Sektor Informal Dewasa ini sektor informal di daerah perkotaan

Abdul Ghani Salleh Subhilhar 3 1. Untuk pemerintah Kota Medan, khususnya camat sebagai kepala pemerintahan di Tanjung Selamat, sebagai bahan masukan guna pertimbangan dalam perencanaan. 2. Sebagai salah satu bahan referensi bagi kalangan pengembang ilmu pengetahuan untuk mempelajari dan melakukan penelitian di bidang yang terkait. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perluasan Jalan Jaringan jalan dikembangkan seiring dengan arah pengembangan sistem kota, agar terstruktur dan dapat melayani lalu lintas secara lebih efisien sesuai hierarkinya melalui pengembangan jaringan jalan dari pusat produksi menuju outlet dalam rangka mendukung ekspor dan pengembangan jaringan jalan perkotaan untuk mendukung peran kota sebagai pusat pelayanan jasa distribusi dan sekaligus sebagai pembentuk struktur kota. Perkembangan peningkatan transportasi akan seiring juga dengan perkembangan pembangunan ekonomi dan pembangunan prasarana jalan yang dibutuhkan dalam menghubungkan daerah dengan daerah lainnya dalam menjawab tantangan arus transportasi pengiriman barang dan jasa. Bahwa jalur transportasi merupakan titik simpul pertemuan antara beberapa jalur transportasi dalam suatu sistem transportasi mempunyai peran yang cukup besar terhadap perkembangan kota. Herbert, 1982. Dengan adanya perkembangan atau perbaikan jalan keseluruhan jaringan-jaringan daerah berdampak: • Perekonomian masyarakat akan lebih baik daripada semula. • Harga lahan lebih meningkat. • Struktur perubahan lingkungan akan berubah bentuk dari wajah desa menjadi wajah kota. • Tingkat aksesibilitas daerah akan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Dengan demikian banyak hal yang boleh dilakukan oleh masyarakat dan pelaku ekonomi terhadap kemajuan perekonomian daerahnya.

2.2 Sektor Informal Dewasa ini sektor informal di daerah perkotaan

menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat Membengkaknya sektor informal ini ada kaitan dengan berkurangnya sektor formal dalam menyerap pertambahan angkatan kerja di kota. Sedangkan pertambahan angkatan kerja di kota sebagai akibat migrasi ke kota lebih pesat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Pada umumnya para pendatang tidak memiliki keahlian khusus, sehingga kecenderungan untuk berusaha bagi mereka adalah di bidang sektor informal. Menurut Alma 1992 ciri-ciri pedagang tradisional: • Tidak terorganisir secara baik. • Tidak memiliki izin usaha yang sah. • Pola kegiatan tidak teratur, tidak ada jam kerja. • Usahanya tidak kontinumudah berganti usaha. • Modal usaha relatif kecil, barang dagangan dengan milik sendiri ataupun milik orang lain. • Teknologi yang digunakan sangat sederhana. • Umumnya tingkat pendidikan rendah. 2.3 Kemiskinan Pada dasarnya konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan pendapatan dan kebutuhan. Perkiraan kebutuhan hanya dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar minimum sehingga memungkinkan seseorang dapat hidup secara layak. Bila sekiranya tingkat pendapatan tidak dapat mencapai kebutuhan minimum, maka orang itu atau keluarga tersebut dapat dikatakan miskin. Ini berarti diperlukan suatu tingkat pendapatan minimum sehingga memungkinkan orang itu atau keluarga tersebut memperoleh kebutuhan dasarnya. Dengan perkatan lain kemiskinan dapat diukur dengan membandingkan tingkat pendapatan orang atau keluarga tersebut dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasar minimum. Sehingga dengan demikian tingkat pendapatan minimum akan menjadi pembatas antara keadaan miskin dan tidak miskin atau biasa disebut sebagai garis kemiskinan. Konsep ini dikenal sebagai Universitas Sumatera Utara 4 kemiskinan mutlak absolut. Garis pembatas ini tidaklah begitu tajam tetapi lebih bersifat semu dan berubah secara perlahan-lahan. Kesulitan utama di dalam konsep kemiskinan mutlak adalah penentuan komposisi dan tingkat kebutuhan minimum. Kebutuhan minimum bukan saja dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan tetapi erat pula hubungannya dengan tingkat pembangunan, iklim, dan berbagai faktor ekonomi lainnya. Namun demikian, tidak pula dapat disangkal bahwa untuk memungkinkan seseorang dapat hidup secara layak dibutuhkan seperangkat barang-barang dan jasa-jasa baik untuk memenuhi kebutuhan biologis maupun kebutuhan sosial. Menurut Atkinson 1994 kemiskinan tidaklah dapat ditentukan dalam keadaan vakum, tetapi harus dilihat dalam hubungannya dengan lingkungan masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. 3. METODOLOGI 3.1 Jenis Penelitian