60
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad shalawat yang dengannya menjadi hidup ruhku, menjadi bersemangat
anggota tubuhku, menjadi kuat hatiku, dan sirnya mengalir pada anak- anakku, istriku dan teman-temanku, dan dengan shalwat itu aku menjadi
bahagia dan mendapat kebahagiaan.
55
BAB IV EKSISITENSI TRADISI HAUL HABIB ALI AL-HABSYI
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MUSLIM MUHUBBIN
Manusia sebagai makhluk berbudaya mengandung pengertian bahwa kebudayaan merupakan ukuran dalam hidup dan tingkah laku manusia.
Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan
manusia. Kebudayaan bersifat stabil disamping juga dinamis dan setiap kebudayaan mengalami perubahan yang kontinyu. Setiap kebudayaan pasti
mengalami perubahan atau perkembangan saja yang bersifat statis. Perubahan dalam kebudayaan seringkali tidak terasa oleh anggota masyarakat
karena berjalan sangat lambat, seperti perubahan pada fisik manusia yang terlihat lain tanpa dapat dideteksi kapan berubahnya.
Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda satu dengan lainnya, namun setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang
55
Ibid., hal. 212-213.
61 berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga.
56
Tidak dapat dipungkiri, bahwa masyarakat dan kebudayaan manusia dari manapun selalu dalam keadaan
berunah. Perubahan tersebut disebabkan dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan pengaruh dari luar.
Nilai-nilai lama yang semula menjadi acuan atau pedoman suatu kelompok masyarakat menjadi goyah akibat masuknya nilai-nilai baru dari luar. Kemudian
orang cenderung bertindak irasional dan sepraktis mungkin. Akibatnya nilai-nilai lama dalam kehidupan kultural masyarakat pendukungnya lambat laun akan
terkikis oleh pengaruh modern dan nilai-nilai baru, dengan kata lain upacara tradisional termasuk Tradisi Haul Habib Ali al-Habsyi mengalami perubahan atau
pergeseran akibat pengaruh modern. Masyarakat Pasar Kliwon sebagai bagian dari masyarakat Jawa mempunyai
kebudayaan yang bersifat dinamis. Kebudayaan bersifat dinamis karena kebudayaan mengalami perubahan atau perkembangan sesuai dengan
perkembangan masyarakat, sebab kebudayaan tumbuh dan berkembang dalam perkembangan masyarakat, sebab kebudayaan tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat. Hidup dan mati suatu kebudayaan tergantung dari masyarakatnya.
A. Pandangan Masyarakat Muslim Muhibbin Terhadap Tradisi Haul Habib