3.2. Pemodelan Aplikasi
Pemodelan aplikasi yang dirancang bertujuan untuk menggambarkan semua kondisi dan bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang dirancang. Pemodelan Aplikasi dilakukan
dengan membuat Use-Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. 3.2.1. Use-Case Diagram
Untuk menganalisis komponen yang berperan dalam sistem yang dirancang, penulis menggunakan Use-Case Diagram agar proses penganalisis komponen dapat dilakukan
dengan mudah. Use-Case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use-Case Diagram sistem pada aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada Gambar
3.2.
Dijkstra
Floyd-Warshall Input daerah asal
dan tujuan
Input daerah asal dan tujuan
Perbaharui node Bandingkan semua
rute yang dilalui Evauasi node demi
node Bandingkan semua
rute yang dilalui Jarak terpendek
Jarak Terpendek depends on
depends on extens
extens include
include
include include
extens extens
System
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Diagram Use-Case yang ditunjukkan pada gambar 3.2, user melakukan pencarian lintasan terpendek dengan menginputkan daerah asal dan daerah tujuan denga
menggunakan Algoritma Dijkstra dan Floyd Warshall kemudian melihat hasil dari lintasan terpendek yang telah dicari.
3.2.2. Activity Diagram
3.2.2.1. Activity Diagram dengan Proses Algoritma Dijkstra
Dalam proses Diagram Aktivitas yang akan digambarkan pada Gambar 3.3 maka akan dijelaskan proses kerja dari sistem dalam proses memilih algoritma serta memilih daerah
asal dan daerah tujuan yang dilakukan oleh user. Activity Diagram sistem pada aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Djikstra
Pilih Algoritma Input Daerah Asal dan Tujuan
Evaluasi Rute demi Rute Bandingkan Semua Rute Yang Dilalui
Proses Pencarian Jarak Terpendek dengan Menggunakan Algoritma Djikstra
Tampilkan Pencarian Jarak Terpendek
Floyd-Warshall
Pilih Algoritma Input Daerah Asal dan Tujuan
Evaluasi Rute demi Rute Bandingkan Semua Rute Yang Dilalui
Proses Pencarian Jarak Terpendek dengan Menggunakan Algoritma Floyd-Warshall
Tampilkan Pencarian Jarak Terpendek
Gambar 3.3. Activity Diagram dengan Proses Algoritma Dijkstra
Activity Diagram yang ditunjuk pada Gambar 3.3 adalah Diagram Aktivitas dari pencarian lintasan terpendek, pada aktivitas ini sipenggunauser memilih algoritma yang akan
digunakan untuk menentukan daerah asal dan daerah tujuan. Kemudian akan diproses untuk mencari jarak terpendek dengan menggunakan Algoritma Dijkstra dan si user akan
menampilkan hasil pencarian jarak terpendek dan sistem akan menghentikan proses setelah mendapat hasil lintasan terpendek dengan menggunakan algoritma tersebut.
3.2.2.2. Activity Diagram dengan Proses Algoritma Floyd-Warshall
Dalam proses Diagram Aktivitas yang digambarkan pada Gambar 3.4 akan dijelaskan proses kerja dari sistem dalam proses memilih algoritma serta memilih daerah asal dan
daerah tujuan yang dilakukan oleh user. Activity Diagram sistem pada aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Activity Diagram dengan Proses Algoritma Floyd-Warshall
Activity Diagram yang ditunjuk pada gambar 3.4 adalah Diagram Aktivitas dari pencarian lintasan terpendek, pada aktivitas ini sipengguna user memilih algoritma yang akan
digunakan untuk menentukan daerah asal dan daerah tujuan. Kemudian akan diproses
untuk mencari jarak terpendek dengan menggunakan Algoritma Dijkstra dan Floyd- Warshall dan si user akan menampilkan hasil pencarian jarak terpendek, sistem akan
menghentikan proses setelah mendapat hasil lintasan terpendek dengan menggunakan algoritma tersebut.
3.2.3. Sequence Diagram
Gambar 3.5. Sequence Diagram
Pada gambar 3.5 digambarkan aliran pesan dari Sequence Diagram pencarian lintasan terpendek. Masing-masing pesan mengambarkan suatu objek yang membuat suatu
pemanggilan objek yang lain saling berkaitan dalam suatu proses penentuan lintasan terpendek.
3.3. Perancangan Aplikasi