5
2.4.1 Persiapan Ruangan, Wadah, dan Air
Penelitian ini dilaksanakan pada ruangan tertutup yang dapat ditembus cahaya matahari, yakni rumah kaca green house. Penelitian dilakukan di
ruangan tertutup agar tidak dipengaruhi oleh air hujan. Pada rumah kaca tersebut disiapkan meja dari kayu dilapisi karpet platik sebagai alas akuarium berukuran
392x100x75 cm. Akuarium yang digunakan sebelumnya dilakukan pencucian terlebih dahulu hingga bersih, lalu ditiriskan. Media pemeliharaan menggunakan
air laut yang berasal dari ancol dengan salinitas 35 sampai 40 ppt dicampur dengan air tawar sehingga media bersalinitas 30 ppt. Selama proses pemeliharaan
tidak dilakukan proses pergantian air. Berikut Gambar 2 proses pemeliharaan rumput laut dan udang windu secara monokultur dan polikultur.
Gambar 2. Sistem pemeliharaan rumput laut Gracilaria sp. dengan udang windu Penaeus monodon secara polikultur.
2.4.2 Persiapan Rumput Laut dan Udang Windu
Sebelum diberi perlakuan, untuk rumput laut diadaptasikan terlebih dahulu terhadap kondisi laboratorium selama tiga minggu sedangkan untuk udang windu
diadaptasikan selama dua hari. Selama proses adaptasi, lingkungan wadah pemeliharaan dibuat optimal dengan suhu air dipertahankan pada kisaran 26-30
o
C
dan salinitas 28-30 ppt.
2.4.3 Proses Pemeliharaan
Akuarium diisi air laut setinggi 30 cm atau sama dengan volume air 81 liter dan diberi aerasi. Sebelum dimasukkan rumput laut dan udang, air media
dilakukan analisis kandungan kualitas air terlebih dahulu, yakni amoniak, nitrat,
6 dan nitrit untuk mengetahui konsentrasi awal. Penanaman rumput laut dilakukan
dengan metode on bottom tebar dasar, dimana bibit ditebar di dasar akuariumtambak. Penebaran dengan cara ini punya keuntungan yaitu biaya
murah, penanaman maupun pengelolaannya lebih mudah dan juga dapat menjadi shelter bagi udang windu yang memilki kebiasaan hidup beraktifitas di dasar.
Waktu penebaran dilakukan pada pagi hari sebelum matahari meninggi agar rumput laut tidak mengalami kekeringan dikarenakan terkena sinar matahari
secara langsung. Setelah rumput laut ditebar di dalam media akuarium baru kemudian dimasukkan udang windu secara bertahap yang dilakukan penimbangan
bobot terlebih dahulu. Pemberian pakan udang dilakukan sebanyak 4 kali sehari, yaitu pada pukul 07.00, 12.00, 17.00, dan 22.00. Pakan yang diberikan sebanyak
20 dari biomassa udang per hari. Pakan buatan yang diberikan berupa pelet komersil dengan kandungan protein 40. Pada penelitian ini tidak dilakukan
penyiponan dan pergantian air agar sisa metobolisme udang tetep didalam wadah budidaya.
2.5 Pengamatan 2.5.1 Pertumbuhan Bobot Biomassa Rumput Laut dan Udang windu