lii
C. Kerangka Berfikir
Untuk mengetahui alur jalannya penelitian agar tidak menyimpang dari tujuan, perlu digambarkan sebuah skema tentang kerangka berfikir yang
mempunyai gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian. Adapun skema itu adalah:
Gambar 1: Bagan Kerangka Berfikir
Keterangan
Kondisi awal: 1.
Siswa belum lancar membaca 2.
Bacaan yang dibaca harus dieja 3.
Pengucapan intonasi dan kalimat belum benar 4.
Siswa belum bisa memahami isi bacaan Kondisi Awal:
Rendahnya kemampuan membaca lancar Siswa kelas II SDN Praon 223 Surakarta
Penggunaan Pendekatan Pembelajaran yaitu Pendekatan
Whole Language
Kondisi Akhir: Kemampuan Membaca Siswa Kelas II
Meningkat.
liii Tindakan yang diambil:
Penggunaan pendekatan pembelajaran yakni pendekatan
Whole Language
. Kondisi akhir:
1. Kemampuan membaca siswa kelas II meningkat.
2. Bacaan yang dibaca tidak dieja lagi
3. Pengucapan intonasi dan lagu kalimat benar
4. Siswa dapat memahami isi bacaan
D. Hipotesis
Hipotesis tindakan ini dapat diturunkan sebagai berikut: “Jika Pembelajaran membaca lancar menggunakan pendekatan
Whole Language,
maka kemampuan membaca lancar siswa kelas II SDN Proan 223 Surakarta dapat meningkat.
liv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab III ini dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini. 1 Tempat dan Subyek penelitian; 2 Bentuk dan Srategi
Penelitian; 3 Prosedur Penelitian.
A. Tempat dan Subjek Penelitian 1.
Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Praon 223 Surakarta. SDN Praon terletak di jalan Jenggala Selatan,
Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari Surakarta. SDN Praon 223 Surakarta ini dipimpin oleh Ibu T. Ester Wirasti, S.Pd
dan 12 Dewan guru. Di SDN Praon terdapat 6 ruang kelas yakni kelas 1- kelas VI, 1 ruang kantor, ruang perpustakaan, ruang UKS dan gudang.
Kualifikasi SDN Praon ini termasuk kurang karena hasil USDA menempati ranking bawah.
Maksud peneliti mengadakan penelitian di SDN Praon 223 ini karena merupakan tempat dinas peneliti, yang tempatnya tidak jauh dari tempat
tinggal peneliti. Diharapkan peneliti tidak banyak mengalami kendala hambatan. Dan juga untuk penghematan biaya.
Hubungan peneliti dengan anak didik dan dewan guru sudah terjalin dengan baik sehingga peneliti lebih mudah mendapatkan data.