BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era modern sekarang ini, teknologi dan informasi berkembang sangat pesat, hal ini menuntut manusia untuk selalu tahu tentang apa pun yang terjadi.
Media massa sebagai sarana informasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, media massa sendiri menduduki kekuatan keempat, dalam
sebuah negara atau the fourth estate. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh.
Penyebaran informasi identik dengan teknologi komunikasi. Berbicara tentang teknologi komunikasi kita akan teringat dengan alat-alat untuk berkomunikasi
atau berinteraksi, yang juga biasa disebut sebagai media massa. Adapun fungsi dari komunikasi massa itu sendiri yaitu menyampaikan informasi, mendidik,
menghibur, dan mempengaruhi.
1
Banyak macam media massa, mulai dari media cetak, elektronik hingga online. Pada media cetak terdapat majalah, koran, tabloid dan sebagainya, pada
media elektronik terdapat radio dan televisi, televisi tampak mempunyai sifat istimewa. Televisi sendiri merupakan gabungan dari suara audio dan gambar
visual. Penyampaian isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara komunikator pembawa acara, pembaca berita, host dan sebagainya dengan
1
Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya,2003, h.31.
1
2
komunikan pemirsa. Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual.
2
Televisi juga dapat digunakan untuk berdakwah atau mengajak orang kepada amar ma’ruf dan nahi munkar, sehingga mendapat keridhaan dari Allah
SWT. Dakwah sendiri merupakan kewajiban setiap manusia untuk saling mengingatkan dan mengajak sesamanya dalam rangka menegakkan kebenaran.
Saat ini, dakwah mengalami kemajuan dalam berbagi hal, diantaranya dari teknik atau metode dakwahnya, serta media dakwah yang sangat menarik perhatian
masyarakat. Oleh karenanya dakwah bisa dikategorikan sebagai komunikasi massa, karena saat ini dakwah sudah menggunakan berbagai macam cara,
diantaranya dengan media massa, hal itu sesuai dengan sifat komunikasi massa yang dalam setiap aspeknya selalu bermedia mediated.
3
Televisi sebagai media, mampu mempengaruhi pemirsa sehingga penyampaian pesan melalui media lebih efektif dan efesien untuk diterima oleh
receiver yaitu masyarakat. Saat ini dakwah melalui televisi sudah dikemas dengan sedemikian rupa, yaitu menggunakan unsur entertaint sehingga memiliki human
interest tersendiri bagi yang menonton. Menonton televisi di kalangan masyarakat umum sudah menjadi kebutuhan
sehari-hari, Menurut Prof. Dr. R. Mar’at dari Unpad, acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan para penonton. Jadi, jika
hal-hal yang mengakibatkan penonton terharu, terpesona, atau latah bukanlah
2
Wawan Kuswandi. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta, 1999, Cet ke-1, h.v.
3
Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss. Humman Communication, Konteks-konteks Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,2001, h.198.
3
suatu hal yang istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologi dari televisi adalah seakan-akan menghipnotis penonton.
4
Pada siaran televisi, kita mengenal adanya beberapa macam program, seperti berita, quiz, drama, komedi, musik, realityshow, varietyshow, talkshow,
lifestyle dan masih banyak lagi. Program-program yang kontennya lifestyle pun sudah banyak tayang di televisi, bahkan sebagian besar tayangan-tayangan televisi
swasta sudah banyak menyajikan program-program yang kontennya lifestyle, salah satunya Trans 7 yang menyajikan tayangan dengan konten lifestyle yang
dikemas semenarik mungkin, yaitu Mata Lelaki. Proses editing merupakan hal yang jarang diangkat di dunia jurnalistik,
padahal seharusnya video editing adalah bagian dari kejurnalistikan yang seharusnya video editing juga diangkat, dibahas dan dipelajari selayaknya ilmu-
ilmu jurnalistik seperti yang lainnya, nyatanya proses editing dalam dunia kejurnalistikan adalah hal yang langka, hal yang jarang dibahas oleh jurnalis-
jurnalis, oleh karenanya banyak juga yang tidak tahu bahwa proses editing video itu merupakan bagian dari dunia jurnalistik, oleh karena itu ketika proses editing
video tidak terangkat dan menjadi hal yang langka dalam akademis dan juga belum diteliti maka dengan alasan tersebutlah dengan karya ilmiah ini, penulis
merasa proses editing harus diangkat, dikupas dan diteliti dalam dunia jurnalistik, jadi banyak juga jurnalis-jurnalis yang seharusnya memahami hal editing tersebut.
Video editing adalah pekerjaan memotong-motong dan merangkaikan menyambung potongan-potongan gambar sehingga menjadi film berita yang
4
Syekh M. Kamaluddin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim,Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2001, Cet. Ke-1, h. 9.
4
utuh dan dapat dimengerti. Pekerjaan ini dilakukan di ruang editing yang dilakukan oleh editor atau penyunting gambar. Editing adalah pekerjaan memilih
gambar shot dan menyesuaikan gambar itu dengan gambar berikutnya sehingga menjadi suatu sekuen yang memiliki cerita yang logis dan saling berkaitan.
Mata Lelaki tayang di Trans 7 setiap hari Senin, pukul 00.00 – 00.30 WIB. Tayangan ini adalah sebuah persepsi sebagian laki-laki, mengenai segala hal yang
menjadi trend, segala hal yang ada disekitar laki-laki, dan segala hal tentang wanita, juga segala hal yang mengelilinginya. Persepsi ini akan diambil dari data
riset, yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga, dan mudah diakses oleh banyak orang. Hasil akhir dari program ini adalah, bagaimana laki-laki menghargai
sekitarnya, menghargai wanita, dan menghargai dirinya sendiri. Ini adalah bagaimana laki-laki memandang wanita. Berangkat dari sebuah mitos, yang
kemudian dicari data risetnya, dan kemudian ditelaah dan diambil kesimpulan akhirnya. Program Mata Lelaki akan selalu memberikan closing statement,
sebagai kesimpulan pada akhir tema. Pada episode 43 yang tayang pada 23 Mei 2011, Mata Lelaki mengambil
tema “Games”, yang membahas tentang maraknya laki-laki dewasa yang masih suka bermain games seperti Aeromodelling, Radio Control Rock Crawling bahkan
Action Figure dan lainnya. Mata lelaki dalam setiap tayangannya pasti akan mengangkat profil dari para narasumbernya, dalam episode “Games” ini para
gamers pun di wawancarai mengenai hobinya tersebut. Mata Lelaki juga mengangkat sejarah dari sebuah permainan.
Dan karena Mata Lelaki masih tayang hingga kini yang kurang lebih sudah setahun tayang dan memiliki share yang tinggi, maka dipilihlah program Mata
5
Lelaki ini dan penulis bermaksud menyusun skripsi dengan judul “PROSES EDITING HOSTLINK PROGRAM MATA LELAKI DI TRANS 7
EPISODE GAMES”. B.
Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan menjadi lebih terarah, spesifik dan sistematis. Pada
hal ini penulis membatasi pada proses editingnya dan dari sekian banyak episode yang dipilih episode games karena episode tersebutlah yang penulis
kira merupakan episode yang umum yang banyak dikenal penonton. Sehingga dari hal tersebut dapat diperoleh pengetahuan, seperti apa proses
editing dalam sebuah tayangan. Dan semua proses editing tersebut mengacu pada teori Three Match Cut milik Edwin S. Porter.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini bermaksud meneliti proses editing hostlink dalam program,
yaitu: a.
Bagaimana Proses Editing Hostlink Program Mata Lelaki Trans 7? b.
Sesuaikah proses editing tersebut dengan teori Three Match Cut milik Edwin S. Porter?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian