liv
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-
variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Consuello G Savilla 1993: 87 yang menyatakan bahwa “Penelitian deskriptif korelasional dapat digunakan untuk
memastikan kuat lemahnya hubungan variasi yang disebabkan oleh satu variabel dengan variabel yang lain”.
Penelitian deskriptif menitikberatkan tidak hanya pada upaya menemukan sebab dan akibat hubungan, tetapi juga menggambarkan variabel yang berperan dalam
memberikan situasi atau keadaan, dan kadang-kadang juga untuk menggambarkan hubungan yang eksis di antara variabel-variabel tersebut. Menurut Winarno
Surakhmad 1982: 180, metode deskriptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 memusatkan masalah pada pemecahan masalah yang aktual yang ada pada saat
sekarang, 2 data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Oleh karena itu metode ini sering disebut juga metode analistik, sedangkan
untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan menggunakan pendekatan studi korelasi. Jadi penelitian deskriptif korelasional adalah penelitian yang menggambarkan atau
mencari tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2003: 90. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri 1 Atap Kerugmunggang
Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang dengan jumlah populasinya sebesar 54 guru.
lv
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2003: 91. Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah seluruh guru SMP Negeri 1 Atap Kerugmunggang Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang sebanyak 54 guru. Sedangkan untuk uji coba validitas dan
reliabilitas dilakukan di SMP Negeri 1 Borobudur Magelang dengan jumlah sampel 30 guru. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto 2004: 112 yang
menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah
subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 atau 20 - 25 atau lebih. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sampling
jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2003: 96.
D. Variabel Penelitian