangkan informan biasa dalam penelitian ini: 1.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan. 2.
Sekretaris. 3.
Salah satu pegawai yang terlibat dalam pelaksanaan Promosi jabatan PNS.
3.4 Metode Pengumpulan Data