Penyebaran ideologi dan perekrutan anggota melalui perwakilan

ini yakni Salafi Jihadis yang menjadikan warga negara dunia terpengaruh dan bergabung dengan gerakan ini untuk membentuk negara Islam Khilafah Islamiyah.

IV. Jaringan Islamic State of Irak and Syiria ISIS di Asia Tenggara

Asia Tenggara merupakan sebuah kawasan yang berada di benua Asia mengingat bahwa kawasan ini yang berada pada titik strategis yang menghubungkan antara benua Eropa dengan benua Asia dan juga Australia bahkan Afrika. Dengan letaknya yang starategis tidak heran jika kawasan ini menjadi jalur surta yang menjadi akses dagang, kerjasama hingga kejahatan lintas batas atau bisa disebut juga kejahatann transnasional. Jika Menyebut kejahatan lintas batas kita akan diingatkan pada kasus - kasus perdagangan narkoba, perdagangan organ dan manusia, dan yang terakhir adalah terorisme internasional. Isu terorisme merupakan salah satu isu yang menjadi tantangan terbesar bagi stabilitas keamanan di negara – negara kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara seolah – olah menjadi medan perang, dimana intensitas aktivitas dan serangan dari teroris yang ada di Asia Tenggara mengindikasikan bawa wilayah Asia Tenggara menjadi salah satu sarang dari jaringan terorisme internasional. tahun 1968 mengawali kesadaran bahwa serangan terorisme internasional menjadi ancaman krusial dimana meningkatnya jumlah korban dari serangan yang diakibatkan oleh kelompok – kelompok terorisme internasional menjadi ancaman krusial dan juga pada tahun 1980an, peningkatan terbentuknya kelompok Islam Radikal atau dalam kata lain religous terorism seagai sala satu bentuk ancaman terorisme yang mengancam integritas dan eksistensi negara sekular dan stabilitas keamanan di kawasan Asia tenggara Afrilene, 2015. Berbicara mengenai terorisme kawasan ini memiliki catatan panjang mengenai kejahatan jenis ini dimana jika kita kembali mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu yakni tragedi pengeboman WTC 911 di Amerikas Serikat yang menjadi akar munculnya pergerakan terorisme internasional, kawasan ini dijadikan sebagai ”Front kedua” oleh AS setelah Afghanistan dimana kawasan ini menjadi tempat bersarangnya gerakan terorisme internasional yakni Al - Qaeda yang tersebar di Filipina, Malaysia, dan juga Indonesia. Usaha yang dilakukan oleh jaringan Al – Qaeda inilah yang mendukung perkembangan gerakan kelompok islam radikal yang berada di Asia Tenggara. Adapun kelompok – kelompok Islam radikal yang telah berkembang menjadi teroris adalah Moro Islamic Liberation Front MILF, dan Abu Sayyaf Group ASG di Filipina; Laskar Jundullah di Indonesia; Kumpulan Mujahidin Malaysia KMM di Malaysia; dan juga Jamaah Islamiyah yang tidak hanya tersebar di tiga negara tersebut melainkan berkembang hingga ke Australia. Jumlah populasi masyarakat di kawasan Asia Tenggara yang padat dan juga kawasan ini rentan dengan terjadinya konflik internal antara penduduk mayoritas dan minoritas yang mengakibatkan adanya gerakan – gerakan separatis yang terbentuk dari konflik tersebut juga merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh mengapa para kelompok teroris datang ke kawasan ini. seperti di beberapa negara yakni, Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam yang cenderung mayoritas penduduknya beragama Islam kemudian ada beberapa negara yang memiliki gerakan separatis seperti minoritas muslim di Thailand, Myanmar dan Filipina. tak sedikit dari mereka membentuk kelompok radikal lokal. Seperti Abu Sayyaf di Filipina yang telah mengumunkan dirinya sebagai perwakilan ISIS di Asia Tenggara, ISIS menggunakan gerakan Abu Sayyaf sebagai perpanjangan tangannya di kawasan tersebut selain itu gerakan Abu Sayyaf juga memiliki jaringan dengan gerakan – gerakan terorisme lokal yang ada di Malaysia dan Indonesia. Ini bertujuan untuk membantu ISIS dalam penyebaran pengaruhnya di Asia Tenggara. Tidak bisa dipungkiri bahwa penjelasan diatas merupakan faktor pendorong masuknya para kelompok teroris ke kawasan ini. Populasi dengan mayoritas beragama Islam ini begitu dimanfaatkan oleh para kelompok – kelompok untuk melancarkan misi dan juga menjadi lahan yang strategis untuk merekrut para anggota baru untuk bergabung dengannya. ISIS Islamic State of Irak and Syiria merupakan sebuah gerakan Islam radikal muncul menjadi ancaman baru yang mengancam keamanan dikawasan Asia Tenggara. Eksistenti ISIS di Asia Tenggara menurut Profesor Rohan Gunaratna, seorang pakar keamanan dan kontraterorisme dari Singapura menyatakan bawa saat ini terdapat 22 kelompok teroris di Asia Tenggara yang telah berbaiat setia kepada kelompok ini, ia membuat pernyataan bahwa “ISIS menyebarluaskan propaganda di wilayah Asia