Determinasi Sampel Pemisahan dan pemurnian senyawa dari daun Slatri

commit to user

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Sampel

Determinasi tumbuhan slatri yang diperoleh dari daerah Magelang, dilakukan di laboratorium Taksonomi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil determinasi menyatakan bahwa sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah benar tumbuhan Calophyllum soulattri Burm. f. Hasil determinasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

B. Pemisahan dan pemurnian senyawa dari daun Slatri

Tiga kg serbuk daun slatri dimaserasi dengan 12 L metanol selama 2x24 jam. Filtrat dipisahkan dari residu dengan buchner, selanjutnya diuapkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator hingga didapat ekstrak pekat sebanyak 190 gram. Sebanyak 40 gram ekstrak diambil untuk difraksinasi menggunakan KVC sebanyak dua kali sehingga untuk setiap proses KVC digunakan 20 gram ekstrak. KVC I dan KVC II menggunakan eluen yang sama yaitu n -heksana:EtOAc 10:0, 9,5:0,5 4x, 9,0:1,0 2x, 8,5:1,5 2x, 8,0:2,0 2x, 7,0:3,0 2x, 5,0:5,0 2x dan 0:10. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari KVC I dan KVC II dianalisis menggunakan KLT, selanjutnya fraksi yang memiliki spot sama digabung sehingga didapatkan 11 fraksi utama yaitu fraksi A 0,094 g, fraksi B 1,069 g, fraksi C 0,396 g, fraksi D 1,030 g, fraksi E 2,021 g, fraksi F 1,1 g, fraksi G 0,898 g, fraksi H 0,526 g, fraksi I 0,346 g, fraksi J 1,759 g, dan fraksi K 1,171 g. Kromatogram hasil KLT dari fraksi A-K dapat dilihat pada gambar 19. 30 commit to user Gambar 19 : Hasil KLT penggabungan fraksi KVC I dan KVC II dengan eluen n -heksan:EtOAc 9,0:1,0 Berdasarkan hasil KLT di atas fraksi E memiliki pemisahan spot yang cukup baik dan berat yang memadai untuk pemisahan selanjutnya. Sebanyak 0,830 gram fraksi E difraksinasi menggunakan kromatografi flash dengan diameter kolom 2 cm dan dielusi dengan perbandingan eluen n -heksan:EtOAc 9,5:1,5 dalam 200 ml, 9,0:1,0 dalam 200 ml dan 5,0:5,0 dalam 100 ml. Hasil dari fraksinasi didapatkan 9 fraksi utama yaitu fraksi E 1 33 mg, E 2 28 mg, E 3 30 mg, E 4 30 mg, E 5 310 mg, E 6 155 mg, E 7 309 mg, E 8 42 mg, E 9 232 mg. Hasil KLT dari fraksi E 1 – E 9 dapat dilihat pada gambar 20. Gambar 20 : Hasil KLT penggabungan fraksi kromatografi flash dengan eluen n -heksan:EtOAc 9,0:1,0 Fraksi E 6 memiliki satu spot utama yang jelas dan beratnya cukup banyak sehingga fraksi E 6 yang dipilih untuk dilakukan proses fraksinasi selanjutnya. Fraksinasi dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom sephadek LH-20 S A B C D E F G H I J K E E 1 E 2 E 3 E 4 E 5 E 6 E 7 E 8 E 9 31 commit to user diameter 1 cm dengan eluen metanol. Fraksi utama hasil sephadek LH-20 yaitu E 6a , E 6b dan E 6c dengan berat masing-masing E 6a 52 mg, E 6b 104 mg dan E 6c 27 mg. Hasil KLT untuk fraksi E 6a -E 6c dapat dilihat pada gambar 21. Gambar 21 : Hasil KLT penggabungan fraksi sephadek LH-20 dengan eluen n -heksan:EtOAc 9,0:1,0 Berdasarkan kromatogram KLT pada gambar 21, fraksi E 6b menunjukkan adanya satu spot utama yang cukup jelas. Fraksi E 6b juga memiliki berat yang paling banyak sehingga dilakukan pemurnian terhadap fraksi E 6b . Pemurnian dilakukan dengan menggunakan kromatografi flash dengan kolom berdiameter 1 cm. Eluen yang digunakan adalah perbandingan dari n -heksan:EtOAc 9,5:0,5 dalam 150 ml dilanjutkan n -heksan:EtOAc 9,0:1,0 dalam 50 ml. Dua fraksi yang diperoleh yaitu E 6b1 11 mg dan E 6b2 28 mg. Hasil KLT terhadap E 6b1 dan E 6b2 dapat dilihat pada gambar 22. Gambar 22 : Hasil KLT penggabungan fraksi kromatografi flash dengan eluen n -heksan : EtOAc 9,0:1,0 E 6 E 6a E 6b E 6c E 6b E 6b1 E 6b2 32 commit to user Dari gambar 22 didapatkan bahwa fraksi E 6b2 hanya menunjukkan satu spot oleh karena itu dilakukan uji kemurnian terhadap fraksi E 6b2 dengan melakukan analisis KLT menggunakan empat perbandingan eluen berbeda yaitu n -heksan:EtOAc 9,0:1,0, n -heksan:EtOAc:kloroform 8,5:0,5:1, n -heksan:CHCl 3 9,0:1,0, dan n - heksan:aseton 8,0:2,0. Hasil uji kemurnian dari masing-masing eluen juga menunjukkan satu spot saat dilihat dibawah lampu UV 254 nm dan setelah disemprot reagen penampak noda CeSO 4 2 menunjukkan satu spot berwarna. Kromatogram KLT uji kemurnian senyawa dapat dilihat dari gambar 23 a b c d Gambar 23 : Uji kemurnian senyawa E 6b2 dengan 4 eluen a. n -heksan:EtOAc 9,0:1,0 b. n -heksan:EtOAc: kloroform 8,5:0,5:1,0 c. n -heksan:CHCl 3 9,0:1,0 d. n -heksan:aseton 8,0:2,0 Hasil analisis KLT senyawa E 6b2 oleh empat eluen berbeda menunjukkan adanya satu spot sehingga bisa dikatakan bahwa senyawa telah murni, selanjutnya senyawa tersebut dianalisis menggunakan spektroskopi UV, IR, 1 H NMR dan 13 C NMR, DEPT 135 dan NMR dua dimensi HMQC dan HMBC untuk mengidentifikasi struktur dari senyawa E 6b2 . 33 commit to user

C. Elusidasi Struktur Senyawa E