Hubungan Antara Persepsi Tentang Figur Perawat dengan Prestasi Akademik

ataupun lingkungan luar, dan sistem instruksional yang meliputi guru, kurikulum, bahan dan metode mengajar Purwanto dalam Suprapto, 2002. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Eko 2005 dan Riris Purnomowati bahwa ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi akademik mahasiswa, dengan demikian hasil penleitian ini tidak berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu yang diacu.

2. Hubungan Antara Persepsi Tentang Figur Perawat dengan Prestasi Akademik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis korelasi Procuct Moment menunjukkan bahwa koefisien korelasi r yang dihasilkan sebesar 0,318 pada signifikansi 0.045 dimana angka signifikansi tersebut kurang dari 5 Sig. p 0.045 0.05 atau r hitung r tabel 0,318 0,312 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang figur perawat dengan prestasi akademik mahasiswa semester III Program Studi DIII Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta tahun akademik 20092010, dalam tingkat hubungan rendah Sugiono,2002. Angka korelasi bertanda positif yang artinya jika persepsi tentang figur perawat semakin baik, maka prestasi akademik mahasiswa yang ditunjukkan dengan IPK semakin memuaskan. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi R sebesar 0,318 dan harga koefisien determinasiR 2 sebesar 0,101. Koefisien tersebut signifikan karena setelah diuji dengan F-test diperoleh harga F sebesar 4,285 dengan signifikansi 0,045. dengan demikian menunjukkan bahwa persepsi tentang figur perawat berpengaruh terhadap prestasi akademik sebesar 10,1 dan sisa nya 89,9 dipengaruhi oleh faktor lain Harga konstanta besarnya 1,998; harga koefisien X2 besarnya 1,130, koefisen tersebut signifikan karena harga sgnifikansinya 0,045. Jadi persamaan garis regresinya adalah Y=1,130X1+1,998. Korelasi parsial untuk X1 besarnya adalah 0,318. Model persamaan regresi tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan 1 unit skor motivasi belajar, maka akan diikuti kenaikan prestasi akademik sebesar 1,130 dengan asumsi motivasi belajar bersifat tetap. Hal ini sesuai dengan teori Bimo Walgito 2003 yang mengatakan bahwa, persepsi itu merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya. Persepsi adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan predisposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu objek yang positif favorable maupun negatif unfavorable. Menurut Amabile dalam Ratnaningsih 1995, proses terjadinya persepsi adalah karena adanya obyek atau stimulus yang merangsang untuk ditangkap oleh panca inderaobyek tersebut menjadi perhatian panca indera, kemudian stimulus tadi di bawa ke otak. Selanjutnya dari otak terjadi adanya “kesan” atau jawabanrespon. Adanya stimulus berupa respon atau kesan dibalikkan ke indera kembali berupa “tanggapan” atau persepsi hasil kerja indera yaitu pengalaman hasil pengolahan otak. Selain itu dikatakan juga bahwa ada faktor lain yang turut berperan dalam pembentukan persepsi yaitu peranan nilai, harapan dan kebutuhan individu. Seorang mahasiswa keperawatan yang mempunyai persepsi yang baik tentang figur perawat, dia akan berusaha untuk dapat menjadi seorang perawat seperti yang ada dalam persepsinya, sehingga di dalam menempuh pendidikan keperawatan akan mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar dan mengikuti setiap tahap pelajaran dengan sebaik-baiknya. Hal ini terbukti pada mahasiswa semester III Program Studi DIII Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta Tahun Akademik 20092010, pada hasil uji statistik didapatkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara motivasi belajar dengan persepsi tentang figur perawat dengan prestasi akademiknya. Hasil penelitian ini menuntut para pendidik terutama dosen yang bekerja di institusi keperawatan untuk selalu berupaya agar dapat menumbuhkan persepsi yang baik tentang figur perawat pada peserta didiknya, karena sudah terbukti bahwa persepsi yang baik akan menumbuhkan motivasi yang tinggi, sehingga dengan persepsi yang baik dan motivasi belajar yang tinggi akan didapatkan prestasi akademik yang baik pula. 3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Persepsi Tentang Figur Perawat dengan Prestasi Akademik Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi R sebesar 0,513 dengan taraf signifiksnsi 0,004 yang berarti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan persepsi tentang figur perawat dengan prestasi akademik mahasiswa semester III Program Stusi DIII Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Harga koefisien determinasiR 2 sebesar 0,263 dan koefisien tersebut signifikan karena setelah diuji dengan F-test diperoleh harga F sebesar 6,608 dengan signifikansi 0,004. dengan demikian menunjukkan bahwa motivasi belajar dan persepsi tentang figur perawat secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi akademik sebesar 26,3 dan sisanya 73,3 dipengaruhi oleh faktor lain, s eperti IQ, pola asuh, lingkungan, sosial ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Hasil lain yang diperoleh adalah harga konstanta besarnya 1,392; harga koefisien Xi sebesar 1,108 dan X2 besarnya 5,666, koefisen tersebut signifikan karena harga sgnifikansinya 0,003. Jadi persamaan garis regresinya adalah Y=1,108X1+5,666X2+1,392. Korelasi parsial untuk X1 besarnya adalah 0,424 dan untuk X2 besarnya 0,171. Model persamaan regresi tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan secara bersama-sama motivasi belajar dan persepsi tentang figur perawat, masing-masing 1 unit skor maka akan diikuti kenaikan prestasi akademik sebesar 1.108 + 5,666 Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Purwanto 2000 yang menyebutkan bahwa setiap kegiatan atau aktivitas manusia pada dasarnya mempunyai tujuan seberapa besar kemampuan dan usaha untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilihat dari persepsi dan motivasi yang dimiliki. Jika persepsi baik dan motivasi besar maka kemauan atau kemampuan yang mendorong untuk mencapai tujuan juga akan tinggi pula. Senada dengan peryataan tersebut, Barus 2001 mengemukakan pula bahwa apabila persepsi dan motivasi mahasiswa cukup besar, akan menumbuhkan dorongan untuk memperhatikan, mempelajari sehingga akan mempangaruhi dorongan untuk belajar. Apabila prestasi cukup besar maka ada hubungan dengan prestasi belajar yang dicapai lebih baik. Sehingga dalam korelasi berganda yang dilakukan pada variabel motivasi belajar dan persepsi tentang figur perawat dengan prestasi akademik didaptkan ada hubungan yang sangat signifikan. Ini didasarkan pada bahwa semakin tinggi motivasi belajar dan persepsi yang baik tentang figur perawat, maka nilai ataupun prestasi akademik mahasiswa akan semakin tinggi pula.

E. Keterbatasan penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Masuk Program studi kebidanan dengan prestasi belajar Mahasiswa Tingkat III Semester I-V di Akademi Kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe

0 50 75

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA

0 4 84

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI STIKES A. YANI YOGYAKARTA

1 11 91

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muha

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

Hubungan Kebiasaan Belajar dan Dukungan Sosial dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta

0 0 9

Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar dan Indeks Prestasi Mahasiswa Program DIII Kebidanan STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 13

HUBUNGAN MOTIVASI AKADEMIK DENGAN TINGKAT STRES AKADEMIK MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER VI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Akademik dengan Tingkat Stres Akademik Mahasiswa Keperawatan Semester VI Stikes ‘Aisyiyah Yogyakart

1 2 16

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Orangtua dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Semester IV Program Studi DIII Keb

0 0 12

HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Ekstrinsik Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES 'Aisyiya

0 0 8