Patofisiologi Penyakit Etiologi Penyakit

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Melitus Komplikasi Hipertensi

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok dari penyakit metabolisme, baik itu metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein yang disebabkan oleh penurunan dari fungsi insulin pada proses sekresi insulin, aktivitas insulin sensitivitas, maupun keduanya Triplitt, 2011. Hipertensi merupakan suatu penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan darah arteri secara persisten Saseen and Maclaughlin, 2011.

2.1.1 Patofisiologi Penyakit

Hubungan antara resistensi insulin dengan faktor risiko kejadian kardiovaskuler termasuk hiperinsulinemia, hipertensi, obesitas, dislipidemia, dan kelainan pembekuan darah telah diklasifikasikan dengan banyak sebutan, termasuk “sindrom resistensi insulin,” dan “sindrom metabolik.” Seringkali yang menjadi parameter bagi seseorang dikatakan memiliki sindrom metabolik adalah seseorang yang mengalami obesitas disertai dua dari tiga kondisi lainnya, yakni diabetes melitus, dislipidemia, dan hipertensi Triplitt, 2011. Secara hipotesis, peningkatan konsentrasi insulin yang menyebabkan hipertensi terjadi akibat peningkatan retensi natrium di ginjal dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis.Selain itu, insulin memiliki kerja seperti hormon pertumbuhan yang dapat merangsang hipertropi dari sel-sel otot halus dari pembuluh. Insulin juga dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara meningkatkan konsentrasi kalsium intraseluler, yang akan mengarah pada peningkatan resistensi dari pembuluh Saseen and Maclaughlin, 2011. Universitas Sumatera Utara 7

2.1.2 Etiologi Penyakit

Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat ditangani. Walaupun kadar glukosa darah dapat dikontrol, tetap saja risiko seseorang untuk mengalami penyakit kardiovaskuler masih sangat tinggi. Hal ini diakibatkanseseorang yang memiliki diabetes melitus juga memiliki beberapa kondisilain, yakni: a. Hipertensi Hipertensi sudah menjadi risiko utama penyebab penyakit jantung dan stroke sejak dulu.Hal ini terjadikarena terdapat hubungan yang positif antara hipertensi dan resistensi insulin. Ketika seseorang mengalami kedua penyakit tersebut, risiko untuk mengalami penyakit jantung juga akan meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. b. Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi Tingginya kadarLow Density Lipoprotein LDL, rendahnya kadar High Density Lipoprotein HDL, dan juga tingginya kadar trigliseridadapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler melalui mekanisme dislipidemia aterogenik. c. Obesitas Obesitas telah dikaitkan menjadi salah satu faktor risiko pada penyakit kardiovaskuler. Penurunan berat badan dapat menurunkan risiko tersebut, menurunkan kadar insulin, dan juga meningkatkan resistensi insulin. d. Kurang aktivitas fisik Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi dikarenakan produksi insulin akan berkurang. Tanpa insulin sendiri, kontraksi otot dapat menyebabkan glukosa lebih banyak masuk ke dalam sel. Universitas Sumatera Utara 8 e. Asupan makanan yang tidak terkontrol Pola asupan makanan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan banyak faktor risiko untuk diabetes dan hipertensi menjadi lebih tinggi.Terlalu banyak mengkonsumsi glukosa dan makanan kaya natrium dapat menyebabkan risiko penyakit diabetes dan hipertensi menjadi lebih tinggi terjadi pada seseorang. f. Merokok Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, baik itu pada pasien diabetes melitus maupun tidak Heart.org, 2015.

2.1.3 Klasifikasi Diabetes MelitusDan Hipertensi