Studi Banding Proyek Sejenis 1. Darul Hadits Yaman

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kecamatan Medan Denai belum termasuk wilayah yang merata pembangunannya. Wilayah tersebut masih benar-benar membutuhkan campur tangan pemerintah setempat. Pemerintah dan masyarakat hendaknya saling bahu membahu atau bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan wilayahnya dengan merealisasikan sarana-sarana umum yang paling urgen untuk dibenahi, sehingga tata kota yang terencana agar lebih baik ke depannya. 2.4. Studi Banding Proyek Sejenis 2.4.1. Darul Hadits Yaman Tabel 5. Pelayanan perdagangan, sumber: pemkomedan.go.id Gbr.9 Markaz Darul Hadits Yaman Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Didirikan oleh Syaikh Muqbil Syaikh Al-Allamah Al-Muhaddits Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi bin Qayidah Al-Hamdany Al-Wadi’I Al-Khilaly rahimahullah 1532 -1423 H. Beliau rahimahullah memulai pelajarannya di Maktab di sebuah desa yang bernama Al-Wathan Damaj Yaman beberapa lama kemudian berhenti karena tidak ada yang membantunya belajar. Kemudian beliau safar ke Riyadh Saudi Arabia dan tinggal di sana sekitar sebulan setengah. Ketika cuaca Riyadh berubah maka beliau berangkat ke Makkah. Beliau meminta petunjuk kepada sebagian penceramah tentang kitab-kitab yang bermanfaat yang akan beliau beli, maka beliau dinasehati agar membeli kitab Shahih Bukhari, Bulughul Maram, Riyadhush Shalihin, dan Fathul Majid. Beliau bekerja sebagai penjaga sebuah gedung di Hajun sambil menelaah kitab-kitab tersebut. Beliau sangat tertarik dengan kandungan kitab-kitab tersebut karena apa yang dilakukan manusia di negerinya sangat berbeda dengan yang ada dalam kitab-kitab tersebut. Setelah beberapa lama beliau pulang ke negerinya Yaman dan mulai mengingkari kemungkaran-kemungkaran yang dilakukan kaumnya. Seperti menyembelih untuk selain Alloh, meminta kepada orang-orang yang sudah mati, membangun kuburan, dan kesyirikan- kesyirikan lainnya. Reaksi yang muncul dari kaumnya begitu keras, lebih-lebih dari orang Syi’ah yang memandang Syaikh Muqbil sudah mengganti agamanya sehingga pantas dibunuh. Mereka memaksa Syaikh Muqbil untuk belajar di Masjid Jami’ Al-Hadi untuk menghilangkan syubhat-syubhatnya. Kemudian beliau berangkat ke Najran dan tinggal di sana selama dua tahun belajar kepada Majduddin Al-Muayyid. Setelah itu berangkatlah beliau ke Makkah bekerja di waktu siang dan belajar di waktu malam. Ketika dibuka Ma’had Al-Haram Al-Makky beliau mendaftarkan diri dan diterima sehingga beliau menyelesaikan pendidikan Mutawassithah dan Tsanawiyah. Kemudian beliau menuju ke Madinah dan masuk ke Universitas Islam Madinah di Fakultas Da’wah dan Ushuluddin. Gbr. 10 Masjid Darul hadits Ma’bar Yaman Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ketika dibuka Fakultas Pasca Sarjana di Universitas Islam Madinah, Beliau mendaftarkan diri dan diterima. Risalah Magisternya adalah tahqiq kitab Ilzamat dan Tatabbu’ oleh Al-Imam Daruquthni. Ketika terjadi fitnah kelompok Juhaiman di Masjidil Haram, beliau rahimahullah dituduh termasuk kelompok mereka sehingga beliau dipenjara dan dipulangkan ke Yaman. Sesampainya beliau di Yaman, beliau memulai dakhwahnya dengan mengajari Al- Qur’an kepada anak-anak di kampungnya. Beliau dengan gigih mendakwahkan dakwah salafiyah, dakhwah tauhid dakwah yang haq, meski begitu banyak rintangan yang menghadangnya dari kelompok syi’ah, sufiyah, dan sekuler. Beliau rahimahullah mulai dakwahnya dari kampungnya yang kecil yang dikelilingi gunung-gunung tetapi cahaya dakwah beliau memancar hingga ke pelosok-pelosok yang jauh di Yaman. Dengan pertolongan Alloh ’Azza wa Jalla, kemudian dengan kegigihan beliau mulailah dengan manusia meninggalkan kesyirika-kesyirikan dan kemungkaran- kemungkaran yang sebelumnya merupakan kebiasaan mereka sehari-hari. Ketika dakwah beliau mulai terdengar ke seluruh penjuru, berbondong-bondonglah manusia menuju tempat beliau untuk mengambil ilmu. Datanglah para penuntut ilmu dari daerah-daerah sekitarnya, bahkan dari luar negeri Yaman seperti Mesir, Kuwait, Haramain, Najd, Libia, Al-Jazair, Maghrib Maroko, Turki, Inggris, Indonesia, Amerika, Somalia, Belgia, dan negeri-negeri lainnya. Gbr. 11 salah satu rumah penduduk Yaman Gbr. 12 Salah satu kamar warga Indonesia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.4.2. Islamic Center Ujung Pandang Lokasi lahan : Pusat kota Ujung Pandang Luas lahan : 10 Ha Luas Bangunan : 40.000 M2 Konsep pembangunan Islamic Center Ujung Pandang memiliki 4 kriteria fisik yaitu monumental, mencerminkan ciri tradisional daerah setempat, arsitektur berwarna Islam dan fungsional. Kompleks ini memiliki mesjid seluas 10.000 yang dilengkapi dengan perpustakaan, aula seluas 18.000, bangunan pendidikan seluas 18.000, gedung pendidikan lanjutan, perpustakaan dan asrama. Orientasi kea rah kiblat dan tiap massa bangunan dihubungkan oleh selasar. Interior masjid dihiasi dengan ornament-ornament geometris, kaligrafi dan hiasan tradisional dalam bentuk floral. Hal-hal yang dimanfaatkan: • Pemakaian selasar yang menghubungkan massa-massa bangunan dalam kawasan Islamic Center. • Pemakaian Plaza sebagai Space penerima. • Bentuk massa bangunan masjid yang berbentuk bujur sangkar. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III ELABORASI TEMA