SAID AL HADAD Economic Valuation of Seagrass Ecosystem in Waidoba Island, South Halmahera Regency Province of North Moluccas

VALUASI EKONOMI EKOSISTEM LAMUN PULAU WAIDOBA KABUPATEN HALMAHERA SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

M. SAID AL HADAD

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Valuasi Ekonomi Ekosistem Lamun Pulau Waidoba Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Juni 2012 M. Said Al Hadad NRP H351090021 ABSTRACT M. SAID AL HADAD, 2012. Economic Valuation of Seagrass Ecosystem in Waidoba Island, South Halmahera Regency Province of North Moluccas. Under direction of AHYAR ISMAIL and ACHMAD FAHRUDIN. Seagrass is high level vegetation Angiosperm, which has adapted to survive under sea water. Seagrass ecosystem gives benefit to product goods and service which can be consumed directly or indirectly. The research was done in Waidoba Island, South Halmahera, Province of North Moluccas. which purposed to see types of seagrass ecosystem, estimation of economic value of function and benefit of seagress ecosystem, and alternative management of seagress ecosystem in Waidoba Island. The method of research of economic values of seagress ecosystem used transect method and transect plot, effect on production EoP and CVM. Based on research, economic value of seagress ecosystem in Waidoba Island showed total economic value 255.324.598.410 per year. The economic value included direct use value fisheries and indirect use value nursery ground, blue carbon, option value, existence value, and bequest value. Key words: Seagrass, Waidoba Island, Total Economic Value. RINGKASAN M. SAID AL HADAD . Valuasi Ekonomi Ekosistem Lamun Pulau Waidoba Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Dibimbing oleh AHYAR ISMAIL dan ACHMAD FAHRUDIN. Lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi dan berbunga angiospermae yang telah beradaptasi untuk dapat hidup terbenam di air laut. Ekosistem lamun memberikan manfaat dengan menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi baik secara langsung direct maupun tidak langsung indirect. Di perairan padang lamun, terdapat beberapa famili ikan komersial sebagai penyumbang produksi perikanan, di antaranya : Serranidae, Siganidae, Scaridae, Lethrinidae, dan Lutjanidae. Beberapa biota lain yang penting adalah sotong Sepia, Sepiateuthis, bulu babi Diadema, Tripneutes, lola Trochus niloticus, gurita Octopus, kima Tridacna, Hippous, teripang Holothuria, kerang darah Anadara dan lain-lain. Pulau Waidoba merupakan kepulauan yang saat ini menjadi isu pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Maluku Utara. Pulau ini memiliki karakteristik geografis dan karakteristik masyarakat yang khas, karena terletak pada garis khatulistiwa dan didominasi oleh suku Bajo sebagai salah satu suku yang hidup dan berinteraksi secara langsung dengan laut. Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi pola pemanfaatan dan permasalahan ekosistem lamun Pulau Waidoba, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. 2. Mengestimasi nilai ekonomi dari fungsi dan manfaat ekosistim lamun Pulau Waidoba, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. 3. Menentukan alternative pengelolaan ekosistem lamun yang berkelanjutan di Pulau Waidoba, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Pemanfaatan ekosistem padang lamun di Pulau Waidoba dilakukan oleh masyarakat maupun swasta sebagai daerah penangkapan ikan, penangkapan biota non ikan dan sebagai areal budidaya perairan rumput laut, kerang dan ikan. Beberapa aktivitas yang dianggap secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada degradasi habitat habitation dan keanekaragaman hayati biodiversity, seperti pengambilan kerang darah anadara sp dan adanya kegiatan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dinamit botol dan bahan beracun tuba dan potassium sianida baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun oleh swasta. Berdasarkan hasil penelitian rekapitulasi nilai ekonomi ekosistem lamun di Pulau Waidoba menunjukkan total nilai ekonomi total economic value mencapai Rp 255.324.598.410 per tahun. Nilai ekonomi ini terdiri dari nilai ekonomi manfaat langsung use value sebesar Rp 241.054.041.785. per tahun, nilai ekonomi manfaat tak langsung direct use value sebesar Rp.4.694.820.081 per tahun, nilai keberadaan existensi value sebesar Rp. 9.448.756.247 per tahun,nilai pilihan option value sebesar Rp 33.766.994 per tahun dan nilai warisan bequest value adalah sebesar Rp 93.213.303 per tahun. Kata kunci : Lamun, Pulau Waidoba, Total Nilai Ekonomi. © Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2012 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penulisan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa ijin IPB. VALUASI EKONOMI EKOSISTEM LAMUN PULAU WAIDOBA KABUPATEN HALMAHERA SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

M. SAID AL HADAD

Tesis Salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 Penguji Luar Komisi Pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT. Judul Tesis : Valuasi Ekonomi Ekosistem Lamun Pulau Waidoba Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara Nama : M. Said Al Hadad NRP : H351090021 Disetujui Komisi Pembimbing Diketahui Tanggal Ujian: 1 Juni 2012 Tanggal Lulus: Ketua Program Studi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Prof. Dr. Ir Akhmad Fauzi, M.Sc Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc, Agr Dr. Ir. Achmad Fahrudin, MS Anggota Dr. Ir. Ahyar Ismail, M. Agr Ketua PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ Valuasi Ekonomi Ekosistem Lamun Pulau Waidoba Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara”. Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar master S2 pada Program Studi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 1. Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan karya ilmiah ini tidak lepas dari arahan dosen pembimbing. Untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kami ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Ahyar Ismail, M. Agr selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Achmad Fahrudin MS selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan masukan-masukan bagi perbaikan penulisan penelitian ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada: 2. Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc selaku Ketua Program Studi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan – IPB atas ilmu dan bimbingannya yang sangat luar biasa selama penulis kuliah di ESL. 3. Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT. Selaku Ketua Departemen Fakultas Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Pascasarjana IPB atas ilmu dan kesediaanya menjadi dosen penguji luar komisi pada tesis ini. 4. Seluruh jajaran dosen dan staf Departemen ESL atas bantuannya selama penulis menempuh pendidikan pascasarjana. 5. Orang tua tercinta Mohdar Al Haddad dan Hj. Raguan Nabung sekeluarga di Bajo Kayoa atas doa dan dukungannya selama saya menempuh studi dan lainnya. 6. Istri dan anak tercinta Iyad Mahmud Al Haddad, yang memberikan waktu dan memahami selama studi Rekan-rekan ESL 2009, Hamdan, Yadi, Asti, Rohkib, Kadek, Novan, Iren, Maria, Eka, Safrudin, Fadli untuk kebersamaan sosial kapital yang dibangun selama ini. 7. 8. Salim Abubakar SP, M.Si Selaku Pembantu Dekan II pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate dan Anak-anak Mahasiswa MSP yang telah membantu penulis dalam pengambilan data di lapangan. 9. Irwan Mulyadi S.Pi, M.Si yang telah memberikan semangat, mendampingi dan membantu penulis selama ini Rektor dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate atas izin sehingga penulis diberi kesempatan menempuh pendidikan pascasarjana-IPB Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat Pulau Waidoba dan instansi terkait yang berada pada jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara serta bagi mereka yang menggunakannya. Bogor, Juni 2012 M. Said Al Hadad RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bajo pada tanggal 26 April 1977 sebagai anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Mohdar Al Haddad dan Hj. Raguan Nabung. gelar Sarjana Pertanian, penulis peroleh pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Khairun pada tahun 2001 Pada tahun 2007 penulis di terima sebagai dosen pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate. Pada tahun 2009, penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada Program Studi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.