pengambilan dan pengumpulan barang bukti pengakhiran penanganan tempat kejadian perkara

kearah sasarannya sendiri-sendiri sehingga merupakan arah penjuru mata angin. Metode ini baik untuk ruangan. 56 Dalam mencari bukti-bukti tersebut, diperlukan ketelitian disamping imajinasi para penyidik, kalau misalnya ruang yang diperiksa itu ialah ruang tertutup, maka harus diperhatikan kotoran pada lantai, cat, kloset, pakaian, tirai, gorden, dll 57 Gambar metode roda 58 caranya adalah dimulai dari titik tenga tempat kejadian perkara dalam bentuk kotak sesuai kekuatan personil yang kemudian dapat dikembangkan atau diperluas sesuai dengan kebutuhan sampai seluruh TKP dapat ditangani. e. Metode kotak yang di perluas 59

4. pengambilan dan pengumpulan barang bukti

56 Surat keputusan kapolri., Op, Cit, hal 101. 57 Andi Hamzah, Op,.Cit, hal 50. 58 Effendi, Materi Perkuliahan Kriminalistik Pasca UTS. 22 Desember 2006. http:effendi-kriminalistik.blogspot.com di akses Rabu, tanggal 20 Oktober 2010 Pukul 09.00 WIB. 59 Surat keputusan kapolri., Op, Cit, hal 101. Didalam proses pengambilan dan pengumpulan barang bukti akan dibahas secara rinci pada sub bab D pada bab III dari skripsi ini.

5. pengakhiran penanganan tempat kejadian perkara

1. konsolidasi. Setelah pengolahan TKP selesai dilaksanakan maka dilakukan pengecekan terhadap personel, perlengkapan dan segala hal yang diketahui ditemukan dan dilakukan di TKP dan untuk mengetahui sejauh mana penanganan TKP sudah dilakukan. 2. pembukaan pembebasan tempat kejadian perkara. a. pembukaan pembebasan TKP dilakukan oleh BamaptaPamapta setelah mendapat pemberitahuan dari penyidik bahwa pengolahan TKP telah selesai. b. dalam hal petugas pengolahan TKP baik dari reserse maupun dari bantuan tehnisidentifikasi, labfor dan dokfor masih memerlukan waktu untuk pengolahan TKP, maka pembukaanpembebasan TKP selanjutnya dapat dilakukan oleh penyidik setelah mendapat pemberitahuan dari penyidik atau bantuan tehnis dari identifikasi, labor, dokfor bahwa pengolahan TKP telah selesai. 3.pembuatan berita acara pemeriksaan di tempat kejadian perkara. a. Berita acara pemeriksaan di tempat kejadian perkara dibuat oleh penyidik penyidik pembantu yang melakukan pengolahan tempat kejadian perkara.adalah yang merupakan: 1. hasil yang ditemukan di tempat kejadian perkara baik di TKP itu sendiri, korban, saksi-saksi, tersangka maupun barang bukti. 2. tindakan yang dilakukan oleh petugas tindakan pertama TKP dan pengolahan TKP terhadap hasil yang ditemukan di tempat kejadian perkara. 3. sebagai bahan untuk pelaksanaan dan pengembangan penyidikan selanjutnya. 4. bahan bagi penyidik selanjutnnya. 5. bahan evaluasi bagi atasan. b. Disamping berita acara pemeriksaan di TKP,dibuat pula: 1. Berita Acara Penemuan dan Penyitaan barang bukti di TKP. 2. Berita Acara Penemuan dan Pengambilan jejak di TKP sidik jari, darah, sperma, dan lain-lain bila ditemukan. 3. Berita Acara Memasuki rumah di TKP jika di dalam rumah. 4. Berita Acara Pemotretan di TKP. 5. Berita Acara lain-lain sesuai tindakan yang dilakukan. 4. evakuasi kegiatan. Hal ini dilakukan khusus terhadap tempat kejadian tertentu yang memerlukan penanganan TKP lanjutan karena sifat dan kualitasnya dinilai tinggi perlu melakukan evakuasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. 60 60 Ibid., hal 120.

C. Kewajiban-Kewajiban Yang Dilakukan Penyidik Pada Saat Proses Penanganan Tempat Kejadian Perkara