Material Katoda Material Elektroda untuk Baterai ion Lithium

Pada Gambar 2.4. tampak bahwa material yang dapat berfungsi sebagai katoda dan anoda dilihat pada tegangan kerjanya. Material yang berperan sebagai katoda harus memiliki tegangan kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan kerja pada material anoda. Misalnya, grafit berfungsi sebagai anoda ketika dipasangkan dengan Li x MnO 2 karena tegangan kerja grafit sebesar 0,5 V sedangkan Li x MnO 2 tegangan kerjanya sebesar 3 V. Namun grafit dapat berfungsi sebagai katoda saat dipasangkan dengan elektroda Li metal sebagai anodanya karena tegangan kerja Li metal masih dibawah tegangan kerja grafit sebesar 0 Volt Subhan, 2011.

2.3 Material Elektroda untuk Baterai ion Lithium

Material elektroda pada baterai ion lithium terdiri atas material aktif katoda dan material aktif anoda. Material aktif katoda yang sering digunakan yaitu LiFePO 4 dan material aktif anoda yaitu Mesocarbon Microbead MCMB.

2.3.1 Material Katoda

Struktur, sifat fisik dan sifat elektrokimia material katoda menentukan kinerja pada baterai ion lithium. Untuk setiap berat material katoda, jumlah ion lithium yang dilepaskan material katoda saat charging dan jumlah ion lithium yang kembali dalam waktu tertentu ke material katoda saat discharging menggambarkan densitas energi dan densitas daya sel baterai. Semakin banyak ion lithium dipindahkan dari katoda ke anoda maka semakin besar pula densitas energi sel baterai. Semakin banyak ion lithium yang kembali ke katoda dari anoda maka semakin besar densitas dayanya. Oleh karena itu, material katoda harus bersifat ion dan elektron konduktif Triwibowo, 2011. Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh material katoda yaitu antara lain : 1. Struktur host nya harus memiliki kemampuan interkalasi yang besar kapasitas energinya tinggi dan memiliki koefisien difusi kimia lithium yang tinggi densitas dayanya tinggi. Universitas Sumatera Utara 2. Perubahan struktur host selama interkalasi dan deinterkalasi harus sekecil mungkin siklus hidupnya panjang. 3. Material harus memiliki sifat kimia yang stabil, tidak beracun dan murah. 4. Proses pengerjaannya mudah Yao, 2003. Material katoda yang sering digunakan pada baterai ion lithium yaitu LiCoO 2 , LiFePO 4 , LiMn 2 O 4 dan material lainnya. Ketiga material tersebut memiliki bentuk struktur host yang berbeda yang dapat dilihat pada Gambar 2.5. a b c Gambar 2.5. a Struktur Layered pada Material Katoda LiCoO 2 , b Struktur Spinel pada LiMn 2 O 4 dan c Struktur Olivine pada LiFePO 4 Buchmann, 2001 Pada struktur host bentuk layered, ion lithium beinterkalasi dalam tiga arah, pada struktur host bentuk spinel interkalasi ion lithium dalam dua arah, sedangkan pada struktur host bentuk olivine interkalasi ion lithium dalam satu arah Buchmann, 2001. Karakteristik elektrokimia dari masing-masing material tersebut dapat dilihat perbandingannya pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Karakteristik Elektrokimia dari Beberapa Material Katoda Katoda LiFePO 4 LiMnO 4 LiCoO 2 Densitas gcm 3 3,6 4,31 5,10 Potensial V 3,5 4,05 3,90 Kapasitas Spesifik mAhg 169 148 274 Energi Spesifik Whg 0,59 0,56 0,98 Sumber : Yueping Yao 2003 Universitas Sumatera Utara Lithium Ferrophosphate LiFePO 4 LiFePO 4 merupakan salah satu material katoda yang memiliki struktur olivine, termasuk kedalam sistem kristal ortorombik Pnma. Konstanta kisi a, b dan c adalah masing- masing 1,033, 0,601 dan 0,4693 μm. Ikatan kovalen kuat pada PO membuat LiFePO 4 stabil bahkan pada suhu diatas 200 °C. Struktur kristal LiFePO 4 dapat dilihat pada Gambar 2.6. a b Gambar 2.6. a Struktur Kristal LiFePO 4 Padhi et al. 2002 dan b Struktur Kristal LiFePO 4 saat Charge-Discharge Rizki, 2014 Penggunaan LiFePO 4 sebagai material aktif katoda pertama kali dilakukan oleh John Goodenough’s di Universitas Texas pada tahun 1996. Alasan pemilihan LiFePO 4 sebagai material aktif katoda karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan material katoda lain diantaranya seperti biaya pembuatan lebih murah karena bahan pembentuknya mudah didapatkan di alam, tidak beracun, kapasitas sedang 170 mAhg, keelektronegatifannya tinggi, sangat reaktif, densitas energi yang tinggi, dan ramah lingkungan. Namun, material ini masih memiliki kelemahan yaitu konduktifitas listrik yang rendah berorde 10 -9 Scm dan difusi ion lithium yang lambat Padhi et al. 2002. Untuk meningkatkan konduktifitas material katoda LiFePO 4 yang rendah maka dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan penambahan zat aditif konduktif untuk membentuk material komposit. Sumber karbon, seperti carbon black, acetylene black, grafit, dan sumber karbon lainnya sering digunakan sebagai zat aditif pada material tersebut Wu et al. 2011. Karakteristik dari LiFePO 4 dapat dilihat pada Tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4. Karakteristik dari LiFePO 4 Material Nilai Kapasitas Spesifik mAhg 160 Densitas gcc 3,70 Densitas Energi Wh L 220 Tegangan Kerja V 3,3 Daya Spesifik Wkg 300 Waktu Hidup tahun 10 Siklus Hidup cycle 2.000 Sumber : Yoshio et al 2009

2.3.2 Material Anoda