Harga Sebagai Refleksi dari Struktur Intensif

masyarakat akan menghadapi harga semen terlalu rendah dan menggunakannya secara berlebihan karena tidak memasukkan biaya sosial dalam perhitungan biaya perusahaan.

C. Harga Sebagai Refleksi dari Struktur Intensif

Aplikasi mekanisme pasar dalam konsep pembangunan berkelanjutan menuntut perubahan dalam sistem penetapan harga. Perubahan ini mensyaratkan perhitungan eksternalitas dalam negatif dari suatu kegiatan ekonomi dimasukkan sebagai biaya dalam perhitungan bisnis. Penggunaan konsep ini juga menuntut konsumen untuk dapat menerima biaya ekternalitas itu sebagai bagian dari harga barang yang harus dibayar, serta meminta konsumen untuk menghargai rente ekonomi yang mencerminkan nilai kelangkaan sumberdaya yang dihasilkan melalui proses akumulasi alami. Rente ekonomi itu sendiri harus direinvestasikan untuk pemeliharaan keberlanjutan sumberdaya alam, atau untuk menghasilkan suatu kapasitas produktif baru yang euivalen dengan jenis nilai yang hilang dari suatu sumberdaya tak terbarukan unrenwable yang terpakai. Karena itu stategi penetapan harga yang ideal untuk mendukung pembangunan berkelanjutan harus memasukkan nilai kelangkaan alami dan nilai ekternalitas dari suatu harga sebagai tambahan biaya faktor produksi. Kekeliruan dalam penetapan harga sumberdaya alam dan kegiatan-kegiatan ekonomi yang menurunkan kualitas lingkungan akan menjadi insentif yang menyesatkan dan mengarahkan manusia pada pemborosan sumberdaya dan perusakan lingkungan. Dalam perspektif untung rugi ini, pajak dan subsidi merupakan dua instrumen yang paling tidak distortif sifatnya untuk memperbaiki harga to get the price right. Dan sudut ekonomi, penggunaan pendekatan sistemik dalam pembangunan berkelanjutan menjadi konsep intervensi kebijakan yang optimal. Pasar tidak dapat diandalkan mengoreksi masalah ketidaksempurnaan sendiri. Adanya fenomena eksternalitas dan barang publik, misalnya fungsi ekologis lingkungan; karena inheren menyebabkan kegagalan mekanisme pasar bebas. Karena itulah kita memerlukan intervensi kebijakan untuk mengoreksi ketidaksempurnaan itu melalui mekanisme pajak dan subsidi. 7 Mohammad Basyuni: Konsep Ekonomi Lingkungan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Menuju Pembangunan…, 2001 USU Repository ©2006

D. Contuh Kasus HTI : Sebuah ilusi tentang Kebijakan yang Mendukung Keberlanjutan