BAB III PEMBAHASAN
Pada Bab ini penulis akan melakukan analisis evaluasi terhadap hasil riset yang telah diperoleh dari Rumah Sakit Umum RSU Siti Hajar Medan. Di
dalam melakukan analisis dan evaluasi, penulis membandingkan teori yang telah diuraikan pada Bab II dengan kenyataan yang ada dalam perusahaan. Sehingga
dengan adanya analisis dan evaluasi ini, maka penulis akan dapat melihat dan menilai apakah teori – teori yang ada tersebut telah dilaksanakan oleh RSU Siti
Hajar Medan. Adapun masalah yang akan dianalisis dan dievaluasi oleh penulis adalah Biaya Operasional.
A. Biaya Operasional
Menurut munandar 2001 : 04 biaya operasional operatin expenses ialah biaya yang menjadi beban tanggungan yang berhubungan erat usaha pokok
perusahaan. Kebutuhan biaya akan data biaya yang berbeda-beda serta untuk keperluan pihak-pihak yang berbeda pula. Oleh sebab itu, kita temukan
keanekaragaman didalam pemakaian istilah dan konsep yang digunakan dalam perhitunang biaya. Berarti, biaya haruslah didasarkan fakta yang bersangkutan,
dan cukup terukur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat.Dalam akutansi keuangan, penorgbanan yang dilakukan pada saat
terjadinya biaya mengambil bentuk atau berkurangnya uang atau aktiva lainnya pada saat yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Apabila istilah “biaya” digunakan secara spesifik, haruslah istilah tersebut dilengkapi dengan menunjuk objek yang bersangkutan. Misalnya: biaya
langsumg, biaya tetap, biaya variabel, biaya standart, dan termasuk juga biaya operasional. Setiap pelengkap mempunyai arti yang penting dalam menghitung
dan mengukur biaya, yang akan berguna bagi pemimpin dalam usahanya mencapai sasaran dasar perencanaan dan pengawasan.
Menurut Nasehatan 2007 : 207 bahwa biaya cost adalah sebagai pengeluaran expenditure guna memperoleh manfaat. Sedangkan menurut Carter
dan Usry 2004 : 29 mendefenisikan bahwa biaya cost sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengerbonan untuk memperoleh manfaat, sehingga dalam akutansi
keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain.
Dan menurut Nafarin 2004 : 379 bahwa biaya cost adalah nilai suatu yang dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva yang
diimbangi dengan pengurangan aktiva penambahan utang atau modal.
Universitas Sumatera Utara
B. Anggaran Biaya Operasional 1. Pengertian Anggaran
Di dalam melaksanakan kegiatan usahanya, setiap perusahaan selalu dihadapkan pada masa yang penuh dengan ketidakpastian, sehingga akan
menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternatif kebijakan yamg akan ditempuhnya dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut. Disamping itu,
dalam pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan tersebut, perlu adanya suatu alat umtuk mengkordinasikan semua kegiatan agar berjalan dengan resmi dan
terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat dipergunakan dan salah satunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain,
anggaran akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan seluruh sumber dana dan daya pada suatu perusahaan dalam rangkai mencapai tujuannya. Secara umum
anggaran dapat didefenisikan:
Menurut Carter dan Usri 2004 : 03 mendefenisikan “ Anggaran Budget
adalah pernyataan terkuantitatif dan tertulis dari rencana manajemen” Menurut Sukarno 2004 : 144 mendefenisikan “ Anggaran adalah rencana
yang terorganisir dan menyeluruh dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu dimasa yang akan
datang”. Anggaran biaya operasional adalah anggaran yang pada hakekatnya
dianggap habis dalam masa tahun buku. Menurut Adisaputro 2003 : 289, yang termasuk di dalam anggaran yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Anggaran biaya tetap
Anggaran biaya tetap adalah anggaran biaya yang jumlahnya tetap, tidak berubah meskipun volume produk berubah sampai dengan menganalisis biaya
tetap. b.
Anggaran biaya variabel Anggaran biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya berubah-ubah
secara proporsional sesuai dengan perubahan volume produksi. Ini berarti jika terjadi peningkatan akitifitas perusahaan maka jumlah biaya variabel
meningkat pula dan juga sebaliknya. c.
Anggaran biaya semi variabel. Anggaran biaya semi varibel adalah anggaran biaya-biaya yang sebagian tetap
dan sebagian lagi bersifat variabel. Contohnya seperti: biaya pemeliharaan mesinalat-alat kantor, upah dan gaji karyawan.
Tabel 3.1 Anggaran biaya Anggaran Biaya Tetap
Anggaran Biaya Variabel Anggaran Biaya Semi Variabel
1. Biaya gaji dokter 1. Biaya transport
2. Biaya gaji medis 2. Biaya Penjualan
3. kesejahteraan pegawai 3. Biaya pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
Dari teori diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa RSU Siti Hajar Medan melaksanakan anggaran perusahaanya berdasarkan anggaran tetap dan anggaran
variabel. Yang termasuk dalam anggaran biaya tetap yaitu biaya gaji pegawai medis, dokter, dan kesejahteraan pegawai, sedangkan yang termasuk dalam biaya
variabel adalah biaya transport, biaya penjualan, dan biaya pemeliharaan gedung. Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut: a.
Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan. b.
Data-data waktu yang lalu. c.
Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. d.
Pengetahuan taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaingnya. e.
Penelitian untuk pengembangan perusahaan Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana
anggaran dengan cara memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Anggaran harus harus dibuat serealistis dan secermat mungkin sehingga tidak
terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. 2.
Untuk memotivasi manajer dan pelaksana diperlukan partisipasi top management direksi
3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak
merasa tertekan tetapi termotivasi. 4.
Untuk membuat realisasi anggaran diperlukan laporan-laporan yang akurat dan tepat waktu sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat
segera diantisipasi lebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
Dari pengertian biaya operasional dan anggaran menurut beberapa ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya operasional yang telah disusun oleh RSU
Siti Hajar Medan adalah untuk menentukan kegiatan-kegiatan perusahaan dan mensinergiakan seluruh sumber dana dan sumber daya manusia pada RSU Siti
Hajar Medan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jika ditinjau dari laporan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh
perusahaan pada tahun 2006 dan 2007, maka biaya operasional yang di terapkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila ditinjau dari aplikasi teoritis. Hal ini
sesuai dengan teori pada bab II, karena sudah memenuhi ketentuan biaya-biaya opersional dalam rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efesien untuk
mencapai laba maksimal, dimana terdapat pengelompokan biaya ke dalam biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran. Walaupun dalam teknis atau
penggunaannya masih terdapat kelebihan-kelebihan biaya yang masih dapat dihindari atau diefesienkan, seperti: biaya telpon, biaya air, dan listrik.
C. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan