Jenis-jenis Pertumbuhan Penduduk Angka Pertumbuhan Penduduk

jumlah anak lahir hidup dan lebih mudah dihitung untuk wanita, sebab merekalah yang melahirkan anak. Satu cara sederhana untuk mengukur fertilitas adalah mengambil rata-rata anak lahir hidup dari wanita golongan usia tertentu. Wanita yang mampu melahirkan seorang anak hidup, secara biologis adalah subur fekund, sedangkan wanita yang tidak ammpu melahirkan anak lahir hidup adalah steril. b. Mortalitas Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Tingkat kematian saling berbeda antara kelompok penduduk satu dan kelompok penduduk yang lainnya. Tingkat kematian penduduk laki-laki biasanya lebih tinggi dari pada tingkat kematian penduduk perempuan. Tingkat kematian penduduk dewasa muda lebih rendah dari pada tingkat kematian bayi, anak, dan penduduk usia lanjut. Penduduk negara maju mempunyai tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan penduduk negara yang sedang berkembang. c. Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politiknegara ataupun batas administratifbatas bagian dalam suatu negara. Ada dua dimensi penting yang perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan.

2.5 Jenis-jenis Pertumbuhan Penduduk

1. Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami merupakan pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih antara kelahiran dan kematian. Untuk dapat mengitung pertumbuhan penduduk alami dapat diketahui dengan menggunakan rumus: Universitas Sumatera Utara P = L – M 2.1 Di mana: P = Pertumbuhan penduduk L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan kematian adalah sebagai berikut : a. Penggolongan Angka Kelahiran 1. Angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30. 2. Angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40. 3. Angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40. b. Penggolongan Angka Kematian: 1. Angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10. 2. Angka kematian sedang, jik aangka kematian antara 10-20. 3. Angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20. 2. Pertumbuhan Pendududuk Migrasi Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh perbedaan antara jumlah migrasi masuk imigrasi dan migrasi keluar emigrasi. Jumlah imigrasi yang melebihi jumlah emigrasi aka nmenambah jumlah penduduk di negara yang bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi lebih besar dari imigrasi, jumlah penduduknya akan mengalami penurunan. Adapun rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah: PM = I – E 2.2 Di mana: PM = Total penduduk migrasi I = Jumlah Imigrasi E = Jumlah Emigrasi Universitas Sumatera Utara Setelah diketahui pertumbuhan secara alami dan pertumbuhan penduduk migrasi maka selanjutnya akan diketahui pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung secara keseluruhan. Rumus pertumbuhan penduduk total adalah : Pt = L - M + I - E 2.3 Keterangan : P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah Kematian I = Jumlah Imigrasi E = Jumlah Emigrasi

2.6 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk r menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen . Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, akan digunakan rumus Exponential Growth, yaitu: = 2.4 = . = + − = − = = − = 2.5 Universitas Sumatera Utara di mana: = Jumlah penduduk pada tahun t = Jumlah penduduk pada tahun awal = Angka pertumbuhan penduduk = Waktu dalam tahun = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,7182818 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN