Ada tiga aspek yang menentukan kualitas bunyi yang bisa menentukan tingkat gangguan terhadap manusia.
1. Intensitastekanansound pressure adalah energi yang mengalir per satuan luas. Semakin jauh sumber suara, intensitas yang diterima semakin kecil, karena luas
permukaan total yang harus dilalui semakin besar. Intensitas terkecil rata-rata yang masih menimbulkan rangsangan pendengaran pada telinga umumnya
ialah 10
-12
Wattm
2
pada frekuensi 1000 Hz.
2. Frekuensi suara adalah fluktuasivariasi tekanan udara per unit waktu, dinyatakan dalam silklussecond atau Hertz. Setiap frekuensi suara, memberi kontribusi terhadap
tekanan suara totalintensitas secara keseluruhan. Frekuensi yang dapat didengar oleh orang dewasa muda dan sehat berada dalam rentang 20 Hz
– 15000 Hz. Suara percakapan manusia berada pada 300 Hz - 3000 Hz. Frekuensi tinggi lebih berbahaya
terhadap kemampuan dengar daripada frekuensi rendah. Telinga manusia lebih sensitif terhadap frekuensi tinggi.
3.2. Jenis-jenis Kebisingan
6
Suma’mur 2009 membagi jenis-jenis kebisingan berdasarkan atas sifat dan spektrum frekuensi, sebagai berikut:
1. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas steady state wide band noise
. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut-turut, seperti: mesin, kipas angin, dapur pijar.
6
Ingard, Uno. Noise Reduction Analysis. Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers. 2010.
Universitas Sumatera Utara
2. Bising yang kontinyu dengan spektrum sempit steady state narrow band noise
. Bising ini juga relatif tetap, akan tetapi ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz, seperti: gergaji sirkuler.
3. Bising terputus-putus intermittent noise. Bising jenis ini tidak terjadi secara terus-menerus, melainkan ada periode
relatif tenang, seperti: lalu lintas, kapal terbang. 4. Bising impulsif impact or impulsive noise.
Bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya, seperti:
tembakan, ledakan, pukulan. 5. Bising impulsif berulang
Sama dengan bising impulsif, hanya saja di sini terjadi secara berulang-ulang, seperti: mesin tempa di perusahaan.
Sifat dan spektrum frekuensi bunyi akan mempengaruhi waktu dan derajat gangguan pendengaran yang ditimbulkan. Berdasarkan atas pengaruhnya terhadap
manusia, bunyi dapat dibagi sebagai berikut: 1. Bising yang mengganggu irritating noise, intensitasnya tidak keras
mendengkur. 2. Bising yang menutupi masking noise
Merupakan bising yang menutupi pendengaran yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja, karena teriakan atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam kebisingan. 3. Bising yang merusak damaginginjurious noise
Universitas Sumatera Utara
Merupakan bunyi yang intensitasnya melampaui NAB, bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
3.3. Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesehatan