Fase Inter-transisi Fase Transisi Kedua

Gambar 7. Hubungan oklusal pada molar desidui dan molar permanen. 22

2.2.2 Fase Inter-transisi

Fase ini merupakan fase yang stabil dimana hanya terjadi perubahan yang sedikit. Gigi yang terlihat pada rahang atas maupun rahang bawah pada fase ini adalah insisivus dan molar pertama permanen bersama dengan gigi kaninus dan molar desidui. Berikut ini merupakan ciri fase inter-transisi : 22 a. Oklusal dan interproksimal pada gigi desidui terlihat rata dikarenakan morfologi oklusal yang menyerupai dataran. b. Ugly duckling stage yakni keadaan dimana terdapat diastema diantara kedua gigi insisivus sentralis rahang atas yang terjadi pada usia 8-9 tahun Gambar 8. Namun kondisi ini akan terkoreksi sendiri dimana benih gigi kaninus permanen yang erupsi ke arah labial akan mempengaruhi akar gigi insisivus lateralis permanen rahang atas dan mendorong insisivus lateralis ke mesial. Bila gigi kaninus permanen telah erupsi, insisivus lateralis akan tegak dan diastema akan tertutup. 16 c. Pembentukan akar terjadi pada insisivus, kaninus dan molar yang akan erupsi dengan seiringnya peningkatan puncak prosesus alveolaris. d. Resopsi akar pada molar desidui. Gambar 8. Gambaran radiografi ugly duckling stage. 22

2.2.3 Fase Transisi Kedua

Karakteristik pada fase ini ditandai dengan erupsinya gigi kaninus permanen rahang bawah dan premolar pertama rahang atas dan rahang bawah pada usia sekitar 10,5 tahun. Kemudian diikuti dengan erupsi premolar kedua rahang atas dan rahang bawah dan gigi kaninus rahang atas pada usia sekitar 11 tahun. Kombinasi lebar mesiodistal kaninus desidui dan premolar biasanya lebih kecil daripada gigi yang akan digantikan. Akibat perbedaan ukuran ini akan dijumpai kelebihan ruang yang oleh Nance disebut dengan Leeway space. Besar Leeway space pada mandibula lebih besar daripada maksila. Kelebihan ruang yang tersedia setelah pergantian molar dan kaninus desidui dimanfaatkan untuk pergeseran ke arah mesial oleh gigi molar bawah agar terjadi relasi molar Klas I Angle. Fase transisi kedua ini berakhir ketika erupsi molar kedua permanen pada usia 12 tahun. 7,17,19 Urutan erupsinya gigi pada fase transisi kedua ini adalah sebagai berikut : 22 1. Tanggalnya gigi molar dan kaninus desidui pada usia sekitar 10 tahun. 2. Erupsinya gigi kaninus dan premolar permanen. Gigi tersebut erupsi setelah berhenti 1-2 tahun mengikuti erupsi gigi insisvus permanen. Gigi posterior yang pertama sekali erupsi adalah kaninus dan premolar rahang bawah pada usia 9-10 tahun dan diikuti dengan erupsinya kaninus dan premolar rahang atas pada usia 11-12 tahun. 3. Erupsinya gigi molar kedua permanen. Ketika akan erupsi, gigi molar kedua permanen tumbuh kearah mesiolingual. Gigi molar kedua permanen ini terbentuk di palatal dan diarahkan ke oklusi yang benar dengan mekanisme Cone Funnel cusp palatal jatuh pada fossa oklusal. Hal ini mengakibatkan panjang lengkung akan berkurang akibat gaya tekanan erupsi gigi molar kedua ke arah mesial dan kemudian crowding akan terlihat pada fase ini. 4. Pembentukan oklusi.

2.3 Leeway Space