H
1
: minimum salah satu b
i
≠ untuk i= 1,2,3,.....,n. Ini berarti bahwa hasil
tangkapan Y tergantung terhadap faktor teknis produksi X
i
seca ra bersama- sama.
Jika : F
hitung
F
tabel
H ditolak
F
hitung
F
tabel
H diterima
Pengujian pengaruh masing-masing faktor teknis produksi dilakukan dengan uji t- student yaitu :
H : b
i
= 0
untuk i = 1,2,3,.....,n Ini berarti antara hasil tangkapan Y dengan faktor teknis produksi X
i
tidak ada hubungan yang nyata.
H
1
= b
i
≠ untuk i = 1,2,3,.....,n
Ini berarti bahwa hasil tangkapan Y memiliki hubungan yang nyata terhadap faktor teknis produksi X
i
Jika t
hit
t
tab
H ditolak
t
hit
t
tab
H diterima
Hal ini berarti bahwa jika H ditolak pada selang kepercayaan tertentu, faktor
teknis produksi X
i
yang bersangkutan berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi Y. Sebaliknya, jika H
diterima pada selang kepercayan tertentu, faktor teknis produksi X
i
yang bersangkutan tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi Y.
Uji- F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh faktor produksi X
i
secara bersama-sama terhadap produksi Y, sedangkan untuk pengujian hipotesis mengenai koefisien regesi parsial digunakan uji t-student.
3.3.2 Pendugaan parameter biologi
Metode surplus produksi merupakan salah satu metode untuk menentukan tingkat upaya penangkapan optimum, yaitu kegiatan penangkapan yang
menghasilkan tangkapan maksimum tanpa mempengaruhi prtoduktivitas populasi ikan dalam waktu panjang. Hubungan hasil tangkapan dengan upaya penangkapan
dilihat dengan menggunakan metode surplus produksi Schaefer Sparre and Venema 1999.
Hubungan fungsi tersebut adalah :
e x
Y +
+ =
β α
dimana : Y = peubah tak bebas CPUE dalam kgunit x = peubah bebas effort dalam unit kapal
e = simpangan a,ß = parameter regresi penduga nilai a dan b.
Kemudian diduga dengan fungsi dugaan, yaitu : Y= a + bx Nilai a dan b dapat ditentukan menggunankan rumus :
n x
b y
a
∑ ∑
− =
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
=
2 2
x n
y x
xy n
b
Selanjutnya dapat ditentukan dengan persamaan berikut : 1 Hubungan antara CPUE dengan upaya penangkapan f,
bf a
CPUE −
= 2 Hubungan antara hasil tangkapan C dengan upaya penangkapan f,
bf af
C −
= 3 Upaya penangkapan optimum f
opt
diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama hasil tangkapan terhadap upaya penangkapan sama dengan
nol sebagai berikut :
b a
f bf
a C
bf af
C
opt
2 2
= =
− =
− =
4 Produksi maksimum lestari MSY diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai upaya penangkapan optimum ke dalam persamaan 2
2 2
max
4 2
b a
b b
a a
C −
=
b a
MSY 4
2
= 5 CPUE optimum diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama hasil
tangkapan terhadap CPUE sama dengan nol 2
a CPUE
opt
= atau
opt opt
f MSY
CPUE =
3 .3.3 Pendugaan parameter ekonomi
Model bio-ekonomi penangkapan dalam penelitian ini diduga dengan menggunakan model Gordon Schaefer, dengan berdasarkan pada mode l biologi
Schaefer 1975 dan model ekonomi Gordon 1954. Model bio-ekonomi yang digunakan adalah model bio-ekonomi statik dengan harga tetap. Model ini
disusun dari model parameter biologi , biaya penangkapan dan harga ikan. Berdasarkan asumsi bahwa harga ikan per kg p dan biaya penangkapan
per unit upaya tangkap adalah konstan, maka total penerimaan nelayan dari usaha penangkapan TR adalah :
C p
TR .
=
dimana : TR = total revenue penerimaan total
P = harga rata -rata ikan hasil survey per kg Rp C = jumlah produksi ikan kg
Total biaya penangkapan TC dihitung dengan persamaan : E
c TC
. =
dimana : TC = total cost biaya penangkapan total
c = total pengeluaran rata -rata unit penangkapan ikan Rp E = jumlah upaya penangkapan untuk menangkap sumberdaya ikan unit maka
keuntungan bersih usaha penangkapan ikan π
adalah : TC
TR −
= π
E c
Y p
. .
− =
π cE
bE aE
p −
− =
2
π
3.3.4 Analisis kelayakan usaha