2.4 Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil
Kawasan pelagis terbagi secara horisontal dan vertikal. Secara horizontal dibagi atas dua zona, yaitu : zona neritik, mencakup massa air yang terletak di atas
paparan benua dan zona oseanik, yang meliputi seluruh perairan terbuka lainnya. Secara vertikal terdiri atas zona epipelagik yang mempunyai kedalaman 100-150
m atau lebih umum disebut zona tembus cahaya. Zona ini merupakan kawasan terjadinya produktivitas primer yang penting bagi kelangsungan kehidupan dalam
laut. Kemudian, zona di sebelah bawah epipelagik sampai pada kedalaman sekitar 700 m disebut zona mesopelagik. Pada kawasan zona ini penetrasi cahaya kurang
atau bahkan berada dalam keadaan gelap Nybakken 1988. Organisme pelagis adalah organisme yang hidup di kolom air jauh dari
dasar perairan. Organisme pelagis adalah organisme yang hidup di laut terbuka lepas dari dasar laut dan menghuni seluruh daerah di perairan lepas yang dikenal
dengan kawasan pelagis Nybakken 1988. Direktorat Jenderal Perikanan 1998 mengelompokkan ikan pelagis berdasarkan ukurannya menjadi dua jenis, yaitu :
1 Jenis -jenis ikan pelagis besar yaitu jenis ikan pelagis yang mempunyai ukuran panja ng 100-250 cm ukuran dewasa antara lain adalah tuna Thunnus spp ,
cakalang Katsuwonus pelamis, tenggiri Scomberomorus spp , tongkol Euthynnus spp , setuhuk Xiphias spp dan lemadang Coryphaena spp. Jenis
ikan pelagis besar, kecuali jenis-jenis tongkol biasanya berada di perairan dengan salinitas yang lebih tinggi dan lebih dalam. 2 Jenis-jenis ikan pelagis kecil yang
mempunyai ukuran panjang 5-50 cm ukuran dewasa, terdiri dari 16 kelompok dimana produksinya didominasi oleh 6 kelompok besar yang masing-masing
mencapai lebih dari 100.000 ton. Kelompok ikan tersebut adalah kembung Rastrelliger spp, layang Decapferus spp , jenis-jenis selar Selaroides spp dan
Atale spp , lemuru Bali Sardinella spp dan teri Stelaphorus spp .
Ikan pelagis kecil adalah ikan yang hidup di lapisan permukaan, sampai kedalaman 30 - 60 m, tergantung pada kedalaman laut yang bersangkutan.
Kelompok ikan pelagis kecil biasanya hidup bergerombol schooling, hidup di perairan neritik dekat pantai. Bila hidup di perairan yang secara
berkalamusiman mengalami up welling pengadukan ikan pelagis kecil dapat membentuk biomassa yang besar Mukhsin 2003. Sumberdaya ikan pelagis kecil
yang dominan dihasilkan dalam kegiatan penangkapan oleh nelayan Maluku Utara berdasarkan nilai ekonomi termasuk dalam jenis-jenis ikan ekonomis penting
Direktorat Jenderal Perikanan 1979 yang disukai oleh masyarakat. Jenis-jenis ikan ini antara lain :
1 Kembung Rastrelliger spp
Secara umum ikan kembung Rastrelliger spp berbentuk cerutu, tubuh dan pipinya ditutupi oleh sisik-sisik kecil, bagian dada agak lebih besar dari
bagian yang lain Gambar 3. Mata mempunyai kelopak yang berlemak. Gigi yang kecil terletak ditulang rahang. Tulang insang dan banyak sekali terlihat seperti
bulu jika mulut terbuka. Mempunyai dua buah sirip punggung dorsal, sirip punggung pertama terdiri atas jari- jari lemah dan sama dengan sirip dubur anal
tidak mempunyai jari-jari keras. Lima sampai enam sirip tambahan finlet terdapat di belakang sirip dubur anal dan sirip punggung dorsal kedua. Bentuk
sirip ekor caudal bercagak dalam. Sirip dada pectoral dengan dasar agak melebar dan sirip perut terdiri atas satu jari-jari keras dan jari-jan lemah Saanin
1984, dan selanju tnya mengklasifikasi ikan kembung sebagai berikut : Phyllum : Chordata;
Sub Phyllum : Vertebrata; Class : Pisces;
Sub Class : Teleostei; Ordo : Percomorphi,
Sub Ordo : Scombridae; Famili : Scomridae;
Genus : Rastrelliger, Species : Rastrelliger brachysoma , Bleeker
Restrelliger kanakurta , Cuvier Nama Indonesia : kembung
Gambar 3 Ikan kembung Rastrelliger spp Sumber. Balai Penelitian Perikanan Laut 1992
Ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta biasanya ditemukan di perairan yang jernih dan agak ja uh dari pantai dengan kadar garam lebih dari 32
‰, sedangkan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma dijumpai di perairan dekat pantai dengan kadar garam lebih rendah Nontji 1993. Penyebaran
utama ikan kembung Rastrelliger spp adalah Kalimantan di perairan barat, timur dan selatan serta Malaka, sedangkan daerah penyebarannya mulai dari Pulau
Sumatra bagian barat dan timur, Pulau Jawa bagian utara dan se latan, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian utara dan selatan, Maluku dan Irian Jaya Direktorat
Jenderal Perikanan 1997. Jenis ikan ini biasanya ditangkap menggunakan sero, jala lompa dan sejenisnya, kadang-kadang masuk trawl, jaring insang lingkar,
mini purse seine . Dipasarkan dalam bentuk segar, asin setengah kering peda.
Termasuk ikan yang agak mahal.
2 Layang Decapterus spp
Lima jenis layang yang umum ditemukan di perairan Indonesia yakni Decapterus russelli
, Decapterus kurroides, Decapterus lajang , Decapterus macrosoma
, dan Decapterus maruadsi . Namun dari kelima species ikan layang hanya Decapterus russelli yang mempunyai daerah penyebaran yang luas di
Indonesia mulai dari Kepulaan Seribu hingga Pulau Bawean dan Pulau Masalembo. Decapterus lajang hidup di perairan yang dangkal seperti di Laut
Jawa temasuk Selat Sunda. Selat Madura, dan Selat Bali Selat Makassar, Ambon dan Ternate. Decapterus macrosoma banyak dijumpai di Selat Bali dan
Pelabuhanratu. Decapterus maruadsi termasuk ikan yang berukura n besar, hidup di laut dalam dan tertangkap pada kedalaman 1000 meter atau lebih Nontji 1993
Klasifikasi ik an layang menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut; Phyllum : Chordata;
Sub Phyllum : Vertebrata Class
: Pisces Sub Class : Teleostei
Ordo : Percomorphi Sub Ordo : Percoidea
Divisi : Perciformes Sub Ordo : Carangi
Genus : Decapterus Species : Decapterus russelli, Rupped
Decapterus macrosoma , Sleeker
Decapterus maruadsi Tamminck dan Schlgel Nama Indonesia : laya ng
Gambar 4 Ikan layang Decapterus spp Sumber. Balai Penelitian Perikanan Laut 1992
Ikan ini memiliki bentuk seperti cerutu dan sisiknya sangat halus. Dengan kondid tubuh yang demikian, layang Decapterus spp mampu berenang di laut
dengan kecepatan tinggi. Decapterus ruselli mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dan agak pipih, sedangkan Decapterus macrosoma mempunyai
bentuk tubuh yang menyerupai cerutu. Keduanya memiliki bintik hitam pada bagian tepi insangnya dan masing-masing terdapat sebuah sirip tambahan finlet
pada belakang sirip punggung dorsal dan sirip dubur anal. Pada bagian belakang garis sisik lateral lin e terdapat sisik yang berlingir lateral scute .
Decapterus russelli , memiliki sirip punggung pertama berjari-jari keras 8, sirip
punggung kedua berjari-jari keras 1 dan 30 - 32 jari-jari lemah. Sirip dubur anal terdiri atas dua jari-jari keras sedang satu jari-jari keras bergandengan dengan 24 -
27 jari-jari lemah Saanin 1984. Decapterus spp
hidup pada perairan dengan variasi salinitas yang sempit stenohaline dengan salinitas berkisar 31-33 ppt. Makanan utamanya adalah
zooplankton, meskipun terkadang ikan kecil seperti teri Stolephorus spp dan japuh Dussumteria acuta Nontji 1993. Ikan ini ditangkap dengan
menggunakan payang, jala lompa, jaring insang, mini purse seine, pukat langgar, dan pukat banting. Dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, asin rebus
pindang, dengan harga sedang.
3 Selar Selaroides spp
Jenis-jenis ikan selar Selaroides spp yang tertangkap di perairan Indonesia dan tercatat di dalam data statistik perikanan Indonesia, yaitu selar
bentong Selar crumenopthalmus dan selar kuning Selaroides leptolepsis Nontji 1993. Klasifikasi selar menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut:
Phyllum : Chordata; Sub Phyllum : Vertebrata;
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei Ordo : Percomorphi
Famili : Carangidae Sub Famili : Caranginae
Genus : Caranx Sub Genus : Selar
Species : Selar crumenophthalmus Indonesia : selar
Gambar 5 Ikan selar Selaroides spp Sumber. Balai Penelitian Perikanan Laut 1992
Selar kuning Selaroides leptolepsis memiliki bentuk badan lonjong, pipih dengan sirip punggung dorsal pertama berjari-jari keras delapan buah,
sedangkan yang keduanya berjari-jari keras satu buah dengan jari-jari lemah 15 buah Gambar 5. Sirip duburnya anal terdiri atas dua jari-jari keras yang
terpisab dan satu jari-jari keras yang bersambung dengan 20 jari-jari lemah. Tapis insang pada bus ur insang pertama bagian bawah berjumlah 26 buah. Garis rusuk
membusur, memiliki 25-34 sisik dun scute. Selar bentong Selar erumenophthalmus
memiliki bentuk yang hampir sama tetapi dapat dibedakan dari matanya yang berukuran Iebih besar Ditjen Perikanan 1997 diacu dalam
Wiyono 2001. Perbedaan mendasar lainnya terletak pada jumlah jari jari pada sirip dubur
anal dan sirip punggung dorsal, jumlah tapis insang, jumlah sisik duri. Jari jari keras sirip punggung dorsal pertama ada sembilan buah satu yang terdepan
mengarah ke bagian muka, sedangkan yang kedua berjari-jari keras satu dan jari- jari lemah 24 - 26 buah. Sirip dubur anal terdiri atas dua jan- jari keras yang
terpisah dan satu jari -jari keras yang tesambung dengan 21 - 23 buah jari jari lemah. Garis rusuk bagian depan sedikit membusur kemudian lurus pada bagian
belakangnya dengan sisik dun scule berjumlah 32 - 38 buah.Kedua jenis ikan ini memakan ikan-ikan kecil dan udang kecil. Hidup secara bergerombol disekitar
pantai dangkal, sedangkan Selar crumnophthalmus hidup sampai kedalaman 80 meter Ditjen Perikanan 1997 diacu dalam Wiyono 2001. Penangkapan ikan selar
ini digunakan alat tangkap pancing, pukat banting, pukat selar, payang, mini purse seine,
sero dan jaring insang. Dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering dan asin rebus. Harganya sedang.
4 Tongkol Auxis thazard
Ikan tongkol Auxis thazard termasuk jenis tuna kecil kate. Ciri-ciri morofologinya adalah badan memanjang, kaku, bulat seperti cerutu. Badan
tongkol tanpa bersisisik kecuali pada bagian korselet yang tumbuh sempurna dan mengecil pada bagian belakang, warnanya kebiru-biruan serta putih dan perak di
bagian perut. Ciri-ciri lain, dibagian perut terdapat ban-ban serong berwarna hitam di atas garis rusuk derta noktah-noktah hitam terdapat di antara sirip dada dan
perut. Ukura ini dapat mencapai panjang 50 cm, tetapi umumnya berukuran panjang 25-40 cm Saanin 1994.
Tongkol termasuk ikan jenis buas, predator, hidup dekat pantai, lepas pantai dan bergerombol besar. Tongkol tergolong ikan epipelagik dengan kisaran
temperatur yang disenangi antara 18-29 °C Nontji 1993. Penyebarannya tongkol cenderung membentuk kumpulan multi spesies
menurut ukurannya. Penyebaran tongkol sangat luas meliputi perairan tropis dan sub tropis, termasuk Samudera Pasifik, Samudera Hindia dan Samudera Atlantik
FAO 1986. Penangkapan ikan ini dilakukan dengan pancing tonda, mini purse seine
, pole and line. Dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, asapan kering fufu, asin rebus pindang. Harga sedang.
Gambar 6 Ikan tongkol Auxis thazard Sumber. Balai Penelitian Perikanan Laut 1992
2.5 Fungsi Produksi