FEASIBILITY STUDY ON ESTABLISHMENT OF JACKFRUITS CHIPS PROCESSING INDUSTRIES IN SEMARANG REGENCY
R. Adityo Arannugroho
Department of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB Dramaga Campus, Bogor 16002, West Java, Indonesia.
ABSTRACT Before make an investment, it would be good to make a feasibility study of
that investment. The result of this research is to know the feasibility of the the establishment of the Jackfruits chips industries on Semarang regency. The result
of this reserach show that market aspect have stable market demand, prospective market potential, and good market share. Analysis result of technical and
technology aspect, finanncial aspect indicate that jackfruit chip industry is feasible to established. The analysis to the sensitivity on the increasing raw
material prices up to 13, increasing fuel and electricity prices up to 68, and reduction in selling prices up to 4 is feasible to established.
Keywords : feasibility study,technic aspect, financial aspect
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Kabupaten Semarang menyatakan bahwa buah nangka merupakan produk hortikultura unggulan yang potensial. Ditinjau dari segi produktivitas, berdasar data dari
Dinas Pertanian Kabupaten Semarang pada tahun 2008, produsi buah nangka di daerah ini mencapai 17.593 kwintaltahun. Mutu buah nangka yang baik dari segi rasa, ukuran, dan
ketebalan daging buah akan menjadi dukungan keunggulan bagi buah ini. Potensi buah di daerah ini dapat memberikan nilai tambah apabila diolah menjadi keripik nangka.
Nilai tambah yang didapat jika buah nangka diolah menjadi keripik nangka diantaranya adalah meningkatnya harga jual serta umur simpan produk menjadi lebih lama. Keuntungan
yang didapat dari usaha keripik nangka memberi peluang untuk didirikannya industri pengolahan keripik nangka.
Sebelum keripik nangka dipasarkan di suatu wilayah, maka diperlukan penilaian mengenai seberapa besar permintaan konsumen yang ada serta potensinya untuk dapat
berkembang di masa mendatang. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan produk yang dipasarkan.
Selain aspek pasar, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan operasional industri meliputi kelayakan jumlah dan mutu bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi, teknologi pengolahan yang digunakan, serta beberapa hal yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan teknis kegiatan industri seperti
lahan, bangunan, dan tenaga kerja. Dalam langkah pendirian industri pengolahan keripik nangka juga diperlukan
pertimbangan yang berkaitan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan serta tingkat penerimaan yang akan didapat sehingga tingkat resiko dari biaya yang diinvestasikan dapat
diukur tingkat kelayakannya. Sebuah industri tidak dapat didirikan jika tidak mendapat izin dari pemerintah atau tidak
ada undang-undang yang mengatur tentang pendirian industri di suatu daerah. Maka dalam studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka juga diperlukan analisis
mengenai peraturan dan perizinan mengenai pendirian industri. Untuk menilai tingkat kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di
kabupaten Semarang, maka dibutuhkan studi kelayakan yang dalam dan komprehensif sehingga hasil studi kelayakan dapat menggambarkan tingkat kelayakan pendirian industri
dengan baik. Informasi yang didapat dari studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang mencakup gambaran ketersediaan pasar dan
perkiraanya, kebutuhan teknis industri, kelayakan finansial, dan syarat-syarat pendirian industri.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai tingkat kelayakan pendirian industri kecil keripik nangka di Kabupaten Semarang meliputi aspek
pasar, teknis dan teknologis, finansial, serta yuridis. Manfaat penelitian ini diantaranya dapat digunakan sebagai acuan bagi calon
wirausahawan dan investor yang ingin melakukan usaha bisnis keripik nangka di kabupaten Semarang, masukan bagi perbankan untuk pemberian pinjaman dan masukan bagi
pemerintah dalam melakukan pembinaan bagi para petani nangka di kabupaten Semarang,
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. STUDI KELAYAKAN