Tipe hambatan operasional Hubungan Antara Hambatan Partisipasi Masyarakat Dengan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Wisata Gunung Bromo, Jawa Timur

20 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Y2: Penilaian terhadap peningkatan dalam kondisi kesejahteraan dengan adanya wisata tsb. Yang dilihat dari variable pendapatan, akses pendidikan, akses kesehatan, dan peningkatan dalam kepemilikan aset. Hal ini, dilihat dari 8 pernyataan, dengan skor jawaban, yaitu: Sangat Setuju= 4, Setuju=3, Tidak setuju=2, Sangat tidak setuju=1. Kategori penilaian: 8 ≤ y 16 Rendah, Skor= 16 ≤ y 24 Sedang, dan Skor= 24 ≤ y ≤ 32 Tinggi 3. Menjamin kepuasan pengunjung Y3: Penialaian terhadap pengelolaan wisata apakah pengelolaan wisata telah mampu dan sanggup menanggung dari hal-hal yang bisa memberi kepuasan bagi pengunjung seperti hal-hal mengenai pelayanan yang ada disekitar wisata, meliputi; daya tarik wisata, kelestarian, fasilitas sarana dan prasarana. Hal ini, diuraikan kedalam 12 pernyataan dengan skor jawaban, yaitu: Sangat Setuju= 4, Setuju=3, Tidak setuju=2, Sangat tidak setuju=1. Kategori penilaian: 12 ≤ y 24 Rendah, Skor= 24 ≤ y 36 Sedang, dan Skor= 36 ≤ y ≤ 48 Tinggi Indikator ini tentunya juga akan lebih diperkuat dari pernyataan beberapa pengunjung yang ditemui di lokasi kawasan wisata Gunung Bromo. 4. Peningkatkan keterpaduan dan unity pembangunan masyarakat dikawasan dan zona pengembangan Y4: Penilaian terhadap tercapainya kemampuan masyarakat untuk turut serta ikut serta dalam kesatuan pembangunan kawasan wisata pada zona pengembangan yaitu zona yang diperbolehkan untuk dikembangkan seperti mendirikan usaha-usaha wisata. Hal ini, dilihat dari 4 pernyataan, dengan skor jawaban, yaitu: Sangat Setuju= 4, Setuju=3, Tidak setuju=2, Sangat tidak setuju=1. Kategori penilaian: 4 ≤ y 8 Rendah, Skor= 8 ≤ y 12 Sedang, dan Skor= 12 ≤ y ≤ 16 Tinggi Kategori Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Wisata Y: - Jika 28 ≤ X 56 Kategori Rendah - Jika 56 ≤ X 84 Kategori Sedang - Jika 84 ≤ X ≤ 112 Kategori Tinggi 21 PENDEKATAN LAPANG Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian survei dengan menggunakan instrumen kuisioner sebagai alat pengumpul data primer yang diambil dari responden. Adapun pendekatan kualitatif adalah meneliti subyek penelitian atau informan dalam lingkungan hidup kesehariannya dengan cara berinteraksi secara lansung, mengenal secara dekat kehidupan mereka dan mengamatinya Rianse dan abdi 2009. Data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam ke beberapa informan seperti pihak pengelola kawasan wisata Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kabupaten Probolinggo, pemerintah Desa Ngadisari, kepala adat Suku Tengger, dan beberapa responden yang juga sekaligus dipilih sebagai informan. Pendekatan kuantitatif dan kualitatif dikombinasikan dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti Singarimbun dan Effendi 2006. Lokasi Dan Waktu Penelitian ini dilakukan di desa sekitar kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur, yaitu Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian, dilakukan secara sengaja purposive dengan mempertimbangkan kondisi pengelolaan wisata. Selain itu, adanya keterlibatan masyarakat lokal yang dapat dilihat dari bentuk-bentuk partisipasi yang dilakukan cukup beragam di kawasan wisata tersebut yaitu wisata Gunung Bromo TNBTS, banyaknya pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan kawasan wisata seperti pemerintah daerah, pengusaha perseorangan, koperasi, BUMN, BUMD, swasta, dan tentunya komunitaskelompok masyarakat sendiri. Desa Ngadisari dipilih karena posisinya terdekat dengan kawasan wisata Gunung Bromo, dan masyarakatnya masih merupakan masyarakat asli lokal yaitu Suku Tengger yang sudah turun-temurun mendiami desa tersebut juga menjadi alasan lokasi ini dipilih oleh peneliti. Lampiran 1. Peta Lokasi Desa Ngadisari Proses pra penelitian dimulai sejak bulan januari 2015 mulai dari penyusunan proposal, kolokium seminar proposal, perbaikan proposal, dan pengajuan izin turun lapang, sedangkan proses penelitian turun ke lapang dilakukan dalam waktu tiga minggu di bulan maret 2015. Selanjutnya setelah pengambilan data di lapangan dilakukan pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan skripsi. Teknik Pemilihan Responden dan Informan Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang berada di sekitar kawasan wisata yaitu, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Pada pendekatan kuantitatif