Tujuan Wadah dan Media Pemeliharaan Pakan Uji

2 kualitasnya bervariasi tergantung jenis udang dan proses pengolahannya Abun 2009. Ekspor udang umumnya berupa udang tidak beku, udang beku dan udang dalam kaleng. Produk udang beku sebagian besar berupa produk tanpa kepala headless dan produk udang kupasan peeled. Dari bagian udang yang terbuang tersebut ada bagian yang masih layak bagi konsumsi, misalnya bagian kepala dan dada udang cephalothorax. Kepala udang sangat potensial dijadikan bahan pakan sumber protein hewani karena ketersediaannya cukup banyak dan mengandung zat-zat gizi yang tinggi. Menurut Hetramf dan Piedad-Pscual 2000 melaporkan bahwa berdasarkan komposisi bahan kering, kepala udang mengandung 43,2 protein kasar, 5,6 lemak, 15,8 serat kasar, 33,0 abu, dan 2,4 BETN. Untuk mengetahui pemanfaatan tepung kepala udang, perlu dilakukan penelitian mengenai pemanfaatannya untuk menggantikan tepung ikan dalam pakan ikan.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimal tepung kepala udang yang dapat digunakan untuk menyubstitusi tepung ikan dalam pakan ikan patin Pangasianodon hypophtalmus. 3 II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Wadah dan Media Pemeliharaan

Ikan uji dipelihara dalam bak beton berdimensi 100 x 100 x 80 cm dengan volume air 500 liter. Bak beton yang digunakan berjumlah 15 buah untuk 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Masing-masing bak dilengkapi dengan aerasi dan pengolahan air menggunakan sistem resirkulasi. Kepadatan ikan adalah 20 ekor per bak. Penempatan bak dilakukan secara acak. Skema dan tata letak wadah perlakuan dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.2 Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan dalam penelitian ini berupa pakan pelet kering. Sebelum pakan uji dibuat, bahan pakan yang digunakan dianalisis proksimat terlebih dahulu Lampiran 3. Hasil analisis proksimat dijadikan acuan untuk menentukan formulasi pakan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakan antara lain tepung ikan lokal TI, tepung kepala udang TKU, tepung kedelai SBM, dedak, tepung bungkil sawit yang sudah difermentasi PKM, premix, minyak kelapa, dan binder berupa tapioka. Target kadar protein pakan uji adalah 28,5, energi protein rasio sebesar 7-9 kkal DEg protein serta jumlah energi pakan yaitu 2.500 kkal DEkg pakan. Perlakuan terdiri dari 5 macam yang berbeda tingkat pergantian komposisi tepung ikan TI dengan tepung kepala udang TKU. Pakan uji yang digunakan adalah pakan A 100TI sebagai pakan kontrol, pakan B 15TKU : 85TI, pakan C 30TKU : 70TI, pakan D 45TKU : 55TI, dan pakan E 60TKU : 40TI. Komposisi bahan baku pakan yang lebih lengkap disajikan dalam Tabel 1. Pakan lalu dicetak dan dikeringkan. Setelah itu pakan disimpan di tempat yang kering dan tidak lembab. Pakan yang telah dibuat kemudian dianalisis proksimat untuk mengetahui kandungan nutriennya. Hasil analisis proksimat pakan dapat dilihat pada Tabel 2. 4 Tabel 1. Komposisi bahan baku pakan g per kg pakan kering Bahan pakan Perlakuandosis TKU pergantian tepung ikan TKU 0 TKU 15 TKU 30 TKU 45 TKU 60 Tepung ikan TKU PKM Dedak SBM Minyak Kelapa Premix Tapioka 22,50 0,00 35,00 12,50 18,00 4,00 2,00 6,00 19,23 3,37 35,00 12,50 18,00 4,00 2,00 5,90 15,75 6,75 35,00 12,50 18,00 4,00 2,00 6,00 12,37 10,13 35,00 12,50 18,00 4,00 2,00 6,00 9,20 13,50 35,00 12,50 18,00 4,00 2,00 5,80 Menurut perhitungan : DE kkalkg CP kkalg 2.323,26 8,10 2.306,81 8,22 2.285,21 8,35 2.266,15 8,48 2.252,25 8,61 Keterangan : Digesteble energy energi pakan yang dapat dicerna 1 g protein = 3,50 kkalkg, 1 g karbohidrat = 2,50 kkalkg,1 g lemak = 8,10 kkalkg NRC, 1993. C = energi, P = protein. Tabel 2. Komposisi proksimat pakan bobot kering Komposisi proksimat Perlakuan dosis TKU pergantian tepung ikan TKU 0 TKU 15 TKU 30 TKU 45 TKU 60 Protein Lemak Abu Serat Kasar BETN 29,49 7,90 9,19 11,02 36,00 28,12 8,00 7,82 14,15 34,06 28,29 7,87 7,80 15,87 32,37 27,80 7,77 7,25 17,93 30,92 28,03 7,80 8,45 20,64 28,16 Keterangan kadar air : Pakan A: 15,58, Pakan B: 14,15, Pakan C: 15,60, Pakan D; 15,59, Pakan E : 15,80.

2.3 Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data