ASPEK PASAR Studi Kelayakan Pendirian Industri Pengolahan Keripik Nangka di Kabupaten Semarang

4. Analisis Yuridis

Analisis yuridis dilakukan secara kualitatif dengan menganalisis faktor- faktor kemudahankesulitan dari undang-undangperaturan yang berlaku.

5. Analisis Sosial dan Ekonomi

Analisis sosial dan ekonomi dilakukan secara kualitatif dengan mengidentifikasi keuntungan sosial dan ekonomi yang didapat dari pendirian industri keripik nangka di kabupaten Semarang.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ASPEK PASAR

1. Kondisi Pasar

Penjualan keripik nangka sebenarnya telah ada di kota Semarang meskipun belum tersebar luas. Dari pengamatan ke beberapa lokasi dapat dilihat keberadaan produk keripik nangka di kota Semarang seperti terlihat pada tabel 4. Tabel 4. Keberadaan produk keripik nangka di beberapa tempat penjualan di kota Semarang Tempat Penjualan Keberadaan keripik nangka Jumlah keripik nangka yang dijual Kw Supermarket DP Mall Pernah menjual, sekarang tidak - Gelael supermarket Belum pernah menjual - Pasar swalayan ADA Belum pernah menjual - Supermarket Matahari Belum pernah menjual - Stasiun Tawang Belum pernah menjual - Bandara udara Ahmad Yani Pernah menjual, sekarang tidak - Pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran 1. Toko Lumba-Lumba 2. Toko Bandeng Arwana 3. Toko Bandeng Bonafide 4. Toko Bandeng Presto 5.Toko Istana Buah Bandeng Djoe 6. Toko Bandeng Juwana Pernah menjual, sekarang tidak Pernah menjual, sekarang tidak Menjual Belum pernah menjual Menjual Pernah menjual, sekarang tidak - - 1 - 2,5 - Hasil pengamatan di berbagai outlet pemasaran menunjukkan bahwa keripik nangka merupakan produk yang masih jarang ditemui di kota Semarang. Dari tabel 4 terlihat bahwa di supermarket DP Mall dan bandara udara Ahmad Yani, keripik nangka pernah dijual tetapi saat ini tidak dijual lagi. Dari hasil wawancara diketahui sebabnya adalah karena tidak adanya pasokan selanjutnya dari produsen. Berbagai supermarket maupun minimarket dan stasiun Tawang bahkan belum pernah menjual keripik nangka. Hal ini diduga karena tidak adanya pasokan dari produsen. Dari tabel 4 terlihat juga bahwa keberadaan keripik nangka ada di beberapa toko di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran. Dari enam toko yang disurvei pada tahun 2010, hanya ada dua toko yang menjual keripik nangka sebagai oleh-oleh yaitu toko Istana Buah Bandeng Djoe dan Bandeng Bonafide. Menurut pedagang di toko Bandeng Bonafide, keripik nangka sudah cukup lama dijual di tempat tersebut dan selama ini cukup diminati konsumen yang pada umumnya adalah wisatawan yang datang ke Semarang dan warga Semarang sendiri yang akan berpergian ke luar kota. Hasil wawancara dengan Dinas Perindustrian kota Semarang menunjukkan bahwa selama ini pemasaran terbesar keripik nangka baru di pusat penjualan oleh-oleh jalan Pandanaran. Keripik nangka masih sangat jarang dijumpai di tempat-tempat lainnya.

2. Potensi Pasar

Pasokan keripik nangka di pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran berasal dari kota Semarang, kabupaten Kendal, dan kota Malang. Menurut penjual di toko pusat oleh-oleh Istana Buah dan Bandeng Djoe, keripik nangka yang paling laku dijual adalah keripik nangka dengan merk dagang Tafied Rona Chips dari kabupaten Kendal. Hasil survei menunjukkan bahwa pada tahun 2010 telah terdapat produsen dan distributor keripik nangka di wilayah kota Semarang dan sekitarnya. Industri tersebut berskala menengah dan rumah tangga seperti yang terlihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil survei produsen dan distributor keripik nangka di sekitar kota Semarang Nama Perusahaandistributor Lokasi Tahun Berdiri Jumlah Produk tahun Fokus Pemasaran Tafied Rona Chips Kabupaten Kendal 2001 1,8 ton Lokal C.V. Berkah Jaya Abadi Kota Semarang 2005 90 ton Ekspor dan daerah lain Fruit Eternity Kota Semarang 2005 52 ton Ekspor dan daerah lain Dari tabel 5 terlihat bahwa hanya ada satu industri keripik nangka yang memiliki fokus utama melayani pasar lokal yaitu perusahaan Tafied Rona Chips. Perusahaan C.V. Berkah Jaya Abadi dan distributor Fruit Eternity memasarkan produk keripik nangka dengan fokus utama pasar ekspor dan daerah lain. Jumlah permintaan pasar keripik nangka untuk kota Semarang, daerah lain, serta ekspor dari C.V Berkah Jaya Abadi dan distributor Fruit Eternity mencapai 142 tontahun. Jumlah permintaan pasar ekspor cukup stabil selama lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar keripik nangka untuk ekspor cukup baik. Hasil wawancara dengan pemilik usaha keripik nangka Tafied Rona Chips menunjukkan bahwa selama sembilan tahun beroperasi, permintaan keripik nangka dari kota Semarang selalu stabil. Permintaan terbesar datang dari distributor dengan jumlah sebesar 1,62 tontahun. Distributor kemudian menyalurkan keripik nangka ke luar kota Semarang. Hasil wawancara dengan pedagang di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran didapat informasi bahwa jumlah rata-rata permintaan pasar keripik nangka adalah sebesar 0,35 tontahun. Dari jumlah tersebut, pasokan kerpik nangka yang berasal dari Tafied Rona Chips sebanyak 0,18 tontahun sedangkan pasokan keripik nangka sebanyak 0,17 tontahun berasal dari C.V. Berkah Jaya Abadi, distributor Fruit Eternity, serta produsen keripik nangka di kota Malang. Dari uraian tersebut, maka dapat dihitung total permintaan keripik nangka dari distributor dan penjual di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran rata-rata sebanyak 1,95 tontahun. Menurut informasi dari pemilik usaha keripik nangka Tafied Rona Chips, keripik nangka masih memiliki potensi pasar yang baik untuk dikembangkan di kota Semarang mengingat masih adanya sejumlah permintaan dari distributor dan penjual di pusat oleh- oleh jalan Pandanaran yang saat ini belum mampu dipenuhi. Volume pasar keripik nangka yang belum dimanfaatkan untuk wilayah pemasaran kota Semarang pada tahun 2009 menurut pemilik usaha keripik nangka Tafied Rona Chips sebanyak 22 tontahun. Peluang pasar keripik nangka dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Volume pasar keripik nangka di kota Semarang pada tahun 2009 Pembeli Sistem pembelian Jumlah permintaan pasar tontahun Distributor kota Semarang Grosir 20 Pusat oleh-oleh jalan Pandanaran Eceran 2 Total 22 Potensi pasar keripik nangka di kota Semarang sangat besar, mengingat masih banyaknya pembeli potensial di kota Semarang yang belum mendapatkan akses untuk membeli keripik nangka. Tempat-tempat yang memiliki potensi pasar yang baik adalah tempat yang masih jarang atau belum dijumpai produk sejenis. Beberapa tempat di kota Semarang yang memiliki potensi pasar tebesar diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pusat oleh-oleh kota Semarang

Pusat oleh-oleh utama di kota semarang yang berlokasi di sepanjang jalan Pandanaran cukup potensial untuk dijadikan sebagai pusat pemasaran oleh-oleh karena tempat ini telah memiliki reputasi sebagai tempat penjualan oleh-oleh khas Semarang seperti bandeng presto, wingko babat, lumpia, dan sebagainya. Pusat oleh-oleh jalan Pandanaran diperkirakan semakin berkembang karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota Semarang dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Menurut data pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang dan Jawa Tengah, jumlah rata-rata wisatawan yang mengunjungi kota ini pada tahun 2006 hingga 2008 mencapai 962.692 orang. Pertumbuhan jumlah wisatawan di Kota Semarang pada tahun 2007 dan 2008 masing-masing sebesar 56,21 dan 20,21 . Pada umumnya setiap wisatawan yang ingin mencari oleh-oleh khas Semarang akan datang ke pusat oleh-oleh tersebut. Keripik nangka sebenarnya bukan oleh- oleh “khas Semarang” karena pertama kali diperkenalkan sudah populer terlebih dahulu di kota Malang. Keripik nangka memiliki pangsa pasar yang cukup baik di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran. Keripik nangka yang memiliki harga relatif mahal tidak menghadapi hambatan pasar di tempat ini, karena secara umum pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran ini telah tersegmentasi untuk kalangan menengah atas. Menurut penjual di toko Bandeng Arwana dan toko Lumba-Lumba di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran toko yang dahulu pernah menjual keripik nangka, keripik nangka cukup prospektif untuk dijual di tempat ini. Masalah yang dihadapi mereka adalah pasokan keripik nangka yang tidak kontinu. Jumah pasokan sering mengalami fluktuasi, yang pada periode bulan April-Juni jumlahnya kecil. Masalah lain menurut pedagang di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran adalah perputaran produk turn over yang masih lambat karena belum terlalu populer di bandingkan produk khas Semarang seperti bandeng presto, lumpia, dan wingko babat, akan tetapi dengan upaya promosi dan mencari titik keunggulan buah nangka di Kabupaten Semarang masalah ini dapat diatasi. Dari bahan baku yang unggul akan dihasilkan pula produk keripik nangka yang unggul dalam mutu rasa, ukuran, serta warna.

b. Obyek wisata

Kota Semarang memiliki beberapa obyek wisata terkenal seperti Masjid Agung Jawa Tengah, pantai Marina, gedung batu, wonderia, dan lain-lain. Jumlah obyek wisata di kota Semarang pada tahun 2008 mencapai 22 buah. Banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke tempat-tempat tersebut menunjukkan peluang pasar keripik nangka cukup terbuka. c. Hotel Hotel berfungsi bukan saja sebagai tempat menginap untuk tujuan wisata namun juga untuk tujuan lain seperti manjalankan kegiatan bisnis, mengadakan seminar, atau sekedar untuk mendapatkan ketenangan. Menurur data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, jumlah rata-rata kamar hotel kelas berbintang dan melati yang dipesan dari tahun 2004 hingga 2008 sebanyak 667.418 buah lampiran 2 . Penghuni hotel merupakan pembeli potensial produk keripik nangka, maka dari itu jika produk keripik nangka mampu dipasarkan di tempat ini, peluang penjualannya sangat besar.

d. Rumah Makan

Menurut data dari BPS, kota Semarang pada tahun 2006 memiliki jumlah penduduk sebesar 1.434.025 jiwa. Jumlah penduduk golongan ekonomi menengah hingga atas sebesar 1.130.585 jiwa 78,84 dari total populasi. Jumlah penduduk yang besar ini menunjukkan potensi kota Semarang sangat besar sebagai tempat pemasaran keripik nangka. Selama ini warga Semarang yang menjadi konsumen keripik nangka diperkirakan hanya orang-orang yang akan membeli oleh-oleh untuk dibawa pergi ke luar kota sehingga masih ada peluang besar untuk memasarkan keripik nangka kepada masyarakat Semarang yang lain. Warga lain yang sedang tidak berpergian ke luar kota, terutama golongan menengah ke atas, merupakan konsumen potensial yang jumlahnya diperkirakan lebih besar dan sampai saat ini segmen tersebut belum tergarap pasarnya. Keripik nangka berpotensi dijual di rumah makan sebagai makanan cemilan. Kota Semarang memiliki banyak rumah makan favorit untuk wisata kuliner. Jumlah rumah makan tersebut mencapai 130 buah. Banyaknya jumlah rumah makan menunjukkan potensi yang baik bagi perkembangan pasar keripik nangka.

e. Supermarket

Tempat lain yang memiliki potensi pasar terbesar adalah supermarket. Namun demikian, hasil wawancara dengan dinas Perindustrian kota Semarang menunjukkan bahwa produk baru yang belum memiliki nama besar biasanya agak sulit untuk dapat memasuki tempat-tempat seperti supermarket. Agar produk mampu memasuki pasar supermarket, maka diperlukan upaya-upaya yang intensif seperti bantuan pembinaan dari instansi pemerintah agar tingkat dan konsistensi mutu produk dapat dicapai.

f. Bandara udara Ahmad Yani

Keripik nangka juga memiliki potensi besar untuk dijual di bandara udara Ahmad Yani. Pembeli potensial di tempat ini adalah para penumpang pesawat baik yang akan pergi ke luar kota Semarang ataupun yang datang ke kota Semarang. Jumlah penumpang pesawat di bandara udara Ahmad Yani mencapai 1.500 hingga 1.900 orang per hari. koran.tempointeraktif, 2009. Hambatan pasar di tempat ini diperkirakan kecil karena masih jarang dijumpai produk makanan khas di tempat ini sehingga peluang pasar produk keripik nangka cukup terbuka.

g. Stasiun Tawang

Stasiun Tawang juga merupakan tempat pemasaran yang potensial karena wisatawan dari luar daerah yang berkunjung ke kota Semarang akan melewati tempat tersebut. Jumlah penumpang kereta api di tempat tersebut pada tahun 2003 mencapai 634.438 orang. Jumlah penumpang kereta api per harinya mencapai 1.768 orang. Dari uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa permintaan pasar keripik nangka termasuk stabil. Pada masa mendatang, diperkirakan permintaan terhadap keripik nangka akan meningkat jika perusahaan mampu memanfaatkan berbagai peluang pasar yang ada.

3. Pangsa Pasar

Setelah mengetahui adanaya potensi pasar untuk produk keripik nangka, maka langkah selanjutnya menganalisis besarnya pangsa pasar yang masih tersedia. Pangsa pasar yang tersedia dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran pesaing yang ada di pasar, serta jenis produk yang dipasarkan. Perkiraan pangsa pasar yang dapat dicapai untuk bisnis baru dengan beberapa tingkat persaingan dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Perkiraan pangsa pasar yang dapat dicapai untuk bisnis baru dengan tingkat persaingan berbeda-beda Jumlah pesaing Banyak Sedikit Satu Tidak ada Ukuran pesaing L Sm L Sm L Sm Jenis produk S D S D S D S D S D S D Pangsa pasar 0- 2,5 0-5 5- 10 10-15 0- 2,5 5-10 10-15 20-30 0-5 10-15 30- 50 40-80 100 Keterangan : L : Besar, Sm : Kecil, S : Sama, D: Berbeda Perusahaan dan distributor yang memasok keripik nangka ke kota Semarang hanya berjumlah 3 yaitu P.T. Fruit Eternity, C.V. Berkah Jaya Abadi, dan Tafied Rona Chips. Ukuran pesaing untuk pasar di kota Semarang digolongkan ke dalam ukuran pesaing yang kecil karena dari ketiga pemasok keripik nangka hanya mampu menyalurkan keripik nangka sebanyak 1,95 tontahun. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan volume pasar yang ada yaitu sebesar 22 tontahun tabel 6. Jenis produk yang akan dipasarkan sama dengan yang sudah ada sehingga pangsa pasar yang mungkin diraih adalah sebesar 10-15 dari peluang pasar yang ada. Jumlah ini diperkirakan masih mampu berkembang menjadi dua kali lipat. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi peningkatan peluang pasar diantaranya adalah : 1. Meningkatnya permintaan keripik nangka dari luar kota Semarang Menurut Vita 2010, pemilik usaha keripik nangka U.D. Barokah dari kota Malang, permintaan keripik nangka dari luar kota Semarang seperti daerah Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan pulau Kalimantan cenderung meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 permintaan keripik nangka dari daerah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang mencapai 5 tontahun. Sedangkan permintaan keripik nangka dari daerah Kalimantan mencapai 15 tontahun. Dengan semakin meningkatnya permintaan keripik nangka dari luar kota Semarang maka diperkirakan permintaan keripik nangka dari distributor yang selama ini memiliki fokus pemasaran ke luar kota Semarang juga meningkat. 2. Pengembangan areal pertokoan pusat penjualan oleh-oleh di sepanjang jalan Pandanaran. Areal pertokoan di sepanjang jalan Pandanaran pada tahun 2010 telah meningkat menjadi 12 buah. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika diasumsikan volume pasar keripik nangka di kota Semarang meningkat dua kali lipat pada masa mendatang menjadi 44 tontahun dan persentase pangsa pasarnya sebesar 15, maka jumlah pangsa pasar yang mungkin dapat diraih sebanyak 6,6 tontahun.

B. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI