Ciri-Ciri Gaya Arsitektur Neo Vernakular Studi Banding Tema Sejenis

36 Meyer Daniel Siregar | 110406114 Kata NEO atau NEW berarti baru atau hal yang baru, sedangkan kata vernacular berasal dari kata vernaculus bahasa latin yang berarti asli. Maka arsitektur vernacular dapat diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat. Arsitektur Vernacular konteks dengan lingkungan sumberdaya setempat yang dibangun oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi dan tatanan budaya masyarakat dari masyarakat tersebut. Dalam pengertian umum, arsitektur Vernacular merupakan istilah yang banyak digunakan untuk menunjuk arsitektur indigenous kesukaan, tribal, arsitektur kaum petani atau arsitektur tradisional. Pengertian Arsitektur Vernacular sering disamakan dengan Arsitektur Tradisional. Joseph Prijotomo berpendapat bahwa secara konotatif tradisi dapat diartikan sebagai pewarisan atau penerusan norma-norma adat istiadat atau pewarisan budaya yang turun- temurun dari generasi ke generasi. Pengertian Arsitektur Neo-Vernacular Arsitektur Neo-Vernacular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post- Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuranantara unsur setempat dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur setempat.

3.2. Ciri-Ciri Gaya Arsitektur Neo Vernakular

Dari pernyataan Charles Jencks dalam bukunya “language of Post-Modern Architecture” maka dapat dipaparkan ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernacular sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 37 Meyer Daniel Siregar | 110406114 - Selalu menggunakan atap bumbungan Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah sehingga lebih banyak atap yang di ibaratkan sebagai elemen pelidung dan penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan permusuhan. - Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih vertikal. - Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan. - Warna-warna yang kuat dan kontras. Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernacular tidak ditujukan pada arsitektur modern atau arsitektur tradisional tetapi lelbih pada keduanya. Hubungan antara kedua bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas dan tepat oleh Neo- Vernacular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian kembali. - Pemakaian atap miring - Batu bata sebagai elemen local - Susunan masa yang indah. Mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuran antara unsur setempat dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur setempat. Ciri-ciri : a Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural tata letak denah, detail, struktur dan ornamen. b Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik yaitu budaya , pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos, religi dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan. c Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan karya baru mangutamakan penampilan visualnya.

3.3. Studi Banding Tema Sejenis

a. Simalem Resort Universitas Sumatera Utara 38 Meyer Daniel Siregar | 110406114 Salah satu contoh bangunan yang memakai tema neo-vernakular di Sumatera Utara adalah Simalem Resort. Salah satu objek wisata terbaru termegah di Provinsi Sumatera Utara, Terletak di kawasan Bukit Merek,Sidikalang objek wisata ini menghadirkan pemandangan Danau Toba dari sudut pandang yang sangat luas. Luas areal kawasan wisata ini mencapai 206 ha dgn lebih dr 25 ha telah ditanami tanaman buah jeruk, biwa, markisa, terong belanda, alpukat,dll. Dilengkapi berbagai fasilitas modern dan pilihan rekreasi a.l. wisata alam, agrowisata, lounge-cafe, dan resortvilla yang masih dalam rencana pembangunan sampai thread ini ditulis. Objek wisata ini akan berprospek tinggi karna didukung fasilitas yg sgt modern dengan objek alam yg spektakuler Tao Toba sbg danau terbesar di Asia Tenggara terdalam di dunia serta air terjun kembar hutan alami. Gambar 3. 1. Simalem Resort Universitas Sumatera Utara 39 Meyer Daniel Siregar | 110406114 b. Masjid Raya Sumatera Barat Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di Sumatera Barat, terletak menghadap Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Bangunan Modern yang masih mengambil konteks tradisional bangunan Minang. Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di Sumatera Barat, terletak menghadap Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.aArsitektur Masjid Raya Sumatera Barat memakai rancangan yanng dikerjakan oleh arsitek Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara pada 2007. Dari ratusan peserta, 71 desain masuk sebagai nominasi dan diseleksi oleh tim juri yang diketuai oleh sastrawan Wisran Hadi. Konstruksi bangunan dirancang menyikapi kondisi geografis Sumatera Barat yang beberapa kali diguncang gempa berkekuatan besar. Menurut rancangan, kompleks bangunan akan dilengkapi pelataran, taman, menara, ruang serbaguna, fasilitas komersial, dan bangunan pendukung untuk kegiatan pendidikan. Masjid Raya Sumatera Barat menampilkan arsitektur modern yang tak identik dengan kubah. Atap bangunan menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad. Ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak memindahkan batu Hajar Aswad ke tempat semula setelah renovasi Kakbah, Nabi Muhammad memutuskan meletakkan batu Hajar Aswad di atas selembar kain sehingga dapat diusung bersama oleh perwakilan dari setiap kabilah dengan memegang masing-masing sudut kain. Ruang utama yang dipergunakan sebagai tempat salat di lantai dua adalah ruang lepas. Lantai dua dengan elevasi tujuh meter dapat diakses langsung melalui ramp, teras terbuka yang melandai ke jalan. Dengan luas 4.430 meter persegi, lantai dua diperkirakan dapat menampung 5.000-6.000 jemaah. Lantai dua ditopang oleh 631 tiang pancang dengan pondasi poer berdiameter 1,7 meter pada kedalaman 7,7 meter. Dengan kondisi topografi yang masih dalam keadaan rawa, kedalaman setiap pondasi tidak dipatok karena Universitas Sumatera Utara 40 Meyer Daniel Siregar | 110406114 menyesuaikan titik jenuh tanah tanah. Adapun lantai tiga berupa berupa mezanin berbentuk leter U memiliki luas 1.832 meter persegi. Konstruksi rangka atap menggunakan pipa baja. Gaya vertikal beban atap didistribusikan oleh empat kolom beton miring setinggi 47 meter dan dua balok beton lengkung yang mempertemukan kolom beton miring secara diagonal. Setiap kolom miring ditancapkan ke dalam tanah dengan kedalaman 21 meter, memiliki pondasi tiang bor sebanyak 24 titik dengan diameter 80 centimeter. Pekerjaan kolom miring melewati 13 tahap pengecoran selama 108 hari dengan memperhatikan titik koordinat yang tepat. . Gambar 3. 2. Masjid Raya Sumatera Barat sumber : konteks.org Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISA PERANCANGAN Universitas Sumatera Utara 42 Meyer Daniel Siregar | 110406114

BAB IV ANALISA PERANCANGAN