commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Yogyakarta yang dikenal dengan predikat kota pelajar tengah mengalami permasalahan yang cukup rumit berkaitan dengan mahasiswa. Kondisi ekonomi
masyarakat yang belum pulih akibat berbagai macam krisis yang menyebabkan harga kebutuhan bahan pokok dan biaya hidup yang kian meningkat, menjadikan
pendidikan bukan prioritas utama untuk dipenuhi. Selain hal tersebut, banyaknya pemberitaan di media massa seputar tindak kriminalitas serta berbagai macam
kegiatan yang bersifat negatif yang melibatkan mahasiswa sebagai pelakunya seperti narkoba, seks pra nikah dan sebagainya disinyalir menjadi salah satu faktor
penyebab terjadinya penurunan jumlah animo calon mahasiswa masuk dan mengenyam pendidikan tinggi di kota gudeg ini. Kondisi ini dialami oleh hampir
semua perguruan tinggi di Yogyakarta. Bagi perguruan tinggi negeri PTN kedaan ini tidak terlalu berdampak
signifikan terhadap perolehan jumlah mahasiswa. Berbeda dengan perguruan tinggi swasta PTS yang mana jumlah mahasiswa menjadi jantung kehidupan
lembaga tersebut. Bagaimana tidak, jumlah mahasiswa sangat terkait erat dengan roda ekonomi PTS yang bersangkutan. Hal ini terjadi mengingat sumber
pendapatan utama PTS untuk membiayai dirinya adalah pembayaran biaya pendidikan oleh para mahasiswanya. Jadi apabila jumlah mahasiswa yang
diterima sedikit maka jumlah penerimaan juga sedikit. Hal ini akan menyebabkan terganggunya operasional penyelenggaraan pendidikan. Mahasiswa menjadi
commit to user
2 tumpuan utama bagi PTS untuk menyokong keberlangsungan hidup lembaga.
Untuk itu berbagai upaya senantiasa dilakukan PTS untuk tetap survive dengan mencari mahasiswa sebanyak mungkin.
Kondisi kesulitan seperti ini tidak hanya dialami oleh PTS kecil, namun juga dialami oleh PTS besar yang oleh masyarakat kebanyakan disebut sebagai PTS
papan atas. Singkatnya, semua PTS di Yogyakarta mengalami kondisi serupa dalam hal perolehan mahasiswa. Salah satu PTS yang mengalami kondisi
penurunan jumlah mahasiswa tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY. Penurunan jumlah mahasiswa baru setiap tahun akademik
baru ini dalam jangka pendek dan panjang akan berpengaruh terhadap pengelolaan pendidikan yang diselenggarakan.
Terhitung data sejak tahun 2001 hingga 2006 tercatat terjadi penurunan jumlah mahasiswa baru. Penurunan ini tidak hanya pada jumlah pendaftar yang
berimplikasi pada jumlah mahasiswa baru yang diterima. Namun penurunan juga terjadi dalam hal jumlah mahasiswa baru yang melakukan registrasi dari jumlah
keseluruhan yang telah diterima. Untuk memperjelas kondisi ini, berikut ini disajikan data penurunan tersebut dalam bentuk tabel.
Tabel 1.1. : Jumlah Pendaftar Calon Mahasiswa dan Diterima
Tahun Jumlah
Pendaftar Prosentase
penurunan dari tahun
sebelumnya Jumlah
Diterima Jumlah
Registrasi Prosentase
Registrasi dari jumlah
diterima 2001
12.330 -
4.870 2.770
56,88 2002
10.670 13,46
5.568 3.071
55,15 2003
8.690 18,56
4.719 2.376
50,42 2004
6.709 22,80
4.263 2.367
55,52 2005
5.883 12,31
3.389 1.999
58,98 2006
5.175 12,03
2.992 1.502
50,20
Sumber : Biro Humas dan Kerjasama UMY
commit to user
3 Dari data tersebut dapat diketahui terjadi penurunan jumlah pendaftar mahasiswa
baru pada kisaran 12 hingga 22 per tahun. Berarti animo calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di UMY menurun tajam. Apabila dilihat data tersebut lebih
jauh, secara riil yang bisa diperhitungkan untuk pengelolaan pendidikan adalah jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi sebagai indikator penerimaan juga
mengalami penurunan cukup tajam. Dari jumlah mahasiswa yang diterima, penurunan jumlah mahasiswa riil dalam proses belajar mengajar sebesar rata-rata
54,53 setiap tahunnya. Artinya, ketetapan memilih UMY sebagai tempat belajar belum mantap dimiliki oleh calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima.
Sementara di sisi lain, berbagai upaya promosi telah dilakukan UMY. Kegiatan promosi ini mulai dikelola secara lebih optimal sejak tahun 2003 dengan
dibentuknya Biro Humas dan Kerjasama yang di dalamnya terdapat divisi promosi yang kemudian pada tahun 2005 disempurnakan lagi dengan menjadikan
divisi promosi ini berdiri menjadi biro sendiri yang menangani promosi secara terpadu dengan nama biro admisi. Promosi dilakukan dengan melakukan
penyebarluasan informasi melalu media lini atas antara lain berupa iklan di media massa maupun sponsor program radio dan televisi. Disamping itu pembuatan
leaflet atau brosur tetap dilakukan. Pemanfaatan media lini bawah sebagai media promosi sudah mulai dikerjakan namun belum optimal. Kegiatan ini antara lain
roadshow dan pameran pendidikan. Materi promosi yang dipergunakan relatif sama di setiap tahunnya.
Kegiatan promosi menjadi tumpuan untuk dapat mengenalkan UMY ke segenap calon mahasiswa di berbagai wilayah yang dituju. Keberhasilan promosi
ke konsumen dapat dilihat dari banyak aspek. Salah satu hal penting yang perlu
commit to user
4 dikaji adalah penggunaan sumber informasi yang akurat yang ada dalam diri
konsumen itu sendiri. Dengan memanfaatkan sumber informasi yang dipergunakan oleh konsumen serta mengetahui bagaimana konsumen
mempergunakan media yang ada akan mempermudah dalam menentukan media ataupun kegiatan promosi yang tepat.
Untuk keperluan itu, profil mahasiswa baru menjadi penting untuk dijadikan sumber rujukan dasar. Untuk mengetahui profil mahasiswa baru terhadap pilihan
mereka bersekolah di UMY beberapa penelitian telah dilakukan. Namun demikian sejauh penelusuran peneliti, belum ada penelitian lanjutan yang menggali secara
lebih mendalam mengenai pemanfaatan media dan bentuk promosi yang sesuai dengan kebiasaan mahasiswa pada saat mencari informasi untuk menentukan
pilihan tempat melanjutkan studi setelah lulus SMA. Pengenalan terhadap media sebagai sumber informasi ini penting diketahui sebagai dasar pertimbangan dan
masukan bagi pengelola promosi kampus untuk mendesain promosi yang bersumber dari dalam diri konsumen consumer insight. Untuk itu pengenalan
terhadap konsumen ini menjadi strategis untuk mengawali penentuan sebuah strategi dan taktik promosi yang tepat. Tanpa mengetahui bagaimana konsumen
memilih dan memanfaatkan media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mereka, akan sulit menentukan pemilihan media, desain pesan, dan sebagainya.
Ujung-ujungnya promosi yang dilakukan tidak dapat mencapai sasaran yang dituju dan target yang diharapkan. Apabila hal tersebut terjadi, maka
menimbulkan pemborosan sumber daya yang dimiliki namun tidak memiliki dampak apapun juga terhadap peningkatan penerimaan kampus.
commit to user
5
B. Rumusan Masalah