r. kurtosis r. r. kurtosis r.

Variable min max skew

c.r. kurtosis

c.r.

KOMP2 2.000 5.000 -.401 -2.111 1.325 3.485 KOMP3 2.000 5.000 -.441 -2.320 1.211 3.186 KOMP4 2.000 5.000 -.345 -1.817 .993 2.613 KOMP5 2.000 5.000 -.430 -2.264 .937 2.464 SIP5 2.000 5.000 -.334 -1.756 .937 2.465 SIP4 2.000 5.000 -.331 -1.742 .802 2.108 SIP3 2.000 5.000 -.405 -2.132 1.009 2.652 SIP2 2.000 5.000 -.312 -1.641 1.079 2.837 SIP1 2.000 5.000 -.473 -2.486 1.066 2.805 KTP9 2.000 5.000 -.450 -2.367 .991 2.606 KTP8 2.000 5.000 -.414 -2.179 .866 2.278 KTP7 2.000 5.000 -.318 -1.673 .782 2.058 KTP6 2.000 5.000 -.272 -1.433 1.012 2.663 KTP5 2.000 5.000 -.437 -2.298 1.368 3.598 KTP4 2.000 5.000 -.414 -2.175 .734 1.929 KTP3 2.000 5.000 -.318 -1.673 .782 2.058 Variable min max skew

c.r. kurtosis

c.r.

KTP2 2.000 5.000 -.350 -1.841 .874 2.300 KSDM1 2.000 5.000 -.368 -1.935 .416 1.093 KSDM2 2.000 5.000 -.459 -2.414 .751 1.975 KSDM3 2.000 5.000 -.460 -2.418 .717 1.885 KSDM4 2.000 5.000 -.432 -2.275 .640 1.682 KSDM5 2.000 5.000 -.406 -2.137 .569 1.497 KTP1 2.000 5.000 -.472 -2.484 .665 1.748 Multivariate 120.179 6.930 Sumber: Data primer yang diolah 2010 Nilai statistik untuk menguji normalitas tersebut adalah z value Critical Ratio atau C.R pada output AMOS 16 dari ukuran skewness dan kurtosis sebaran data. Bila nilai C.R skewness kurang dari ±2.58 dan nilai kurtosis kurang dari ±7 maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah normal. Jika Nilai kritis untuk CR dari skewness lebih dari ±2.58 dan C.R.dari kurtosis lebih dari ±7 maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak normal. Dari tabel IV.10 tersebut, terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate . Hasil uji normalitas data terlihat bahwa secara univariate dapat diduga bahwa distribusi data adalah normal, C.R sebaran skewness menunjukkan kurang dari ±2.58. Sementara secara multivariate nilai C.R sebaran kurtosis menunjukkan 6,93 yang berarti data berdistribusi normal. Analisis terhadap data yang tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan intrepretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Namun demikian, teknik Maximum Likelihood Estimates MLE yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu terpengaruh robust terhadap penyimpangan multivariate normality Ghozali, 2005:128. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang disajikan apa adanya dari penelitian yang berasal dari data primer berdasarkan jawaban responden yang sangat beragam sehingga sulit untuk memperoleh data yang mengikuti distribusi normal secara sempurna. 3. Asumsi Outlier Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim yang memiliki karakteristik unik yang sangat berbeda dari observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk variabel tunggal maupun variabel kombinasi. Umumnya perlakuan terhadap outliers adalah dengan mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan berikutnya. Menurut Ferdinand 2002, apabila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkan outliers , maka observasi dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Dalam analisis multivariate adanya outlier dapat diuji dengan statistic chi square X 2 terhadap nilai mahalanobis distance squared pada tingkat signifikansi 0,05 dengan degree of freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item pengukuran pada model. Dalam penelitian ini jumlah variabel yang digunakan sebanyak 78 indikator variabel. Dengan demikian, apabila terdapat

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kesadaran dan kepatuhan wajib pajak terhadap kinerja kantor pelayanan pajak (KPP) dengan pelayanan wajib pajak sebagai variabel intervening di kpp medan timur

9 52 93

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

2 10 8

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

0 2 15

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

1 3 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Pegetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha D

0 3 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 1 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 4 20

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Persepsi Wajib Pajak atas Kinerja Pencapaian Pajak.

1 2 22

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 1 12