Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

televisi 94,5, video game 39,4, dan komputer 15,7. Tingginya akses terhadap media visual ini apabila tidak diimbangi dengan pengawasan terhadap perilaku buruk, seperti jarak lihat yang terlalu dekat serta istirahat yang kurang, tentunya dapat meningkatkan terjadinya miopia Sahat, 2006. Oleh karena latar belakang inilah maka diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut tentang gambaran pengetahuan tentang miopia terutama siswa-siswi di SMA Santo Thomas 1 Medan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan penelitian untuk menjawab pertanyaan yaitu bagaimana gambaran pengetahuan siswa-siswi SMA Santo Thomas 1 Medan tentang miopia.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan siswa-siswi SMA Santo Thomas 1 Medan tentang miopia.

1.3.2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan siswa-siswi SMA Santo Thomas 1 Medan tentang miopia menurut tingkat pendidikan, umur, dan jenis kelamin.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : a. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh semasa perkuliahan. Universitas Sumatera Utara b. Bagi peneliti, dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat. c. Bagi peneliti, dapat meningkatkan dalam mengaplikasikan dan menerapkan pengetahuan statistik kedokteran ke dalam penelitian. d. Bagi peneliti, dapat juga meningkatkan daya nalar, minat, dan kemampuan dalam meneliti bidang penelitian. e. Bagi mahasiswa, dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan penulis. f. Bagi masyarakat, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka akan pentingnya kegunaan alat penglihatan yaitu mata dalam kehidupan sehari–hari. g. Bagi siswa–siswi SMA Santo Thomas 1 Medan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mereka mengenai kelainan refraksi yaitu miopia agar dapat dilakukan pencegahan dini. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Definisi

Pengetahuan adalah hasil ’tahu’, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007.

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni : 1. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yan telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita. 2. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, Universitas Sumatera Utara