26
3.7. Cara Kerja Penelitian
3.7.1. Persiapan vitamin C
Bahan  yang  diuji  pada  penelitian  adalah  vitamin  C  dengan  dosis 100mgkgbbhari diinjeksikan secara intraperitoneal i.p.
3.7.2. Pemeliharaan mencit jantan
Penelitian ini menggunakan mencit jantan strain DDY berjumlah 15 ekor dengan berat 20-40 gr. Mencit diadaptasikan selama 7 hari Hari ke 0-7 disertai
pemberian pakan dan minum standar.
3.7.3. Tahap Intervensi
Mencit  jantan  berjumlah  lima  belas  dibagi  menjadi  3  kelompok  yang setiap kelompok terdapat 5 mencit, diantaranya :
  Kelompok  1  K1  merupakan  kelompok  kontrol  yang  diberikan  pakan  dan minum standar tanpa perlakuan.
  Kelompok  2  K2  merupakan  kelompok  yang  diberikan  gentamisin 5 mgkgbbhari, i.p, selama 10 hari Hari ke 7-17.
  Kelompok 3 K3 merupakan kelompok yang diberi gentamisin 5mgkgbbhari, i.p, selama 10 hari hari ke 7-17, selanjutnya dilakukan pemberian vitamin C
100 mgkgbbhari, i.p, selama 14 hari hari ke 17-31. Pada hari ke-32, semua  kelompok mencit diterminasi lalu diambil bagian
vesikula seminalis untuk dilakukan analisis sperma.
3.7.4. Pengamatan spermatozoa
Pada hari ke-32, mencit diterminasi dengan cara dislokasi leher.
46
Setelah diterminasi, mencit dilakukan :
  Pembedahan dengan melakukan insisi longitudinal pada abdomen bawah untuk diambil  bagian  vesikula  seminalisnya  dengan  menggunakan  gunting  bedah
minor.   Vesikula seminalis diletakkan di atas kaca arloji yang berisi 1 ml NaCl 0,9 .
  Vesikula  seminlais  diurut  dengan  menggunkan  gunting  bedah  minor  agar
cairan vesikula seminalis dapat tersuspensi dalam NaCl 0,9.   Suspensi sperma tersebut selanjutnya dihomogenkan dengan mengambil 20 µl
dicampurkan ke dalam 980 µl larutan george.
27
3.7.4.1. Analisis Jumlah Spermatozoa
Pengamatan jumlah spermatozoa dilakukan dengan meneteskan larutan  sperma  ke  bilik  hitung  hemositometer  Neubauer  improved.
Penghitungan  jumlah  spermatozoa  dilakukan  berdasarakan  WHO 2010  dengan  menghitung  5  lapangan  pandang  di  bawah  mikroskop
cahaya  dengan  lensa  objektif  40X.
47
Hasil  penghitungan  jumlah spermatoza dimasukkan ke dalam rumus :
N = jumlah spermatozoa pada 5 lapangan pandang P = faktor pengenceran
Dalam  proses  penghitungan  jumlah  spermatozoa  dilakukan sebanyak  dua  kali  pengamatan,  dimana  hasil  tersebut  dijumlah
kemudian diambil jumlah rata-ratanya.
3.8. Analisis Data
Data  penelitian  dianalisis  dengan  menggunakan  SPSS  16.00
for  Windows
. Data ini berupa variabel  kategorik-numerik  yang  terdiri lebih dari dua kelompok
tidak  berpasangan  sehingga  dilakukan  uji  parametrik  yaitu  One  Way  Anova. Analisis  data  dimulai  dengan  menilai  pendistribusian  data  melalui  uji  Shapiro
Wilk. Setelah itu dilakukan uji varians data dengan uji Levene. Bila distribusi tidak normal  dan  varians  tidak  sama  setelah  dilakukan  transformasi  data  maka
dilakukan  uji  non  parametrik  yaitu  Kruskal-Wallis.  Bila  data  menunjukkan bermakna  baik  dengan  One  Way  Anova  ataupun  Kruskal-Wallis  maka  dilakukan
analisis Post Hoc. Jumlah spermatozoaml = N x P x 0,05 x 10
6