Berdasarkan hasil pengolahan dari persebaran data di atas dapat kita lihat bahwa dari 95 orang responden 20 orang diantaranya 21,1 memiliki skor agresivitas yang
masuk dalam kategori tinggi, 61 orang 64,2 masuk dalam kategori sedang dan 14 orang lainnya 14,7 memiliki agresivitas yang rendah. Dan dibawah ini telah
diklasifikasikan kategori agresivitas sesuai usia.
Tabel 4.7 Klasifikasi Agresivitas sesuai Usia
No Usia Rendah Sedang
Tinggi Jumlah
1 18 tahun
2 8
3 11
2 19
tahun 4 13 4 21 3
20 tahun 1
8 5
14 4
21 tahun 5 16 4 25
5 22
tahun 2 15 5 22 Jumlah 14 60 21 95
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Hasil Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis korelasi product moment dari Pearson
untuk mengetahui korelasi jumlah skor variabel kematangan emosi dengan jumlah skor variabel agresivitas. Untuk perhitungannya dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16.0. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Korelasi Skala Kematangan Emosi dan Agresivitas
Correlations
Kemosi agresivitas
Pearson Correlation
1 -.241
Sig. 2-tailed .019
Kemosi
N 95
95 Pearson
Correlation -.241
1 Sig. 2-tailed
.019 agresivitas
N 95
95 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil penghitungan yang ditampilkan pada tabel di atas diketahui bahwa taraf signifikasi sebesar 0,019 maka dimana 0,019 0,05.
Keputusannya : yaitu H
a
diterima jika r hitung r table
Karena r hitung lebih kecil dari 0,05, maka, hipotesis alternative H
a
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi
dengan agresivitas pada remaja akhir diterima. Dengan demikian hipotesis nihil Ho
yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi
dengan agresivitas pada remaja akhir ditolak. Dari data yang diperoleh di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa adanya hubungan yang negatif antara kematangan emosi dengan agresivitas pada remaja akhir, dapat juga dikatakan bahwa semakin rendah
tingkat kematangan emosinya maka akan semakin tinggi tingkat agresivitasnya dan
sebaliknya semakin tinggi tingkat kematangan emosinya maka akan semakin rendah tingkat agresivitasnya.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan hasil penelitian, diskusi tentang penelitian serta hasil penelitian, diskusi tentang penelitian serta saran praktis dan
saran untuk penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows
dengan nilai taraf signifikansi sebesar 0,019 dimana 0,0190,05 maka keputusannya adalah menerima hipotesis penelitian H
1
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan agresivitas pada
remaja akhir mahasiswa UPI YAI. Dengan hubungan yang negatif, artinya bahwa semakin rendah tingkat kematangan emosinya maka akan semakin tinggi tingkat
agresivitasnya dan sebaliknya semakin tinggi tingkat kematangan emosinya maka akan semakin rendah tingkat agresivitasnya.
5.2 Diskusi