10 Alwi menyelenggarakan kegiatan ibadah dan ta’lim.
8
Masjid tersebut dibangun pada tahun 1953. Sejak itulah Gurawan menjadi makna tersendiri bagi para
muhibbin. Sepeninggal Habib Alwi, tongkat estafet diamanhkan kepada Habib Anis. Habib Anis merupakan keturunan dari Habib Alwi al-Habsyi.
Atas dasar latar belakang tersebut di atas, maka penulis mengambil judul
“Tradisi Haul Habib Ali Al-Habsyi Masyarakat Muslim Muhibbin di Pasar Kliwon Tahun 1980 – 2006”
.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang melatarbelakangi munculnya Tradisi Haul di Pasar Kliwon
Surakarta ? 2.
Bagaimana perkembangan pelaksanaan Tradisi Haul Habib Ali Al-Habsyi di Pasar Pasar Kliwon tahun 1980-2006?
3. Bagaimana dampak keberadaan Tradisi Haul Habib Ali Al-Habsyi terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pasar Kliwon tahun 1980 – 2006 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui latar belakang Tradisi Haul Habib Ali Al-Habsyi di Pasar Kliwon.
8
Husein Anis al-Habsyi, 2006, Biografi habib Ali Bin Muhammad al-Habsyi, Solo : Pustaka Zawiyah, hal 60-78.
11 2.
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Haul Habib Ali Al-Habsyi di Pasar Kliwon tahun 1980-2006.
3. Untuk mengetahui dampak pelaksanaan Haul Habib Ali Al-Habsyi terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pasar Kliwon Tahun 1980 - 2006.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan melengkapi kajian
pengetahuan dalam ilmu sejarah khususnya sejarah sosial budaya dan kepercayaan serta dapat menambah wawasan mengenai masalah kebudayaan.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan tentang sejarah Tradisi Haul di Gurawan Pasar Kliwon dan dapat dijadikan bahan
informasi bagi para peneliti yang menaruh minat terhadap studi sejarah social budaya dan masyarakat.
E. Tinjauan Pustaka
Buku-buku yang menjadi bahan acuan antara lain yaitu, buku yang berjudul Dekonstruksi Tradisi Gelegar Pemikiran Arab Islam karya Issa J.
Boullata, 2001. Buku ini mengkaji terhadap bagaimana para intelektual Arab memahami dan mendudukkan diri mereka di hadapan modernitas global. Dalam
kajian ini diperlihatkan bagaimana “Islam”, “Arab”, dan identitas-identitas
12 lainnya dirumuskan cita-cita masa depan dipancangkan, dan aksi politik digelar.
Dinamikanya demikian luas, tidak tunggal, dan terbentang dari yang paling kiri hingga kanan. Ketegangan berlangsung antara kesetiaan pada “tradisi” dan
harapan serta keyakinan pada “progresi”. Buku kedua karya Nurcholish Madjid yang berjudul Masyarakat
Religius, 2006. Buku menjelaskan tentang konsep masyarakat dalam tuntunan Islam. Setiap manusia memiliki naluri religiusitas, naluri untuk berkepercayaan.
Naluri itu muncul bersamaan dengan hasrat memperoleh kejelasan tentang hidup dan alam raya yang menjadi lingkungan hidup itu sendiri. Agama sebagai sistem
keyakinan menyediakan konsep tentang hakikat dan makna hidup itu tetapi ia tidak terdapat pada segi-segi formalitas atau bentuk lahiriyah keagamaan.ia berada
dibaliknya. Karya Koentjaraningrat yang berjudul Kebudayaan Jawa, 1984. Buku
ini menguraikan banyak hal tentang kebudayaan masyarakat jawa, diantaranya adalah tentang sistem religi orang Jawa. Dalam buku ini disebutkan bahwa orang
Jawa penganut Islam dibagi menjadi dua, yaitu penganut agama Islam sinkretis yang kemudian disebut agama Jawa atau Agama Jawi dan penganut Islam murni
atau agama Islam Santri. Dalam buku ini, Koentjaraningrat juga menyebutkan bahwa pemeluk Agama Kejawen tersebut menjalankan berbagai upacara, baik
upacara ritual maupun upacara seremomal. Kedua jenis upacara itu mempunyai peranan yang penting untuk mengingatkan manusia dalam lingkungan mereka.
Ada empat aspek penting yang harus diadakan apabila sesorang akan mengadakan upacara, yaitu, 1 tempat upacara, 2 saat-saat upacara dilaksanakan, 3 benda-
13 benda atau alat-alat upacara, dan 4 orang-orang yang melakukan dan memimpin
upacara. Dalam skripsi tahun 2003 yang berjudul Pasang Surut Usaha Industri
Batik Masyarakat Keturunan Arab di Pasar Kliwon Tahun 1966-2002. Skripsi ini menjelaskan tentang masyarakat keturunan Arab di Pasar Kliwon yang sebagian
besar bekerja sebagai pengusaha batik. Skripsi ini juga menjelaskan mengenai pasang surut dan kinerja wanita keturunan Arab di Pasar Kliwon. Dalam skripsi
ini membantu penulis dalam mengetahui keberadaan dan sejarah komunitas Arab di Pasar Kliwon.
Dalam buku Nilai-Nilai Budaya Dalam Kehidupan Pesantren Di Daerah Situbondo Jawa Timur, 1999 karangan Wiwik Pertiwi. Buku ini merupakan
kumpulan dari berbagai penulis, didalam buku ini diungkapkan bagaimana nilai- nilai budaya yang berisi konsep-konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian
besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai
pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatannya lebih konkrit, seperti aturan-aturan khusus dari norma-
norma.
14
F. Metode Penelitian